"Aku ada urusan kantor sebentar, Bu," jawabku berbohong. Aku tidak ingin ibu bertanya lebih banyak lagi."Tidak bisakah urusannya ditunda sebentar? Kamu kan, masih cuti," ucapnya."Ya tidak bisa, dong Bu. Aku kan pimpinan di sana."Kulihat ibu menarik napas dalam, lalu melihat ke arah Hanna kemudian menggeleng."Andra ... apakah kamu yang memakaikan baju Hanna? Ini terbalik," ujarnya sambil membuka baju Hanna.Aku menepuk jidat. Setelah ibu mambalik bajunya, Hanna tersenyum. Ah, pantesan tadi dia terlihat seperti tercekik lehernya, karena bagian belakang aku taruh di depan."Jadi ... enggak apa-apa kan, Bu, kalau kutinggal sebentar?" pintaku hati-hati."Pergilah. Tapi jangan lama-lama, karena ibu sedang membereskan kamar Hanna. Sebentar lagi dia akan tidur di sini bersama dengan baby sitter nya nanti," ujarnya.Kutinggalkan Hanna bersama ibu. Perasaan terasa begitu lega ketika kakiku telah melangkah keluar rumah. Ah ... tentu saja aku merasa lega, karena tidak lagi harus melihat bayan
Read more