Semua Bab THE LADIES : TARUHAN CINTA TIGA DARA: Bab 61 - Bab 70

120 Bab

BAB. 61 Sepanjang Perjalanan

Setelah menempuh hampir beberapa jam dalam perjalanan, keduanya pun berhenti di rest area Cileunyi. Tian segera memarkirkan mobil dengan sempurna.Dia segera membangunkan Arlyn yang dari tadi tertidur selama dalam perjalanan."Ya ampun, Kak. Maaf, aku ketiduran," ucap Arlyn menyesal."Ya nggak apa-apa, kok. Mungkin kamu sedang dalam keadaan lelah," serunya kepada gadis itu."Duh ... pengertian banget sih, dia? Bagaimana aku tidak semakin terpesona dengannya?" gumamnya dalam hati.Namun suara hatinya yang lain berkata,"Tidak! Kamu jangan tergoda dengan daya tarik pria itu! Ingat tujuan utamamu Arlyn! Kamu harus fokus membangun kariermu!" Kebingungan melandanya saat ini. Sepertinya perasannya yang menghangat kepada pria itu, mampu menggoyahkan benteng logika yang telah dirinya bangun sejauh ini.Bahkan disaat Tian mengulurkan tangannya sewaktu Arlyn hendak turun dari mobil, gadis itu tak kuasa menolaknya. "Tanganmu kok sangat dingin?" seru Tian yang merasakan jika tangan Arlyn sanga
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-25
Baca selengkapnya

BAB. 62 Semua Memberi Dukungan

Alangkah sungguh kagetnya seorang Tiano Pisceso diperlakukan dengan kekerasaan seperti itu. Niat baiknya dan sang ibu yang ingin mengantarkan Arlyn ke rumah sang oma malah berbuntut, dirinya hendak digebukkin saat ini.Tian bukan tidak bisa beladiri. Dia seorang pemegang sabuk hitam pada cabang olahraga taekwondo. Akan tetapi pria itu mencoba membaca situasi kenapa dia ingin dihajar oleh kakaknya Arlyn.Seketika teras rumah Arlyn dipenuhi beberapa orang. Dari arah dalam rumah mulai bermunculan kedua orang tuanya, sang sepupu dan juga Oma Nur yang dikabarkan sedang sakit keras juga ikut menghampiri mereka.Dari kejauhan Tuan Darmawan Wijaya, ayah kandung Arlyn dapat melihat jika putra sulungnya Adrian Wijaya sedang menggertak seorang pria tinggi, tegap dan berwajah setengah bule.Adrian ingin menghajar orang itu namun sang ayah segera berkata dengan keras."Adrian, stop! Dia bukan Anand! Kamu salah orang!" hardik sang ayah."Hah?" kaget Arlyn."Jadi dia bukan Anand, Pa?" tutur Adrian.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-27
Baca selengkapnya

BAB. 63 Alergi Seafood

Setelah kamar tamu selesai dibereskan oleh Arlyn, dia pun segera ke luar dari kamar dan mengabari kepada sang ibu jika dirinya telah selesai melakukan semuanya."Nak Tian, bagaimana jika kita lanjutkan besok berbincangnya? Hari juga sudah larut malam," tutur Papa Darmawan."Siap, Om." jawab Tian sopan. Dibantu oleh Adrian, Tian pun segera melangkah menuju ke kamar tamu. Sekilas, pemuda itu melirik ke arah Arlyn, mengisyaratkan jika dia akan pamit untuk tidur kepada gadis itu.Sesampai di depan kamar, Adrian pun berkata."Ini kamar untuk Anda, Bro. Ingat saya akan terus memperhatikan Anda! Awas saja jika Anda berani menyakitinya seperti mantan kekasihnya dulu!" ketus Adrian."Terima kasih, Bro. Tapi Anda juga harus ingat, saya Tiano Pisceso. Bukan mantan kekasihnya. Niat saya tulus kepada Arlyn. Selamat malam," serunya lalu masuk ke dalam kamar tamu.Tian menjawab kalimat dari Adrian tak kalah tegasnya. Karena dia memang sungguh-sungguh kepada gadis itu.Di ruang keluarga,"Ma, tahu n
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-27
Baca selengkapnya

BAB. 64 Edisi Menangkap Ayam

"Bakwannya dari aku, Kak Arlyn." Tania terus saja menitikkan air matanya."Nggak usah lebay begitu kamu, Tania. Makanya lain kali jangan sembarangan menawarkan makanan kepada Kak Tian. Tanyakan dulu dia punya alergi atau tidak!" tegasnya.Pagi itu Arlyn memarahi sepupunya karena membuat pemuda yang diam-diam mulai dirinya sukai, malah menjadi kesusahan karena alergi."Maaf, Kak. Lain kali aku tidak begitu lagi," ucap Tania sambil menunduk."Sudah, Lyn. Kamu jangan terus memarahi Tania. Kan dia sudah mengaku salah," tutur sang ibu kepada putrinya."Iya, Ma. Tania kalau tidak dibilangin dengan benar, nggak bakalan mau nurut." Arlyn masih saja ngomel-ngomel kepada sepupunya.Padahal sebelum-sebelumnya, kedua gadis cantik itu sangatlah akrab. Tapi kali ini, ternyata tidak. Aura persaingan diantara keduanya sangat kelihatan. Demi untuk mencari perhatian seorang pria blasteran yang memiliki senyum yang mampu menawan hati sejuta umat perempuan, yang di muka bumi ini.Lalu tiba-tiba Mama Dewi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-28
Baca selengkapnya

BAB. 64 Aku Dan Kamu

Setelah pelukan itu, keduanya menjadi canggung. Bahkan saat pulang pun, baik Tian maupun Arlyn sama-sama berdiam diri. Di atas motor yang sedang melaju ke rumah Oma Nur. Tian mulai berpikir,"Ini tidak bisa dibiarkan. Kenapa kami malah saling diam-diaman, ya?" gumamnya dalam hati. Lalu Tian pun berkata,"Arlyn, bagaimana kalau nanti sore kita jalan-jalan ke pantai? Aku sudah lama ingin bermain di pantai. Kamu tahu di jakarta pantai yang terdekat hanyalah Ancol," tutur Tian kepada gadis itu. "Boleh deh, Kak." ucap Arlyn singkat tapi malu-malu. Namun dalam hatinya, dia merasa senang dapat menghabiskan waktu selama liburan di Pangandaran bersama lelaki yang telah mampu mencuri hatinya.Keduanya pun sampai di rumah Oma Nur. Arlyn segera masuk ke dapur untuk membantu Mama Dewi memasak. Sementara Tian terlihat sedang bermain catur dengan Papa Darmawan.Gelak tawa keduanya terdengar sampai di dapur. Papa Darmawan yang tergolong sangat kaku kepada orang lain. Namun dengan Tian, Beliau sang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-29
Baca selengkapnya

BAB. 66 Times To Diving

Beberapa hari kemudian Arlyn pun mengajak Tian untuk kembali bermain di pantai. Sepertinya begitu banyak kegiatan yang akan mereka lakukan hari ini. Apalagi tinggal sisa dua hari lagi mereka berada di Pangandaran. Setelah itu, keduanya akan kembali ke Jakarta dan memulai aktivitas masing-masing.Setelah selesai sarapan dan berpamitan dengan kedua orang tua Arlyn, mereka pun berjalan-jalan santai menuju pantai."Kita ke mana dulu, nih?" tanya Arlyn kepada Tian.Lalu pria itu tiba-tiba menggandeng tangan sang gadis seraya berucap,"Ke mana pun, asal bersamamu aku pasti mau! Mau ke ujung dunia pun, ayo ... siapa takut? Bahkan untuk memetik bulan untukmu, aku pasti sanggup!" seru Tian lalu mengecup lembut kening Arlyn. Gadis itu serasa melayang di udara disaat Tian memperlakukannya seperti itu. "Duh ... jantungku kok rasanya mau copot, sih? Bagaimana aku tidak semakin terpesona dengannya?" gumam Arlyn dari dalam hatinya. Menyadari Arlyn yang diam saja membuat Tian bertanya-tanya."He
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-30
Baca selengkapnya

BAB. 67 Digigit Lebah Tampan

Tepat sore hari, Arlyn dan Tian akhirnya sampai juga di jakarta. Benar-benar perjalanan yang melelahkan. Saat ini mereka sedang berada di area parkiran apartemen. Tepatnya masih di dalam mobil. Keduanya pun telah saling berjanji untuk terus berkomunikasi demi agar kedekatan diantara mereka, semakin akrab.Namun ada yang berbeda, Arlyn mengatakan jika mereka berkomunikasi dengan bertukar pesan saja. Tian tidak boleh menghubunginya melalui telepon kecuali jika gadis itu yang meneleponnya lebih dulu.Tentu saja Tian kurang setuju dengan peraturan Arlyn itu. Dia pun mau protes,"Lho, kok semua serba dibatasi?" selidik Tian tak suka."Bu ... bukan begitu, Kak. Aku kan sudah cerita tentang kedua temanku. Jadi aku harap kamu mengerti, Kak.""Arlyn, tapi aku serius kepadamu. Aku bisa kok menghadapi kedua temanmu itu dan mengatakan kepada mereka niat baikku ini," tukas Tian."Jangan, Kak!" seru Arlyn tegas.Hal itu semakin membuat Tian curiga. Pria itu kembali berkata,"Lho kok jangan, Lyn? Ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-31
Baca selengkapnya

BAB. 68 Asyiknya Bermain Ponsel

"Ya, begitulah!" jawab Arlyn.Namun kedua temannya tetap tidak percaya. Akan tetapi Arlyn terus saja mengelak dan tetap mengatakan hal yang sama. Jika bibirnya telah digigit oleh seekor lebah tampan. Dia tetap konsisten dengan perkataannya.Karena bosan, akhirnya Agnes dan Zemi berhenti menanyakan kepada Arlyn perihal bibirnya.Makan malam pun tiba.Ketiga gadis cantik itu, sedang menikmati makan malam mereka. Zemi asyik banget makannya, apalagi, malam ini Agnes memasak makanan yang lezat untuk mereka santap.Zemi akhirnya menyelesaikan makan malamnya. Dia kembali menegakkan kepalanya yang dari tadi fokus di piringnya saja. Alangkah terkejutnya Zemi melihat kedua temannya yang sedang asyik bermain ponsel.Piring keduanya masih penuh dengan nasi dan beberapa lauk di atasnya. Sesuap nasi pun sepertinya belum mereka sendokkan ke dalam mulutnya. Zemi menjadi heran sendiri dengan tingkah keduanya sahabatnya.Apalagi Agnes dan Arlyn dari tadi terlihat senyum-senyum sendiri sambil menatap la
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-01
Baca selengkapnya

BAB. 69 Mata Panda

Zemi pun membalas pesan pria itu dengan bermalas-malas dan tidak ada semangatnya sama sekali. Bagaimana tidak, sang pria pernah mengajaknya ketemuan. Akan tetapi sampai Zemi telah menunggunya berjam-jam, dia tak pernah kunjung datang.Maka dari itu, saat malam ini sang pria berkata jika mereka akan bertemu besok sore. Zemi pun mengiyakannya saja.Sang gadis lalu meletakkan ponselnya ke atas nakas setelah dirinya selesai bertukar pesan dengan pria bernama Hez, itu."Alah! Paling juga besok Lo nggak nongol lagi! Bikin hati gue kesal saja!" gumamnya dari dalam hatinya.Lalu gadis itu melirik kedua temannya yang masih saja sibuk dengan ponsel mereka."Belum selesai juga diskusi proyek kerjasamanya?" sindir Zemi kepada keduanya."Masih belum, Zem. Tanggung nih, sepertinya sedikit lagi, deh. Iya kan Nes?" Lagi-lagi Arlyn meminta Agnes untuk mendukung perkataannya."Gue baru saja selesai!" celutuk Agnes yang kali ini tidak sesuai dengan keinginan Arlyn."Oh, ternyata tinggal gue nih." seru
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-03
Baca selengkapnya

BAB. 70 Sedang Dalam Mode Galau

"Sekretaris Arlyn! Tepat sekali Anda datang! Saya ingin meminta pendapat Anda tentang sesuatu!" seru Bos Rahez antusias, saat melihat sekretarisnya datang.Arlyn yang tadinya takut menemui atasannya kini malah sebaliknya."Oh ya, Bos. Ini oleh-oleh dari saya untuk Anda, Bos." ucap Arlyn lalu meletakkan buah tangan itu ke atas meja."Bagaimana kabar Oma mu?" tanya sang bos."Deg!" Arlyn sangat kaget dengan perkataan atasannya. Karena pada dasarnya Oma Nur baik-baik saja dan tidak sedang sakit saat ini."Eh ... Oma saya, baik Bos. Terima kasih banyak sudah memberi saya izin selama seminggu," ucap Arlyn lagi.Tentu saja Arlyn sangat senang seminggu berada di Pangandaran karena ada lebah tampan yang terus saja berada di sisinya selama di sana."Ya, sama-sama Sekretaris Arlyn.""Bos mau ngomongin, apa?" tanya Arlyn penasaran.Lalu Rahez pun curhat kepada sang Sekretaris jika nanti sore, dia akan menemui seseorang."Tunggu sebentar, Bos. Pasti Bos akan menemui seorang perempuan. Apakah teb
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status