All Chapters of THE LADIES : TARUHAN CINTA TIGA DARA: Chapter 71 - Chapter 80

120 Chapters

BAB. 71 Tidak Akan Melepas

Sore pun tiba, Arlyn, Zemi, dan Agnes saat ini saling mengirimkan pesan di grup WhatsApp, jika mereka akan lembur di kantor sampai malam tiba. Tentu saja itu hanya akal-akalan ketiganya. Karena yang sebenarnya terjadi mereka ada janji temu dengan para pacar. Pasangan Tian dan Arlyn serta Edward dan Agnes akan melakukan acara nonton bareng di bioskop, box office film yang berasal dari hollywood sana, yang berjudul 'Barbie' Acara nonton itu mereka lakukan secara sembunyi-sembunyi dan berharap tidak saling bertemu di mall nanti.Sementara Zemi saat ini sedang berada di sebuah restoran di dalam mall. Gadis itu sedang menunggu seorang pria yang dikenalnya dari salah satu aplikasi online."Benar kan tebakanku? Selalu saja nggak tepat waktu!" gerutunya sendiri.Bagaimana tidak, sudah setengah jam berlalu namun pria itu tidak kunjung datang juga. Padahal saat ini Rahez baru saja sampai di parkiran. Entah kenapa jalanan menuju mall macet total untung saja dia mengetahui jalan potong yang
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more

BAB. 72 Terjebak Pesona Rahez

"Aku tidak buru-buru kok. Hanya saja aku tegaskan, aku tidak sedang bermain-main denganmu. Mari kita hadapi masalah perjodohan itu sampai akhirnya malah kita yang berjodoh dan tak akan terpisahkan!" tegas Rahez sambil menatap penuh cinta ke arah Zemi."Aku mencintaimu, Zemi Rania," serunya lalu dengan berani sang pria mengecup kedua punggung tangan Zemi dan tak lupa juga dia ikut mencium kening gadis itu."Ka ... kamu!" Zemi menjadi tak dapat berkata-kata saat ini. Bagaimana tidak, bibir Rahez dengan seenaknya mengecup beberapa area di tubuhnya. Bahkan dia melakukannya di dalam restoran yang terlihat ada beberapa pengunjung lain yang berada di sana."Kenapa denganku, Zemi?" serunya sambil tersenyum penuh rasa bahagia."Kamu kok berani-beraninya menciumku? Kamu tahu begitu banyak orang di tempat ini?" ketusnya sambil terus mencoba melepas genggaman pria itu dari tangannya, namun tidak bisa."Tentu saja aku berani! Karena kamu adalah milikku!""Hah? Sejak kapan?" tukas Zemi tak habis pi
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more

BAB. 73 Ter-Barbie-Barbie

"Bagaimana dengan cincinnya? Apakah kamu suka?" tanya Rahez kepada Zemi sesaat setelah dia selesai melakukan pembayaran.Zemi mengangguk, karena memang sang gadis menyukai bentuk dan desain cincin itu, sesuai dengan keinginannya. Walaupun Zemi sedikit kesal karena Rahez tetap merahasiakan harganya."Tapi, Hez. Apakah cincin ini tidak berlebihan? Kita kan baru ketemu hari ini. Ngobrol langsung juga baru sekarang," Zemi kembali mengeluarkan argumennya. "Ha-ha-ha. Zemi Rania, untuk mu memang harus terlihat berlebihan semuanya. Karena kamu adalah wanitaku, jadi nikmati semua fasilitas dariku!" tegas Rahez."Tapi aku nggak suka seperti ini!" protes Zemi."Harus suka! Kita tim solid sekarang. Kamu mau perjodohan itu batal, bukan?""Iya, dong! Siapa juga yang mau dijodohkan?" sergah Zemi."Maka dari itu, kita harus kompak. Ikuti saja semua rencanaku. Toh juga hasilnya nanti untuk kebahagiaan kita berdua. Apakah kamu setuju?" tanya Rahez, sambil menatap ke arah gadis itu dalam-dalam."I ...
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more

BAB. 74 The Mini Film Series

"Baby, kamu kok fokus banget sih nontonnya?" tutur Edward kepada Agnes. "Karena filmnya keren, Ed." jawab Agnes."Yaelah! Aku juga bisa buat film yang lebih seru dari itu," tukas Edward sambil tersenyum ditengah kegelapan di dalam studio itu.Edward mulai membuka bungkus popcorn rasa coklat kesukaan keduanya. Sembari berkata lagi kepada Agnes,"Baby, kita suap-suapan popcorn ya!" Namun belum sempat Agnes menjawab, Edward mulai menyodorkan camilan itu di mulut sang kekasih.Tangan Agnes yang dari tadi juga sibuk menyuapi popcorn di mulut kekasihnya. Malah disedot oleh Edward sekarang. Pria itu juga ikut merapatkan tubuhnya dengan sang kekasih. Agnes pun mulai berontak. Konsentrasinya menonton film menjadi terganggu.Namun sang kekasih tidak membiarkan itu terjadi. Edward tetap merapatkan tubuhnya kepada Agnes."Edward! Kamu mau ngapain, sih? Kita sedang berada di dalam bioskop saat ini!" kesalnya kepada pria itu.Bukannya menjawab, Edward malam kembali membuka mulutnya mengisyaratk
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more

BAB. 75 Kompaknya Mereka Bertiga

"Sepertinya kita bertiga harus bicara!" sergah Arlyn."Siapa takut?" tukas Zemi."Yap, benar banget. Sepertinya kita memang harus bicara!" tutur Agnes kepada kedua temannya.Mereka pun mulai melangkah menuju ke dalam lift yang akan membawa ketiganya ke unit apartemen yang selama ini mereka tinggali. Di dalam lift baik Zemi, Arlyn, maupun Agnes menatap penuh selidik satu sama lain. Saling curiga mulai terlihat diantara ketiganya. Apalagi tadi di dalam area bioskop mereka diam-diam telah saling memergoki jika ketiganya masing-masing sedang bersama para pria, bukannya lembur seperti yang mereka katakan di group media sosial milik ketiganya."Nes, kenapa tuh leher Lo? Kok merah-merah begitu?" selidik Arlyn. Demikian halnya dengan Zemi juga menatap sinis ke arah Agnes."Oh ... gue sedang masuk angin sekarang! Uhuk ... uhuk!" Agnes pun memulai sandiwaranya dengan terbatuk-batuk."Hah? Masuk angin?" sahut Arlyn dan Zemi serentak."Iya, setiap masuk angin dan terkena angin malam, leher gue
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more

BAB. 76 Edisi Kesal Berjamaah

Lalu tiba-tiba ponsel ketiga para gadis kembali bergetar dan hal itu terjadi beberapa kali."Eh, Bos gue nelpon, nih!" seru Arlyn lalu mencari tempat yang aman untuk mengangkat panggilan telepon dari Tian."Waduh ... Bos galak gue juga lagi hubungi gue nih, guys! Gue angkat dulu, ya!" ucap Zemi lalu berlalu dari ruang tv.Sedangkan Agnes tersenyum puas saat melihat kedua temannya menepi dari ruang tv itu. Dengan hati tenang Agnes pun mengangkat telepon dari Edward.Namun ketiga gadis itu masing-masing marah kepada kekasih hati. Bagaimana tidak, hampir saja mereka ketahuan karena para pacar menelepon yang tiada berhenti.Alhasil ketiganya masuk ke dalam kamar dengan muka cemberut dan langsung menonaktifkan ponsel mereka."Kenapa muka kalian?" celutuk Arlyn kepada kedua sahabatnya."Tauk, nih! Bos gue ngasi kerjaan yang berat banget," jawab Zemi sekenanya."Ya ampun, Zem! Kok Bos kita sama, ya?" tukas Agnes."Lho memangnya kenapa Bos Lo, Nes?" Arlyn semakin penasaran."Iya, reseh bange
last updateLast Updated : 2023-09-09
Read more

BAB. 77 Akhirnya Terbongkar Sudah

Epicentrum Mall,Ketiga pria galau Rahez, Edward, dan Tian. Sepertinya memang benar-benar badmood hari ini. Terbukti disaat mereka selesai meeting pagi di kantor masing-masing, para pemuda tampan itu meninggalkan pekerjaan yang menumpuk kepada asisten dan sekretaris mereka di kantor.Lalu ketiganya pun berjanji untuk bertemu di Epicentrum Mall yang letaknya tidak jauh dari perusahaan mereka."Kenapa wajah kalian, woi? Kusut amat, lebih kusut dari benang yang tergulung berantakan," celutuk Rahez melihat wajah kedua sahabatnya pagi ini, yang sangat berbeda dari biasanya."Pakai nanya lagi, Lo!" sergah Edward."Ya ... gue nanya karena gue nggak tahu, Bro!" tukas Rahez lagi.Edward terdiam. Dia juga bingung harus memulai pembicaraan tentang pacar barunya kepada kedua temannya. Sementara Rahez, menunggu penjelasan dari pria itu."Baiklah, gue akan jujur. Sekarang gue sudah punya pacar," tutur Edward."Apa?" kaget Rahez dan Tian secara bersamaan.Tian yang dari tadi berdiam diri juga ikut
last updateLast Updated : 2023-09-09
Read more

BAB. 78 Mengungkap Tabir Rahasia

"Aneh bagaimana sih maksud Lo, Bro?" tanya Rahez penasaran.Sementara Edward mencoba menyimak perkataan kedua temannya. Karena pemuda itu juga curiga tentang sesuatu."Ya ... aneh. Arlyn melarang gue datang ke apartemen, tempat tinggal mereka. Terus jika dia telah pulang kantor, tidak boleh ada panggilan video call, maupun panggilan suara melalui ponsel. Seolah-olah ada sesuatu yang disembunyikan olehnya. Kemudian Arlyn juga melarang gue untuk mengenal kedua sahabatnya dengan alasan mereka alergi dengan pria dan tidak suka jika Arlyn berpacaran dengan laki-laki manapun," seru Tian berapi-api."Wait a minute!" celutuk Rahez."Kenapa Zemi juga mengatakan hal yang sama ke gue?" "Maksud Lo, Hez? Zemi juga melarang Lo semuanya?" tanya Tian semakin penasaran."Yap! Tepat sekali! Zemi melarang gue sama seperti Arlyn melarang Lo melakukan semuanya!" Rahez mulai mengeraskan rahangnya.Teka-teki penuh misteri yang diciptakan oleh para gadis, berhasil membuat kepala ketiga pria tampan itu me
last updateLast Updated : 2023-09-09
Read more

BAB. 79 Edisi Hari Merdeka

Hari ini bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia,Tiga perusahaan raksasa yang berlokasi di Area Epicentrum Rasuna Said, yaitu ZM Corp, AT Corp, dan PT Wilson Reality Tbk. Yang mana ketiga CEO perusahaan itu, diantaranya Rahez Finley, Tiano Pisceso, dan Edward Wilson. Sengaja merancang lomba persahabatan tujuh belasan di lingkungan kantor mereka, demi untuk melakukan penyelidikan awal atas kecurigaan mereka kepada para pacar masing-masing.Benar saja dugaan mereka, sehari sebelum lomba dimulai, ketiga gadis cantik itu telah mewanti-wanti pacar mereka untuk berpura-pura saling tak mengenal satu-sama lain. Dengan alasan Bos kantor mereka sangatlah galak.Ketiga gadis cantik itu, saat ini sedang melakukan pertemuan rahasia dengan pacar mereka di masing-masing kafe di dalam sebuah mall yang sama."Pokoknya kalau sedang lomba, kita pura-pura tidak kenal!" seru Zemi kepada Rahez."Sayang ... kok begitu, sih? Kan kita sudah resmi pacaran. Bos kamu itu adalah sahabat baikku," tu
last updateLast Updated : 2023-09-09
Read more

BAB. 80 Hati Yang Was-was

Setelah lomba merayakan hari kemerdekaan Indonesia antar kantor yang melibatkan ketiga gadis yang telah menjadi pacar mereka, Tian, Edward, dan Rahez menjadi semakin yakin jika memang ada yang disembunyikan oleh para pacar kepada mereka.Maka dari itu, Edward memulai percobaan berikutnya agar rahasia ketiga gadis itu terbongkar lebih cepat. Demi memuluskan rencana mereka. Para pria meminta bantu kepada ibu mereka, agar dapat ikut membantu membongkar semuanya.Di sebuah apartemen,Arlyn, Zemi, dan Agnes sedang duduk-duduk santai di depan televisi sambil makan cemilan. Kebetulan hari ini adalah hari sabtu. Waktunya untuk bersantai ria.Tiba-tiba Arlyn berkata, "Nes ... Bos Lo, keren juga ya saat lomba tadi!" celutuk Arlyn, yang diam-diam memuji Tian, sang pacar."Ya ampun, Lyn! Ternyata Bos Lo, terlihat macho saat lomba!" Zemi juga ikut-ikutan memuji Rahez secara tidak langsung."Apalagi atasan Lo, Zem! Keren, beken, tak tertandingi! Terlihat strong banget malah! Sungguh menakjubkan da
last updateLast Updated : 2023-09-09
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status