Home / All / THE LADIES : TARUHAN CINTA TIGA DARA / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of THE LADIES : TARUHAN CINTA TIGA DARA: Chapter 41 - Chapter 50

120 Chapters

BAB. 41 Salah Strategi

"Lagian Lo kenapa sih, Hez! Kok seperti orang galau begitu?" tutur Edward bingung."Bagaimana gue nggak galau! Tadi Bokap gue menelepon. Jika gue akan dijodohkan dengan anak temannya Bokap, yang berasal dari Bali," serunya menjelaskan."Apa? Jadi Lo sudah pasti akan dijodohkan?" sergah Tian dan Edward."Sudah tahu, malah pakai nanya lagi Lo berdua!" ketus Rahez tajam kepada kedua sahabatnya."Ha-ha-ha-ha! Selamat ya Hez, otw jadi pengantin pingitan." Tawa kedua sahabatnya membahana seketika."Sialan Lo berdua! Bukannya bantu gue cari solusi. Eh ... malah nertawain gue! Nggak setia kawan banget, sih!" seru Rahez kesal."Habis ... bagaimana coba, cara kita bantu Lo, Hez? Sedangkan kasus kita sama! Bakalan dijodohkan juga." Kali ini Edward yang angkat bicara. "Ya setidaknya Lo berdua cari cara kek, bagaimana agar gue dapat meloloskan diri kali ini." Rahez masih saja berharap, kedua temannya mau menolongnya."Lho bukannya Lo pernah mengatakan jika Lo sudah memiliki gebetan? Ya tinggal
last updateLast Updated : 2023-08-06
Read more

BAB. 42 Harus Dijodohkan

"Lho memangnya kenapa jika Mami ikut-ikutan menjodohkanmu? Ini semua juga Mami lakukan demi kebaikan kita bersama kok," jelas Mami Gita."Kebaikan bersama? Maksud Mami apa ngomong begitu?" tanya Rahez kepada ibunya. "Yailah semua demi kelangsungan penerus keluarga Finley. Hanya kamu satu-satunya kandidatnya, makanya Mami juga ikut andil," jelas Mami Gita."Pokoknya aku nggak mau! Titik!" Rahez tetap bersikeras tidak mau dijodohkan.Bahkan Rahez telah menyusun satu rencana jitu untuk kembali menggagalkan rencana perjodohan dari kedua orang tuanya. Namun satu hal yang tidak diketahui oleh Rahez. Jika sang ayah, Tuan Jack telah menyewa beberapa orang detektif rahasia untuk memata-matai putranya agar tidak melarikan diri lagi saat waktu perjodohan tiba."Rahez ... putra Mami yang paling ganteng. Dengarkan Mamimu ini, baik-baik. Dari pada kamu dijodohkan dengan putri kolega Papi. Yang masih belum jelas itu. Mendingan kamu mau Mami jodohkan dengan perempuan pilihan Mami. Dijamin gadis it
last updateLast Updated : 2023-08-06
Read more

BAB. 43 Ingin Menikah

Perumahan Alam Sutera, Tangerang.Setelah menempuh beberapa saat dalam perjalanan, akhirnya Tian sampai juga di rumahnya. Dia segera memarkir mobilnya di garasi. Lalu kemudian dia ke luar dari mobil dan melangkah menuju ke dalam rumah dengan hati yang sangat senang.Tian mulai meneriaki nama sang ibu. Dia ingin segera bertemu dengannya."Mommy, where are you? Mommy ...." serunya kepada ibunya.Mommy Angelina yang baru saja selesai mandi di sore itu. Sayup-sayup mulai mendengar teriakan putra tunggalnya. Yang mana suara itu berasal dari lantai bawah rumahnya."Lho, bukannya itu suara Tian? Tumben tuh jagoan pulangnya masih sore begini?" tanya sang ibu dalam hati. Dia pun mempercepat langkahnya menuju ke lantai bawah rumahnya untuk menemui Tian.Tuan Graham yang sedang menonton televisi di ruang keluarga, menjadi kaget karena suara sang putra yang sangat besar itu."Tiano Pisceso! Suara mu sangat besar! Tolong kecilkan sedikit! Kuping Daddy menjadi budek mendengarnya!" tukas sang ayah k
last updateLast Updated : 2023-08-07
Read more

BAB. 44 Rencana Terselubung

"Iya, namanya Arlyn Virgolin." sahut Mommy Angelina."Nama yang indah ...." gumam Tian pelan."BTW kamu dapat video ini dari mana? Coba jelaskan kepada Mommy mulai dari awal sampai akhir. Soalnya jujur saja, saat ini Mommy masih gagal paham." seru sang ibu lagi.Lalu Tian pun menceritakan awal mula pertemuannya dengan Arlyn. Mommy Angelina juga terus menyimak kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh putranya. Tak lupa juga Tian menceritakan tentang video itu, dan siapa yang merekamnya. Bahkan jika dia menyewa detektif untuk mencari tahu tentang gadis itu, turut dijelaskan oleh Tian kepada ibunya.Senyuman Mommy Angelina semakin merekah saat mendengarkan semua penjelasan Tian. Dia tak menyangka jika sang putra sangat gigih mencari tahu tentang Arlyn."Jadi, Mommy. Pokoknya aku gak mau tahu! Arlyn harus jadi milikku! Jadi istriku! Jadi ibu dari anak-anakku! Secepatnya! Dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya! Titik!" tegas Tian setengah memaksa."Hah? A ... apa?" kaget Mommy Angelin
last updateLast Updated : 2023-08-08
Read more

BAB. 45 Keinginan Bunda Jasmine

"Bunda ada-ada saja, deh!" ketus Edward."Pokoknya Bunda nggak mau tahu, kosongkan jadwalmu saat itu.""Apaan, sih? Kan Bunda pasti tahu kalau aku sangat sibuk di kantor. Nggak ada waktu untuk yang gitu-gitu. Wasting time banget bagiku, Bunda." Edward tetap ngotot dan tidak mau mematuhi perkataan ibunya."Edward Wilson, kamu hanya mengosongkan waktumu beberapa jam saja. Tidak bakalan membuat perusahaan bangkrut seketika." tukas sang ibu."Bunda, bagiku waktu sangatlah berharga. Aku ingin terus produktif tanpa gangguan apa pun dan dari siapa pun. Begitulah prinsip yang diwariskan Ayah kepadaku." serunya tegas."Jangan bawa-bawa nama Ayah. Justru Beliau malah akan bertanya-tanya kapan kamu melepas masa lajangmu. Itu yang terpenting saat ini!" serunya kepada sang putra."Sial! Bunda masih saja tidak jera untuk menjodohkan ku!" kesal Edward dalam hatinya.Edward pun mulai memutar otaknya, dan memikirkan bagaimana caranya agar sang ibu mau menghentikan tindakannya, yang terus saja ingin m
last updateLast Updated : 2023-08-08
Read more

BAB. 46 Penasihat Cinta

Edward"Whatssap, My Bro! Ada apa Lo menelepon gue?" Rahez"Gue lagi badmood, nih! Gue mau curhat sama Lo!" Edward yang juga sedang galau sepertinya tidak ingin mendengar curhatan sahabatnya itu. Apalagi setelah ini Edward ingin sekali berendam lama di dalam bathtub untuk bersantai ria.Edward"Waduh, Hez. Sepertinya gue tidak bisa malam ini."Rahez"Kenapa? Mau ke mana, Lo?" Edward"Gue nggak ke mana-mana, sih. Gue hanya mau berendam lebih lama malam ini."Rahez"Eleh! Bilang saja Lo mau nyambi olah raga! Iya kan?""Olah raga? Memangnya olah raga apa yang pantas dilakukan di dalam kamar mandi, Bro? Jangan ngawur, Lo!"Sepertinya Edward mulai kesal kepada Rahez karena bicaranya mulai tidak jelas saat ini.Rahez"Olah raga lima jari! Ha-ha-ha! Sampai besok, Bro!" Gelak tawa Rahez mulai terdengar dari seberang sana. Bersamaan dengan itu, dia mematikan sambungan telepon itu secara sepihak. Tersisa Edward yang menjadi kesal sendiri akibat ulah sahabatnya."Sialan Lo, Rahez! Ganggu moo
last updateLast Updated : 2023-08-10
Read more

BAB. 47 Rencana Zemi

Ternyata rapat penting di malam itu tetap berlanjut juga. Zemi pun menjelaskan kepada kedua temannya, tentang rencananya untuk menghalau perjodohan itu."Apa? Jadi Lo mau ikut kencan buta gitu?" kaget Agnes."Gilingan Lo, Zem. Memangnya nggak ada cara lain apa? Bagaimana kalau ternyata, Lo kencan butanya sama om-om?" tegur Arlyn."Iya Zem, ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh Arlyn. Apalagi dunia maya banyak bohongnya!" Agnes juga mencoba mengingatkan sahabatnya."Yaelah ... kalian, mah! Kok malah nakut-nakutin gue, sih?" Zemi juga mulai takut mendengar perkataan kedua sahabatnya."Makanya Lo jangan aneh-aneh," tutur Arlyn lagi. Agnes ikut menganggukkan kepalanya pertanda dia juga setuju dengan perkataan sahabatnya."Ya ampun kalian ini! Mikirnya sudah kejauhan banget, deh! Siapa juga yang mau serius dengan kencan buta itu?" tutur Zemi kepada keduanya."Terus, maksud Lo bagaimana Zem?" tanya Agnes memastikan."Kalian dengarkan baik-baik!" Lalu Zemi pun menjelaskan kepada kedua sa
last updateLast Updated : 2023-08-11
Read more

BAB. 48 Jam Makan Siang

Makan siang telah tiba, Seperti janji mereka tadi ketiga gadis cantik itu, akhirnya ketemuan di sebuah kafe yang berada di area perkantoran."Hai, guys! Kalian sudah lama menunggu?" seru Zemi yang datang terlambat dibandingkan dengan kedua temannya."Yaelah, Zem. Selalu kamu yang telat datangnya! Heran deh!" ketus Arlyn jengkel."Iya, Zem. Kok Lo lama banget datangnya, sih? Kita dari tadi nungguin Lo." Agnes ikut menggerutu.Bagaimana Arlyn dan Agnes tidak ngomel-ngomel kepada Zemi. Makan siang mereka hampir saja habis di atas piring masing-masing. Tapi sang sahabat tidak juga muncul."Sorry, Guys. Gue bukannya sengaja terlambat datang. Kalian tahu sendiri, Bos gue rada galak orangnya. Dia tidak memberi izin untuk makan siang jika laporan belum selesai." tutur Zemi menjelaskan."Tapi, Zem. Menurut gue sifat Bos Lo itu, sepertinya suka banget korupsi waktu. Kayak dia merasa penting banget di dunia ini! Gue rasa masih banyak orang-orang yang lebih penting darinya. Tapi tidak sok belagu
last updateLast Updated : 2023-08-12
Read more

BAB. 49 Ganteng-ganteng Tapi Jomlo

"Memangnya rencana Lo apa, Hez?" tanya Tian."Nothing ...." jawabnya lesu."What? Nothing?" ulang Edward."Yap!" jawabnya lagi."Jadi, Lo pasrah? Dijodohkan?" selidik Tian.Rahez terdiam dan tak mampu berkata-kata."Kasihan banget ya kita, ganteng-ganteng tapi jomlo." seru Rahez murung."Woi! Semangat dong, Lo! Tolong kondisikan tuh wajah! Cemberut mulu dari tadi!" sembur Edward."Iya, Hez. Santai dong Lo. Selama ada kita berdua. Lo tidak bakalan dijodohkan. Lo tenang saja deh!" seru Tian memberi semangat kepada Rahez. Rahez tetap diam. Memang dia membenarkan jika kedua sahabatnya sangat mampu untuk menyelamatkannya pada perjodohan itu. Akan tetapi, Rahez tidak mungkin melarikan diri terus. Dia harus menghadapinya kali ini dengan elegan dan penuh percaya diri."Hez! Katakan sesuatu. Biar kita bisa tahu isi hati Lo," seru Tian mulai kesal melihat sahabatnya yang dari tadi berdiam diri dan tidak mengatakan apa pun.Rahez terlihat menghela napasnya panjang. Dia pun mulai berkata-kata,
last updateLast Updated : 2023-08-13
Read more

BAB. 50 Penuh Rencana

"Yes! Akhirnya, Bro! Gue dapat partner yang bisa diajak kerja sama!" seru Rahez senang. Dia pun mulai bertukar pesan dengan gadis itu."Satu masalah selesai! Tinggal Lo nih, Ed." celutuk Tian."Iya, Ed. Lo maunya bagaimana? Biar kita berdua bantuin Lo juga." Rahez ikut menimpali.Lalu Edward pun menceritakan soal ibunya yang akan mengadakan acara memasak bareng di rumahnya. Sang ibu menginginkan Edward untuk hadir kala itu."What? Sejak kapan Lo tertarik dengan dunia pemasakan, Ed?" ucap Tian sambil tertawa mengejek temannya."Sialan Lo, Tian! Ini bukan kemauan gue! Tapi keinginan Nyokap gue! Bagaimana sih, Lo?" ketus Edward kesal."Terus mau Lo, bagaimana Ed?" ucap Rahez yang masih belum mengerti maksud dari temannya."Gue mau Lo berdua, culik gue saat itu. Bawa ke mana kek, asalkan gue tidak di rumah.""Gilingan! Bahasa Lo main culik segala? Memangnya kita perampok?" celutuk Tian."Ha-ha-ha!" Tawa ketiganya pun akhirnya pecah."Lo tenang saja, gue punya cara untuk menculik Lo dari r
last updateLast Updated : 2023-08-15
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status