"Duh, bagaimana gue bisa angkat telepon dari Agnes. Dia nahan gue di sini. Nyebelin banget sih, Bos Edward!" kesal Zemi dari dalam hatinya."Zemi Rania! Kamu dengar nggak saya ngomongnya?" Tiba-tiba Zemi tersentak dari lamunannya. Dia pun segera berkata,"Iya, Bos! Siap laksanakan!" ucap Zemi namun ponselnya masih tetap saja berdering."Suara ponsel mu, Zemi! Bikin kuping saya peka! Segera angkat! Lagian itu telepon dari siapa, sih? Ganggu banget!" ketus Edward."Dih, nggak nyadar Bos Edward, jika dia yang mengganggu ketentraman gue dari tadi! Ngapain juga dia nyuruh gue ke tempat sepi gini?" kesalnya lagi di dalam hatinya."Woi! Kok kamu malah semakin melamun, Zemi?" tukas Edward lagi.Zemi sudah tidak tahan lagi, dia pun segera angkat bicara,"Bos, panggilan telepon ini dari teman saya. Kami tadi sedang menghabiskan waktu bersama di mall ini, dan hendak bersiap-siap untuk pulang ke tempat tinggal kami," terang Zemi."Terus ... apa hubungannya saya sama teman kamu itu?" Edward masih
Last Updated : 2023-08-03 Read more