All Chapters of THE LADIES : TARUHAN CINTA TIGA DARA: Chapter 31 - Chapter 40

120 Chapters

BAB. 31 Arisan, Yuk!

"Mami ... help me!" teriak Rahez memanggil ibunya. Namun Nyonya Gita yang kesal kepada putra semata wayangnya. Tidak menggubris sama sekali panggilan dari Rahez. Sang ibu terus berjalan ke luar dari rumah menuju ke garasi rumahnya, lalu langsung masuk ke dalam mobil. Dengan diantar oleh sopir, Nyonya Gita pun mulai berangkat ke tempat lokasi temu kedua sahabatnya.Lapangan Tenis The Sultan Hotel and Residence, Gatot Subroto, Jakarta Pusat.Kedua sahabat Nyonya Gita sudah dari tadi datang. Bahkan saat ini mereka telah menyelesaikan satu set olah raga tenis lapangan.Para wanita sosialita itu memilih tenis lapangan sebagai olah raga yang rutin mereka lakukan karena dapat dilakukan sebagai latihan seluruh tubuh. Selain itu, olah raga tenis lapangan juga dapat meningkatkan kebugaran jantung, daya tahan tubuh dan kekuatan otot. Olahraga yang satu ini juga membantu membakar kalori tubuh. Cukup beberapa menit mengejar bola, detak jantung akan meningkat dan tubuh akan membakar lebih banyak k
last updateLast Updated : 2023-07-30
Read more

BAB. 32 Joging Di Stadion GBK

Stadion GBK, Jakarta Pusat.Pagi minggu yang cerah diisi oleh ketiga gadis cantik dan energik Arlyn, Zemi, dan Agnes untuk berolah raga demi kebugaran tubuh mereka.Kali ini ketiganya memilih berolah raga joging yang merupakan olahraga aerobik di antara jalan santai dan lari. Kegiatan ini memiliki berbagai manfaat yang signifikan bagi tubuh. Mulai dari menurunkan berat badan hingga meningkatkan kesehatan paru-paru.Ketiga gadis cantik ini sangat menyukai waktu berolah raga, seperti pagi ini. Mereka telah melakukan beberapa kali putaran untuk joging."Duh! Capek! Berhenti yuk, Zem?" seru Arlyn kepada temannya."Waduh ... tanggung banget nih, Lyn. Tuh lihat Agnes juga sudah jauh. Gue susulin dia dulu," sahut Zemi."Ya sudah deh, aku tunggu kalian di sini, ya ..." tukas Arlyn lalu melangkah menuju sebuah kafe yang ada di situ.Sementara Zemi dan Agnes meneruskan kegiatan joging mereka.Tiba-tiba ponsel Arlyn berdering beberapa kali. Dia segera membukanya, ternyata pesan masuk dari Asiste
last updateLast Updated : 2023-07-30
Read more

BAB. 33 Nongkrong Di Mall

Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat.Ketiga gadis cantik itu mulai masuk ke dalam mall besar itu. Tujuan utama mereka saat ini, untuk bersantai ria dan nongkrong sambil bersenang-senang mencicipi kuliner kesukaan ketiganya.Kali ini mereka memutuskan untuk nongkrong di area food court yang berada di lantai lima mall. Sebuah restoran ramen di Grand Indonesia, menjadi pilihan ketiganya saat ini.Restoran Sugikiya Ramen,Agnes dan Zemi yang mencari tempat duduk. Sementara Arlyn menuju ke kasir untuk memesan mie ramen sebanyak tiga porsi dan 3 cup es krim kesukaan mereka masing-masing. Tak berapa lama pesanan mereka pun disajikan oleh pelayan di atas meja. Tanpa basa-basi lagi ketiganya pun menikmati mie ramen itu dengan lahapnya. Sepertinya ketiga gadis ini sangat kelaparan setelah waktu berolah raga yang cukup lama.Agnes dan Zemi, begitu asyik menikmati es krim kesukaan mereka. Setelah habis menikmati mie ramen yang membuat perut keduanya kekenyangan. Namun sangat berbeda dengan Arlyn
last updateLast Updated : 2023-07-31
Read more

BAB. 34 Sangat Menyukai

"Ayo silakan kalian berdua duduk juga," ucap Nyonya Jasmine kepada Agnes dan Zemi."Iya, Tante." jawab keduanya serentak. Tak lupa mereka juga melempar senyum termanis yang keduanya punya, untuk ibu-ibu sosialita itu.Lalu tiba-tiba Nyonya Gita berbisik kepada Nyonya Jasmine."Jeng ... gadis-gadis di hadapan kita ini, pada bening-bening, ya?" "Iya, saya pikir juga begitu. Sepertinya cocok untuk kita jodohkan dengan putra-putra kita," seru Nyonya Jasmine."Jeng saya pilih yang itu, tuh!" tutur Nyonya Gita antusias. Sambil ekor matanya tersenyum dan melirik ke arah Zemi."Wah ... Jeng! Good job! Ternyata pilihan kita berbeda! Saya pilih gadis cantik yang berada di sebelah gadis pilihanmu," tukas Nyonya Jasmine."Wah ... pilihan kita memang yang terbaik! Untung saja kita tidak rebutan calon menantu," suara tawa renyah mereka mulai terdengar sambil menatap ke arah kedua gadis itu.Lalu tiba-tiba saja Zemi merasa aneh dengan tingkah kedua ibu-ibu di depan mereka, yang dari tadi menatap ke
last updateLast Updated : 2023-08-01
Read more

BAB. 35 Tekad Sudah Bulat

"Kalau Nak Zemi, bagaimana? Apakah sudah punya gandengan?" sergah Tante Gita, juga ikut penasaran."Oh ... kalau saya hampir sama dengan Agnes, Tante. Mau fokus kerja dulu," jawabnya sambil tersenyum.Agnes dan Zemi saling lihat-lihatan mereka menjadi semakin bingung dengan perkataan kedua tante sosialita itu.Sementara Arlyn kembali memulai pembahasan hangatnya bersama Tante Angelina."Tapi lho, kalian berdua jangan keasyikan kerja. Harus diingat juga kapan akan menikah dan membina keluarga," timpal Tante Jasmine kepada keduanya. Namun sorot matanya tertuju kepada Agnes.Tante Gita juga ikut setuju dengan apa yang dikatakan oleh Tante Jasmine."Kalau keasyikan kerja. Nanti jodoh kalian malah bisa semakin jauh. Nggak ada salahnya kalian berkenalan dengan seseorang, siapa tahu cocok." seru Tante Gita.Namun dengan cepat Zemi menjawab Tante Gita dengan tegas."Maaf, Tante. Tapi kami bertiga belum berniat untuk pacaran atau pun dijodohkan," tutur Zemi.Tante Gita menjadi diam tak bersuar
last updateLast Updated : 2023-08-01
Read more

BAB. 36 Perut Yang Begah

Arlyn baru saja menyelesaikan sesuatu di dalam toilet itu. Dia pun ke luar dan melihat kedua temannya yang juga berada di dalam toilet khusus wanita yang ada di restoran itu."Hei! Kalian ngapain di sini?" tanyanya kepada keduanya sahabatnya."Gilingan Lo, Lyn! Pakai nanya lagi Lo, ngapain kita di dalam sini?" sindir Zemi yang sedang asyik merapikan penampilannya di depan cermin. Sementara Agnes sedang mencuci tangannya di wastafel."Perut gue and Zemi ada sedikit trouble-nya. Sepertinya gak perlu dijelasin Lo pasti sudah tahu jawabannya kan, Lyn?" Kali ini Agnes yang angkat bicara, sambil membersihkan tangannya dengan tisu."A ... apa? Jadi perut kalian juga sedang sakit?" seru Arlyn sambil cengengesan."Menurut, Lo?" ketus Zemi."Ha-ha-ha!" Tawa Arlyn mulai membahana di dalam toilet itu."Lo sih, nggak kira-kira kalau ngomong, Lyn! Gue sama Zemi kena getahnya juga jadinya, kan?" ucap Agnes."Lo nggak lihat apa? Perut gue begah banget! Kayak ibu yang sedang hamil tiga bulan! Buncit!"
last updateLast Updated : 2023-08-02
Read more

BAB. 37 Edisi Bersembunyi

"Enak saja! Gue nggak mau. Jalanan macetnya minta ampun. Yang ada kita ntar kelamaan di jalan. Percuma, hanya buang-buang waktu saja," cecar Edward."Benar kata Edward. Lama-lama kita bisa kehabisan waktu untuk menonton film fenomenal itu." Kali ini Rahez yang angkat bicara. "Ya sudah, kalau begitu kita masuk saja ke dalam mall. Lagian kan tempat ini sangat luas. Nggak mungkin kita bisa ditemukan oleh ketiga bidadari kahyangan itu," seru Tian lalu ke luar dari dalam mobil."Eh ... tapi jangan salah. Nyokap kita punya mata di mana-mana," ucap Edward."Lo mah, Ed! Malah nakut-nakutin!" timpal Rahez."Yaelah yang gue katakan benar, kali! Tunggu saja ntar lagi." Sepertinya Edward punya firasat jika akan ditemukan oleh ketiga ibu mereka.Namun Tian tidak yakin akan hal itu. Dia pun mulai berkata,"Teori Lo mah, Ed! GI segede ini? Mana mungkin itu terjadi? Ayo ... kita lebih baik segera masuk. Nanti filmnya keburu mulai lagi," sergah Tian lalu mengajak kedua temannya untuk mulai masuk ke d
last updateLast Updated : 2023-08-02
Read more

BAB. 38 Malah Memarahi Edward

"Duh, bagaimana gue bisa angkat telepon dari Agnes. Dia nahan gue di sini. Nyebelin banget sih, Bos Edward!" kesal Zemi dari dalam hatinya."Zemi Rania! Kamu dengar nggak saya ngomongnya?" Tiba-tiba Zemi tersentak dari lamunannya. Dia pun segera berkata,"Iya, Bos! Siap laksanakan!" ucap Zemi namun ponselnya masih tetap saja berdering."Suara ponsel mu, Zemi! Bikin kuping saya peka! Segera angkat! Lagian itu telepon dari siapa, sih? Ganggu banget!" ketus Edward."Dih, nggak nyadar Bos Edward, jika dia yang mengganggu ketentraman gue dari tadi! Ngapain juga dia nyuruh gue ke tempat sepi gini?" kesalnya lagi di dalam hatinya."Woi! Kok kamu malah semakin melamun, Zemi?" tukas Edward lagi.Zemi sudah tidak tahan lagi, dia pun segera angkat bicara,"Bos, panggilan telepon ini dari teman saya. Kami tadi sedang menghabiskan waktu bersama di mall ini, dan hendak bersiap-siap untuk pulang ke tempat tinggal kami," terang Zemi."Terus ... apa hubungannya saya sama teman kamu itu?" Edward masih
last updateLast Updated : 2023-08-03
Read more

BAB. 39 Suasana Tegang

"Hei ... hei! Kalian berdua kenapa kok marah-marah begitu?" tanya Zemi yang heran kepada kedua temannya."Huh ... akhirnya orangnya datang juga!" tukas Agnes."Ya ampun Zemi Rania! Dari tadi kami nungguin Lo, tahu! Sibuk banget pacarannya, ya? Sampai-sampai Lo lupa sama kita berdua!" ketus Arlyn, marah."Wait, wait ... Lo bilang apa barusan, Lyn? Gue sibuk pacaran?" tanya Zemi bingung."Cih! Masih pakai nanya lagi, Lo!" Arlyn tetap saja ketus."Sudah ada bukti konkrit lho, Zem. Lo kepergok gue kan tadi? Ponsel Lo yang angkat malah Si Andra! Mampus tadi gue marahin dia habis-habisan," ucap Agnes kepada temannya itu."Apa?" Zemi seketika menjadi sangat kaget mendengar ucapan kedua temannya yang begitu sangat menusuk.Terlebih lagi disaat Agnes memarahi bos-nya tadi. Yang dia pikir adalah Andra. Membuat Zemi semakin pusing memikirkannya. Apalagi sikap keduanya saat ini sangat ketus kepadanya."Apa! Apa! Apa kamu berani melanggar perjanjian kita? Ingat konsekuensinya, Zem. Lo bakalan jatu
last updateLast Updated : 2023-08-04
Read more

BAB. 40 Rasanya Galau

Kegundahan hati Zemi menjadi terbawa dengan raut wajahnya yang tadinya berseri-seri sekarang malah mengkerut bagai jeruk yang telah diperas isinya."Woi, Zemi! Lo kenapa? Muka Lo itu, lho? Gak biasanya cemberut begitu," celutuk Arlyn yang pertama kali menyadari perubahan raut wajah sahabatnya.Bukannya menjawab Zemi malah terdiam dan tak berbicara."Wei, Zem! Are you okay, now? Kenapa sih, Lo? Lo bisa cerita apa pun ke kita. We are friend, you know that!" tukas Agnes menimpali.Zemi bukannya menjawab pertanyaan kedua temannya. Dia malah berjalan menuju dapur, lalu membuka kulkas dan mengeluarkan beberapa camilan dan tiga kotak jus buah kemasan.Setelah itu Zemi membawa semua makanan ringan tadi di ruang TV di mana kedua temannya sedang berada saat ini."Eits ... kita ada party apa nih, Zem. Banyak banget camilannya, oi!" sergah Agnes."OMG, Zem! Apa kabar perut kita setelah memakan semua camilan ini?" Arlyn juga menjadi ikut-ikutan menimpali."Iya, Zem. Benar kata Arlyn. Bukannya tadi
last updateLast Updated : 2023-08-05
Read more
PREV
123456
...
12
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status