Home / Romansa / Pria Pengganti di Malam Pengantinku / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Pria Pengganti di Malam Pengantinku: Chapter 191 - Chapter 200

203 Chapters

Tidak Bisa Mengelak Lagi

"Kamar kita?" ulang Evelyn. Hatinya berdesir dengan penuh haru. Entah karena dua kata itu yang terdengar menyejukkan hatinya. Atau karena Evelyn yang masih menyimpan sedikit perasaan padanya."Iya, kamar kita. Mulai malam ini, tidak akan ada tidur terpisah lagi, Kita sudah sah sebagai suami istri, jadi tidak ada alasan lagi untuk kamu menghindariku," kekeh Reynard. "Bagaimana kalau malam ini kita tidur dengan Cio saja? Mungkin Cio ingin merasakan tidur bersama dengan orangtuanya yang sekarang sudah sah menjadi pasangan suami istri," saran Evelyn. Ia sungguh belum siap tidur bersama dengan Reynard lagi. "Jangan mengelak lagi, Sayang. Sudah jelas tadi Cio bilang mulai malam ini kita tidak perlu tidur di kamarnya lagi. Apa kamu lupa?"Evelyn mengumpat di dalam hatinya. Karena kegelisahannya melalui malam pertama sebagai istri Reynard, ia jadi melupakan ucapan putranya pagi tadi.Reynard mencondongkan tubuhnya mendekat, napasnya menyapu telinga Evelyn hingga Evelyn begidik saat pria itu
Read more

Menuntut Kejujuran

Reynard mengerang pelan sebelum dengan tidak sabar menyatukan bibir mereka. Meski gairahnya sudah memuncak, Reynard tetap bisa mengendalikan dirinya untuk melumat lembut bibir Evelyn, hingga keduanya terbuka dan Reynard bisa menjelajahi bagian dalamnya dengan lidahnya, sebagai bukti kepemilikannya.Tangan Reynard dengan cekatan melepaskan kancing rompinya, entah kapan pria itu melepaskan jas pengantinnya. Evelyn sendiri tidak menyadarinya. Sekarang, ia hanya ingin membalas sentuhan Reynard dengan sentuhannya sendiri. Hingga mereka sama-sama saling memuaskan.Saat bagian atas tubuh Reynard benar-benar terekspos tanpa sehelai benangpun, perlahan Evelyn memalingkan wajahnya. Memang bukan kali pertama Evelyn melakukannya dengan Reynard, tapi tetap saja Evelyn tak jauh beda dengan gadis muda tanpa pengalaman."Tatap mataku, Sayang," pinta Reynard dengan suara serak. Kobaran api gairah terlihat jelas di mata pria itu saat Evelyn memberanikan diri menatapnya lagi."Aku mencintaimu. Wanita ya
Read more

Saling Menguatkan

"Apa melakukannya saat tidak sadar bisa disebut selingkuh?" tanya Reynard dengan ragu-ragu.Evelyn menutup matanya saat mencoba menahan gejolak kecemburuan di dalam dirinya. Ia tahu saat itu Nada masih berstatus sebagai istri Reynard, dan wajar mereka melakukan hubungan intim sebagai sepasang suami istri.Hanya saja rasanya luar biasa sakit mengetahui ada wanita lain yang sudah pernah menyentuh Reynard juga. Meski itu di luar kesadaran Reynard sekalipun."Apa melakukannya saat tidak sadar bisa disebut selingkuh?" tanya Reynard dengan ragu-ragu.Evelyn menutup matanya saat mencoba menahan gejolak kecemburuan di dalam dirinya. Ia tahu saat itu Nada masih berstatus sebagai istri Reynard, dan wajar mereka melakukan hubungan intim sebagai sepasang suami istri.Hanya saja rasanya luar biasa sakit mengetahui ada wanita lain yang sudah pernah menyentuh Reynard juga. Meski itu di luar kesadaran Reynard sekalipun."Katakan saja, Rey. Aku siap mendengarnya."Reynard mendesah pelan, ia kembali me
Read more

Sabar, Sayang

"Sekarang lakukan apa saja yang sudah kamu lakukan padaku di dalam mimpi liarmu, Rey," bisik Evelyn di telinga Reynard. Pria itu langsung menjauhkan sedikit Evelyn sejauh jangkauan tangannya,"Kamu yakin?" tanyanya."Seratus persen yakin. Ini malam pengantin kita, aku tidak akan membiarkan masalah apapun merusaknya."Evelyn mendekatkan lagi dirinya ke Reynard untuk berbisik di telinga pria itu, "Aku tidak mau menunggu."Napas Reynard tercekat, jantungnya memompa darahnya dengan sangat cepat, hingga tanpa diminta bagian intimnya seketika menengang. Seolah hal itu belum cukup membuat gairah Reynard melonjak tajam, Evelyn bergerak turun, dan dengan perlahan menurunkan gaun pengantinnya,"Oh no, kamu tetap lah di sana!" perintah tegas Evelyn saat Reynard hendak turun dan membantunya melepaskan pakaiannya."Aku takut kamu kesulitan membuka benda sialan itu, Sayang," desah Reynard dengan sorot mata penuh hasra, Evelyn tersenyum menggoda,"Aku bahkan sudah tahu cara cepat membukanya saat m
Read more

I Love You!

Leguhan kenikmatan mengalir begitu saja dari mulut Evelyn saat Reynard memainkan lidahnya di bawah sana. Gerakan yang mengirimkan gelenyar kenikmatan ke seluruh tubuh Evelyn, yang juga membangunkan seluruh saraf Evelyn, hingga rasanya Evelyn akan mati karena kenikmatan."Rey ... Aahh please ... " racau Evelyn. Ia tidak tahu permohonan apa yang ingin ia ucapkan. Meminta Reynard terus melakukan yang tengah pria itu lakukan sekarang? Atau meminta Reynard segera menyatukan diri mereka?Evelyn bahkan tidak menyadari kapan Reynard melepaskan satu-satunya pakaian dalam yang tersisa pada dirinya. Atau Reynard merobeknya? Entahlah.Alih-alih segera mewujudkan keinginan Evelyn untuk mneyatukan tubuh mereka, tangan Reynard malah bergerak naik ke atas, untuk menangkup salah satu bukit kenikmatan Evelyn, sementara lidah pria itu masih bermain-main di bawah sana, yang semakin membuat Evelyn meleguh penuh kenikmatan, sebelum akhirnya pinggulnya terangkat tinggi saat mencapai puncaknya."Rey!" teriak
Read more

Mandi Basah

Reynard menatap geli Evelyn yang seolah tenggelam di dalam balutan selimutnya itu,"Apa yang sedang kamu lakukan, Sayang?" tanyanya."Aku mau ke kamar mandi," jawab Evelyn, sengaja hanya menatap mata Reynard saja, bukan ke tubuhnya yang lain.Seolah ingin terus menyiksa Evelyn dengan gairahnya, Reynard sengaja bersandar di daun pintu kamar mandi sambil melipat kedua tangannya, dengan tatapannya yang menggoda."Lepaskan saja selimut konyol kamu itu, memangnya apa yang mau kamu sembunyikan dariku, Sayang?""Aku tidak menyembunyikan apa pun?""Apa kamu yakin?""Astaga, Rey ... Kamu mengira aku mencuri?" tanya Evelyn dengan nada tidak percaya, sebelah alis Reynard pun terangkat tinggi,"Yang bilang kamu mencuri siapa?""Kamu menuduhku menyembunyikan sesuatu di balik selimut ini!" Evelyn menyipitkan kedua matanya saat tawa Reynard pecah. Belakangan ini, wajah pria itu selalu terlihat ceria dengan senyumannya yang memikat, atau tawa lepasnya yang menular seperti sekarang ini. Bagaimana Ev
Read more

Antara Benci dan Cinta

"Kamu yang ngajarin dia ya?" tukasnya."Astaga, tentu saja tidak, Sayang. Ini murni keinginan putra kita sendiri. Kamu bisa bertanya langsung padanya," sangkal Reynard. Ia bersikap seolah-olah terluka oleh tuduhan Evelyn itu, hingga balik badan meninggalkan Evelyn dengan perasaan bersalahnya.Sesuai dengan harapannya, Evelyn pun bergegas mengejarnya, "Rey, tunggu!"Tepat saat Evelyn meletakkan tangannya di lengan Reynard. Reynard langsung balik badan dan menekan Evelyn hingga punggung wanita itu bersentuhan dengan dinding,"Kamu tidak marah, 'kan?" tanya Evelyn."Marah? Sekarang aku tidak bisa marah lagi padamu, Sayang. Tadi aku hanya menggodamu saja, ingin tahu seperti apa reaksimu saat aku merajuk," kekeh Reynard, ia tertawa lebar saat Evelyn memukul dadanya dengan kepalan tangannya,"Kamu jahat! Tadi aku takut sudah membuatmu marah dan sakit hati.""Marah dan sakit hati? Itu dua hal yang tidak akan terjadi padaku, setidaknya jika menyangkut dirimu, Sayang. Jadi, jangan pernah meng
Read more

Bulan Madu

Evelyn pikir, destinasi bulan madunya bersama Reynard akan ke Eropa barat, tapi ternyata pilihan antimainstream Reynard tertuju pada Eropa Tengah. Gdansk Polandia yang menjadi tujuan pertama bulan madu mereka. Memang biasanya Gdansk menjadi destinasi bulan madu yang sangat sempurna untuk pengantin baru yang ingin bersenang-senag dan menikmati masa-masa awal pernikahan mereka. Meski suasananya cenderung terlihat lebih santai dibandingkan dengan Eropa Barat, namun kota Gdansk juga memiliki tempat-tempat wisata yang indah, akomodasi mewah dengan latar bangunan abad ke tujuh belas. Sekarang ini, dengan lengan Reynard yang merangkul pinggangnya, mereka menyusuri jalanan berbatu dan sempit di antara bangunan katedral dan monumen. "Kamu lebih menyukai ketenangan ya?" tebak Evelyn. "Kamu sudah memahami salah satu kebiasaanku, Sayang," jawab Reynard. Lengannya yang melingkar di lengan Evelyn menarik Evelyn saat seseorang yang tengah jalan terburu-buru nyaris menabraknya. "Mudah sekali men
Read more

Kota Tua

Gdansk, sebuah kota pelabuhan yang terletak di pantai utara Polandia. Sebuah kota tua yang memiliki arsitektur klasik Eropa terbaik, yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara yang ingin menyelami lebih jauh lagi mengenai sejarah dan kebudayaan Polandia.Hotel yang Evelyn dan Reynard pun terletak tidak jauh dari pelabuhan terbesar Polandia tersebut. Hotel mewah tepi pantai yang berhadapan langsung dengan laut Baltik. Dan kebetulan sekali Evelyn sangat menyukai apa pun yang berbau pantai.Selama Evelyn menatap bermacam kapal yang hilir-mudik di pelabuhan tersebut, Reynard terus merangkul pinggangnya, bersama mereka memandangi kesibukan itu dari balkon kamar mereka."kamu tahu kalau kota ini menjadi salah satu dari Tiga Kota atau yang biasa disebut dengan Tricity, atau dalam bahasa Poland dikenal dengan sebutan Trójmiasto?" tanya Reynard. Ia memiliki kegemaran baru, yaitu mengenalkan dunia baru pada Evelyn."Ya, aku pernah mendengarnya. Hanya saja tidak terlintas sama sekali di dalam
Read more

Masalah Besar

Perjalanan Evelyn dan Reynard ke Sopot dan Gdynia tertunda harus setelah Reynard menerima email penting. Setidaknya itulah alasan yang Reynard berikan pada Evelyn, sesaat sebelum pria itu fokus pada layar monitor laptopnya. Sepertinya email itu memang berisi pesan penting. Karena sebelum berangkat Reynard telah menegaskan pada Marco untuk tidak menghubunginya sama sekali, kecuali untuk masalah darurat.Apa sekarang perusahaan Reynard sedang dalam masalah?Entah sudah berapa kali pertanyaan itu terbersit di benak Evelyn hingga dua jam sudah berlalu, dan Evelyn mulai merasa bosan menunggu perhatian Reynard kembali tertuju padanya. Seraya mendesah, Evelyn berdiri dari kursinya. Ia melampirkan long coatnya di sandaran kursi dengan hati-hati, tidak ingin menimbulkan suara sedikit pun yang bisa memecah konsentrasi Reynard.Melalui jendela kamarnya, Evelyn memusatkan perhatiannya pada Laut Baltik, tepatnya pada pelabuhan yang seolah tidak pernah terlihat sepi itu. "Maaf sudah membuatmu me
Read more
PREV
1
...
161718192021
DMCA.com Protection Status