________ "Apa yang kamu katakan itu benar, Sayang?" Mas Haris mengelus rambut Mikhaila yang pastinya lembut itu. "Bundamu telponan?""Iya, Ayah." Jawab Mikhaila cepat."Mungkin kamu salah dengar, Sayang! Bunda memang tidak tidur. Tapi, bunda itu sibuk memomong adikmu yang rewel terus," Aku segera menyela, membuat anak sulungku menoleh dan memiringkan kepalanya."Kok bunda senyum-senyum?""Ya, biar Syahdan anteng, sayang." Belaku sambil segera menekan hidung mancungnya. "Khaila juga masih bayi seperti itu. Khaila tidak ingat, Ya?"Nampak wajah putri sulungku yang memang darah daging Mas Haris, berubah pias. Rupanya ia kalah telak. Heran, anak bau kencur sudah ikut campur urusan orang tua."Bundamu benar, Sayang. Mungkin karena semalam Khaila mimpi!"Penuturan Mas Haris membuat aku bisa menarik napas sebab merasa lega, ternyata Mas Haris tidak percaya dengan oc
Last Updated : 2023-05-26 Read more