Share

Pura-pura Overprotektif

Penulis: Adena Putri
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-26 11:43:26

SELINGKUH DENGAN TETANGGA 1

_______________

"Yakin di rumah masih ada, Mbak?"

"Tenang, Jeng. Tadi kebetulan masak semurnya lumayan banyak!" 

Aku melirik ke arah suamiku yang tengah duduk dekat ranjang bayi. Mas Haris nampak acuh, dan malah asyik menghibur anakku yang tentu tidak akan mengerti apa yang dilakukan olehnya. Pasalnya, Syahdan baru berusia lima puluh hari dari kelahiran.

"Tapi, aku jadi merasa tidak enak, Mbak. Hampir setiap hari Mbak banyak mengantarkan makanan untuk kami berbuka puasa. Sedangkan dari sini tidak memberikan apa-apa," Kekehku sambil menggaruk kepala yang sesungguhnya tidak gatal.

"Tidak usah di bahas, Jeng. Aku tidak merasa keberatan kok." Risma menepis angin menandakan bahwa ia tidak keberatan dan mengganggap hal ini sepele. "Apalagi, suamiku selalu mengatakan kalau sedekah di bulan suci ini pahalanya berlipat,"

Aku hanya berdiri dengan menatap rantang seng dua tingkat yang diberikan Risma dalam genggaman. Sedangkan wanita itu langsung berlari mendekati box bayi dan langsung mengoceh seolah anakku akan faham apa yang dikatakannya untuk menghibur.

"Uh, Gemas banget." 

"Mancung banget hidungnya. Rambutnya juga tebal," pujinya pada anak laki-lakiku. Sedangkan anak pertamaku, Mikhaila sudah duduk di kursi menunggu adzan maghrib.

Aku memperhatikan bagaimana dia begitu asyik mengoceh untuk menghibur anakku. Setiap ia mengirimkan makanan, selalu hal ini yang dia lakukan. Aku jadi ragu, apalagi kini didekat ranjang bayi ada juga Mas Haris. Meskipun ia nampak cuek, dan perlahan menghindari. Namun, tak menyurutkan pradugaku.

Bisa saja kan dia pura-pura mengindari karena ada aku yang masih memperhatikan. Apalagi, Risma yang hampir setiap hari mengirimkan makanan, kuyakini tidak asal-asalan. Mana ada manusia jaman sekarang yang mau membantu orang lain tanpa ada maksud lain? Apalagi, aku pernah memergoki mereka tengah bicara berdua.

"Risma, Kamu tidak usah mengantarkan makanan terus. Aline jadi keenakan dia bersantai,"

"Tidak apa-apa, Mas. Mbak Aline kan baru saja melahirkan. Jadi, aku sebagai tetangganya harus membantu meringankan, setidaknya dengan memberikan ia makanan," kekeh Risma kala itu, aku hanya menguping pembicaraan tanpa menampakan diri. Bersembunyi dibalik pakaian yang tengah dijemur disamping rumah.

Tanpa sadar bibirku tersenyum kecut saat mengingat kembali percakapan mereka tempo hari. Dan ini, sudah ke sepuluh hari sejak memasuki bulan puasa Risma melakukan hal itu. Mengirimkan ragam makanan untuk keluargaku berbuka puasa.

Terdengar suara adzan dari surau yang tidak terlalu jauh dari rumahku. Buru-buru aku menutup pintu dan membawa rantang ini ke meja makan. Mengalihkan pada satu wadah karena rantang ini pasti akan di bawa oleh pemiliknya. Ada semur daging, gorengan tepung yang dicampur udang merah. Dan, satu bungkus korma yang masih menempel capnya.

"Jeng, buka puasa disini saja!" Titahku saat Risma sudah menghampiri dan mengambil rantang yang telah kosong.

"Tidak usah, Mbak. Aku buka puasa di rumah saja, Mas Romli pasti sudah menunggu!" Sahutnya terkekeh. Sesekali, aku memergoki ia melirik ke arah Mas Haris yang sudah mengambil air. Namun, tetap melangkah.

Sebelum ia menutup pintu, aku segera mengambil wadah dan mengambil kolak dari panci. Tidak enak kalau dia terus mengirimkan takzil, sedangkan aku tidak balas mengirim. Ya, harus adil bukan?

"Mbak, ini aku buat kolak pisang, di bawa ya!" Tuturku seraya meletakkan wadah yang ada jinjingan itu pada tangannya.

"Terima kasih, Jeng!" 

Aku balas senyumanya dan menatap nanar mengiringi langkah Risma yang mungkin hanya sepuluh langkah sudah sampai di rumahnya. Risma memiliki paras yang manis, belum lagi ia rutin perawatan. Dia memang wanita yang hebat, selain bisa mengurus rumah juga memiliki usaha di bidang fotocopy yang tempatnya di perempatan jalan. Namun, anehnya. Ia selalu mengeluhkan kalau ia jarang mendapatkan belaian dari suaminya. Entah sebab apa, tapi yang kulihat mungkin karena dia selalu sibuk. Atau .....

Setelah dia hilang di balik pintu rumahnya. Aku melangkah menuju meja makan. Disana sudah ada Mas Haris yang duduk dan didepannya tersedia satu gelas berisi air putih. Sedangkan Mikhaila, sudah mengunyah gorengan yang terlihat begitu renyah.

"Tidak Maghrib dulu, Mas?"

"Nanti dulu, Masih Adzan!" Sahutnya datar.

"Mikhaila mau makan apa?" tanyaku mengalihkan.

"Mau korma, Bunda. Tante Risma memang baik ya!"

Aku hanya tersenyum sumbang menanggapi ocehan Mikhaila. Dan melirik ke arah Mas Haris yang nampak acuh. 

Ia meneguk air putih itu, dan menyisakan setengah kemudian diletakkan di atas meja. Setelahnya, laki-laki yang menekan hingga tujuh tahun ini bangkit dan mengambil satu korma yang masih terbungkus dalam plastik.

Aku pun ikut mengunyah korma yang untuk membatalkan puasa. Mengamati punggung suamiku yang hilang di balik pintu kamar mandi. Mas Haris memang seperti itu, akhir-akhir ini ia irit sekali bicara. Dan, jarang sekali tidur satu ranjang, apalagi setelah aku melahirkan. Aku jadi merasa, seperti ada sesuatu di balik semua ini.

***

"Mas?"

"Ya?" Sahutnya saat ia kembali memakan gorengan pemberian Risma tadi.

Aku yang memomong Syahdan, tergopoh-gopoh mendekati. Aku ingin menanyakan sesuatu yang semakin hari terus menghantui pikiranku. Tadi, saat buka puasa, hendak bicara. Namun, bayiku bangun dan menangis, terpaksa aku harus memberikannya ASI. Sebelum berangkat tarawih, suamiku malah menyimpang ke rumah Mas Romli. Hal yang biasa dilakukan setelah memasuki bulan puasa. Begitu juga dengan suami Risma, Mas Romli kerap kali berkunjung ke rumahku bahkan tidak jarang sampai pukul sebelas malam. Tapi, aku yakin kunjungan keduanya bukan semata-mata. Tapi, ada sesuatu di baliknya.

"Mas aku boleh tanya sesuatu?" tanyaku hati-hati. Sepertinya ini waktu yang tepat.

Ia menoleh, tapi kunyahan di mulutnya tak juga berhenti. "Ya," sahutnya datar.

Aku menarik napas untuk mengatur gelombang yang bergemuruh di dada. Mencoba memilih kata yang mungkin tidak akan menyinggung perasaannya. 

"Mas suka makanan dari tetangga?" tanyaku. Dan dia balas mengangguk.

"Apa Mas tidak merasa risih setiap hari Risma mengantarkan makanan?" tanyaku memancing. 

"Yang penting kita tidak minta, Kan?" Sahutnya balik bertanya. Aku hanya bisa menarik napas, takut salah dalam bicara 

"Ya, tapi bagaimana kalau ia terus mengirimkan makanan, Mas. Sedangkan di rumah juga ada? Apa Mas tidak mencurigai sesuatu?" tanyaku tak tahan.

"Apa yang mesti di curigai, Aline. Memang sudah lumrah kan jika di bulan puasa orang-orang selalu membagikan takjilnya pada tetangga terdekat?"

Sumpah, kali ini ia ngomong panjang. Tapi syukurlah, akan terus di selidiki sampai aku menemukan jawaban yang diharapkan.

"Apa Mas tidak ada .... "

"Aline, Risma itu istri orang, bahkan laki-lakinya teman dekat, Mas. Kamu jangan mikir aneh-aneh, Aline. Kalau dia memberikan, ya tinggal di terima. Kalau kita punya sesuatu, ya kita juga harus berbagi." Mas Romli bertutur panjang lebar. Membuat, aku merasa lega.

Namun, bukan karena ia tidak irit bicara seperti pada hari-hari biasanya. Tapi Ya Baguslah, kalau seperti ini. Berati aku bebas meminta apapun pada Mas Romli sebagai bentuk nafkahnya untuk anak bungsuku. Sekalipun atas nama takjil yang selalu di antarkan Risma.

.

.

Bersambung

Bab terkait

  • SELINGKUH DENGAN TETANGGA   Diam-diam Memadu rindu

    SELINGKUH DENGAN TETANGGA 2( P0v Aline )_______________[ Terima kasih, Ayang ]Tertera pemberitahuan pesan terkirim di layar ponsel yang tidak lebar ini. Aku menggunakan ponsel jadul yang harus menekan tombol-tombol untuk mengetik. Dan ini lebih profesional jika digunakan untuk menghubungi Mas Romli. Lelaki yang telah menyimpan benihnya di rahimku dan kini sudah terlahir dengan berjenis kelamin laki-laki.Ya, aku dan Mas Romli telah diam-diam menjalin asmara yang sudah berjalan hampir satu tahun. Entah apa sebabnya, aku yang kurang perhatian dan selalu ditinggalkan Mas Haris kerja ke luar kota. juga Mas Romli yang sering di abaikan Risma, karena sibuk dengan pekerjaan dan usahanya di bidang fotocopy yang cukup ramai. Membuat kami sepakat untuk memberikan kehangatan satu sama lain. Di tambah lagi, Mas Romli selalu mengatakan jika Risma tak mau punya anak. Konon, menunggu perusahaan yang diimpikannya terwujud. Yakni,

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-26
  • SELINGKUH DENGAN TETANGGA   Anak Kecil Tidak Pernah bohong

    ________ "Apa yang  kamu katakan itu benar, Sayang?" Mas Haris mengelus rambut Mikhaila yang pastinya lembut itu. "Bundamu telponan?""Iya, Ayah." Jawab Mikhaila cepat."Mungkin kamu salah dengar, Sayang! Bunda memang tidak tidur. Tapi, bunda itu sibuk memomong adikmu yang rewel terus," Aku segera menyela, membuat anak sulungku menoleh dan memiringkan kepalanya."Kok bunda senyum-senyum?""Ya, biar Syahdan anteng, sayang." Belaku sambil segera menekan hidung mancungnya. "Khaila juga masih bayi seperti itu. Khaila tidak ingat, Ya?"Nampak wajah putri sulungku yang memang darah daging Mas Haris, berubah pias. Rupanya ia kalah telak.  Heran, anak bau kencur sudah ikut campur urusan orang tua."Bundamu benar, Sayang. Mungkin karena semalam  Khaila mimpi!"Penuturan Mas Haris membuat aku bisa menarik napas sebab merasa lega, ternyata Mas Haris tidak percaya dengan oc

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-26
  • SELINGKUH DENGAN TETANGGA   Kecurigaan terhadap istri tetangga

    "Nenek, Mikhaila mau bakso ikan!""Bukankah cucu nenek sudah makan cilok_""Mikhaila kasihan sama abang-abang penjualnya. Dari tadi teriak-teriak tapi tidak ada yang beli!" Rengeknya sambil menengadah.Huft! Kira ada apa, ternyata cuma mau beli dagangan laki-laki tua yang selalu mangkal disana. Mikhaila memang memiliki kebiasaan unik, yang mungkin turun dari ayahnya_Mas Haris. Terlalu berlebihan mengasihi orang, kadang-kadang ia memborong dagangannya tapi tidak di makan. Tapi, tidak apa-apa. Aku tidak susah cari uang sebab mengalir dari dua tempat. Suamiku dan dari selingkuhanku."Ya, sudah! Cucu nenek yang cantik, langsung pesan sama abang-abangnya ya, nenek ambil uang dulu!" Ibu mengusap pucuk kepala putriku, kemudian mendaratkan kecupan singkat di keningnya.Ah, kentara sekali dia pilih kasih pada kedua cucunya. Padahal Mikhaila dan Syahdan terlahir dari rahim yang sama meksipun dari benih yang berbed

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-26
  • SELINGKUH DENGAN TETANGGA   Mengembalikan istri pada ibunya

    ______"Apa maksud mengembalikan Aline pada ibu, Nak Haris?" Ibu menatap menantunya dengan nanar. Dilepaskannya sendok yang sempat digunakan untuk menyuap.Dasar memang, ibu itu memang tidak tahu apa pura-pura saja ? Padahal jelas, kalau dikembalikan pada ibunya berati aku ditalak."Aline Marline Binti Kusnaidi, detik ini aku jatuhkan talak satu padamu," Dengan lantang kalimat itu terucap dari mulut Mas Haris. Tanpa, mengindahkan pertanyaan ibu sebelumnya. "Setelah ini, haram bagiku akan tubuhmu!""Astaghfirullah!"Ibu membekap mulutnya dengan refleks menggelengkan kepala. Sedangkan Mas Haris masih menunduk setelah lepas kalimat sehingga tak bisa kulihat bagaimana ekspresi wajahnya. "Apa yang membuat kamu melakukan ini, Nak?" Disela terisak, ibu masih berkenan berucap."Aku bukan laki-laki yang baik, Bu. Maka, aku lepaskan Aline agar ia mendapatkan laki-laki yang lebih pantas!"Ibu menengadah dan nampak cairan bening yang sudah berlinang di pipi itu terkena cahaya lampu. "Apa kamu su

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-26
  • SELINGKUH DENGAN TETANGGA   Tiba-tiba ada yang berdenyut

    _____________"Ayah?""Mikhaila?" Ibu berteriak keras dan menarik tubuh putriku yang sudah berdiri di depan mobil. Sebelumnya, putriku nekad mengigit lengan neneknya untuk menyusul Mas Haris karena telah masuk mobil yang nampak mengkilap."Ayah, jangan tinggalkan Khaila!" Putriku memukul-mukul jendela kendaraan roda empat itu, dan terus memanggil nama ayahnya yang tak satupun mendapatkan sahutan."Ayah?"Bukan menjawab atau setidaknya keluar dulu dan menenangkan buah hatinya. Kendaraan yang membawa Mas Haris Justru melaju dengan kecepatan sedang. Tanpa peduli pada sosok gadis kecil yang meraung di bawah cahaya lampu temaram.Aku hanya bisa menatap nanar pada mobil yang mulai hilang dari pandangan. Tanpa tahu apa yang harus aku lakukan. Mulut ini terasa Kelu dan mata pun tak bisa dicegah untuk tak menitikkan air mata. Mas Haris, selama ini ia nampak cuek dan seperti tidak tahu apa-apa. Namun, det

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-14
  • SELINGKUH DENGAN TETANGGA   Kabar kehamilan istri selingkuhan

    ________"Tidak,""Kamu pasti sedang bercanda kan, Yang?" Aku memukul dada bidangnya untuk menafikan. Ini pasti prank, Risma tidak mungkin hamil."Aline, aku sungguh-sungguh!" Mas Romli mengunci lenganku, sehingga gerakannya dipaksa berhenti."Kamu tahu kan aku pernah mengatakan kalau Risma tidak mau punya anak sebelum keinginannya mendirikan butik tercapai?""Dan kemarin, dia sudah bulat untuk mewujudkan impiannya!" Lanjutnya yang bagiku seperti hantaman palu godam yang menghancurkan semua mimpiku hingga tak ada sisa."Kenapa ini seperti direncanakan, Yang? Kamu sengaja kan?" Aku berusaha menganggap ini hanya mimpi buruk di waktu tidur. Menyangkal, bahwa Mas Romli bukan laki-laki pengecut.Mas Romli menggeleng mendengar intimidasiku yang bersuara serak dan berat ini. Menyadarkanku bahwa ini bukan mimpi, melainkan sebuah kenyataan yang tak pernah aku dugakan.Tak

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-14
  • SELINGKUH DENGAN TETANGGA   Detik-detik sebelum pergi

    ___________"Aku dengar kamu sedang sakit, Ris!""Aku hanya sedikit kelelahan, Mbak Aline." Tuturnya merespon basa basiku."Sekarang, mungkin harus banyak istirahat total demi menjaga calon buah hatiku,"Risma mengelus perutnya yang masih rata, wajahnya nampak pucat bahkan bibirnya pecah-pecah. Ia terbaring di atas ranjangnya yang mungkin tidak murah ini. Sedangkan aku, masih duduk dikursi sofa yang diletakan khusus di kamarnya yang luas nan mewah ini sambil terus memomong Syahdan. Meskipun pundak ini sudah pegal, tapi aku tidak bisa menunda Syahdan di rumah. Tidak ada asisten yang bisa kumintai bantuannya, bahkan sosok suami pun aku tak punya.Ya, aku sendirian sekarang. Benar-benar sengsara duniaku."Apa kau tidak mencurigai sesuatu, Risma?" tanyaku memberanikan diri setelah beberapa menit mengumpulkan kekuatan."Sesuatu apa maksudmu, Aline?" Ia menatapku dengan intens.

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-15
  • SELINGKUH DENGAN TETANGGA   Pov Haris

    __________"Bagaimana, Mas? Apa menurutmu sudah bagus dekorasinya?" Sosok wanita berpenampilan seksi, duduk di sisiku."Mas, Hey!"Aku yang tengah menekan-nekan tutup pulpen tersadar saat ada lambaian tangan didepan wajahku. Segera kuusap wajah dan menoleh ke arah sosok yang mungkin sedari tadi memanggil-manggil namaku. Meletakkan kembali, pulpen yang semua kugunakan untuk corat-coret anggaran.Kutatap sekeliling yang keadaannya kini telah berubah. Wallpaper bergambar yang menempel di dinding menambah kesan hangat di ruangan ini. Bunga-bunga buatan yang diletakan di setiap penjuru, semakin memanjakan Indra penglihatan. Belum lagi, daun-daun beruntun yang dipasang di langit-langit tempat makan, semakin menyegarkan pemandangan."Bagaimana, Mas? Cocok kan dekorasinya!" Yumna memperagakan kedua tangannya seperti sales yang tengah mempromosikan produk."Cukup," Jawabku sambil mengacungkan kedua

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-15

Bab terbaru

  • SELINGKUH DENGAN TETANGGA   Keputusan terkini

    ______Aline menunduk untuk menetralkan gelombang yang saling tabrak dibenaknya. Sesekali ia mengangkat wajah, menatap sosok Mikhaila yang terus memeluk Syahdan, juga Mutmainnah yang menatapnya tajam secara silih berganti. Sungguh, jika selama ini sering mendapatkan pilihan, pilihan sekaranglah yang paling sulit. Patuh demi buah hati, atau bertahan demi harga diri."Aku bisa membencimu hingga mengakar, tapi tidak untuk memutuskan tali darah antara anak dan ibu. "Ketus Mutmainah nyaris hilang kesabarannya yang memang tipis. "Maka dari itu, masih menahan diri aku mintai satu keputusan darimu, Aline!"Mata Mutmainnah yang tak lagi bening itu terus menatap sang menantu dengan penuh kobaran api di netranya. Sesekali ia meraup udara sebanyak-banyaknya serta membuang sangat kasar."Baiklah," Tutur Aline sambil menarik napas."Aku memilih Khailanya yang tinggal bersamaku!" Dengan satu tarikan napas, kalimat itu

  • SELINGKUH DENGAN TETANGGA   Belanja untuk Sang Putri

    ______"Ada apa, Ris? Kenapa Risma pindah?" Mutmainah yang sedari tadi samar-samar menangkap pembicaraan Haris dan Risma di via telepon, menarik bokongnya dan mendekati sang putra. "Dan kenapa pula mesti mendadak?""Katanya, kedua orang tua Justin ingin ditemani putranya di akhir usia. Jadi, dia minta mereka tinggal di rumah yang berdekatan!" Sahut Haris memberikan penjelasan."Lo, terus rumah yang itu bagaimana?""Semula dia titipkan padaku, Bu. Setelahnya mungkin akan dijual, atau dijadikan rumah sewaan!"Mendengar penjelasan dari sang putra, Mutmainah menggedikan bahunya. "Ya, itu lebih baik sih. Kalau pemiliknya rukun!"" Daripada rumah kamu yang dibiarkan kosong molompong!" Mutmainah mencabik, kembali memalingkan wajahnya pada layar televisi tepat menayangkan film legend suara hati seorang istri."Kan itu rumah sejarah antara aku dan Aline, Bu. Jadi, canggung dijual jika

  • SELINGKUH DENGAN TETANGGA   Belanja untuk Sang Putri

    ______"Ada apa, Ris? Kenapa Risma pindah?" Mutmainah yang sedari tadi samar-samar menangkap pembicaraan Haris dan Risma di via telepon, menarik bokongnya dan mendekati sang putra. "Dan kenapa pula mesti mendadak?""Katanya, kedua orang tua Justin ingin ditemani putranya di akhir usia. Jadi, dia minta mereka tinggal di rumah yang berdekatan!" Sahut Haris memberikan penjelasan."Lo, terus rumah yang itu bagaimana?""Semula dia titipkan padaku, Bu. Setelahnya mungkin akan dijual, atau dijadikan rumah sewaan!"Mendengar penjelasan dari sang putra, Mutmainah menggedikan bahunya. "Ya, itu lebih baik sih. Kalau pemiliknya rukun!"" Daripada rumah kamu yang dibiarkan kosong molompong!" Mutmainah mencabik, kembali memalingkan wajahnya pada layar televisi tepat menayangkan film legend suara hati seorang istri."Kan itu rumah sejarah antara aku dan Aline, Bu. Jadi, canggung dijual jika

  • SELINGKUH DENGAN TETANGGA   Bukti Darah memang lebih kental

    ______"Mana jatah rokoknya?" Sebuah tangan menampan tepat di depan wajah yang sudah kuyu bersimbah keringat."Tahan dulu, Mas. Ini baru laku sepuluh ribu!""Alah, Kerja begitu saja tidak be-cus!"Pray!Meja tempat meletakkan kompor digebrak. Sehingga, wajan yang terletak di atasnya terlempar yang berakibat minyak panasnya berceceran kemana-mana."Mas, kamu itu bagaimana sih? Aku mati-matian untuk tidak membeli secuil pun makanan guna mengisi perut demi modal. Dengan pongahnya kamu tumpahkan?" Aline menatap nyalang suaminya uang sudah kesekian kali melakukan hal serupa. "O, kamu berani menyalahkan suamimu, Hah?" Bentak Romli yanh tidak terima dengan tak kalah sengit. "Seharusnya kamu yang benar menata barang-barang ini,""Dasar Oon!"Mendengar kalimat yang seumpama sebilah belati yang menusuk ulu hati. Aline memilih untuk diam dan melangk

  • SELINGKUH DENGAN TETANGGA   Mencari Syurga di Dunia

    _______"Ibu?"Haris me-me-kik kala usai berbincang dengan perawat, malah mendapatkan Iis sudah berdiri di belakangnya. Laki-laki beralis tebal itu memiringkan tubuh dan mendongak ke belakang ibu mertuanya dan mendapatkan Yusra berdiri diujung lorong dengan menampakan senyuman hangat disertai anggukan kepala. Dengan ragu-ragu, sudut bibir Haris mengulas senyum membalas laki-laki bercambang tebal itu."Ibu kenapa ada disini? Siapa yang sakit?" Haris memberondong pertanyaan disela ia meraih tangan berbalut kain milik ibu mertuanya, mengecupnya penuh takdzim.Iis mengulas senyum disela wajahnya beraura mendung serta pelupuk mata yang tiada berhenti mengeluarkan air bening. "Kamu sendiri sedang apa disini, Haris?""Ibu sedang menunggu suami yang sedang ditangani!" Lanjutnya menjawab pertanyaan sang menantu yang sempat terjeda."Ayah Riswanto mengidap penyakit apa, Bu?" Bukan menjawab, Haris mal

  • SELINGKUH DENGAN TETANGGA   Ternyata berada di tempat yang sama

    ________"Pak, Jang-""Jangan halangi papa, Ma!" Pinta Riswanto mengangkat tangan. "Tapi Mama takut terjadi sesuatu pada Papa!""Papa akan lebih sakit jika Aline tidak ditemukan, Ma. Jikapun mati, Papa akan merasa sangatlah bersalah dan tidak tenang di alam sana!" Ungkap Riswanto dengan suara serak disela ia harus menekan dada karena terbatuk-batuk."Papa jangan berfikir demikian. Papa pasti sehat, Papa pasti panjang umur." Bantah Iis dengan suara yang tak kalah serak serta air mata yang berderai. "Biar Mama yang cari Aline, Pa!""Mama lebih baik masak banyak untuk mempersiapkan kedatangan putri kita, Ma. Aline pasti sangatlah lapar, suaminya seorang pengangguran yang banyak hutang dan menuntut!"Kalimat pemungkas itu cukup membuat Iis terhenyak. Tangannya yang tengah menahan dada sang suami, ditarik paksa oleh Riswanto sehingga terlepas. Ia terkesima hingga tak sanggup untuk memb

  • SELINGKUH DENGAN TETANGGA   Dibalik perintah yang tak terbantahkan

    ______"Nek?""Iya, Sayang!" Mutmainah segera mengusap wajah dengan kasar serta menarik napas dalam-dalam. Detik sebelumnya, mulut bergincu merah itu telah refleks mengkhawatirkan sosok Aline. Yang, tentunya memang berasal dari hati kecilnya yang tak ia sadari."Maksud nenek tadi, bunda Khaila?" Gadis berusia delapan tahun itu menengadah disela tangannya menarik-narik sisi gamis yang Mutmainah kenakan. "Kalau begitu, antarkan Khaila ketemu Bunda, Nek!""Khaila rindu Bunda, Khaila ingin memeluk Bunda, Khaila juga ingin melihat Adek bayinya bunda!""Khai-""Sayang, Kan hari ulang tahun Khaila masih lama. Jadi, sekarang Khaila fokus saja belajar ya!" Tutur Mutmainah menenangkan. Wanita berusia paruh baya itu sedikit membungkuk serta tangannya mengusap pipi gembil Mikhaila. "Kenapa setiap Khaila ingin bertemu bunda, Nenek selalu bilang nanti pas ulang tahun. Ayah bilang nanti pas

  • SELINGKUH DENGAN TETANGGA   Siapa yang patut dibela

    "Mas Romli?" Pekik Aline lantas bangun saat mendengar suara rintihan dari luar. Diiringi suara bugeman dan sumpah serapah seseorang. Ia membenarkan sesaat hijab yang acak-acakan usai menyingkapnya sebab Syahdan, serta mengancingkan atasan dasternya yang sudah Kumal dan robek di beberapa bagian. Melangkah cepat tanpa peduli putranya yang kembali merengek.Kriet!Pintu kayu yang sudah usang dibuka paksa, Aline mendongak untuk melihat apa yang telah menjadi sebab kericuhan."Mas Romli!"Kali ini tak hanya me-me-kik, tapi juga berlari tanpa menggunakan alas kaki. Ia biarkan kaki telanjangnya menerjang tanah kering saat melihat sosok suaminya telah terhuyung sebab kena amukan dua laki-laki yang tak asing lagi."Mas Yusra, Mas Yandi?""Apa yang kalian lakukan?" Aline menarik tangan suaminya untuk bangkit."Kenapa kalian siksa suamiku?""Dia tidak pantas dapat pembelaan, Aline!"

  • SELINGKUH DENGAN TETANGGA   Dua sisi yang berlawanan

    _______"Aku,""Aku hanya tak ingin kau tahu penderitaanku, Kak!" Tutur Maheera serak seraya menatap suaminya nanar. "Aku mengidap penyakit ini sejak berumur lima tahun,""Lantas, kenapa kau sembunyikan ini, Maheera. Justru tindakanmu yang seperti ini membuat aku harus menanggung derita dua kali lipat!""Aku hanya ingin menikmati sisa hidupku untuk mengabdi pada sosok yang bernama suami, Kak. Setelah tidak mungkin pada kedua orang tua sebab mereka telah tiada," Maheera berucap lirih dengan tetap menatap suaminya nanar."Itu alasan selanjutnya kenapa aku ingin dinikahi kakak!" Tuturnya lagi dengan suara yang hampir tidak terdengar.Mendengar kalimat yang cukup menyayat, tak bisa Haris untuk tidak tersedu. Air matanya menitik kembali bersamaan dengan tangan yang merangkul tubuh Maheera. Padanya Haris memang belum ada cinta, sebab tak juga berhasil menggantikan sosok Aline. Hanya iba, serta rasa tanggung jawab yang membuat selama ini ia bersikap teramat lembut dan memperlakukan Maheera s

DMCA.com Protection Status