Home / Romansa / PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON! / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!: Chapter 81 - Chapter 90

115 Chapters

81. WHY NOT?!

Cleon memberikan dasi dan jas yang ada di tangannya setelah Melodi duduk.Walau tidak mengerti, Melodi menerima saja dan menaruh di atas pangkuannya. Cleon menyandarkan tubuhnya ke belakang. "Dari kapan kamu di sini?"Jari telunjuk Melodi menunjuk pada dirinya sendiri. "Aku?!""Bukan! Tetangga!" ucap Cleon mendengus kesal. "Telmi."Melodi membuang muka untuk menyembunyikan senyumnya begitu mendengar apa yang diucapkan Cleon. "Tentu saja kau!" ucap Cleon dengan nada kesal."Oh," Melodi menahan senyumnya melihat wajah Cleon merengut kesal, ternyata dibalik sifatnya yang dingin dan ketus tersimpan sisi gemasnya. "Aku di sini dari tadi.""Hah?!" "Maksudku, aku kerja di sini mulai dari tadi pagi. Itukan yang ingin kamu tanyakan?!" Melodi tersenyum manis."Iya," jawab Cleon menatap wajah Melodi yang tersenyum manis padanya."Jika ada yang tidak ingin kamu tanyakan lagi," Melodi bangun dari duduknya. "Aku pergi. Tidak enak aku duduk di sini sementara kedua temanku sibuk bekerja.""Bekerja
last updateLast Updated : 2023-09-24
Read more

82. MELODI PULANG DIANTAR SI MANUSIA ES

Cleon tersenyum mendengarkan kalimat yang ke luar dari bibir Melodi, ternyata bicara santai seperti saat ini, Melodi mempunyai pemikiran yang dewasa. Selagi asyik bicara, tiba-tiba Melodi merasakan perutnya sakit ingin ke kamar kecil. Setelah ijin pada Cleon, Melodi segera pergi dengan tergesa-gesa.Tanpa di duga, berapa detik berikutnya, saat Cleon sedang duduk sendiri sambil melihat layar ponsel menunggu Melodi kembali, Clara masuk lalu tanpa permisi duduk di depan Cleon. "Hai!"Sejenak Cleon tertegun, tapi detik berikutnya segera bangun dari duduk dan bergegas pergi ke luar bergabung kembali dengan sahabatnya tanpa sedikitpun menghiraukan Clara yang melongo."Ada apa bro?!" tanya David melihat raut wajah kesal Cleon."Tidak ada!" jawab Cleon dengan wajah ditekuk kesal.David melihat Clara ke luar dari dapur keringnya langsung bisa mengerti, kenapa Cleon memasang wajah kesal."Gue mau cabut! Rasanya tubuhku lelah." Cleon melihat beberapa temannya mulai terpengaruh minuman beralkoho
last updateLast Updated : 2023-09-25
Read more

83. PUTRI TIDUR

Jalan raya nampak jauh dari kemacetan karena waktu telah menunjukkan tengah malam ketika Cleon melajukan mobilnya membelah jalan bersama Melodi."Kamu mengantuk?" tanya Cleon melihat Melodi menguap beberapa kali.Melodi menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku hanya lelah.""Tidurlah! Matamu tidak bisa bohong. Nanti aku bangunkan kalau sudah sampai." Cleon melihat mata Melodi merah dengan tatapan sudah terlihat beberapa watt saja.Melodi diam, rasa kantuk benar-benar telah menyerangnya. Perlahan mata sendunya menutup lalu tidak lama kemudian terdengar dengkuran halus keluar dari bibirnya seiring dengan napasnya yang teratur sempurna.Senyum simpul terbersit di bibir Cleon begitu melihat Melodi telah tertidur. "Katanya tidak ngantuk, tapi dalam hitungan detik sudah tidur pulas."Mobil melaju lebih kencang membelah jalan raya menembus gelapnya malam. Hujan rintik perlahan turun membasahi bumi disertai cahaya kilat yang saling menyambar di cakrawala. Tidak lama kemudian, selagi asyik menyet
last updateLast Updated : 2023-09-26
Read more

84. KECURIGAAN CLARA

"Ayo, cepat bangun!" Brian tak sabar, wajahnya begitu cemas melihat Intan malah terbaring santai. "Aku sangat lelah," bisik Intan. "Sepertinya aku tak bisa pulang.""What?!" Brian begitu kaget. "Aku tidak bohong! Semua tulangku seakan copot," ucap Intan. "Aku ingin tidur.""Jangan gila Intan!"Intan diam tak bergeming, tubuhnya memang benar-benar lelah. Bayangkan saja, berapa jam tadi tubuhnya digempur Brian tanpa jeda. Berhenti jika Brian sudah mencapai puncaknya, tak lama kemudian tubuhnya digempur kembali ketika benda besar kebanggaanya berdiri tegak kembali."Jangan becanda seperti ini Intan! Cepatlah kamu pergi, Clara mungkin sebentar lagi pulang," nada bicara Brian sedikit lembut.Intan meraba tubuh bagian bawahnya dari balik selimut yang menutup tubuhnya. "Kakiku lemas dan juga rasanya sakit. Kamu tidak kira-kira membolak-balikkan tubuhku bagai boneka, kamu pikir tidak sakit?!""Kamu juga menikmatinya," jawab Brian. "Berapa kali kamu menjerit kenikmatan sampai tubuhmu bergeta
last updateLast Updated : 2023-09-28
Read more

85. ANTING SIAPA?!

Clara menatap Brian dengan penuh kecurigaan. "Kamu pikir, aku begitu bodoh ....?!"Brian memotong kalimat Clara. "Sudahlah! Ini tengah malam, aku lelah! Ingin tidur.""Masalah kita belum selesai!""Kita bahas besok. Aku lelah. Please!" Brian memasang wajah memelas berharap Clara menghentikan omelannya.Clara juga merasakan tubuhnya lelah, tapi begitu melihat anting yang ada di dalam tangannya membuat emosi Clara tersulut lagi. "Katakan dengan jujur! Anting siapa ini?!""Aku tidak tahu Clara," Brian menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. "Tidak mungkin itu antingku dan tidak mungkin juga, itu anting tiba-tiba ada di atas tempat tidur kalau bukan kamu sendiri yang memakainya dan terlepas."Clara melihat anting yang ada di tangannya dengan seksama. "Ini bukan antingku!""Sudahlah! Aku ingin tidur!" Brian memejamkan matanya agar Clara menghentikan perdebatan.Mau tidak mau, Clara mengikuti kemauan Brian walau dalam hatinya penuh dengan rasa penasaran yang belum tuntas. Ditaruhnya anting te
last updateLast Updated : 2023-09-29
Read more

86. BIBIR BENGKAK ULAH MANUSIA ES

Sang Surya perlahan beranjak dari peraduannya memberi cahaya keemasan di setiap bias sinarnya. Suara burung berkicau yang bertengger di ranting pohon semakin menambah suasana yang begitu indah setelah semalaman diguyur hujan yang cukup deras.Di dalam kamar yang cukup luas dengan tempat tidur berukuran king size, Melodi perlahan menggerakkan tangan dengan mata sulit sekali untuk dibuka. Beberapa saat Melodi terdiam mengumpulkan kesadarannya sampai merasakan tubuhnya sulit sekali untuk bergerak. Perlahan tangannya meraba bagian pinggangnya yang terasa berat seakan ada beban yang menindihnya."Kenapa sempit sekali?!" gumam Melodi dalam hati kecilnya. "Ini juga, kenapa pinggangku rasanya berat banget?!" tangan mungilnya meraba. "Apa ini?!" Mata yang sulit dibuka, dipaksa agar terbuka lalu. "Tangan? Tangan siapa ini?!" Melodi kaget ketika melihat sebuah tangan berbulu halus memeluk erat pinggangnya dari belakang.Tanpa menunggu lama, Melodi langsung melihat ke belakang, wajah Cleon begit
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more

87. GENGSI TINGKAT DEWI

"Melodi!" panggil Cleon lebih keras. "Tunggu, Melodi Celena!"Kaki kecil Melodi semakin cepat berjalan menuju ke pintu utama yang mendadak jaraknya terasa begitu jauh. Cleon segera berlari kecil untuk menghalangi Melodi, langsung berdiri tegak menghadang bahkan kepala Melodi hampir saja membentur dada bidang milik Cleon."Aku ingin bicara denganmu!" ucap Cleon sesaat setelah berhasil menghentikan langkah Melodi yang hampir saja mencapai pintu ke luar.Melodi membuang muka. "Tidak ada yang perlu kita bicarakan! Minggir!""Sebentar saja," ucap Cleon lembut dan bersabar menghadapi Melodi. "Hanya sebentar."Melodi terdiam beberapa saat dengan wajah menunduk, mendengar suara Cleon yang tidak seperti biasanya malah menimbulkan perasaan aneh di dalam hatinya. Melihat Melodi tidak bereaksi. "Kita bicara di taman," ucap Cleon dengan nada lembut lalu minta Bi Darmi menyiapkan sarapan untuk mereka berdua di taman.Mau tidak mau, Melodi mengikuti langkah Cleon pergi ke arah taman samping, enta
last updateLast Updated : 2023-10-02
Read more

88. MAUKAH KAMU JADI KEKASIHKU?

Melodi kembali menelan ludahnya begitu matanya menyapu semua hidangan di atas meja. Bunyi keroncongan dalam perutnya semakin jelas terdengar. "Makanlah." Cleon bangun dari duduknya. "Aku ambil ponsel sebentar," kemudian pergi meninggalkan Melodi masuk ke dalam mansion.Sesaat Melodi hanya duduk termangu setelah Cleon pergi lalu matanya melihat ke arah mansion yang terlihat sepi. Cleon berdiri di depan jendela kamarnya, tubuh tingginya memperhatikan Melodi dari balik gorden tipis. "Aku sengaja mengambil ponselku agar kamu tidak malu untuk sarapan." Ponsel warna hitam ada dalam genggaman tangan besarnya. "Perut sudah berisik begitu masih bertahan menahan lapar. Dasar macan betina!"Orang yang sedang diperhatikan masih duduk dengan tenangnya. "Ke mana si manusia es itu?! Gue mau pulang malah ditinggal pergi. Tadi katanya mau bicara, sekarang menghilang. Bagaimana sih manusia es ini?! Aneh."Pancake yang ada di atas piring menjadi pandangan favorit mata Melodi. Naga-naga kecil dalam per
last updateLast Updated : 2023-10-04
Read more

89. PURA-PURA

Pria yang berada di atas sepeda motor tidak menghiraukan nada kalimat Melodi begitu ketus. Usahanya ingin mengajak Melodi naik sepeda motornya tidak berhenti. "Kamu ini pendendam sekali. Rasa marahmu padaku tidak hilang-hilang padahal kejadian itu sudah lama. Apa kamu masih menyukai ku sampai tidak bisa melupakan kejadian itu?!"Langkah kaki Melodi seketika berhenti. "Apa loe bilang?!" Pria itu memarkirkan sepeda motornya dipinggir jalan kemudian berdiri di depan Melodi. "Kamu masih ada rasa padaku. Buktinya, sampai sekarang, kamu masih menyimpan dendam padaku."Melodi menatap tajam dengan wajah mendongak. "Dengar baik-baik Bayu. Aku, Melodi Celena sedikitpun tidak punya rasa apa-apa padamu! Jangan mimpi di siang bolong!"Bayu dengan santainya menjawab. "Kalau kamu tidak ada rasa padaku, kenapa masih dendam sampai sekarang?!"Napas Melodi naik turun tidak beraturan, emosinya jadi tersulut. "Karena gue muak dengan orang bermuka dua!" "Bermuka dua apa? Aku cuma punya muka satu," Bayu
last updateLast Updated : 2023-10-04
Read more

90. YOU CRAZY!

"Stop! Cleon!" teriak Melodi."Lepaskan tanganmu!" Satu tangan Cleon berusaha menarik tangan Melodi agar melepaskan setir dan satu tangannya lagi tetap memegang setir agar mobil melaju tetap dalam keadaan stabil sehingga tidak menabrak kendaraan lain."Stop!" Sekuat tenaga, Cleon mencegah mobil tidak menabrak kendaraan lain. Terdengar suara umpatan dan makian dari kendaraan lain. "Hai! Sialan!""Brengsek!""Mau mati, mati sendiri! Jangan bawa-bawa orang! Brengsek!"Saking kesalnya, Cleon mendorong tubuh Melodi dengan kasar agar menjauh dari setir yang dipegangnya. "Lepaskan!" Tubuh Melodi membentur pintu dan kaca mobil. "Aww!" Tangannya terlepas dari setir.Cleon langsung fokus melihat ke depan, melajukan mobil agar kembali normal. Napasnya naik turun tidak beraturan dengan jantung berdetak cepat.Wajah Melodi meringis, tubuhnya terasa sakit membentur pintu mobil. "Aduh, sakit!"Di bawah pohon besar pinggir jalan, Cleon berhenti. "Apa kau sudah gila?!" bentak Cleon menatap tajam wa
last updateLast Updated : 2023-10-05
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status