Semua Bab PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!: Bab 71 - Bab 80

115 Bab

71. BERAPA TARIF MU, NONA MELODI?!

Tanpa diduga, satu tangan Intan memegang tangan Melodi yang berusaha membantunya dan tangan satunya lagi berusaha melepaskan tangan David yang mencengkeram rambutnya. "Aaa, sakit! Tolong gue!""David, lepaskan istrimu ini!" Melodi berusaha meraih tangan David yang mencengkeram erat rambut Intan. "Kasihan istrimu ini! Apa kau tak punya hati?!""Minggir kau!" teriak David dengan wajah penuh amarah melihat Melodi."Tidak! Kasihan istrimu ini!" Melodi balas berteriak dengan tangan tetap membantu Intan. "Dia sedang mengandung anakmu!"David melepaskan cengkeramannya setelah mendorong tubuh Intan sampai jatuh tersungkur di lantai depan pintu ke luar. Napasnya naik turun tidak beraturan, tatapannya nyalang menatap Intan.Melodi segera menolong Intan. "Apa kau tidak apa-apa?!""Aww!" suara Intan terdengar kesakitan di balik rambut yang menutupi wajahnya. "Aduh!"Melodi melihat ke seluruh tubuh Intan dari atas sampai bawah. "Apanya yang sakit?!"Intan segera memegang perutnya. "Anakku! Aduh."
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-14
Baca selengkapnya

72. KESEMPATAN EMAS

David di dalam kamar nampak mengepalkan tangan. "Gue harus cari jalan ke luar untuk menyingkirkan si Intan. Brengsek!" Rokok yang ada di atas meja segera di ambilnya begitu juga dengan ponsel warna hitam miliknya. "Gue harus menyuruh orang untuk menyingkirkan si wanita ular itu."Sambungan telepon tersambung, David bicara begitu singkat lalu tidak lama kemudian mengirimkan beberapa pesan berikut beberapa foto. Senyum menyeringai langsung nampak di wajahnya begitu semua urusan di telepon selesai. "Ini akibat kau menguji kesabaranku!"DREET!DREET!Ponsel David bergetar ketika akan menyalakan rokoknya. Tatapannya langsung melihat ke layar ponsel. "Ada apa si manusia es meneleponku?!"Cleon :"Hallo, bro!"David :"Hallo!"Cleon :"Di mana loe?!"David :"Ada apa?!"Cleon :"Ditanya malah nanya! Loe di mana?!"David :"Gue di apartemen. Jangan lupa nanti malam loe datang!"Cleon :"Gue enggak janji bisa datang! Pekerjaan gue banyak, gue minta loe yang datang ke sini!" David :"Sialan l
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-15
Baca selengkapnya

73. SADAR DIRI

Percakapan ketiganya pun terus berlanjut tanpa menghiraukan tatapan tak berarti dari para pria yang melihat mereka dengan mata tak berkedip."By the way, loe punya cowok?!" tanya Clara jadi penasaran pada Intan."Tentu saja, gue punya cowok," jawab Intan tersenyum penuh misteri melihat Clara.Ada perasaan bergidik dalam diri Clara ketika Intan melihat padanya. "Kenapa gue merasa tidak nyaman dengan tatapan si Intan? Aneh banget," bisik hati kecil Clara."Kenapa?!" tanya Intan."Enggak, enggak apa-apa," jawab Clara kemudian minum juicenya untuk menghilangkan kegugupan.Stefi melihat jam tangannya. "Kita sudah cukup lama di sini. Sebaiknya kita cabut untuk bersiap-siap nanti malam.""Iya betul," Clara juga melihat jam tangannya. "Gue akan berdandan yang cantik." "Kita bertiga harus dandan cantik," sambung Stefi. "Agar kita menjadi primadona di acara si David. Biasanya yang diundang teman-temannya yang banyak duit. Banyak cowok tajir di sana."Intan tersenyum senang. "O ya?!""Loe bisa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-16
Baca selengkapnya

74. PUASKAN ATAU JANGAN PERGI!

Tidak seperti biasanya, Brian pulang dari kantor lebih awal sehingga membuat Clara harus memutar otak mencari alasan agar bisa pergi ke tempat party nya David.Brian melepaskan dasi yang melingkar di lehernya dan melemparnya ke atas sofa. Sekilas melirik Clara yang datang mendekat memakai bathrob. "Tumben sudah pulang?!" "Tidak banyak pekerjaan di kantor," jawab Brian menghempaskan tubuhnya ke sofa. "Aku lelah sekali.""Mau aku buatkan juice atau kopi?!"Brian melihat Clara dengan tatapan heran. "Ada apa?!" Clara mengernyitkan keningnya. "Maksudnya, apa dengan ada apa?""Tumben, kamu menawarkan minum untukku, biasanya tak peduli. Ada apa?" Clara terkekeh. "He-he. Memangnya tidak boleh aku menawarkan minum?!""Bukan tidak boleh, justru aku senang kalau kamu seperti itu. Tapi rasanya aneh saja," ucap Brian sambil membuka sepatunya satu per satu."Aku hanya ingin air putih saja. Dikantor, tadi Vivi sudah membuatkan aku banyak kopi."Mendengar nama Vivi, wajah Clara langsung berubah,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-17
Baca selengkapnya

75. YANG PERGI DAN YANG DATANG

TING!Suara notif pesan kembali terdengar. Intan kembali melihat pesan dari Brian. "Cepatlah datang!""Kenapa jadi begini?!" Intan garuk-garuk kepala tak gatal. "Gue harus bagaimana?!" TING!Pesan kembali masuk dari Brian :"Jawab!""Gue harus pergi ke mana?!" Intan kebingungan sendiri. "Tapi dipikir-pikir, lebih baik gue pergi ke tempat di mana gue diterima dan dihargai. Siapa tahu dapat rejeki nomplok." Senyum mengembang dari bibir Intan lalu jari jemarinya dengan lincah mengetik membalas pesan dari Brian.Sementara itu di apartemen, Brian masih telentang di atas tempat tidur. Tubuh kekarnya hanya tertutup selimut di bagian bawahnya saja. "Brian!" panggil Clara dari balik pintu kamar mandi. "Apa?!" jawab Brian melirik sekilas dengan tangan sibuk mengetik di layar ponsel."Tolong ambilkan bathrobe yang ada di atas sofa." Brian dengan malas segera bangun, bathrobe miliknya perlahan dipakai lalu mengambil bathrobe milik Clara."Thank you!" Clara segera mengambil bathrobe yang diber
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-18
Baca selengkapnya

76. RASA PENASARAN YANG TERBAYAR

Intan terkejut dengan ucapan Brian yang barusan didengarnya, tapi dengan cepat segera tersadar. "Jadi kamu masih mempermasalahkan hal itu?!" Brian tersenyum sinis setelah menghembuskan asap rokok ke sembarang arah. "Gawat! Si Brian ternyata masih dendam dengan masa lalu. Gue harus mengalihkan pembicaraan sebelum terpojokkan," gumam hati Intan."Sampai sekarang, aku masih penasaran dengan pria yang telah berhasil membuatmu meninggalkan ku. Siapa pria itu?!" tanya Brian.Intan berjalan mendekati Brian kemudian duduk di sampingnya. "Untuk apa kau membahas masalah itu lagi? Tidak ada gunanya kita bahas semua itu. Kamu sudah ada Clara! Apa untungnya, kamu mengungkit semua itu?!" Brian tersenyum kecut. "Bagi seorang laki-laki, pukulan terberat dalam hidupnya adalah mengetahui pasangannya berselingkuh. Itu mengumpamakan, laki-laki itu tidak becus dalam segala hal sampai wanitanya berselingkuh. Apa kau mengerti yang aku katakan?!""Aku mengerti apa yang kamu katakan," jawab Intan, tapi bu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-19
Baca selengkapnya

77. KENIKMATAN YANG MENYESATKAN

Intan menggeser tubuhnya menjauhi Brian, "aku tidak mau seperti itu! Kamu membuatku malu!"Brian menarik kembali kedua kaki Intan ke tempat semula. "Aku ingin melihatnya. Jujur saja, selama aku mengenal Clara belum pernah melihat area pribadinya secara jelas seperti ini."Intan melihat ke bawah bagian tubuhnya, Brian duduk di antara kedua kakinya yang terbuka lebar. "Kamu belum pernah melihatnya?" Brian menggelengkan kepalanya. "Untuk apa aku bohong?! Setiap kami bercinta, aku tidak pernah bisa bermain-main dengan area pribadinya, terkadang aku hanya melihatnya secara sekilas saja.""Oh." "Baru kali ini, aku bisa melihat secara jelas surga dunia seorang wanita, ternyata warnanya sangat indah dengan sedikit mengkilap seperti milikmu ini." Brian kembali mencolek bagian sesuatu yang lebih menonjol di area sensitif Intan. "Ini basah."Intan menelan ludahnya. Apa yang dicolek Brian merupakan bagian yang paling sensitif dari surga dunia miliknya. Brian tersenyum nakal, melihat wajah Inta
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-20
Baca selengkapnya

78. MERUSAK RENCANA

Stefi langsung menutup pintu. "Si Intan tidak memberi kabar ke loe?!" "No," jawab Clara langsung duduk. "Memangnya ada apa?!" "Si Intan tidak ikut, katanya mendadak tidak enak badan. Daripada nanti membuat masalah di sana, si Intan lebih baik tidak ikut," jawab Stefi sambil merapikan bajunya.Clara mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan yang terlihat bersih dan rapi. "Loe tinggal di sini sendirian?!" "Iya." Stefi mengambil tas tangannya. "Ini sudah malam, lebih baik kita pergi sekarang.""Ayo!" Clara bangun dari duduknya kemudian melangkah pergi ke luar diikuti Stefi dari belakang.Jalan raya penuh kemacetan tidak menyurutkan dua wanita dewasa, Clara dan Stefi melajukan mobilnya. Clara yang bertindak menyetir mobil begitu fokus melihat ke depan sementara Stefi sibuk melihat riasan wajahnya lewat kaca bedaknya."By the way, si Intan sakit apa?!" tanya Clara tiba-tiba teringat dengan temannya yang satu itu."I don't know! Dia hanya bilang tidak enak badan.""Kenapa gue merasa ad
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-21
Baca selengkapnya

79. DUA WANITA MEMBUAT CLEON TERKEJUT

Ponsel disaku celana jeans David bergetar. Tertera di layar ponsel nama yang saat ini ada di dalam isi kepala David. "Cleon."David segera menjauh dari Stefi dan Clara untuk menjawab telepon. David :"Hello, Cleon!"Cleon :"Hello! Loe di mana?!"David :"Di apartemen. Kenapa loe belum datang?!"Cleon :"Gue tidak akan datang! Party loe hanya akan mengotori nama gue saja. Entah ada berapa cewek berbaju ketat yang loe sewa untuk acara loe itu?!"David :"Shit!"Cleon :"Ha-ha-ha."Sambungan telepon terputus meninggalkan wajah David yang kesal. "Sialan, dia tidak datang. Untuk apa gue bikin party ini kalau si Cleon tidak datang?!" "Tuan," suara tidak asing mampir ke pendengaran David."Apa?!" David membalikkan badannya untuk melihat orang yang menyapanya.Melodi menawarkan minuman yang ada dalam nampan kecil pada David. "Minum Bos?" Dahinya mengernyit menatap heran. "Ada apa Bos? Wajahmu terlihat begitu kesal."David tidak menjawab pertanyaan Melodi, wajahnya tertegun melihat penampil
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-22
Baca selengkapnya

80. APA MAKSUD DARI PARTY

Cleon bukan pria bodoh yang tidak peka dengan apa yang ada di depannya. "Dasar betina lapar, matanya tidak berkedip melihat gue!" Cleon sekilas melihat Stefi lalu meneguk wine miliknya.Sementara David duduk di samping Cleon sedang memutar otak agar Melodi dan Cleon bisa duduk berbincang, tapi masalahnya sekarang ada Clara dari tadi memperhatikan Cleon."Melodi," panggil Eva ketika berada di dapur."Apa?!" "Bisa kamu antarkan kue-kue ini ke depan? Aku ingin ke kamar mandi," jawab Eva. "Tolong aku.""Iya, boleh." Melodi langsung mengambil nampan yang ada di tangan Eva. "Hanya ini?!""Iya, yang lainnya biar aku saja nanti." Eva langsung pergi ke arah pintu kamar mandi belakang.Melodi dengan sangat hati-hati melangkahkan kakinya menuju ke ruang depan, tempat di mana semua orang berkumpul hampir 25 orang sehingga ruangan yang tidak begitu luas terlihat sempit.Diam-diam sudut mata Cleon melihat Melodi datang mendekat, tatapannya melihat tubuh Melodi dari atas sampai bawah. Wine yang ada
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
12
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status