Home / Romansa / PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON! / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!: Chapter 91 - Chapter 100

115 Chapters

91. MISTERI KAIN BERENDA

Cleon mengernyitkan alis, tak lama kemudian, sebuah senyuman mengembang di bibirnya. "Tenang saja, Bosmu ini bukan binatang buas." "Bu-bukan begitu Bos. A-aku ....," Gloria semakin bingung harus bicara apa.Cleon menghela napas, diambilnya cangkir kopi yang ada di atas meja. Dengan santainya Cleon minum kopi."Ada apa denganku?" gerutu Gloria dalam hati. "Konyol sekali! Setiap hari bertemu bos, kenapa aku masih takut? Aku jadi malu."Cleon terdiam sejenak sebelum melanjutkan lagi obrolannya. "Nanti kamu bantu Melodi.""Melodi?" "Iya. Gadis yang akan bekerja di sini," jawab Cleon. Gloria langsung menganggukan kepala, tidak mau banyak bertanya tentang Melodi karena baginya melihat Cleon bicara sudah melunak dengan wajah tidak angker seperti tadi sudah merupakan berkah baginya. "Iya Pak, saya akan bantu Melodi.""Sekarang pergilah! Batalkan semua meeting kita di luar negeri," ucap Cleon."Tapi Pak, meeting itu sangat ....," Gloria mengingatkan. "Batalkan semuanya!" Cleon menatap Glor
last updateLast Updated : 2023-10-06
Read more

92. PINTAR-PINTAR BODOH

Setelah sekian lama mencari dan mencari bahkan seluruh isi lemari Brian sudah ke luar semua, Clara tidak berhasil juga menemukannya. "Sialan! Hilang ke mana celana dalam itu?!" omel Clara kesal melihat isi lemari Brian kosong.Pakaian yang berserakan di lantai dan tempat tidur, kembali Clara obrak abrik lagi, tapi misteri celana dalam hitam tidak juga ditemukan. Clara menghela napas, berpikir keras kira-kira ada di mana celana dalam itu. Lalu langkahnya dengan tergesa-gesa ke luar dari kamar menuju ke tempat di mana semua baju kotornya di cuci.Keranjang pakaian kotor menjadi tempat pertama pencariannya. Baju kotor yang menggunung satu per satu di keluarkan. "Di mana celana sialan itu?! Di mana?!" Clara tertegun begitu matanya melihat satu buah celana dalam warna hitam berenda nampak asing di antara celana dalam miliknya dan celana dalam milik Brian. Perlahan diambilnya celana dalam tersebut. "Ini dia," Clara memperhatikan dengan seksama. "Iya benar, ini bukan milikku. Gue tidak puny
last updateLast Updated : 2023-10-07
Read more

93. AMARAH KALAH OLEH RAYUAN

Sejenak Brian tertegun lalu detik berikutnya cepat tersadar dan menguasai dirinya kembali. "Itu antingmu.""Ini bukan antingku!" sanggah Clara penuh penekanan. Brian menghela napas, ditaruhnya celana dalam berenda yang telah membuat kerusuhan lalu berdiri mendekati Clara. "Coba ingat baik-baik, anting ini milikmu. Percaya padaku, tidak mungkin aku membawa perempuan lain ke dalam apartemen.""Bohong!" "Dengarkan aku baik-baik," Brian memegang pundak Clara kiri dan kanan, ditatapnya iris mata yang dihiasi bulu mata tebal. "Aku ini mencintai mu. Sudah banyak hal yang telah kita lewati bersama. Kenapa kamu masih tidak percaya padaku?!" ucap Brian dengan lembut.Clara diam, anting yang ada di tangan kanan dilihatnya kembali. Wajah tadi yang penuh dengan amarah, perlahan mulai terlihat tenang."Percaya padaku, tidak mungkin aku melakukan hal gila di belakangmu. Kamu segalanya bagiku, bukankah kamu tahu, bagaimana perjuanganku dalam mendapatkan mu?! Jadi, apa mungkin aku mengkhianati mu?"
last updateLast Updated : 2023-10-08
Read more

94. TAMU TAK DIUNDANG

David dan Cleon saling berpandangan begitu mendengar nama Stefi."Bagaimana Bos?!" tanya Gloria. "Nona itu sedang menunggu di luar.""Bawa dia kemari!" perintah Cleon sambil berjalan ke kursi kebesarannya sementara David kembali duduk, tidak jadi pulang.Gloria segera pergi lalu tak lama kemudian kembali masuk dengan seorang wanita. Setelah mempersilahkan wanita tersebut, Gloria pergi ke luar.Sejenak Stefi berdiri mematung, terkejut melihat ada David sedang bersama Cleon. "Maaf, apa aku mengganggu?!" David bangun dari duduknya. "Tentu saja tidak, kita hanya sedang mengobrol saja. Ada angin apa, gadis cantik model terkenal tiba-tiba datang ke sini?!""Aku kebetulan lewat, jadi aku mampir saja," jawab Stefi. "Tapi kalau aku mengganggu kalian berdua, aku akan pergi."Cleon bangun dari tempat duduk kursi kebesarannya, berpindah tempat duduk ke sofa dan mempersilahkan Stefi duduk. "Darimana dan mau ke mana?!" tanya David untuk mengusir kecanggungan pada Stefi."Dari rumah teman yang men
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

95. DASAR PEMALAS!

Terdengar suara ketukan dari pintu kamar. "Melodi!" Hening, tak ada suara apalagi jawaban, hanya detak jam dinding yang mengisi seluruh ruangan. "Melodi!" Suara Ibu lebih ditinggikan lagi, tapi masih juga tidak ada jawaban. "Ke mana bocah itu?!" gumam Ibu melihat daun pintu kamar putrinya yang tertutup.Orang yang dipanggil baru saja bangun dari tidur nyenyaknya, tubuhnya menggeliat disertai menguap lebar-lebar. "Jam berapa ini?!" gumamnya dengan mata sulit sekali untuk dibuka. "Mengantuk sekali."DREET!DREET!Ponsel di atas nakas bergetar. Mau tidak mau, Melodi menggerakkan tangannya meraih ponsel. "Mengganggu saja! Siapa sih?!" Mata yang sulit dibuka seketika melebar ketika di layar ponsel tertera nama Cleon."Manusia es!" ucap Melodi. "Mau apa sih nih orang?!" Ponsel Melodi ditaruh begitu saja disamping tubuhnya yang telentang. "Males harus berurusan dengannya." Tatapan Melodi melihat langit-langit kamar, pikirannya jadi berkelana teringat semua kejadian yang akhir-akhir ini te
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more

96. EMOSI BERUBAH JADI BAHAGIA

"Siapa namamu?!" tanya Gloria."Saya Melodi. Melodi Celena," jawab Melodi merasa risih dengan tatapan kedua wanita yang sekarang sedang menatapnya dengan intens.Gloria teringat ucapan Bos Cleon yang mengatakan akan ada seseorang dengan nama Melodi datang untuk melamar pekerjaan. Setelah diam beberapa saat, Gloria mengajak Melodi ikut dengannya.Lift yang membawa Gloria dan Melodi sampai di lantai atas. Dengan sepatu high heels dan penampilannya yang elegant, Gloria ke luar dari lift penuh percaya diri, tapi berbeda dengan Melodi nampak enggan dan tidak percaya diri."Kenapa diam saja?!" tanya Gloria melihat Melodi masih berdiri di dalam lift."Saya, saya ...," Melodi terlihat ragu."Bos Cleon sudah menunggumu dari tadi," ucap Gloria. "Saya lupa, namaku Gloria, sekretaris pribadinya Pak Cleon. Kamu bisa memanggilku Gloria."Melodi mengangguk. "Iya, Gloria.""Bos sudah menunggumu dari tadi. Ayo! Sebelum beliau marah karena kamu datang terlambat." Gloria melangkahkan kakinya meninggalka
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more

97. ANCAMAN VIDEO PANAS

TING!Pintu lift terbuka ketika sudah sampai di lantai bawah. Cleon melangkahkan kaki panjangnya dengan tegas ke luar dari dalam lift, suara sepatu hitam mengkilap terdengar begitu berirama setiap kali kakinya menyentuh lantai keramik dingin.Melodi diam beberapa detik di dalam lift membiarkan Cleon pergi terlebih dahulu. "Gue tidak mau berjalan dengannya. Nanti belum apa-apa, gue sudah jadi bahan gunjingan semua penghuni gedung ini."Beberapa karyawan menyapa Cleon dengan sopan dan hormat, tapi semuanya hanya dibalas dengan tatapan datar dan sorot mata yang begitu dingin."Hai!" tangan seorang wanita menepuk bahu Melodi dari belakang ketika Melodi sedang berjalan pelan."Eh," Melodi sedikit kaget karena sedang fokus melihat Cleon dari belakang, dilihatnya orang yang menepuk bahunya, ternyata wanita resepsionis."Kalau jalan jangan sambil melamun, nanti bisa nabrak orang," tegurnya."Iya," jawab Melodi tersenyum. "O ya, by the way, kita belum kenalan. Namaku Melodi," ucap Melodi mengu
last updateLast Updated : 2023-10-13
Read more

98. DEAL

"Eith," Vivi tersenyum licik."Darimana loe mendapatkan itu?!" bentak Clara kaget."Memangnya darimana?!" jawab Vivi santai melihat ponsel miliknya.Clara memicingkan matanya. "Dasar sekretaris tidak tahu diri! Loe mengintip Bosmu!" Ponsel Vivi masukan dalam laci mejanya. "Bukan mengintip, tapi ... He-he sangat jelas terlihat! Gue tidak ngintip, tapi nona yang memperlihatkannya secara gratis." Clara melihat ke arah pintu ruang kerja kekasihnya. "Pasti loe yang membuka pintunya!" "Tanpa pintunya dibuka, semua kelihatan sangat jelas," ujar Vivi santai.Clara sejenak tertegun ketika kedua bola matanya melihat sebuah ventilasi udara berada di atas dinding ruang kerja Brian.Vivi seakan tahu apa yang sedang dipikirkan Clara, tersenyum penuh ejekan menatap Clara. "Bukan dari sana aku mendapatkan video ini, aku mendapatkan ini," tunjuk Vivi pada layar ponselnya. "Dari pintu itu!" jari telunjuk Vivi berpindah ke arah pintu ruang kerja Bosnya.Clara hendak merebut ponsel yang ada di tangan
last updateLast Updated : 2023-10-15
Read more

99. HARI PERTAMA BEKERJA

Sang Surya telah terbit dengan membawa cahaya keemasannya. Burung berkicau di atas pohon seakan menyambut hari yang penuh keceriaan. Angin sepoi-sepoi bermain bersama daun-daun dan bunga mawar semakin menambah indahnya suasana pagi."Sayang," panggil Ibu dari dapur. "Melodi, ini sudah siang. Nanti kamu terlambat! Cepat nak!" tak hentinya Ibu memanggil putri kesayangannya. Melodi ke luar dari kamar sudah berpenampilan rapi. "Bu, ini jam berapa?!""Ini sudah siang nak," jawab Ibu. "Cepatlah sarapan. Nanti kamu terlambat kerja. Ingat! Ini hari pertama kamu masuk kerja. Jangan sampai membuat kesan yang jelek."Melodi langsung duduk menghadap meja makan. Tanpa membuang waktu lagi, nasi goreng yang telah disiapkan Ibunya langsung dimakan dengan lahap."Pelan-pelan. Nanti kamu tersedak!" tegur Ibu menaruh segelas air putih di depan putrinya.Tidak membutuhkan waktu lama bagi Melodi, setelah selesai menghabiskan sarapannya dan berpamitan pada Ibu, Melodi segera meluncur pergi bersama sepeda
last updateLast Updated : 2023-10-16
Read more

100. CUKUP JADI KEKASIH

Melodi melihat Cleon sedang membaca surat lamaran pekerjaan miliknya. "Kenapa jantung gue jadi konser begini?"Cleon sebenarnya tidak perlu untuk membuka apalagi mempelajari surat lamaran pekerjaan yang tentu saja bukan tugasnya sebagai pemilik perusahaan, tapi karena yang sedang dihadapinya sekarang adalah seorang Melodi Celena Wijaya, tentu saja ada pengecualian di hati Cleon yang tergelitik untuk melihat identitas gadis itu.Melodi serba salah, datang mendekati Cleon rasanya tidak nyaman, tapi masa iya hanya berdiri menghadap meja sofa saja. "Si monster es itu, kenapa enggak ngomong-ngomong? Gue jadi bingung mau ngapain!" Hati kecil Melodi jadi menggerutu sendiri.Setelah beberapa menit tanpa suara di dalam ruangan yang lumayan cukup besar itu, Cleon memulai pembicaraan setelah menutup kembali map coklat milik Melodi. Garuk-garuk tengkuk tak gatal hanya bisa Melodi lakukan untuk mengusir kegugupannya. Sekilas berpura-pura melihat ke arah lain hanya ingin memastikan Cleon sedang me
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status