Home / Romansa / PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON! / 97. ANCAMAN VIDEO PANAS

Share

97. ANCAMAN VIDEO PANAS

Author: lyns_marlyn
last update Last Updated: 2023-10-13 17:42:20

TING!

Pintu lift terbuka ketika sudah sampai di lantai bawah. Cleon melangkahkan kaki panjangnya dengan tegas ke luar dari dalam lift, suara sepatu hitam mengkilap terdengar begitu berirama setiap kali kakinya menyentuh lantai keramik dingin.

Melodi diam beberapa detik di dalam lift membiarkan Cleon pergi terlebih dahulu. "Gue tidak mau berjalan dengannya. Nanti belum apa-apa, gue sudah jadi bahan gunjingan semua penghuni gedung ini."

Beberapa karyawan menyapa Cleon dengan sopan dan hormat, tapi semuanya hanya dibalas dengan tatapan datar dan sorot mata yang begitu dingin.

"Hai!" tangan seorang wanita menepuk bahu Melodi dari belakang ketika Melodi sedang berjalan pelan.

"Eh," Melodi sedikit kaget karena sedang fokus melihat Cleon dari belakang, dilihatnya orang yang menepuk bahunya, ternyata wanita resepsionis.

"Kalau jalan jangan sambil melamun, nanti bisa nabrak orang," tegurnya.

"Iya," jawab Melodi tersenyum. "O ya, by the way, kita belum kenalan. Namaku Melodi," ucap Melodi mengu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!   98. DEAL

    "Eith," Vivi tersenyum licik."Darimana loe mendapatkan itu?!" bentak Clara kaget."Memangnya darimana?!" jawab Vivi santai melihat ponsel miliknya.Clara memicingkan matanya. "Dasar sekretaris tidak tahu diri! Loe mengintip Bosmu!" Ponsel Vivi masukan dalam laci mejanya. "Bukan mengintip, tapi ... He-he sangat jelas terlihat! Gue tidak ngintip, tapi nona yang memperlihatkannya secara gratis." Clara melihat ke arah pintu ruang kerja kekasihnya. "Pasti loe yang membuka pintunya!" "Tanpa pintunya dibuka, semua kelihatan sangat jelas," ujar Vivi santai.Clara sejenak tertegun ketika kedua bola matanya melihat sebuah ventilasi udara berada di atas dinding ruang kerja Brian.Vivi seakan tahu apa yang sedang dipikirkan Clara, tersenyum penuh ejekan menatap Clara. "Bukan dari sana aku mendapatkan video ini, aku mendapatkan ini," tunjuk Vivi pada layar ponselnya. "Dari pintu itu!" jari telunjuk Vivi berpindah ke arah pintu ruang kerja Bosnya.Clara hendak merebut ponsel yang ada di tangan

    Last Updated : 2023-10-15
  • PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!   99. HARI PERTAMA BEKERJA

    Sang Surya telah terbit dengan membawa cahaya keemasannya. Burung berkicau di atas pohon seakan menyambut hari yang penuh keceriaan. Angin sepoi-sepoi bermain bersama daun-daun dan bunga mawar semakin menambah indahnya suasana pagi."Sayang," panggil Ibu dari dapur. "Melodi, ini sudah siang. Nanti kamu terlambat! Cepat nak!" tak hentinya Ibu memanggil putri kesayangannya. Melodi ke luar dari kamar sudah berpenampilan rapi. "Bu, ini jam berapa?!""Ini sudah siang nak," jawab Ibu. "Cepatlah sarapan. Nanti kamu terlambat kerja. Ingat! Ini hari pertama kamu masuk kerja. Jangan sampai membuat kesan yang jelek."Melodi langsung duduk menghadap meja makan. Tanpa membuang waktu lagi, nasi goreng yang telah disiapkan Ibunya langsung dimakan dengan lahap."Pelan-pelan. Nanti kamu tersedak!" tegur Ibu menaruh segelas air putih di depan putrinya.Tidak membutuhkan waktu lama bagi Melodi, setelah selesai menghabiskan sarapannya dan berpamitan pada Ibu, Melodi segera meluncur pergi bersama sepeda

    Last Updated : 2023-10-16
  • PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!   100. CUKUP JADI KEKASIH

    Melodi melihat Cleon sedang membaca surat lamaran pekerjaan miliknya. "Kenapa jantung gue jadi konser begini?"Cleon sebenarnya tidak perlu untuk membuka apalagi mempelajari surat lamaran pekerjaan yang tentu saja bukan tugasnya sebagai pemilik perusahaan, tapi karena yang sedang dihadapinya sekarang adalah seorang Melodi Celena Wijaya, tentu saja ada pengecualian di hati Cleon yang tergelitik untuk melihat identitas gadis itu.Melodi serba salah, datang mendekati Cleon rasanya tidak nyaman, tapi masa iya hanya berdiri menghadap meja sofa saja. "Si monster es itu, kenapa enggak ngomong-ngomong? Gue jadi bingung mau ngapain!" Hati kecil Melodi jadi menggerutu sendiri.Setelah beberapa menit tanpa suara di dalam ruangan yang lumayan cukup besar itu, Cleon memulai pembicaraan setelah menutup kembali map coklat milik Melodi. Garuk-garuk tengkuk tak gatal hanya bisa Melodi lakukan untuk mengusir kegugupannya. Sekilas berpura-pura melihat ke arah lain hanya ingin memastikan Cleon sedang me

    Last Updated : 2023-10-17
  • PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!   101. CUKUP JADI KEKASIH

    Wajah Melodi begitu cerah, secerah pagi hari yang dilaluinya. Tersenyum manis pada David. "Selamat pagi mantan Bos."David melihat Melodi dari atas sampai bawah. "Loe sedang apa di sini?!"Melodi semakin mengembangkan senyumnya sampai memperlihatkan deretan gigi putihnya yang rapi. "Yang pasti, aku tidak sedang belanja."David kemudian baru menyadari ada meja kerja baru tidak jauh dari tempatnya berdiri. "Untuk siapa meja itu?!" tunjuk David bertanya pada Gloria."Melodi mulai hari ini bekerja di sini Bos sebagai asistenku," jawab Gloria. "Asisten?!" tanya David kembali melihat Melodi dari atas sampai bawah."Iya, maksudku, Melodi nanti akan aku ajari semua pekerjaan sekretaris yang biasa aku kerjakan," jawab Gloria. "Menurutku bagus, dengan adanya Melodi di sini, akan meringankan pekerjaanku. Nantinya Melodi juga akan jadi sekretaris pribadi Bos Cleon.""Oh," David baru mengerti. Melodi duduk di kursi kerjanya menghadap meja yang diatasnya ada laptop. Senyum merekah begitu nyata te

    Last Updated : 2023-10-18
  • PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!   102. LABRAKAN CLARA DI APARTEMEN

    Intan menggerakkan tubuhnya, "perutku lapar, tapi aku sangat mengantuk.""Aku juga ngantuk," jawab Kevin pelan. "Nanti saja pesan makannya, sekarang kita istirahat dulu untuk mengumpulkan tenaga melanjutkan permainan panas kita. Aku ingin nanti kita bercinta di kamar mandi."Tak lama kemudian, suara dengkuran halus terdengar memenuhi seluruh ruangan. Intan dan Kevin telah terlelap pergi ke alam mimpi setelah semalam bercinta dan dilanjut tadi pagi yang tentunya sangat menguras tenaga keduanya.Waktu terus beranjak pergi, hari berganti hari, bulan berganti bulan. Melodi sekarang bukan Melodi yang dulu, seorang gadis muda yang lugu dan polos, tapi sekarang sudah menjelma menjadi gadis yang mandiri dan tentu saja dari cara berpenampilan pun sudah sangat jauh berbeda. "Good morning," sapa Melodi ramah begitu melihat temannya Sasa. "Morning too," jawab Sasa tersenyum lebar. "Cantik sekali sekretaris kita ini.""Kamu lebih cantik dari aku," Melodi balik memuji Sasa. Sasa melihat sebuah p

    Last Updated : 2023-10-19
  • PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!   103. PERKELAHIAN SENGIT

    Intan kaget luar biasa, dengan cepat ikut masuk ke dalam kamar, tapi kedua bola matanya tidak menemukan sosok yang dicari Clara."Brengsek! Lari ke mana si sialan itu!" Clara tidak terpengaruh dengan keadaan kamar yang kosong, dengan cepat kaki jenjangnya melangkah ke arah pintu kamar mandi. Stefi mengikuti Clara dari belakang, sementara Intan masih bingung dengan keberadaan Brian yang tiba-tiba hilang padahal tadi sedang tidur telentang.Daun pintu Clara gedor dengan kasar. "Brian! Buka Brian!" teriak Clara penuh emosi. Tidak ada jawaban hanya suara detak jam dinding yang terdengar.Clara kembali menggedor pintu kamar mandi dengan kepalan tangan kanannya. "Ke luar brengsek!" teriaknya kencang. "Ke luar, Brian!"Intan datang mendekati Clara. "Sudah gue bilang, tidak ada yang namanya Brian di sini!"Clara membalikkan tubuh, menatap nyalang pada Intan. "Wanita ular! Loe pikir, gue tidak tahu Brian ada di sini!" Intan bergidik melihat wajah Clara diselimuti kemarahan, tapi tetap berus

    Last Updated : 2023-10-20
  • PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!   104. APA INI KARMA?!

    Intan dengan cepat menangkap tangan Clara lalu tiba-tiba sebuah tamparan mendarat manis di pipi kiri Clara.PLAAK!Wajah Clara langsung berpaling ke kanan diikuti beberapa helai rambut menutupi sebagian wajahnya. Detik berikutnya, rasa panas di kulit wajah langsung menjalar disertai cairan merah ke luar dari sudut bibir Clara.Stefi terkejut bukan main, tidak menduga jika Intan akan berbuat seperti itu pada Clara. Telapak tangannya menutupi bibir merah menyalanya. "OMG! Clara! OMG!"Clara tidak tinggal diam, apa yang telah dilakukan Intan benar-benar telah mengoyak harga dirinya. "Brengsek!" Tangan Clara hendak membalas tamparan Intan, tapi lagi-lagi, Intan lebih lihai dalam urusan tampar menampar.PLAAK!Giliran pipi kanan Clara yang menjadi sasaran empuk telapak tangan Intan. Seketika, kulit wajah Clara langsung memerah disertai rasa panas yang menjalar di wajahnya. Lagi-lagi Stefi terkejut, matanya terbelalak. "Ya Tuhan! Clara!"Intan tersenyum menang, "jangan harap loe bisa menye

    Last Updated : 2023-10-21
  • PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!   105. TIDAK ADA YANG GRATIS

    Stefi melihat iba pada Clara. "Gue tidak tahu, apa itu karma atau bukan buat loe, tapi gue pernah mendengar pepatah, apa yang loe tanam itu yang akan loe tuai."Air mata Clara semakin deras mengalir, "jika ini karma untukku, rasanya ini terlalu sakit," Clara terisak. "Hati gue sakit, harga diri gue seakan tidak berarti apa-apa.""Gue juga pernah merasakan apa yang loe rasakan sekarang," Stefi sangat berempati dengan apa yang dialami Clara. "Menangislah, keluarkan semua kekesalan dan kesedihan loe, setidaknya itu bisa membantu loe sedikit lega."Tangis Clara pecah, semua luapan emosi di dalam dadanya meledak seketika. "Rasanya sakit banget."Stefi mengelus pundak Clara. "Ambil hikmahnya dari semua ini, mungkin ini teguran dari Tuhan agar loe tidak jauh tersesat."Wajah basah berurai air mata langsung melihat ke arah Stefi. "Maksud loe tersesat?!" tanya Clara.Stefi menghela napas sebelum bicara. "Loe dan Brian selama ini tinggal dalam satu atap tanpa adanya ikatan pernikahan. Sekarang

    Last Updated : 2023-10-23

Latest chapter

  • PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!   115. AKHIR YANG INDAH

    Melodi memutar tubuhnya di depan cermin, senyum lebar tak pernah lepas dari bibirnya ketika melihat dress yang sedang dipakainya begitu cocok dengan tubuh kecil mungilnya. "Pasti yang memilih baju ini bukan si manusia es, mana mungkin dia mau bersusah payah membeli baju," ucap Melodi sendiri."Baju yang Nona pakai itu, Tuan Cleon sendiri yang memilihnya," terdengar suara lembut seorang wanita dari belakang tubuh Melodi.Tubuh Melodi langsung berbalik melihat ke belakang. "Sejak kapan Nyonya ada di sini?!" tanyanya."Sejak Nona mulai bicara sendiri," jawabnya. "Jangan panggil saya Nyonya, panggil saja Bibi."Melodi sejenak menatap wajah wanita itu. "Bibi bekerja di sini?!""Iya, bahkan Bibi yang mengasuh Tuan muda dari kecil," jawabnya tenang disertai senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya. "Nona pasti gadis yang sangat spesial buat Tuan muda karena baru kali ini membawa seorang wanita ke rumah ini.""Eh, tidak, tidak!" Melodi menggelengkan kepalanya. "Bibi jangan salah paham. Saya

  • PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!   114. HATI YANG TELAH TERCURI

    Melodi yang dipanggil oleh Bos besarnya, tapi Mang Sugeng yang terlihat khawatir. "Non Melodi, cepat masuk ke dalam mobil. Nanti Tuan marah."Melodi malah mendekati Mang Sugeng, kemudian berbisik, "sebenarnya, aku takut ikut dengan Bos.""Takut?!" tanya Mang Sugeng bingung. "Takut kenapa?!""Sst," Melodi menutup bibir mungilnya dengan jari telunjuk. "Jangan kencang-kencang ngomongnya, nanti Bos bisa dengar," bisiknya."Kenapa harus takut?" bisik Mang Sugeng heran. "Tuan Cleon bukan orang jahat.""Masa Mang Sugeng tidak mengerti! Aku dan Tuan besarmu itu berlainan jenis," jawab Melodi. "Mang Sugeng pahamkan?!"Berapa detik Mang Sugeng diam, mencerna ucapan Melodi, tak lama kemudian manggut-manggut. "Maksud Non Melodi, karena kalian berdua ini berlainan jenis jadi Non Melodi takut.""Pinter!" Melodi tanpa sadar memukul tangan Mang Sugeng. "Itu mengerti.""He-he," Mang Sugeng terkekeh sambil mengelus bagian tangan yang dipukul Melodi. "Jangan takut Non, Tuan tidak seperti itu," bisik Man

  • PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!   113. SENYUM MISTERIUS

    Intan masuk kembali ke dalam apartemennya. Walaupun Kevin telah pergi, tapi perasaan takut masih membayangi. "Semoga bocah sialan itu tidak datang lagi! Mengganggu kenyamanan ku saja. Brengsek!" Intan menggerutu sendiri.DREET!DREET!Ponsel di atas nakas bergetar. "Siapa yang meneleponku?!" tanya Intan pada diri sendiri langsung melihat layar ponselnya. "Astaga! Bocah tengil itu lagi!" Ponsel langsung dilempar ke atas kasur. Intan berdiri di depan cermin besar, menatap wajahnya yang kusut dan terlihat pucat. Berapa menit kemudian, Intan mengganti bajunya dan berdandan. "Sebaiknya aku ke luar menemui Brian! Sedang apa dia sekarang?!" Intan lalu melihat jam tangannya. "Tapi, apa Brian ada di kantor?!"....Melodi dan Cleon baru saja selesai meeting membahas beberapa tender yang telah berhasil mereka menangkan bersama para direktur utama."Bos," panggil Melodi kerepotan memegang tas kerja dan beberapa berkas yang ada di tangannya, langkahnya begitu tergesa-gesa untuk mengimbangi langka

  • PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!   112. JATUHNYA HARGA DIRI

    "Apa kau tuli?!" tanya Kevin sarkas. "Kau pikir aku bodoh, percaya pada wanita murahan sepertimu!"Mendengar apa yang dikatakan Kevin, detik berikutnya Intan mengusir Kevin ke luar dari apartemennya. "Ke luar! Cepat ke luar!" Kevin bukannya pergi seperti yang Intan inginkan, kakinya malah semakin mendekat. "Berani kau mengusirku dari sini!"Tanpa berpikir panjang, Intan segera membuka pintu apartemennya lebar-lebar. "Ke luar!" Ucapnya galak menatap tajam pada Kevin dengan tangan mengarahkan ke luar pintu.Wajah Kevin berubah beringas. "Berani kau mengusirku, wanita murahan!" "Ke luar!" Bentak Intan lebih keras.Kedua tangan Kevin mengepal di sisi kiri dan kanan tubuhnya. "Layani aku dulu, baru aku akan pergi dari sini!"Dada Intan naik turun menahan marah. "Aku tak sudi melayani nafsu gilamu itu! Pergi kau dari sini!"Kevin melangkah mendekat, berdiri dengan sombongnya di depan Intan. "Wanita murahan! Kau pikir siapa dirimu sampai berani-beraninya mengusirku dari sini! Kau hanya sam

  • PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!   111. TAMU PELANGGAN

    Waktu terus berlalu, Lastri sudah dipindahkan ke ruang perawatan. Menurut Dokter, tidak ada luka parah dibagian kepalanya, hanya sedikit luka robek dibagian kulit kepala. "Syukurlah, Lastri baik-baik saja," ucap Melodi. "Aku sudah sangat cemas dengan keadaannya," Melodi menatap wajah Lastri yang kepalanya diperban dibagian kening melingkar ke belakang. "Kamu sudah menghubungi keluarganya?!" tanya Cleon masih setia menemani sekretaris pribadinya tersebut."Ya ampun, aku lupa!" Melodi segera mengambil ponsel, tapi detik berikut wajahnya jadi berubah kesal. "Batreinya habis. Bagaimana ini?!""Pakai ini," Cleon memberikan ponselnya. Melodi sedikit ragu. "Tidak, tidak usah Bos! Biar aku charger saja ponselku sebentar.""Butuh berapa menit untuk charger ponsel? Kamu ini, dikasih yang mudah malah cari yang susah," ujar Cleon. "Tapi ...," Melodi garuk-garuk kepala tak gatal, tidak enak rasanya harus memakai ponsel yang sama sekali tidak pernah disentuh orang lain."Mau pakai tidak?!" Cleo

  • PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!   110. KECELAKAAN

    Sejenak Melodi terdiam melihat perubahan wajah Lastri, rasanya ingin bertanya tapi waktu sudah sangat terlambat untuk pergi ke kantor. "Lastri, ini kartu namaku!" Melodi mengambil kertas hitam kecil dengan tulisan warna silver dari dalam tasnya langsung diberikan pada Lastri. "Telepon aku jika kamu perlu bantuanku." "Iya," jawab Lastri singkat dan begitu datar menerima kartu nama dari tangan Melodi."Baiklah, aku harus segera pergi ke kantor. Maaf, aku tidak bisa berlama-lama," ucap Melodi tidak enak hati meninggalkan Lastri, tapi kewajibannya sebagai seorang pegawai harus membuatnya pergi. "Jangan lupa, telepon aku!"Lastri menganggukan kepala, tersenyum menatap Melodi. "Semoga kamu sukses!""Iya, terima kasih! Kamu juga," jawab Melodi memeluk Lastri.Selesai saling berpelukan, Lastri pamit meninggalkan Melodi. "Aku harus menyeberang lagi, arah jalanku ke sana," tunjuk Lastri ke arah berlawanan. "Iya, hati-hati!" ucap Melodi melihat punggung Lastri yang berjalan pergi menjauh. "By

  • PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!   109. BERTEMU TEMAN LAMA

    Brian tidak bisa berbuat apa-apa. "Baiklah, ini mungkin hukuman yang harus aku terima," gumam Brian lirih. "Tapi asal kamu tahu, aku sangat mencintai mu." Baju yang berserakan di lantai segera Brian pungut begitu kakinya melangkah masuk ke dalam kamar. Satu per satu dimasukkan ke dalam koper. "Tak kusangka, aku dan Clara akan berakhir seperti ini." Selesai semua, Brian segera menarik kopernya ke luar."Clara," panggil Brian mengetuk pintu kamar berharap wanita yang telah bersamanya bertahun-tahun akan membukakan pintu agar bisa berpamitan. "Clara!" Sepi, tidak ada jawaban. Clara yang berada di dalam kamar tidak menjawab apalagi membuka pintu."Clara," panggil Brian menatap daun pintu yang tertutup. "Aku pergi, jaga dirimu baik-baik. Jika kamu perlu bantuanku, jangan sungkan untuk menghubungi ku. Clara, maafkan aku!"Masih tidak ada jawaban, akhirnya Brian memutuskan untuk pergi ke luar dari apartemen yang baru beberapa bulan ditempati bersama Clara setelah bertahun-tahun pergi berse

  • PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!   108. SEMUA SUDAH USAI

    Dengan antusias, Clara melihat bagian belakang jam tangan yang sedang dipegangnya. Mata merah sembab yang telah kering dengan air mata seketika tergenang lagi dengan air mata, kedua kakinya seakan tidak bertulang dan bertenaga, sangat lemas, bahkan kedua tangan yang sedang memegang jam tangan pun langsung gemetaran ketika melihat ukiran inisial nama yang khusus dirancangnya sendiri terpampang manis begitu indah."A-apa maksudmu?!" tanya Brian gugup lalu dengan cepat mengambil jam tangan dari tangan Clara. "Inisial apa?! A-aku tidak mengerti."Air mata Clara perlahan jatuh kembali membasahi pipi kemudian melihat Brian dengan tatapan kosong. "Kenapa? Kenapa kamu mengkhianati ku?!" bisiknya lirih. "Apa salahku? Apa kamu sudah tidak mencintai ku lagi?!"Brian melihat sebuah inisial nama. "Ini ... ini ...," Seketika itu juga tubuh Brian langsung lemas, bingung harus memberikan alasan apa atau bersandiwara apalagi, bukti kuat bahwa memang itu jam tangannya sekarang ada di depan mata, di da

  • PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!   107. SANDIWARA

    Brian melangkahkan kakinya menuju lift yang akan membawa ke lantai di mana apartemennya berada. Wajah khawatir diselimuti ketakutan nampak sangat jelas terlihat "Alasan apa yang harus aku katakan pada Clara?" gumamnya sendiri.TING!Pintu lift terbuka, Brian menghela napas sebelum melangkah ke luar berharap rasa takut yang ada dalam dirinya bisa hilang bersama hembusan napasnya.Pintu apartemen hanya Brian pandangi sebelum menekan beberapa sandi untuk membuka pintu. "Semoga tidak terjadi perang dunia."Langkah kaki Brian begitu berhati-hati ketika memasuki apartemennya. Sepi, tidak ada Clara apalagi orang lain di dalam. "Pasti dia ada di dalam kamar," gumamnya pelan perlahan melangkahkan kakinya menuju ke kamar.BLUGH!Sebuah bantal besar mendarat manis di wajah Brian begitu membuka pintu dan masuk ke dalam kamar. "Laki-laki brengsek! Masih berani kau datang ke sini!" teriak Clara menatap galak dengan tangan bersiap melemparkan satu buah vas bunga yang berada di dekatnya. "Eh, eh,"

DMCA.com Protection Status