Semua Bab PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!: Bab 101 - Bab 110

115 Bab

101. CUKUP JADI KEKASIH

Wajah Melodi begitu cerah, secerah pagi hari yang dilaluinya. Tersenyum manis pada David. "Selamat pagi mantan Bos."David melihat Melodi dari atas sampai bawah. "Loe sedang apa di sini?!"Melodi semakin mengembangkan senyumnya sampai memperlihatkan deretan gigi putihnya yang rapi. "Yang pasti, aku tidak sedang belanja."David kemudian baru menyadari ada meja kerja baru tidak jauh dari tempatnya berdiri. "Untuk siapa meja itu?!" tunjuk David bertanya pada Gloria."Melodi mulai hari ini bekerja di sini Bos sebagai asistenku," jawab Gloria. "Asisten?!" tanya David kembali melihat Melodi dari atas sampai bawah."Iya, maksudku, Melodi nanti akan aku ajari semua pekerjaan sekretaris yang biasa aku kerjakan," jawab Gloria. "Menurutku bagus, dengan adanya Melodi di sini, akan meringankan pekerjaanku. Nantinya Melodi juga akan jadi sekretaris pribadi Bos Cleon.""Oh," David baru mengerti. Melodi duduk di kursi kerjanya menghadap meja yang diatasnya ada laptop. Senyum merekah begitu nyata te
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-18
Baca selengkapnya

102. LABRAKAN CLARA DI APARTEMEN

Intan menggerakkan tubuhnya, "perutku lapar, tapi aku sangat mengantuk.""Aku juga ngantuk," jawab Kevin pelan. "Nanti saja pesan makannya, sekarang kita istirahat dulu untuk mengumpulkan tenaga melanjutkan permainan panas kita. Aku ingin nanti kita bercinta di kamar mandi."Tak lama kemudian, suara dengkuran halus terdengar memenuhi seluruh ruangan. Intan dan Kevin telah terlelap pergi ke alam mimpi setelah semalam bercinta dan dilanjut tadi pagi yang tentunya sangat menguras tenaga keduanya.Waktu terus beranjak pergi, hari berganti hari, bulan berganti bulan. Melodi sekarang bukan Melodi yang dulu, seorang gadis muda yang lugu dan polos, tapi sekarang sudah menjelma menjadi gadis yang mandiri dan tentu saja dari cara berpenampilan pun sudah sangat jauh berbeda. "Good morning," sapa Melodi ramah begitu melihat temannya Sasa. "Morning too," jawab Sasa tersenyum lebar. "Cantik sekali sekretaris kita ini.""Kamu lebih cantik dari aku," Melodi balik memuji Sasa. Sasa melihat sebuah p
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-19
Baca selengkapnya

103. PERKELAHIAN SENGIT

Intan kaget luar biasa, dengan cepat ikut masuk ke dalam kamar, tapi kedua bola matanya tidak menemukan sosok yang dicari Clara."Brengsek! Lari ke mana si sialan itu!" Clara tidak terpengaruh dengan keadaan kamar yang kosong, dengan cepat kaki jenjangnya melangkah ke arah pintu kamar mandi. Stefi mengikuti Clara dari belakang, sementara Intan masih bingung dengan keberadaan Brian yang tiba-tiba hilang padahal tadi sedang tidur telentang.Daun pintu Clara gedor dengan kasar. "Brian! Buka Brian!" teriak Clara penuh emosi. Tidak ada jawaban hanya suara detak jam dinding yang terdengar.Clara kembali menggedor pintu kamar mandi dengan kepalan tangan kanannya. "Ke luar brengsek!" teriaknya kencang. "Ke luar, Brian!"Intan datang mendekati Clara. "Sudah gue bilang, tidak ada yang namanya Brian di sini!"Clara membalikkan tubuh, menatap nyalang pada Intan. "Wanita ular! Loe pikir, gue tidak tahu Brian ada di sini!" Intan bergidik melihat wajah Clara diselimuti kemarahan, tapi tetap berus
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-20
Baca selengkapnya

104. APA INI KARMA?!

Intan dengan cepat menangkap tangan Clara lalu tiba-tiba sebuah tamparan mendarat manis di pipi kiri Clara.PLAAK!Wajah Clara langsung berpaling ke kanan diikuti beberapa helai rambut menutupi sebagian wajahnya. Detik berikutnya, rasa panas di kulit wajah langsung menjalar disertai cairan merah ke luar dari sudut bibir Clara.Stefi terkejut bukan main, tidak menduga jika Intan akan berbuat seperti itu pada Clara. Telapak tangannya menutupi bibir merah menyalanya. "OMG! Clara! OMG!"Clara tidak tinggal diam, apa yang telah dilakukan Intan benar-benar telah mengoyak harga dirinya. "Brengsek!" Tangan Clara hendak membalas tamparan Intan, tapi lagi-lagi, Intan lebih lihai dalam urusan tampar menampar.PLAAK!Giliran pipi kanan Clara yang menjadi sasaran empuk telapak tangan Intan. Seketika, kulit wajah Clara langsung memerah disertai rasa panas yang menjalar di wajahnya. Lagi-lagi Stefi terkejut, matanya terbelalak. "Ya Tuhan! Clara!"Intan tersenyum menang, "jangan harap loe bisa menye
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-21
Baca selengkapnya

105. TIDAK ADA YANG GRATIS

Stefi melihat iba pada Clara. "Gue tidak tahu, apa itu karma atau bukan buat loe, tapi gue pernah mendengar pepatah, apa yang loe tanam itu yang akan loe tuai."Air mata Clara semakin deras mengalir, "jika ini karma untukku, rasanya ini terlalu sakit," Clara terisak. "Hati gue sakit, harga diri gue seakan tidak berarti apa-apa.""Gue juga pernah merasakan apa yang loe rasakan sekarang," Stefi sangat berempati dengan apa yang dialami Clara. "Menangislah, keluarkan semua kekesalan dan kesedihan loe, setidaknya itu bisa membantu loe sedikit lega."Tangis Clara pecah, semua luapan emosi di dalam dadanya meledak seketika. "Rasanya sakit banget."Stefi mengelus pundak Clara. "Ambil hikmahnya dari semua ini, mungkin ini teguran dari Tuhan agar loe tidak jauh tersesat."Wajah basah berurai air mata langsung melihat ke arah Stefi. "Maksud loe tersesat?!" tanya Clara.Stefi menghela napas sebelum bicara. "Loe dan Brian selama ini tinggal dalam satu atap tanpa adanya ikatan pernikahan. Sekarang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-23
Baca selengkapnya

106. MANTAN DATANG MERUSAK MOOD

Melodi menatap Cleon dengan wajah polosnya. "Andai dari awal, Bos bilang pada kita berdua makan siang ini harus bayar, kita lebih baik makan siang di kantin kantor saja.""Iya," Gloria mengangguk setuju. "Gaji kita selama satu bulan, bisa habis hanya untuk membayar semua makanan ini.""Kak Gloria, lebih baik kita kembali saja ke kantor. Aku tidak mau semua kerja kerasku selama satu bulan menjadi sia-sia hanya untuk membayar tagihan ini semua."Gloria melihat ke Cleon. "Bos, maaf. Kita mau kembali ke kantor saja, perut kita berdua tiba-tiba sudah tidak lapar lagi." Gloria mengambil tas kesayangannya.Melodi pun melakukan hal yang sama, tas yang ada di atas pangkuannya segera diambilnya dan hendak bangun dari duduk.Cleon menghela napas melihat tingkah polah kedua sekretaris pribadinya. "Kalian berdua ini memamg benar-benar bodoh. Aku heran, kenapa kalian bisa jadi sekretarisku, tak habis pikir aku?!" Cleon geleng-geleng kepala. "Duduk!"Gloria dan Melodi saling berpandangan. "Tapi Bos
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-24
Baca selengkapnya

107. SANDIWARA

Brian melangkahkan kakinya menuju lift yang akan membawa ke lantai di mana apartemennya berada. Wajah khawatir diselimuti ketakutan nampak sangat jelas terlihat "Alasan apa yang harus aku katakan pada Clara?" gumamnya sendiri.TING!Pintu lift terbuka, Brian menghela napas sebelum melangkah ke luar berharap rasa takut yang ada dalam dirinya bisa hilang bersama hembusan napasnya.Pintu apartemen hanya Brian pandangi sebelum menekan beberapa sandi untuk membuka pintu. "Semoga tidak terjadi perang dunia."Langkah kaki Brian begitu berhati-hati ketika memasuki apartemennya. Sepi, tidak ada Clara apalagi orang lain di dalam. "Pasti dia ada di dalam kamar," gumamnya pelan perlahan melangkahkan kakinya menuju ke kamar.BLUGH!Sebuah bantal besar mendarat manis di wajah Brian begitu membuka pintu dan masuk ke dalam kamar. "Laki-laki brengsek! Masih berani kau datang ke sini!" teriak Clara menatap galak dengan tangan bersiap melemparkan satu buah vas bunga yang berada di dekatnya. "Eh, eh,"
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-25
Baca selengkapnya

108. SEMUA SUDAH USAI

Dengan antusias, Clara melihat bagian belakang jam tangan yang sedang dipegangnya. Mata merah sembab yang telah kering dengan air mata seketika tergenang lagi dengan air mata, kedua kakinya seakan tidak bertulang dan bertenaga, sangat lemas, bahkan kedua tangan yang sedang memegang jam tangan pun langsung gemetaran ketika melihat ukiran inisial nama yang khusus dirancangnya sendiri terpampang manis begitu indah."A-apa maksudmu?!" tanya Brian gugup lalu dengan cepat mengambil jam tangan dari tangan Clara. "Inisial apa?! A-aku tidak mengerti."Air mata Clara perlahan jatuh kembali membasahi pipi kemudian melihat Brian dengan tatapan kosong. "Kenapa? Kenapa kamu mengkhianati ku?!" bisiknya lirih. "Apa salahku? Apa kamu sudah tidak mencintai ku lagi?!"Brian melihat sebuah inisial nama. "Ini ... ini ...," Seketika itu juga tubuh Brian langsung lemas, bingung harus memberikan alasan apa atau bersandiwara apalagi, bukti kuat bahwa memang itu jam tangannya sekarang ada di depan mata, di da
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-26
Baca selengkapnya

109. BERTEMU TEMAN LAMA

Brian tidak bisa berbuat apa-apa. "Baiklah, ini mungkin hukuman yang harus aku terima," gumam Brian lirih. "Tapi asal kamu tahu, aku sangat mencintai mu." Baju yang berserakan di lantai segera Brian pungut begitu kakinya melangkah masuk ke dalam kamar. Satu per satu dimasukkan ke dalam koper. "Tak kusangka, aku dan Clara akan berakhir seperti ini." Selesai semua, Brian segera menarik kopernya ke luar."Clara," panggil Brian mengetuk pintu kamar berharap wanita yang telah bersamanya bertahun-tahun akan membukakan pintu agar bisa berpamitan. "Clara!" Sepi, tidak ada jawaban. Clara yang berada di dalam kamar tidak menjawab apalagi membuka pintu."Clara," panggil Brian menatap daun pintu yang tertutup. "Aku pergi, jaga dirimu baik-baik. Jika kamu perlu bantuanku, jangan sungkan untuk menghubungi ku. Clara, maafkan aku!"Masih tidak ada jawaban, akhirnya Brian memutuskan untuk pergi ke luar dari apartemen yang baru beberapa bulan ditempati bersama Clara setelah bertahun-tahun pergi berse
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-27
Baca selengkapnya

110. KECELAKAAN

Sejenak Melodi terdiam melihat perubahan wajah Lastri, rasanya ingin bertanya tapi waktu sudah sangat terlambat untuk pergi ke kantor. "Lastri, ini kartu namaku!" Melodi mengambil kertas hitam kecil dengan tulisan warna silver dari dalam tasnya langsung diberikan pada Lastri. "Telepon aku jika kamu perlu bantuanku." "Iya," jawab Lastri singkat dan begitu datar menerima kartu nama dari tangan Melodi."Baiklah, aku harus segera pergi ke kantor. Maaf, aku tidak bisa berlama-lama," ucap Melodi tidak enak hati meninggalkan Lastri, tapi kewajibannya sebagai seorang pegawai harus membuatnya pergi. "Jangan lupa, telepon aku!"Lastri menganggukan kepala, tersenyum menatap Melodi. "Semoga kamu sukses!""Iya, terima kasih! Kamu juga," jawab Melodi memeluk Lastri.Selesai saling berpelukan, Lastri pamit meninggalkan Melodi. "Aku harus menyeberang lagi, arah jalanku ke sana," tunjuk Lastri ke arah berlawanan. "Iya, hati-hati!" ucap Melodi melihat punggung Lastri yang berjalan pergi menjauh. "By
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status