Semua Bab Terperangkap Gairah sang Mantan: Bab 481 - Bab 490

541 Bab

Chapter 479

Sinar matahari yang masuk membuat sepasang mata mulai mengernyit. Perlahan Sana membuka mata, melihat sekitarnya. Menyadari jika waktu telah berganti siang. Ia merasakan pinggangnya yang begitu berat. Dari belakang, nafas seseorang yang mengenai tengkuknya. Sana membalikan posisi berbaringnya. Hingga menghadap suaminya yang masih tidur dengan nyenyak. “Rafa,” panggilnya. Dengan jemari yang mengusap pipi Rafa pelan. “Bangun. Ini sudah jam berapa? Kamu tidak ke kantor?” Rafa tidak kunjung bangun. Justru malah mengeratkan pelukannya. Rafa menghela nafas dan hanya menekan hidungnya di ceruk leher istrinya. “Ayo bangun. Tidak ada jadwal penting hari ini?” tanya Sana. Ia tahu sekali pasti tidak ada jadwal longgar untuk seorang CEO Rafael. Untuk itu sebagai istri yang baik—ia berusaha mengingatkan suaminya. “Aku mengambil cuti.” Setelah itu hening. Jawaban Rafa terdengar sangat mustahil. Sana hanya berdecak pelan. “Jangan bercanda. Ayo bangun. Kasihan Sekretaris kamu nanti.” “Kenapa y
Baca selengkapnya

Chapter 480

Seketika tawa Rafa pecah. “Baru kali ini ada yang terang-terangan mengolokku dan Sana langsung di depan mata seperti ini.” “Dia tidak hanya mengolok-ngolok. Tapi dia juga membuat masalah denganku.” Sana menunjukkan kepalan tangannya. “Ingin kuhajar kau?” “Aku hanya bercanda.” Menunjukkan jari piece-nya. “Ternyata kau menyenangkan.” Rafa mengangguk pelan. Beralih menatap Bianca yang sedari tadi hanya diam. Rafa mengambil ponselnya—mengotak-atiknya sebentar. Kemudian mendongak dan menatap Anton dan Bianca bergantian. “Ada hal yang begitu mendesak. Aku dan Sana akan pergi dulu.” Rafa menggenggam pergelangan tangan Sana. “Ayo sayang. Rachel minta dijemput.” Sana mengernyit. Tapi ia mengikuti langkah suaminya. “Rachel? Rachel kenapa?” tanya Bianca. Rafa dan Sana sudah berjalan menjauh. Bianca menatap keduanya. Pandangannya berhenti pada tangan Rafa yang setia berada di pinggang Sana. Mereka nampak saling memandang dan melempar senyum. Bianca menghela nafas lelah kemudian mengambil
Baca selengkapnya

Chapter 481

Sana mengusap air matanya yang mengalir begitu deras. Rasanya begitu sesak—ia menunduk. “I-ni ti-tisu Mrs.” Seorang supir taksi sedikit ragu menyodorkan tisu pada Sana. Sana mengambilnya dengan sesenggukan. “Terima kasih.” Menoleh ke belakang dan melihat mobil Rafa yang masih mengikutinya. Sana mengambil ponselnya. [JANGAN MENGIKUTIKU!!!!] “Lagi marahan sama suaminya?” tanyanya. “Iya.” Sana mengangguk. “Dia pergi dinas ke luar kota ada teman perempuannya tapi tidak bilang padaku. Aku sangat kesal. Apalagi si wanita ini terlihat suka dengan suamiku. Apa aku salah pak? Aku sungguh kesal.” “Tidak.” Sopir taksi itu menggeleng. “Tidak salah. Tapi harus lihat-lihat dulu dan mencari tahu. Apa benar si perempuan ini menggoda atau menyukai suami kamu. Nanti kalau mereka memang benar tidak ada apa-apa bagaimana? kan kasihan suami kamu. Cuma mau kerja tapi kamu terus berpikiran buruk.” Sana menghela nafas. “Saya punya firasat temannya ini emang suka sama suami saya pak. Saya lagi hamil di
Baca selengkapnya

Chapter 482

Sana yang tidak mengerti apa yang terjadi—tiba-tiba sudah berada di dalam ruangan yang berisi beberapa orang. Ia mengenryit—ia menatap seorang pria yang tadi menariknya. Pria itu justru duduk santai sambil menopang kaki. “Kau penggemar Arron?” tanya seornag pria. Sana menggeleng. “Aku—kenapa aku di bawa ke sini?” tanyanya dengan bingung. “Gawat wartawan pasti akan membuat berita yang tidak-tidak.” Seorang wanita yang baru saja muncul. “Mereka mengambil gambarmu dengan penggemarmu ini.” “Tutup mulut mereka.” “Tidak usah.” Satu pria yang menggunakan setelan kemeja itu menggeleng. “Biar saja. Itu bisa menutup skandalmu dengan Clarie.” Pria itu mendekati Sana. “Biar saja berita itu menyebutmu berkencan dengan wanita ini.” Sana melotot. “Kau tidak bisa melakukan itu.” “Bukankah kau senang bisa diberitakan dengan idolamu?” “Idola siapa?” Sana kebingungan. “Idola pria itu!” tunjuknya pada pria yang tadi kejar oleh wartawan. “Aku bukan penggemarnya. Aku bukan pendukungnya. Aku tadi me
Baca selengkapnya

Chapter 483

Anton menggeleng. “Tentu saja tidak. Untuk apa aku menyukai wanita sepertimu.” “Sepertiku itu seperti apa?” Sana berdeccak pelan. “Tapi baguslah tidak suka denganku. Aku senang bisa berteman denganmu.” Anton menatap Sana lebih lama. “Kau dari mana? Penampilanmu sangat berantakan.” “Aku baru saja menonton balapan. Aku sangat kesal.” Sana memukul meja dengan keras hingga menimbulkan bunyi. “Dia pria gila! Semua orang yang ada di ruangan itu sungguh gila. Bagaimana bisa mereka berniat menjadikanku sebagai kekasih pura-pura dari seorang pembalap? Mereka akan menggunakanku untuk menutup skandal yang lain.” “Bukankah itu gila? Mereka juga menuduhku sebagai penggemar pembalap itu hanya karena sebuah topi!” Sana berdecih pelan. “Mereka sangat gila. Aku sangat kesal. Aku langsung pergi.” Anton mengernyit. “Tunggu, Bukankah kau tadi bersama suamimu? Kenapa kau pergi menonton balapan sendirian?” “Aku bertengkar dengannya gara-gara Bianca. Bianca mengirimku pesan katanya dokumen Rafa terti
Baca selengkapnya

Chapter 484

“Sana aku tidak ingin membahas hal ini.” Rafa menggeram tidak suka. Ia langsung menggendong tubuh istrinya itu untuk dibawanya kembali ke dalam. “Jangan membahas orang lain saat kita sedang berdua.” “Kenapa? Kamu mau menghindar lagi?” tanya Sana. “Apa kamu tadi bersama perempuan itu?” Rafa terdiam dan tidak mampu menjawab pertanyaan istrinya. “Kamu bersamanya kan?” Sana berdecih pelan. “Apa saja yang kalian lakukan?” tidak bisa menjelaskan bagaimana perasaannya selain marah dengan kecewa. Sana berjalan keluar dari kamarnya dengan kekecewaan yang teramat dalam. Memilih mengurung diri di dalam ruang lukisnya.Sedangkan Rafa masih berada di kamarnya. Ia tidak menyusul Sana. Melainkan membuka ponselnya yang berdering sebentar. Sebuah pesan muncul. [Jika istrimu marah. Dia tidak seharusnya marah. Yang seharusnya dia lakukan adalah memberin pengertian. Pekerjaan seorang CEO mengharuskan menjalin hubungan yang baik dengan banyak orang. Jika istrimu terlalu cemburu, berilah dia pengertia
Baca selengkapnya

Chapter 485

Rafa tersenyum lega. “Aku sangat senang. Kamu benar-benar membuatku bangga. Aku yakin kamu bisa menerimanya sebagai adik. Bagaimanapun dia banyak membantuku. Dia juga bilang agar memberi kamu waktu berpikir. Aku bukannya mengabaikan kamu tadi malam. Aku hanya membiarkan kamu sendiri agar bisa berpikir dengan jernih.” Rafa mengusap puncak kepala Sana. “Sarannya bisa membuat kita berbaikan.” Sana mengangguk. Mengangguk mengerti kenapa Rafa tidak langsung menyusulnya. Padahal biasanya suaminya itu tidak akan melepaskannya begitu saja. Rafa akan langsung mengejarnya saat mereka masih dalam keadaan bertengkar. Ternyata karena ucapan manipulatif dari perempuan itu. Jika Sana hanya berpikiran pendek, Ia akan lebih marah pada Rafa dan hubungan mereka semakin buruk. “Bagaimana?” tanya Sana. “Apa tidak terlalu asin atau hambar?” Rafa menggeleng. “Enak.”Masih makan dengan lahap. Namun ketika Sana mencoba mencicipi masakannya. Ada satu masakannya yang terasa hambar. “Kenapa tidak bilang sed
Baca selengkapnya

Chapter 486

“Aku tidak masalah. Aku akan berbicara dengan keduanya.” Bianca mengedikkan bahu. Sedangkan Cloe sudah tahu apa yang terjadi di dalam. Bosnya bersama istri di dalam ruangan. Apalagi mereka menghabiskan waktu yang cukup lama. Cloe sudah tahu kegiatan apa yang sedang dijalani oleh bosnya. Maka ia tidak akan berani menganggu. “Tunggu Miss. Anda bisa menunggu sampai Tuan Rafa membalas pesan saya di telepon.” Cloe masih menghadang Bianca. “Anda bisa menunggu di ruang sebelah. Nanti saya akan memanggil anda.” “Aku bukannya ingin menganggu. Yang aku sampaikan sangat penting untuk Rafa. Lagipula aku juga sangat sibuk. Maka dari itu aku harus segera menyampaikannya.” “Minggir.” Bianca mendorong Cloe sehingga bisa menerobos. Namun ketika pintu terbuka, tidak mendapati Rafa ataupun Sana. Justru terdengar suara-suara yang membuat Bianca mengepalkan tangan. “Pelan-pelan Rafa!”“Aku tidak akan membiarkanmu lolos!”“Aaaaa turunkan aku!”“Aku akan memakanmu seharian penuh!”Setelah itu terdengar
Baca selengkapnya

Chapter 487

Menginjakkan kaki di depan sebuah gedung bertingkat yang sudah terisi oleh banyak orang. Ada beberapa wartawan yang datang untuk meliput acara ulang tahun pendirian dari sebuah perusahaan. Sana memeluk lengan suaminya dengan mesra. Dress panjang yang sampai semata kaki itu sangat pas ditubuhnya. Lekuk tubuhnya sengaja terlihat. Dress berwarna hitam itu sangat cantik ditubuhnya apalagi di tambah sebuah jaket crop yang tersampir dibahunya. Sana kira, wartawan akan mewawancarai dan meliput para artis atau selebriti saja. namun nyatanya mereka juga mengarahkan kemera dan mic ke arahnya dan Rafa. “Aku tidak mau,” bisik Sana. Ia tidak nyaman dengan kamera flash yang mengenai wajahnya itu. Sana takut saat ada orang yang berkurumun di hadapannya. Apalagi terpaan flash diiringi dengan kalimat-kalimat pertanyaan. “Aku akan menjawab mereka sebentar.” Rafa mengambil mic tersebut. “Bagaimana kabar anda setelah menjawab sebagai CEO dari StayVIc?” “Saya baik.” Rafa memeluk pinggang Sana dari s
Baca selengkapnya

Chapter 488

“Mom dan Dad memanggilmu kak,” ucap seorang pria yang datang. Sana menatap pria itu lebih lekat. Ia tidak salah lagi. Pria ini adalah pria pembalap yang membuat kekacauan. Sana menunjuk wajah pria itu dengan telunjuknya. “Kau!” Pria itu menoleh. Ia sama terkejutnya dengan Sana. Pria itu mengernyit dan menatap Sana dari ujung rambut sampai ujung kaki. “Kau—” Sana menunjuk Anton. “Kalian saudara?” “Kau mengenal adikku?” tanya Anton yang bingung. “Ini adikku, Arron.” Tiba-tiba mengenalkan adiknya pada Sana. “Pembalap yang aku maksud itu adalah dia!” tunjuk Sana pada adik Anton yang bernama Arron itu. “Pembalap yang tiba-tiba menyeretku ke dalam berita itu ternyata adikmu.” Sana memijit keningnya lelah. “Kenapa dunia sesempit ini.” “Jadi wanita hamil yang dikabarkan jadi kekasihmu itu adalah Sana?” tanya Anton pada adiknya. Ia kira ada wanita lain yang tengah hamil yaitu kekasih Arron sendiri. “Kau gila,” cacinya pada sang adik. “Sana sudah menikah tapi kau menyeretnya ke dalam be
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4748495051
...
55
DMCA.com Protection Status