“Tidak-tidak.” Andres mengusap pipi Amel dengan ibu jarinya. “Kamu kuat, kamu tegar, kamu pemberani. Hanya karena mereka kamu menjadi takut seperti ini. Aku akan selalu ada di samping kamu melawan orang seperti mereka.” Amel menatap Andres. “Janji jangan pergi saat aku sudah bergantung padamu. Aku takut bergantung pada orang lain. Aku takut setelah bergantung, orang itu akan pergi.” “Aku janji.” Andres menarik Amel ke dalam pelukannya. ~~Berkali-kali Amel meyakinkan diri semua akan baik-baik saja. Ia memeluk lengan Andres dari samping. Sebuah restoran berbintang yang hanya dimasuki oleh kalangan berjois. Amel bersama Andres mengikuti seorang pelayan yang menuntun mereka. “Di sini, silahkan masuk.” Mempersilahkan Amel dan Andres masuk. Begitu masuk, ada beberapa bodyguard yang berada di sana. Lalu ada satu pria yang duduk di ujung meja. Amel mengeratkan genggamannya pada Andres. “Akhirnya kau datang juga,” ujarnya. Dengan kode jentikan tangan, para bodyguard pergi dan meninggalk
Read more