“Kalian ke mana saja?” omel Jenifer melihat dua insan yang baru saja pulang. Amel menatap sekitarnya, kedua orang tua Andres masih berada di rumahnya. Ia sedikit menyesal karena datang terlambat. “Jawab dulu, ke mana saja kamu?” Jenifer berkacak pinggang menghadang anaknya. Amel mengernyit. “Ada urusan sebentar.” “Urusan-urusan.” Jenifer menggeleng pelan. “Orang tua Andres sudah di sini, tapi kalian tidak kembali-kembali.” “Iya-iya.” Amel mendekat ke ruang tamu di mana semua orang berkumpul. “Mom Isabel.” Amel memeluk Isabel. “Jangan kabur-kaburan, Andres menangis 7 hari 7 malam kamu tinggal,” ucap Isabel. “Mom—” Andres yang tidak terima. “Itu terlalu berlebihan.” Amel tertawa. “Bukannya menangis, Mom. Dia pergi ke klub dan bersenang-senang dengan wanita lain di sana kan?” sindir Amel. “Dia tidak bersenang-senang di sana. Dia malah menangis dan menelepon Dad. Katanya dia tidak ingin kamu meninggalkannya. Lalu dia pingsan dan Dad yang menjemputnya pulang,” jelas Emanuel. “Bena
Read more