Home / CEO / Terperangkap Gairah sang Mantan / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Terperangkap Gairah sang Mantan: Chapter 121 - Chapter 130

541 Chapters

Chapter 121

“Tanpa kau suruh.” Saka menunjukkan sebuah berita yang baru saja ramai diperbincangkan. “Saka Ravindra berselingkuh dengan seorang wanita yang tidak diketahui identitasnya.” “Kita sama-sama berselingkuh.” Saka tertawa. “Kau bisa pergi tanpa membawa apapun dan aku bisa tenang karena hartaku masih menjadi milikku seutuhnya.” “Apa kau bilang? Kau akan membuatku dibenci oleh orang tuaku?” Saka berdecih. “Kau yang akan dibenci mereka. Karena kau menipu mereka dengan kehamilan palsumu yang bodoh itu.” “KENAPA MEMBUAT KERIBUTAN DI TEMPATKU?!” teriak Amar menggema. Ia maju—hendak melayangkan pukul pada Saka namun lebih dulu dihalangi oleh bodyguard. “APA-APAAN KALIAN?!” Saka berdecih pelan. “Tempatmu?” “Kau membuat keributan di kantorku. Ini bukan Delux, kau pergila dari sini!” “Hiduplah dengan pria miskin ini!” Saka melirik Aruna kemudian menunjuk Amar dengan dagunya. “Kau pasti tidak tahu. Perusahaan ini sudah dibawah kuasaku. Tentu saja aku akan memecatnya.” “OMONG KOSONG! SIALAN.
Read more

Chapter 122

“Aku menemukan bukti itu sendiri. Jangan mengira kau bisa mengendalikanku. Aku tidak akan pernah membiarkanmu mengaturku.” Saka mendekat. “Aku beri satu pilihan yang bagus. Pergi saja dari hidupku. Jangan lagi ikut campur. Atau kau ingin menantangku dan aku akan menyebarkan aibmu ke semua orang.” Aruna mengepalkan kedua tangannya. Namun ia segera berlutut dan memeluk kaki Saka. “Aku mohon untuk kali ini saja jangan ceraikan aku. Aku akan benar-benar berubah menjadi istri yang baik. Aku juga tidak akan melarangmu berhubungan dengan siapapun.” Aruna masih memeluk kaki Saka. Ia mendongak. “Aku juga tidak akan mencampuri hidupmu. Aku tidak akan keberatan jika kau berhubungan dengan Karina. Pokoknya seperti dulu. Kita tidak akan mencampuri kehidupan masing-masing. Aku mohon beri aku kesempatan. Jangan ceraikan aku.” “Terlambat.” Suara Saka terdengar lebih dingin. Ia muak sekali dengan wanita penuh sandiwara seperti Aruna. “Pergi!” Saka menyempar Aruna. Ia berbalik. “Usir wanita itu. Ja
Read more

Chapter 123

“Bukan seperti itu.” Bagas menghela nafas. “Apa kau tahu? Di mana aku bertemu dengan Karina?” Bagas tersenyum mengingat bagaimana pertemuannya dengan Karina. “Bukan dari Adel. Saya bertemu Karina dengan cara saya sendiri. Saya yang sering menyamar menjadi sopir taksi—sering mengantar Karina pulang.” “Setiap kali Karina masuk ke dalam mobil. Dia pasti menangis—sampai sesenggukan. Sampai membutuhkan banyak tisu untuk mengusap air matanya. Saya tidak tahu apa yang menjadikannya sampai menangis sampai seperti itu.” “Tapi sekarang saya tahu penyebab Karina menangis. Pasti karena bersamamu.” Bagas menatap Saka yang terlihat marah. “Dia sering menangis. Bahkan katanya sempat ingin menyerah. Tapi—saya memberitahunya untuk tetap bertahan. Bertahan untuk hal-hal yang membuatnya bahagia.” “Jika kau ingin Karina bertahan. Kau harus menjadi hal yang membuat Karina bahagia.” Bagas menatap sebuah dokumen yang tergeletak di atas meja. Dokumen itu adalah penawaran kerja sama dari Saka. “Aku menyam
Read more

Chapter 124

“Mom sadarlah!” Saka memegang bahu Leona. “Jika Mom mau, aku akan menunjukkan kebusukan Aruna pada Mom. Aku tidak ingin melihat Mom terus membela wanita kotor itu!” “Lalu bagaimana dengan wanita simpanan kamu? Apa itu benar?” Saka terdiam sebentar. “Jangan membahasnya sekarang.” “Jawab mom, Saka!” “Iya. Aku memang menyukai wanita lain sebelum aku bercerai.” “Kamu tidak ada bedanya dengan Aruna!” hardik Leona. “Tidak ada gunanya selama ini Mom selaluu menasehati kamu. Memberikan perhatian pada kamu. Ternyata kamu juga sama saja dengan kebanyakan laki-laki di luar sana.” “Mom merasa gagal sebagai orang tua. Mom kecewa sama kamu, tapi lebih kecewa sama diri mom Sendiri.” Leona berjalan menjauh. Wanita itu masuk ke dalam kamar. Sedangkan Saka masih berdiri terdiam di tempatnya. Dering teleponnya membuatnya tersadar. “Hallo, dad.” “Bagaimana dengan Mommy kamu? Dad kawatir melihatnya terus-terusan menangis mendengar kabar perceraian kalian.” “Mom marah. Sekarang berada di kamar.”
Read more

Chapter 125

Saka mengambil sebuah bolpoin. Ia tahu konsekuensi yang akan didapat. Jika dirinya menyia-nyiakan dan menyakiti Karina. Ia akan kehilangan wanita itu untuk selamanya. Ia menandatangani surat perjanjian itu tanpa ragu. “Sekarang katakan, di mana Karina berada?” “Karina ada di kampung halaman orang tuanya. Dia di sana bersama bibinya. Ada hal yang harus kau ketahui lagi.” Bagas menatap Saka. “Karina akan segera menikah.” ~~ H-10 pernikahan Karina dengan Iqbal. Akan dilaksanakan dengan meriah dengan menampilkan acara campursari. Semua masyarakat tentu saja antusias menyambut pernikahan salah satu perangkat desa yang terkenal baik dan tampan. Iqbal yang selam ini diidamkan banyak gadis di desa akan segera melepas lajangnya dengan seorang wanita cantik dari kota. Karina Leticia, bak seorang putri yang dilamar seorang pangeran dari kerajaan. Namun bukannya senang—sekarang Karina justru merasa bimbang. Dengan kehamilannya yang kian membesar—ada rasa bersalah yang kian memupuk. “Aku me
Read more

Chapter 126

“Kenapa berpikir seperti itu?” Iqbal melepaskan pelukannya. Mengusap wajah Karina dengan jemarinya. “Tentu saja aku bisa menerimanya. Aku akan menggapnya seperti anakku sendiri.” “Iqbal..” lirih Karina ingin menangis. “Tidak masalah. Aku sungguh tidak keberatan dengan kehadiran bayi ini.” Tangan Iqbal mengusap perut Karina yang mulai membuncit. “Hai kamu. Jangan bersedih ya. Aku akan menjaga ibu kamu.” Karina terus berpikir bahwa semua ini salah. Namun ia tidak bisa menampik jika kehadiran Iqbal membuat hidupnya serasa lebih ringan. “Jangan menangis.” Iqbal mengusap pipi Karina yang basah. “Aku di sini.” Karina menganggguk. Kedua tangannya mengalun di leher Iqbal. Mengikis jarak di antara mereka berdua. Mengambil langkah lebih dulu untuk mencium Iqbal. Memejamkan mata sambil bergerak di atas bibir Iqbal. Iqbal mengusap pinggang Karina. Tentu saja ia membalas ciuman Karina dengan senang hati. Ia menarik tengkuk Karina untuk memperdalam permainan mereka. ~~ Bukannya langsung pu
Read more

Chapter 127

Berada di dalam kamar hotelnya. Saka memejamkan mata—menyandarkan tubuhnya di sofa. Di depannya ada seseorang yang dikirimnya lebih dulu ke sini untuk menyelediki tentang Karina. Dalam kurun satu hari saja. Beberapa hal tentang Karina sudah diketahuinya. “10 hari lagi Karina akan menikah dengan Iqbal. Iqbal adalah seorang perangkat desa. Satu lagi—” orang itu menunjukkan potret Karina dan Iqbal hari ini yang berada di rumah sakit. Tepatnya masuk ke dalam ruang dokter kandungan. Saka mengernyit. “Karina hamil?” “Iya.” Bima mengangguk. “Dengan dia?” Bima menggeleng. “Saya sudah menyeledikinya. Saya langsung mencari informasi dari perawat di sana. Karena rumah sakit itu kecil—tidak susah menyuap perawat agar memberitahukan informasi.” “Karina mengandung kurang lebih 7 minggu. Perawat di sana bilang, dia kenal dengan Iqbal. Dia juga tahu Karina adalah pendatang baru yang belum genap satu bulan di Desa. Tidak mungkin hamil dengan Iqbal.” Saka merasa dunianya terhenti beberapa saat.
Read more

Chapter 128

“Pernikahan ini tidak menguntungkan siapapun kecuali budhe. Budhe yang hanya akan diuntungkan. Budhe pasti bahagia kalau Karina benar-benar menikah dengan Iqbal. Seperti kata budhe—budhe hanya akan angkat kaki dan meminta uang dariku. Budhe akan bersenang-senang dengan pria di luar sana!” teriak Karina tidak tertahan. PLAAK “BERANI-BERANINYA KAMU MENGHINA BUDHE!” Endang mengambil rambut Karina. Menariknya hingga membuat Karina mendongak. “TIDAK ADA YANG MAU MENAMPUNG KAMU SELAIN AKU! ORANG TUAMU SAJA TIDAK ADA! AYAHMU BUNUH DIRI, IBUMU PERGI! MASIH UNTUNG AKU MAU MENAMPUNGMU DI SINI!” Karina semakin tertawa. “Oh jadi seperti ini watak budhe yang asli.” Endang melepaskan tangannya. “Maafkan budhe—bu-budhe tidak bermaksud. Maaf Karina.” Ia mendekat—mengusap rambut Karina yang tadi ditariknya. “Budhe minta maaf. Budhe hanya marah. Yang kamu katakan tidak benar.” Karina terdiam dengan air mata yang masih terus mengalir deras. “Budhe minta maaf Karina. Kamu harus tetap menikah denga
Read more

Chapter 129

Saka bisa saja menggunakan cara paksa. Menggendong kemudian mengurung Karina ke dalam kamarnya. Membawa Karina kembali ke kota dan memaksa wanita itu untuk tetap berada di sisinya. Namun Saka tidak akan melakukannya. Saka akan membuat Karina kembali ke pelukannya dengan cara baik-baik. Ia akan melakukannya dengan hati-hati agar tidak menyakiti Karina dan calon anaknya. ~~ Di sisi lain. Di sebuah rumah yang besar. Keluarga yang sedang ribut dengan berita yang baru saja ditonton. “Pernikahan ini gak bisa dilanjut,” ucap Indra pada sang putra. “Semua orang tahu masa lalu kelam Karina. Citra kamu sebagai perangkat desa sedang di pertaruhkan.” “Tapi yah. Itu masa lalu, Iqbal bisa menerima Karina dalam keadaan apapun,” balas Iqbal yang tidak setuju dengan pendapat ayahnya. Sedangkan Ratih yang terdiam. Ia tidak bisa memutuskannya untuk sekarang. Ia butuh waktu untuk mengambil keputusan yang tepat. “Karina bukan wanita baik-baik. Semua orang di desa tahu, bahkan bukan hanya orang di d
Read more

Chapter 130

“Kalau begitu kami pergi dulu.” Ratih dan Indra beranjak dari duduknya. Indra menepuk pelan bahu Karina. “Kamu anak baik. Pasti bisa mendapatkan pria yang baik juga.” Karina hanya mengangguk. “Ayo Iqbal.” Indra mengajak pulang putranya. Namun Iqbal tidak beranjak dari duduknya. “Iqbal ingin berbicara dengan Karina.” Iqbal menatap karina dengan raut yang tidak bisa diartikan. “Berdua.” Akhirnya kedua orang tua Iqbal menyingkir. Begitu pula dengan Budhe yang memilih ke dalam rumah. Sekarang tinggal mereka berdua yang berada di dalam ruang tamu yang tidak seberapa besar ini. “Kenapa kamu menerima begitu saja?” tanya Iqbal. Karina mendongak. “Karena itu pilihan yang terbaik buat kamu. Kamu berhak mendapatkan wanita yang lebih baik dari aku.” Karina mendongak—menghela nafas. Ia berusaha membendung air matanya yang ingin segera keluar. “Karina.” Iqbal memegang kedua bahu Karina. “Jawabanmu membuatku semakin sakit. Jika kamu mempunyai rasa suka padaku, setidaknya kamu bertanya. Kamu
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
55
DMCA.com Protection Status