“Tidakkk!” Napas Claudia memburu di kala dia terbangun dari mimpi buruknya. Peluh membanjiri seluruh tubuhnya. Tampak wajah Claudia memucat. Perasaan takut, cemas, khawatir semuanya telah melebur menjadi satu. “Claudia?” Christian melangkah masuk, duduk di tepi ranjang, meraih bahu Claudia, menatap hangat gadis itu. “Ada apa?” tanyanya lembut, seraya menyeka keringat yang keluar di keningnya. Claudia memeluk Christian, menangis dalam pelukan pria itu. Tangis pilu yang benar-benar amat menghancurkannya. “Aku bermimpi ada orang yang ingin memisahkan kita,” isaknya sesegukan. Christian tersenyum samar mendengar apa yang Claudia katakan. Pria itu membalas pelukan Claudia, dan memberikan kecupan di puncak kepala gadis itu. “Tidak akan ada yang bisa memisahkan kita, Claudia. Mimpi hanya bunga tidur, tidak menjadi kenyataan. Percayalah, mimpi hanya mimpi, tidak akan pernah menjadi sebuah kenyataan.” Claudia mengurai pelukannya, menatap Christian dengan tatapan yang rapuh. “Bagaimana kalau
Read more