“Christian, kau mau ke mana?” Claudia menatap Christian yang nampak sibuk, dan sudah rapi. Hanya saja Christian tak memakai pakaian formal, jika saja dia memakai pakaian formal, maka sudah pasti Claudia mengira pria itu bergegas ingin pergi ke kantor.“Ada urusan yang aku kerjakan. Kau di rumah saja. Jangan pergi ke mana-mana,” ucap Christian sambil membelai pipi Claudia. Manik matanya memancarkan jelas seperti ada yang disembunyikan. Namun, Christian tak bisa mengatakan pada Claudia apa yang ada dipikirannya.“Apa kau ingin bertemu dengan client di luar?” tanya Claudia penasaran ingin tahu.“Ya, aku ingin bertemu dengan client di luar,” ucap Christian berdusta. Jauh dari dalam lubuk hati Christian terdalam, dia tak ingin berbohong pada Claudia, dia tak mungkin menceritakan yang telah dicurigakannya. Ini belum saatnya. Tunggu sampai dia memiliki bukti yang kuat. Claudia mengangguk berusaha mengerti. “Jangan pulang malam, yaa?”Christian menangkup kedua pipi Claudia, mencium dan melu
“Grania, kenapa Claudia tidak juga turun?” Benny melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, pria paruh baya itu sudah cukup lama menunggu Claudia, namun sayangnya Claudia tak kunjung turun. Padahal selama ini Claudia tak pernah berias lama. Yang terkenal lama berias adalah Ella. Sangat berbeda dengan Claudia, jauh lebih sederhana daripada Ella.Grania mendesah panjang. “Tunggu sebentar, aku akan menghubungi Claudia. Tadi dia bilang hanya mengganti bajunya, lalu akan turun.” Wanita paruh baya itu memutuskan untuk menghubungi nomor Claudia, namun sayangnya Claudia tak menjawab teleponnya.“Grania kenapa? Apa nomor Claudia tidak aktif?” tanya Benny seraya menatap sang istri dengan tatapan lekat. “Ponsel Claudia aktif, tapi Claudia tidak menjawab teleponku,” jawab Grania berusaha untuk bersabar.“Apa Claudia marah pada kita?” Benny mulai khawatir kalau Claudia akan marah padanya dan Grania. Tak menampik, pria paruh baya itu merasa bersalah, karena baru bisa mengunjungi Claud
Christian dan Elan terkejut melihat kehadiran Ella. Jika Christian terkejut, namun keterkejutan Christian hanya sebentar, berbeda dengan Elan yang nampak panik. Ya, kepanikan begitu terlihat di wajah Elan. Bahkan tak bisa tertutupi rasa takut serta cemas melingkupinya.“Ella? Kau—” Elan ingin merangkai sebuah kata untuk Ella, tapi rupanya kata-kata yang ada di otaknya seakan blank dan tak mampu berpikir jernih. Elan seolah disudutkan. Apalagi dia melihat tatapan Ella menatapnya dengan tatapan kecewa.Christian tersenyum samar melihat Ella ada di hadapannya. Pria itu tak perlu susah payah menjelaskan apa yang terjadi antaranya dan Elan, karena Ella sekarang sudah tahu akan fakta yang telah terjadi.“Ella, kebetulan kau ada di sini, aku minta maaf karena kau harus terlibat dalam balas dendam Elan, dan kau dengar sendiri, kan? Elan menjadi dalang aku dan Claudia terjebak. Kalau kau marah pada Claudia, sepertinya kau keterlaluan. Semua yang terjadi, bahkan termasuk aku dan Claudia saling
Grania mondar-mandir tidak jelas karena tak kunjung mendapatkan kabar keberadaan Claudia. Bukan hanya Grania yang cemas, tapi Benny juga sangat cemas. Bahkan Benny sudah meminta salah satu asisten pribadinya mencari keberadaan Shania, tetap tak menuaikan hasil apa pun.Rekaman CCTV di area penthouse Christian, hanya bisa diakses Christian, karena harus menggunakan kata sandi serta sidik jari beberapa orang yang sudah terdaftarkan. Sedangkan CCTV di area pintu belakang apartemen, tak menuaikan hasil apa-apa. Sepertinya ada yang sengaja menghapus CCTV di area pintu belakang.Saat ini Grania dan Benny hanya menunggu Christian tiba. Yang paling cemas adalah Grania. Wanita paruh baya itu memang bukan ibu yang melahirkan Claudia, tapi selama ini Claudia sudah Grania anggap seperti anak kandungnya sendiri.Benny tentunya cemas, tapi pria paruh baya itu berusaha untuk lebih tenang, agar sang istri bisa tenang. Karena jika keduanya dalam keadaan panik, yang ada malah keadaan semakin memanas.“
Mobil Christian melaju dengan kecepatan penuh, membelah kota London. Raut wajah pria itu nampak menunjukkan kemarahan yang berkobar. Napasnya memburu. Tangannya mencengkram kuat stir mobilnya.Dalam hati, dia tidak tenang memikirkan ke mana ayahnya membawa Claudia. Sampai detik ini, anak buahnya belum berhasil melacak keberadaan ayahnya yang membawa Claudia. Christian yakin bahwa ayahnya bermaksud ingin memisahkannya dengan Claudia. Tapi, tidak akan semudah itu. Sampai kapan pun, Christian tidak akan mau berpisah dengan Claudia. Bahkan meski kenyataan dirinya adalah kakak kandung Claudia, tetap saja dia tidak akan pernah melepas Claudia.“Shit!” umpat Christian seraya memukul keras stir mobilnya. Otaknya benar-benar sangat kacau, tak bisa berpikir jernih. Pria itu takut kalau terlambat menyelamatkan Claudia. Hal yang membuat Christian marah, emosi, serta dendam adalah Elan menukar hasil test DNA sampai membuat ayahnya berpikir bahwa Claudia adalah anak ayahnya. Sungguh, ingin sekali
“Jika anak buahmu berani menyentuh Christian, lebih baik kau membunuhku.”Nada bicara Claudia terdengar begitu rapuh dan putus asa. Gadis itu sudah lelah dengan semua yang ada di hidupnya. Bagi Claudia, hanya Christian yang merupakan pusat hidupnya. Entah apa pun hubungannya dengan Christian, dia hanya ingin terus berada di sisi Christian. Sekalipun dunia menolak, dia tetap akan bersama Christian. Christian menarik tangan Claudia, menjauh dari hadapannya, berdiri tepat di sampingnya. “Aku yang harus melindungimu, bukan kau yang melindungiku.” Pria itu berucap dengan penuh ketegasan dan menekankan. Perkataan Christian tak dibantah Claudia. Gadis itu hanya patuh akan apa yang Christian katakan. Yang pasti dia tahu Christian akan selalu memerjuangkannya.Tadeo mengembuskan napas kasar, berusaha untuk meredam segala kemarahan dalam dirinya. “Christian, Claudia. Kalian tidak bisa bersama! Kalian ini kakak beradik. Jangan lakukan hal gila!” Mati-matian pria paruh baya itu berusaha untuk
Tubuh Claudia hampir tersungkur di tanah mendengar apa yang Tadeo katakan. Jika bukan karena Christian yang memeluk pinggangnya erat, maka sudah pasti Claudia akan tergeletak di tanah. Claudia bagaikan terkena hantaman batu keras. Tidak, ini bahkan lebih parah menyakitkan. Kakinya seakan tak mampu lagi menginjak bumi. Sungguh, semua perkataan Tadeo layaknya busur yang menancap jantungnya.Bukan hanya Claudia yang terkejut, tapi Christian serta Benny dan Grania pun amat sangat terkejut. Mereka tak pernah ada yang menyangka bahwa masa lalu Tadeo menyangkut tentang orang tua Claudia yang sebenarnya. “K-kau membunuh a-ayahku?” Air mata Claudia tak henti berlinang membasahi pipinya. Di sisi lain, dia lega bahwa pembunuh ibunya sudah tidak ada lagi di dunia ini. Tetapi, di sisi lainnya, dia merasa hancur karena kenyataannya dirinya adalah yatim piatu. Hidupnya selama ini ternyata berada di dalam sebuah rumah yang mana bukanlah miliknya. Membayangkan itu semua, membuat hatinya hancur berke
“Grania? Kau dari mana?” Benny yang masih duduk di depan ruang rawat Claudia, menatap Grania yang mendekat ke arahnya. Tadi Grania sempat untuk turun ke bawah sebentar. Entah ke mana istrinya itu.“Ella menghubungiku,” jawab Grania memberi tahu, seraya menatap Benny dengan tatapan yang begitu lembut.Benny terdiam sebentar. “Apa kau memberi tahu Ella tentang Claudia?” tanyanya.Grania mengangguk. “Ya, aku memberi tahu Ella semuanya. Termasuk Claudia sedang mengandung, dan apa saja yang terjadi pada Claudia.”Grania akhirnya memutuskan untuk memberi tahu Ella, tentang apa saja yang dialami Claudia. Awalnya, dia memang tak ingin langsung memberi tahu Ella, namun dia merasa bahwa Ella berhak tahu. Terlebih apa yang dilalui Claudia tidaklah mudah. Yang sekarang Claudia butuhkan adalah dukungan dari keluarganya.Benny melangkah mendekat Grania. “Apa yang Ella katakan setelah dia tahu semuanya?” tanyanya dengan nada tenang.Selama ini, Benny memang berusaha untuk tak membuat hati Ella dan C