Home / Romansa / Michael Obsession / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Michael Obsession : Chapter 21 - Chapter 30

84 Chapters

Bab 21. You’re Mine

Kaki Casandra seakan lemah tak sanggup untuk berdiri tegak. Semua pengakuan yang lolos di bibir Michael membuat Casandra rasanya ingin runtuh. Tak pernah terbesit sedikit pun dalam pikiran Casandra, Michael akan melakukan tindakan segila ini. Pria yang dia nikahi adalah pria yang sudah kehilangan akal sehatnya.Delapan tahun sudah, Casandra dibuntuti oleh seorang pria yang terobesi padanya, namun Casandra sama sekali tak pernah tahu. Bagi Casandra hidupnya baik-baik saja sempurna tanpa sama sekali masalah sebelum ada kehadiran Michael. Namun, ternyata apa yang Casandra pikirkan salah besar. Hidupnya sudah sejak lama berada di dalam ambang bahaya hanya tinggal menunggu bom meledak. Seperti saat ini.“K-kau benar-benar sudah tidak waras, Michael!!” seru Casandra dengan tatapan tajam penuh kemarahan tertahan.Michael tersenyum samar. Manik mata birunya nampak senang melihat kemarahan di wajah Casandra. Sejak dulu, Casandra akan selalu seksi jika tengah marah. Well, kewarasan Michael mema
Read more

Bab 22. A Warning

Sinar matahari menembus sela-sela gorden kamar. Cahanya menyentuh kulit wajah Casandra. Perlahan pelupuk mata Casandra bergerak. Mengerjapkan mata beberapa kali. Tepat di saat mata Casandra sudah terbuka—dia merasakan perih yang luar biasa di inti tubuhnya.Tubuhnya terasa begitu remuk. Bahkan setiap kali Casandra bergerak, dia merasakan sakit yang luar biasa. Sesaat Casandra mengedarkan pandangannya, menatap dirinya berada di dalam kamar yang berisikan begitu banyak foto-fotonya.Raut wajah Casandra langsung berubah. Pancaran di manik mata cokelat wanita itu lenyap menunjukan kemuraman. Ingatan Casandra teringat tentang kejadian tadi malam—di mana Michael menjamah seluruh tubuhnya. Merenggut paksa sesuatu yang berharga yang selama ini dia jaga untuk Gio.Casandra adalah wanita kuno yang lahir di jaman modern. Dia tidak pernah menginginkan hubungan seks sebelum pernikahan. Sejak awal, Casandra selalu menjaga dirinya hanya demi menyerahkan seutuhnya untuk Gio, pria yang begitu dia dici
Read more

Bab 23. Always Attracts Attention

Michael menyesap wine di tangannya. Sesaat dia memikirkan kejadian tadi pagi. Hukuman kecil yang dia buat untuk Casandra yang selalu ditolak namun tubuh wanita itu menerimanya. Seringai di wajah Michael terukir membayangkan kejadian itu. Well… Casandra, wanita yang selalu menolaknya tetapi tidak mampu menolak sentuhannya.Suara ketukan pintu terdengar, membuat Michael mengalihkan pandangannya ke arah pintu dan menginterupsi untuk masuk.“Tuan.” Erlan melangkah mendekat pada Michael. Dia langsung menundukan kepalanya kala tiba di depan Michael.“Ada apa?” tanya Michael dingin dengan tatapan lekat pada Erlan.“Saya ingin mengabarkan tentang Gio Redley, Tuan.”“Katakan.”“Kodisi Redley Group sudah membaik. Redley Group sudah mendapatkan investor baru. Dan tentu Gio Redley sama sekali tidak mengetahui bahwa Anda yang berada di belakang semua ini.” Erlan melaporkan.Michael tersenyum penuh kemenangan. “Good. Itu yang aku inginkan.”“Tuan, aaya dengar kali ini Gio Redley saat ini berada di
Read more

Bab 24. Surprise

Keheningan membentang di ruang makan megah dan hanya terisi oleh Michael dan Casandra yang tengah menikmati sarapan mereka. Baik Michael dan Casandra, tak mengeluarkan perkataan sedikit pun.Hanya sesekali Michael melihat Casandra yang terlihat muram. Michael tentu tak perlu lagi bertanya kenapa wajag Casandra muram. Wanita di sampingnya itu masih terus memikirkan tentang mantan kekasihnya. Ditambah dengan Michael melarang Casandra untuk pergi ke kantor.“Casandra,” panggil Michael dengan nada datar dan raut wajah tanpa ekspresi.“Ada apa?” Casandra mengalihkan pandangannya, menatap Michael dingin.“Ganti pakaianmu. Aku akan membawamu pada orang tuaku. Kemarin orang tuaku hanya tahu dirimu saat di pernikahan. Ibuku sudah memintaku untuk membawamu padanya,” ucap Michael masih dengan nada datar.Casandra mengembuskan napas kasar mendengar apa yang telah diucapkan oleh Michael. Ya, sebenarnya Casandra sedikit bingung karena kedua orang tua Michael tiba di Los Angeles tepat di hari pernik
Read more

Bab 25. She is Jessica

Tubuh Casandra membeku diam di tempatnya di kala melihat sosok gadis kecil cantik di hadapannya memanggil Michael dengan sebutan ‘Daddy’. Otak Casandra berusaha mencerna, namun semuanya buntu.Lidah Casandra kelu, tak mampu merangkai kata sedikit pun. Wanita itu menoleh sedikit ke Michael—dan hasilnya adalah Michael memberikan senyuman manis pada gadis kecil cantik itu.Raut wajah Casandra berubah menjadi tegang. Apa Michael sudah memiliki seorang putri? Jika iya, kenapa Michael tak bercerita padanya? Lalu, di mana ibu dari gadis kecil itu? Atau jangan-jangan dirinya dijadikan istri kedua Michael? Jutaan dugaan-dugaan muncul di dalam pikiran Casandra.“Little girl. Aku merindukanmu.” Michael bangkit berdiri, menghampiri gadis kecil itu, dan menggendongnya seraya mengecupi pipi bulat gadis kecil itu.Hati Casandra benar-benar campur aduk melihat Michael. Yang Casandra tahu Michael begitu temperamental dan arogan. Casandra tak mengira kalau Michael memiliki sisi lembut. “Daddy, aku jug
Read more

Bab 26. Wanna Play, Baby Girl?

Casandra dan Michael pulang di malam hari, tepat ketika Jessica sudah tertidur pulas. Mereka tak bisa menginap, karena besok Michael harus kembali mengurus pekerjaan. Hari ini Casandra dan Michael begitu puas bisa bermain dengan Jessica.Freya dan Darius tentu meminta Casandra dan Michael lebih sering datang, karena pasti nanti Jessica akan senang. Meski baru mengenal, tapi Jessica dan Casandra sudah sangat dekat. Sifat lembut dan hangat Casandra mampu meluluhkan hati Jessica.Sepanjang perjalanan pulang, Casandra melihat ke luar jendela dengan wajah yang sedikit membendung jutaan hal di benaknya. Setelah berbicara dengan Freya, banyak hal yang menjadi tanda tanya besar di kepala Casandra tentang Michael.Michael melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Tatapannya sejak tadi menatap Casandra yang hanya diam membisu dan tampak memikirkan sesuatu. Ini yang membuat Michael sedikit penasaran, sejak pulang dari rumah kedua orang tuanya, Casandra bahkan tak bicara apa pun. Wanita itu ter
Read more

Bab 27. Addicted

“Wanna play, Baby Girl?” Suara bisikan Michael begitu menusuk di indra pendengaran Casandra, membuat seluruh bulu kuduk Casandra merinding. Bisikan maut yang melumpuhkan saraf di tubuhnya—membuat seluruh organ tubuhnya meronta-ronta.Casandra menelan saliva-nya susah payah. “Jangan berani kau menyentuhku, Michael! Kau cari saja wanita lain yang bisa kau tiduri!”Michael membawa kedua tangannya, menangkup kedua payudara Casandra, dan memberikan pijatan di kedua payudara istrinya itu. “Jadilah istri yang patuh, Casandra. Aku sudah menjalani kewajibanku sebagai seorang suami. Aku bertanggung jawab atas hidupmu. Sekarang, kau harus menjalankan tugasmu melayani suamimu, Casandra.”Casandra menggigit bibir bawahnya, menatap dari pantulan cermin kedua tangan Michael tengah menjelajah di payudaranya. Casandra mengumpat dalam hati, merutuki dirinya yang sudah tak sanggup menahan sentuhan itu.“Singkirkan tanganmu, Michael!” geram Casandra menahan desahan di bibirnya.“Ah, kau ingin aku menyin
Read more

Bab 28. Trying to Accept

Casandra merintih perih kala dirinya baru saja membuka kedua matanya. Tubuhnya terasa begitu remuk. Dia merasakan pegal luar biasa. Perlahan Casandra mulai membuka matanya saat merasakan silau matahari menyentuh wajahnya. Dia mengerjap beberapa kali dan menyipitkan matanya.“Kenapa tubuhku sakit sekali.” Casandra bergumam pelan seraya mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan. Seketika kening Casandra berkerut, memperhatikan dirinya berada di kamar yang ada di mansion Michael.Tiba-tiba, napas Casandra tercekat melihat pakaian tergeletak sembarangan di lantai. Dengan cepat Casandra mengalihkan pandangannya, melihat tubuhnya. Jantung Casandra nyaris berhenti melihat tubuh polosnya hanya terbalut oleh selimut tebal. Ditambah banyaknya bercak merah yang ada di dadanya, membuat wajah Casandra semakin pucat.“Ya Tuhan, Casandra kenapa kau begitu bodoh!” Casandra menjambak rambutnya sendiri mengacak-acak rambutnya merutuki kebodohannya. “Kau adalah wanita terbodoh yang ada di dunia i
Read more

Bab 29. Serving Husband?

Pagi menyapa, Casandra membuka mata seraya merentangkan kedua tangannya. Sinar matahari menembus jendela, menyentuh wajahnya. Perlahan tatapan Casandra menoleh ke samping—dan ternyata di sampingnya sudah kosong. Tak ada Michael di sana. Entah ke mana Michael pergi. “Nyonya Casandra, selamat pagi.” Seorang pelayan melangkah menghampiri Casandra.Casandra mengalihkan pandangannya menatap sang pelayan. “Ya?” jawabnya singkat.“Nyonya, silahkan diminum susu cokelat hangat Anda. Tadi pagi sebelum Tuan Michael meninggalkan rumah; beliau berpesan agar Anda meminum susu,” jawab sang pelayan sambil meletakan gelas berisikan susu cokelat hangat ke atas meja.Kening Casandra mengerut dalam. “Michael sudah berangkat ke kantor?” tanyanya memastikan.Sang pelayan mengangguk. “Benar, Nyonya. Tuan Michael sudah berangkat lebih dulu. Beliau bilang ada meeting penting yang mendadak.”Casandra terdiam sebentar mendengar ucapan sang pelayan. Entah kenapa ada rasa kesal dalam hati Casandra di kala Michae
Read more

Bab 30. Quality Time  

Suara dering ponsel berbunyi. Casandra yang tengah duduk di ranjang, melihat ponsel Michael yang sejak tadi terus berdering. Casandra memilih untuk mengabaikan, karena Michael pun sekarang tengah berada di dalam kamar mandi.Namun, dering ponsel Michael kembali terdengar. Tampak Casandra sedikit kesal. Wanita itu tengah membaca buku, dan terganggu akibat dering ponsel Michael yang tak kunjung berhenti. Akhirnya, Casandra memutuskan untuk mengambil ponsel Michael yang ada di atas nakas, menatap ke layar ternyata itu adalah nomor Jessica. Perlahan senyuman di wajah Casandra terlukis. Buru-buru, wanita itu menjawab telepon itu.“Hallo, Sayang?” sapa Casandra lembut kala panggilan terhubung.“Bibi Casandra? Daddy Michael di mana?” ujar Jessica bertanya riang dari seberang sana. “Daddy Michael sedang di kamar mandi. Ada apa, Sayang? Nanti Bibi akan sampaikan pada Daddy Michael.”“Bibi, katakan pada Daddy hari ini aku mendapatkan nilai A. Aku pintar, Bibi.” “Good job. Pintar sekali.”“Ak
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status