Beranda / Romansa / Michael Obsession / Bab 51 - Bab 60

Semua Bab Michael Obsession : Bab 51 - Bab 60

84 Bab

Bab 51. Guilty Feeling

Sepasang iris mata biru Michael terhunus menatap dingin sosok wanita berambut pirang, yang ada di hadapannya. Sosok yang sudah sangat lama tak dia temui, sekarang muncul, dalam kondisi dirinya berada di Bora Bora tengah berbulan madu.Ini bukan kebetulan. Michael bukan orang bodoh yang bisa diperdaya begitu saja. Dia yakin bahwa wanita di depannya ini sengaja menyusul ke Bora Bora demi bertemu dengannya. Membayangkan itu membuat emosi dalam dirinya menyulut, layaknya ada bara api yang ada di atas kepalanya.“Apa tujuanmu menggangguku, Trice?!” geram Michael dengan sorot mata yang membendung jelas kemarahan tertahan.Wanita bernama Trice itu melangkah mendekat ke arah Michael. Dia mengikis jarak di antaranya dan Michael. Senyuman anggun terus bertengger di wajah cantiknya. “Aku hanya ingin memastikan bahwa kabar yang aku dengar benar.” Trice mendekatkan bibirnya ke telinga Michael. “Selamat, Michael. Kau telah mendapatkan wanita yang sejak dulu kau idamkan. Penantianmu berbuah manis.”
Baca selengkapnya

Bab 52. Michael's Ban

Tanpa terasa, sudah cukup lama Casandra dan Michael berbulan madu di Bora Bora. Mereka menikmati masa bulan madu romantis. Hubungan mereka sudah semakin kuat, seakan tak bisa terpisahkan lagi.Casandra tak lagi menganggap Michael sebagai penjahat. Wanita itu malah kini semakin manja dengan Michael. Seperti contoh jika ingin memakan sesuatu, maka pasti Casandra akan meminta Michael untuk membeli. Atau kalau sedang lelah, pasti wanita itu ingin dipijat oleh suaminya. Pepatah mengatakan cinta mulai tumbuh seiring berjalannya waktu, dan tentunya karena kebersamaan yang terus menerus. Itulah yang sekarang Casandra rasakan. Perlahan-lahan, wanita itu mulai menerima kenyataan bahwa memang bukan Gio takdirnya, melainkan Michael.Lepas dari itu semua, Michael pun telah berhasil membuat hati Casandra merasakan kenyamanan. Layaknya dia telah berada di tempat paling aman dan nyaman. Hal itu juga yang membuat Casandra akhirnya jatuh hati pada Michael.“Casandra, apa hari ini kau ingin pergi ke su
Baca selengkapnya

Bab 53. Let's Make the Deal

Waktu berjalan terasa begitu cepat. Tiba waktunya Casandra dan Michael kembali ke Los Angeles. Jutaan kenangan indah di Bora Bora selalu ada diingatan dua insan itu. Tentu mereka juga mengabadikan moment kebersamaan mereka melalui video ataupun foto bersama.Sebenarnya, Casandra masih belum ingin kembali ke Los Angeles, namun dia tak bisa karena posisinya dirinya dan Michael pun memiliki tanggung jawab di sana. Itu kenapa akhirnya Casandra berusaha bersikap bijak. Lagi pula, nanti dirinya dan Michael bisa mengatur liburan lagi.Ngomong-ngomong, sejak di mana Casandra hampir berkenalan dengan Trice; Michael begitu mengawasi Casandra. Bahkan di kala Casandra meminta untuk pergi jalan-jalan saja, mata Michael mengawasi sekeliling dengan penuh waspada seakan ada bahaya.Berkali-kali Casandra menanyakan tentang keanehan sifat Michael, namun jawaban Michael selalu sama yaitu tidak terjadi apa pun. Itu yang membuat Casandra akhirnya tak ingin bertanya lagi. Meski kesal akan keanehan Michael,
Baca selengkapnya

Bab 54. Cassandra's Pregnancy

“Iya, Mom. Aku sudah berada di Los Angeles. Aku juga sudah membelikan oleh-oleh untukmu dan Dad, tapi karena aku sedang kurang sehat, Mom. Kemungkinan besok baru aku ke rumah menemuimu dan Dad.”“Oh, My God. Kau sakit, Honey?” “Iya, Mom. Tapi kau tidak usah khawatir. Nanti pasti aku akan segera sembuh.”“Sayang, hari ini Mommy dan Daddy saja yang ke rumahmu. Kau ingin Mommy buatkan apa?” “Mom, kalau kau ingin datang, kau datang saja, tidak usah repot-repot membuatkan makanan untukku.”“Tidak repot sama sekali. Mommy akan buatkan avocado soup, yaa?” “Hm, boleh. Kalau Mommy tidak merasa repot, Mommy boleh membuatkan avocado soup untukku.”“Ya sudah, Sayang. Mommy akan membuat avocado soup dulu setelah itu baru jalan ke rumahmu, yaa?” “Oke, Mom. Hati-hati.”“Iya, Sayang. I love you.” “Love you too, Mom.”Panggilan tertutup. Casandra meletakan ponselnya ke tempat semula.“Siapa yang menghubungimu?” Michael melangkah keluar dari walk-in closet, menghampiri Casandra. Pria itu sudah be
Baca selengkapnya

Bab 55. The Right Decision

“Selamat malam, Tuan Michael.” Sang pelayan menyapa Michael dengan penuh sopan, di kala Michael baru saja tiba di rumah.Michael menatap sang pelayan yang ada di hadapannya. “Di mana istriku? Apa dia sudah tidur?” tanyanya seraya melirik arloji—waktu menunjukkan pukul tujuh malam. Memang hari ini dirinya pulang sedikit terlambat, karena harus mengurus beberapa hal.Kening sang pelayan sedikit mengerut bingung. “Bukankah Nyonya Casandra sudah meminta izin pada Anda, Tuan?” ujarnya.“Meminta izin?” Raut wajah Michael berubah mendengar apa yang dikatakan oleh sang pelayan. “Apa maksudmu?” Pria itu kembali bertanya, karena tak mengerti apa yang dimaksudkan oleh pelayannya.“Tuan, Nyonya Casandra tadi sore pergi. Saya sudah mencegah, tapi beliau bilang kalau sudah meminta izin pada Anda,” ujar sang pelayan memberi tahu.Michael merogoh ponsel yang ada di saku celananya, memeriksa pesan masuk, namun hasil yang dia dapatkan adalah Casandra tak memberikan pesan ataupun berusaha menghubunginya
Baca selengkapnya

Bab 56. Worried

Matahari sudah tinggi. Casandra melaksanakan tugasnya sebagai seorang istri, membantu suaminya untuk bersiap pergi ke kantor. Tak hanya Michael saja yang bersiap-siap, tapi Casandra juga turut bersiap pergi ke kantor. Well, Casandra tengah merasakan kebosanan. Itu yang membuatnya memutuskan untuk pergi ke kantor. Lagi pula, dirinya sudah sangat merindukan kantornya. Suasana hati yang sedang mengalami kerumitan, membuatnya memutuskan untuk berangkat bekerja.“Casandra, kau sudah tidak mual?” tanya Michael seraya menatap Casandra yang tengah merapikan dasinya.“Sudah tidak, Sayang,” jawab Casandra berdusta. Tadi pagi dirinya mual hebat sebelum Michael bangun tidur. Itu kenapa dirinya bisa berbohong. Memang tidak baik, tapi terpaksa Casandra harus melakukan ini.Michael mengecup kening Casandra. “Kau diantar sopir saja. Aku tidak mau sampai terjadi sesuatu hal buruk padamu.”Michael telah mengizinkan Casandra untuk berangkat bekerja, namun meski sudah mengizinkan tetap saja Michael tak
Baca selengkapnya

Bab 57. Never Leave You

“Casandra … Casandra …” Michael berlari masuk ke dalam rumah, berseru memanggil Casandra. Tampak tiga orang pelayan yang kebetulan ada di ruang tengah, langsung menundukan kepalanya di kala melihat Michael tiba.“Tuan Michael.” Para pelayan menyapa Michael sopan.Michael menatap tiga pelayan itu. “Di mana Casandra?” tanyanya cepat.“Nyonya Casandra belum pulang, Tuan,” jawab salah satu pelayan mewakili.Michael mengumpat dalam hati. Jam seperti ini malah Casandra belum pulang. Padahal seharusnya, istrinya itu sudah pulang. Dengan cepat, Michael merogoh ponselnya, dan berusaha menghubungi nomor Casandra.Namun, sayangnya panggilan telepon Michael tidak dijawab oleh Casandra. Berkali-kali, Michael berusaha mencoba menghubungi istrinya itu, tapi tetap tidak menuaikan hasil apa pun.Michael menjadi kesal karena tidak bisa menghubungi Casandra. Dia segera melangkah keluar hendak menyusul istrinya itu yang tengah berada di kantor.Tetapi, di kala baru saja Michael melangkah keluar; langkahn
Baca selengkapnya

Bab 58. Get Away from Her!

Bangun tidur dalam pelukan Michael, membuat Casandra sejak tadi tersenyum-senyum sendiri. Perdebatan tadi malam, berakhir dengan keromantisan. Sepanjang malam, Michael terus memeluk Casandra. Bahkan pria itu tak henti menciumi perut Casandra yang masih rata.Ya, tindakan Michael itu membuat Casandra amat sangat bahagia. Tindakan yang sangat sederhana, namun membuatnya seakan sangatlah diinginkan dan dicintai. Kesalahpahaman telah hilang. Perdebatan kemarin, membuat ikatan perasaan mereka semakin kuat.“Morning.” Michael mengecup bibir Casandra, dan menatap sang istri yang sudah memberikan senyuman di wajahnya.“Morning.” Casandra membelai rahang Michael. “Hari ini kau ke kantor atau tidak?” tanyanya pelan dan lembut.Michael meraih tangan Casandra, mengecupi punggung tangan istrinya itu. “Ya, aku akan ke kantor, tapi aku tidak akan pulang malam. Mungkin sekitar jam empat atau jam lima sore, aku sudah pulang.”Casandra mengangguk mengerti.“Kau di rumah saja. Tidak usah bekerja. Serahk
Baca selengkapnya

Bab 59. Deep Revenge

Casandra turun dari mobil, dan melangkah masuk ke dalam lobby kantor sang suami. Khusus hari ini, dia mendatangi kantor suaminya, karena ingin mengantarkan makanan special untuk suaminya itu. Pun dirinya merasa jenuh di rumah.“Selamat pagi, Nyonya Yates.” Para staff yang ada di lobby, menyapa Casandra dengan penuh sopan.Casandra tersenyum. “Pagi,” jawabnya hangat, lalu wanita itu masuk ke dalam lift khusus yang biasa dipakai oleh sang suami. Lift yang memang hanya bisa diakses oleh orang-orang tertentu. Tidak boleh karyawan biasa.Ting! Pintu lift terbuka. Casandra melangkah keluar lift, menuju ke ruang kerja Michael.“Nyonya Casandra?” Erlan terkejut melihat kehadiran Casandra.“Hi, Erlan. Michael ada di ruang kerjanya, kan?” ujar Casandra bertanya sambil menatap Erlan yang berdiri di hadapannya.Erlan mengangguk dengan raut wajah bingung. “Ada, Nyonya … tapi—”“Baiklah, aku akan menemuinya.” Casandra langsung memotong ucapan Erlan, dan masuk ke dalam ruang kerja Michael, tanpa ba
Baca selengkapnya

Bab 60. The Trap

Keesokan hari, Casandra sudah bersiap-siap untuk pergi ke dokter kandungan bersama dengan sang suami. Mereka sengaja berangkat pagi, karena sudah tak sabar ingin bertemu dengan dokter. Yang paling tak sabar adalah Michael. Pria itu malah sangat bersemangat. Padahal sebelumnya, respon Michael sempat membingungkan di kala tahu Casandra tengah mengandung. “Casandra, kau sudah siap?” tanya Michael seraya menatap Casandra yang tengah bercermin.“Sudah, Sayang. Aku sudah siap.” Casandra mengambil ponsel dan tasnya, lalu memeluk lengan Michael.Michael mengecup kening Casandra, mengajak istrinya itu keluar dari kamar mereka, menuju mobil yang telah disiapkan. Sepanjang perjalanan, Michael fokus melajukan mobilnya, sedangkan Casandra melihat ke luar jendela. Cuaca pagi hari begitu menyejukan dan indah. Banyak orang berlalu lalang di trotoar seperti tengah diburu waktu. Sebuah pemandangan pagi yang Casandra sukai.“Sayang, kemarin Jessica menghubungiku.” Casandra mengalihkan pandangannya m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status