Home / Romansa / Michael Obsession / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Michael Obsession : Chapter 31 - Chapter 40

84 Chapters

Bab 31. A Secret Box

Michael membaringkan tubuh Casandra ke ranjang. Ya, kini Michael dan Casandra sudah tiba di kamar mereka. Sedangkan Jessica berada di kamar tamu ditemani dengan pelayan.Michael memutuskan untuk tidak langsung mengantar Jessica ke rumah orang tuanya. Pasalnya, tadi pun Michael terburu-buru ingin pulang, karena dia ingin segera mengobati lecet di kaki Casandra.Sebenarnya, Michael ingin mengantar Casandra ke rumah sakit. Pria itu khawatir terjadi sesuatu hal buruk pada Casandra. Mungkin saja ada luka dalam di kaki Casandra. Itu yang membuat Michael ingin membawa Casandra ke rumah sakit.Namun, sayangnya, Casandra menolak. Hari sudah gelap. Casandra tentu mencemaskan Jessica. Wanita itu tahu pasti Jessica sangatlah kelelahan dan butuh istirahat. Lagi pula, Casandra merasa kakinya baik-baik saja. Hanya sekedar lecet, tak perlu sampai harus ke rumah sakit.Michael mengambil obat yang ada di kotak obat, pria itu duduk di tepi ranjang dan segera mengobati lecet di bagian lutut istrinya itu.
Read more

Bab 32. Starting to Know

“Good morning.” Michael mengecup bibir Casandra di kala Casandra sudah membuka mata. Tampak Casandra hanya memberikan senyuman tipis. Energy-nya belum sepenuhnya pulih, karena baru saja bangun.“Bagaimana kakimu? Masih sakit?” tanya Michael sambil membelai pipi Casandra.“Sedikit,” jawab Casandra pelan. “Ibuku tadi meneleponku. Dia menanyakan kapan aku mengantar Jessica. Dia sudah sangat merindukan Jessica padahal aku baru membawa Jessica satu hari saja,” ucap Michael dengan nada tersirat kesal.Casandra tersenyum samar. “Jadi hari ini kita akan mengantar Jessica?”“Tidak sekarang. Besok saja. Jessica sedang main di taman bersama dengan pelayan. Lagi pula, kakimu pasti masih sakit,” jawab Michael.Casandra mengangguk. “Ya sudah, aku ingin mandi dulu.”“Kau bisa berjalan ke kamar mandi sendiri?” tanya Michael.“Bisa,” jawab Casandra pelan. Lalu, Casandra bangkit berdiri perlahan hendak menuju kamar mandi—namun sayangnya gerak Casandra terhenti karena merasakan perih di kewanitaannya.
Read more

Bab 33. Mia Roxa’s Arrival

Tanpa terasa, sudah dua minggu Casandra resmi menjadi istri dari Michael. Sosok pria yang sama sekali tak pernah dirinya sangka dalam hidupnya. Pria yang kerap dirinya katakan sudah tak waras, namun tak dipungkiri bahwa Casandra mulai merasakan kenyamanan di kala berada di dekat Michael. Perdebatan-perdebatan mulai berkurang. Casandra sekarang jauh lebih menghindari pertengkaran dengan Michael. Pasalnya, dia tahu bahwa sekeras apa pun dirinya berdebat akan berujung pada harus patuh pada apa yang Michael putuskan. Sifat otoriter Michael membuat Casandra sekarang mulai mengerti.“Morning.” Michael keluar dari walk-in closet, menghampiri Casandra yang duduk di sofa kamar. Pria itu memberikan kecupan di bibir Casandra, lalu duduk di samping istrinya itu.“Aku sudah membuatkan sandwich dan kopi untukmu,” ucap Casandra seraya melihat ke atas meja—sandwich dan kopi yang sudah dirinya buat. Ya, Casandra bangun lebih awal untuk membuatkan sandwich dan kopi untuk sarapan Michael. Memang Micha
Read more

Bab 34. I Know You're Jealous

Casandra tak main-main. Segala umpatan dan makian lolos di bibirnya di kala Michael membawanya meninggalkan lobby kantor. Tentunya mereka menjadi pusat perhatian para karyawan. Ditambah Casandra mengumpati Michael dengan segala macam umpatan kasar.Saat ini, Michael membawa Casandra ke sebuah apartemen yang berukuran tak terlalu besar, namun memiliki desain elegan dan mewah. Apartemen ini berlokasi dekat dengan kantornya.Michael sudah menurunkan tubuh Casandra, tak lagi menggendong seperti memikul karung beras. “Berengsek! Kenapa kau membawaku ke sini!” Casandra memukuli dada bidang Michael. Air matanya sudah tumpah, membuat matanya sembab.Michael membiarkan Casandra memukulnya, membiarkan wanita itu melampiaskan kemarahan padanya.“Bajingan kau, Michael! Aku ingin pulang!” Casandra sudah lelah, dia memutuskan ingin pergi, namun Michael langsung memeluk erat tubuhnya.“Lepaskan aku!” teriak Casandra keras. “Kau peluk saja wanita itu! Jangan menyentuhku, Sialan!” Segala makian teru
Read more

Bab 35. Selfish

Casandra menelusuri kamar utama di apartemen milik Michael. Apartemen yang berukuran tak terlalu besar, namun desainnya tetap elegan dan mewah. Pun tentu Casandra tahu barang-barang yang ada di apartemen Michael pasti sangat mahal.“Jadi kau memiliki apartemen di dekat kantormu?” tanya Casandra seraya menyentuh barang-barang milik Michael. Lalu, tanpa sengaja tatapan wanita itu teralih pada foto pernikahannya dengan Michael terpajang di dinding. Raut wajah Casandra pun berubah melihat foto itu.“Ya, ini adalah salah satu apartemenku, tapi setelah aku menikah denganmu aku jarang ke sini. Aku ke sini hanya jika aku sedang ingin saja.” Michael menarik Casandra, membawa Casandra berbaring di ranjang. “Aku meminta Erlan untuk meletakan foto pernikahan kita di semua mansion, penthouse, dan apartemenku tanpa terkecuali.” Michael menarik tubuh Casandra, masuk ke dalam pelukannya.“Tanpa terkecuali? Maksudmu termasuk mansion, penthouse, dan apartemenmu yang ada di luar negeri?” tanya Casandra
Read more

Bab 36. Selfish II

Keesokan hari, Casandra sudah bersiap untuk pergi ke rumah orang tuanya bersama dengan Michael. Pagi-pagi sekali, Erlan mengantarkan pakaian untuk Casandra. Bermalam di apartemen Michael yang dekat dengan perusahaan milik pria itu, membuat Casandra tak memiliki pakaian ganti. Tadi malam saja Casandra tidur dengan kaus Michael yang berukuran besar di tubuhnya, dan bisa dijadikan dress.Hari ini Casandra tak berangkat ke kantor. Begitu juga Michael yang tak berangkat ke kantor. Mereka sudah meminta asisten mereka untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Sesuai dengan janji, tentu Michael menepati menemani Casandra yang ingin mengunjungi rumah keluarga istrinya itu.Akan tetapi, pagi itu Casandra cenderung lebih banyak diam. Mungkin perdebatan tadi malam tentang undangan jamuan makan malam, membuat hati Casandra sedikit kesal.“Casandra, kau sudah siap atau belum?” Michael melangkah menghampiri Casandra.Casandra mengalihkan pandangannya, menatap Michael. “Aku sudah siap.”Michael mengulurk
Read more

Bab 37. Stop Meddling!

Michael menenggak vodka di tangannya hingga tandas. Entah sudah berapa botol pria itu minum vodka. Meski sudah sedikit mabuk, tapi Michael masih tetap mampu sadar. Michael tidak mudah begitu saja tumbang hanya karena minum alkohol. Pria itu sudah terbiasa minum-minuman yang memiliki kadar alkohol tinggi. Malam itu, dengan pikiran yang kacau Michael memutuskan untuk pergi ke klub malam. Michael meninggalkan Casandra sendiri di rumah, karena kondisi hati dan pikiran pria itu sedang tidak dalam keadaan baik.Puncak kemarahan Michael adalah menemukan Casandra masih menyimpan foto-foto dengan Gio. Padahal sudah jelas Gio pernah mengkhianati Casandra. Memang, Michael pernah mengatakan bahwa dirinya tak peduli pada apa pun. Asalkan Casandra ada di sampingnya sudah lebih dari cukup, namun tetap tak bisa menampik hati Michael panas di kaal menemukan foto Casandra dengan mantan kekasihnya.“Hi, handsome.” Seorang wanita cantik dan seksi, menghampiri Michael. Dengan sengaja, dia membusungkan da
Read more

Bab 38. Who is Your Husband?

Michael mengumpat kasar seraya menenggak wine di tangannya. Emosi dan amarahnya semakin menjadi. Pria itu berada di ruang kerjanya yang ada di mansion-nya. Dia menyesal pulang ke rumah dan berujung bertengkar pada Casandra. Bahkan tadi dirinya lepas kendali sampai membuat Casandra tersungkur di lantai.Michael tak bermaksud melukai Casandra, tapi tadi di kala dirinya meminta Casandra untuk menjauh darinya, malah istrinya itu terus mencerca dan menuduhnya. Itu yang membuat Michael naik pitam dan sampai tega membuat Casandra terluka.Michael menyambar rokoknya, menyalakan, dan mengisapnya kuat. Asap rokok terembus ke udara. Michael berusaha mengatasi emosinya. Tadi, Michael ingin pergi, tapi hatinya merasa tak nyaman. Apalagi benaknya penuh dengan bayang-bayang Casandra yang terus menangis.Suara ketukan pintu terdengar. Refleks, Michael mengalihkan pandangannya ke arah pintu, dan meminta orang yang mengetuk pintu itu untuk masuk ke dalam.“Tuan.” Seorang pelayan mengantarkan dua botol
Read more

Bab 39. I Miss You, Casandra…

Hubungan Casandra dan Michael sudah mulai membaik. Casandra menghindari segala pertengkarannya dengan Michael. Begitu juga dengan Michael yang menghindari segala pertengkaran dengan Casandra.Michael tak lagi membahas tentang foto-foto masa lalu Casandra. Tentu, Casandra juga tak mau membahas tentang foto-foto tersebut. Yang pasti Casandra tidak mau sampai kembali bertengkar dengan Michael.Jika ditanya bagaimana perasaan Casandra pada Michael, maka jawabannya adalah Casandra tidak tahu. Casandra tak bisa memaparkan perasaannya. Hanya saja tak bisa menampik bahwa dirinya nyaman berada di dekat Michael.‘Nyaman’ dalam arti yang luas dan memiliki makna dalam. Casandra bukanlah wanita yang menggilai tentang seks. Sebelum menikah saja, cara pikir Casandra sangat kuno di tengah-tengah perkembangan jaman yang modern.Saat Casandra menjalin hubungan dengan Gio, dia tidak pernah melakukan sampai berhubungan seks. Sekedar ciuman dan saling bercumbu adalah hal yang kerap Casandra lakukan dengan
Read more

Bab 40. Gio?

Michael turun dari mobilnya, dan melangkah masuk ke dalam mansion. Sore itu, dia sengaja pulang cepat, karena ingin menghabiskan waktu berdua dengan sang istri. Hubungannya dengan Casandra sudah membaik, membuat suasana jika berdua menjadi jauh lebih baik daripada sebelumnya.“Selamat sore, Tuan,” sapa seorang pelayan di kala Michael masuk ke dalam rumah.Michael mengangguk singkat, membalas sapaan para pelayan. “Apa istriku sudah pulang?” tanyanya langsung. Michael melirik arloji—waktu menunjukkan pukul enam sore. Harusnya Casandra sudah berada di rumah, karena memang Michael pun melarang Casandra pulang malam.“Belum, Tuan. Nyonya Casandra belum pulang,” jawab sang pelayan.Raut wajah Michael berubah mendengar apa yang pelayan itu katakan padanya. Sepasang iris mata biru Michael, nampak berkilat sedikit kesal. “Casandra belum pulang?” ulangnya memastikan.Sang pelayan mengangguk. “Benar, Tuan. Nyonya Casandra belum pulang.”Michael mengembuskan napas panjang. “Pergilah. Selesaikan p
Read more
PREV
1234569
DMCA.com Protection Status