Beranda / Romansa / Michael Obsession / Bab 34. I Know You're Jealous

Share

Bab 34. I Know You're Jealous

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Casandra tak main-main. Segala umpatan dan makian lolos di bibirnya di kala Michael membawanya meninggalkan lobby kantor. Tentunya mereka menjadi pusat perhatian para karyawan. Ditambah Casandra mengumpati Michael dengan segala macam umpatan kasar.

Saat ini, Michael membawa Casandra ke sebuah apartemen yang berukuran tak terlalu besar, namun memiliki desain elegan dan mewah. Apartemen ini berlokasi dekat dengan kantornya.

Michael sudah menurunkan tubuh Casandra, tak lagi menggendong seperti memikul karung beras.

“Berengsek! Kenapa kau membawaku ke sini!” Casandra memukuli dada bidang Michael. Air matanya sudah tumpah, membuat matanya sembab.

Michael membiarkan Casandra memukulnya, membiarkan wanita itu melampiaskan kemarahan padanya.

“Bajingan kau, Michael! Aku ingin pulang!” Casandra sudah lelah, dia memutuskan ingin pergi, namun Michael langsung memeluk erat tubuhnya.

“Lepaskan aku!” teriak Casandra keras. “Kau peluk saja wanita itu! Jangan menyentuhku, Sialan!” Segala makian teru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Michael Obsession    Bab 35. Selfish

    Casandra menelusuri kamar utama di apartemen milik Michael. Apartemen yang berukuran tak terlalu besar, namun desainnya tetap elegan dan mewah. Pun tentu Casandra tahu barang-barang yang ada di apartemen Michael pasti sangat mahal.“Jadi kau memiliki apartemen di dekat kantormu?” tanya Casandra seraya menyentuh barang-barang milik Michael. Lalu, tanpa sengaja tatapan wanita itu teralih pada foto pernikahannya dengan Michael terpajang di dinding. Raut wajah Casandra pun berubah melihat foto itu.“Ya, ini adalah salah satu apartemenku, tapi setelah aku menikah denganmu aku jarang ke sini. Aku ke sini hanya jika aku sedang ingin saja.” Michael menarik Casandra, membawa Casandra berbaring di ranjang. “Aku meminta Erlan untuk meletakan foto pernikahan kita di semua mansion, penthouse, dan apartemenku tanpa terkecuali.” Michael menarik tubuh Casandra, masuk ke dalam pelukannya.“Tanpa terkecuali? Maksudmu termasuk mansion, penthouse, dan apartemenmu yang ada di luar negeri?” tanya Casandra

  • Michael Obsession    Bab 36. Selfish II

    Keesokan hari, Casandra sudah bersiap untuk pergi ke rumah orang tuanya bersama dengan Michael. Pagi-pagi sekali, Erlan mengantarkan pakaian untuk Casandra. Bermalam di apartemen Michael yang dekat dengan perusahaan milik pria itu, membuat Casandra tak memiliki pakaian ganti. Tadi malam saja Casandra tidur dengan kaus Michael yang berukuran besar di tubuhnya, dan bisa dijadikan dress.Hari ini Casandra tak berangkat ke kantor. Begitu juga Michael yang tak berangkat ke kantor. Mereka sudah meminta asisten mereka untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Sesuai dengan janji, tentu Michael menepati menemani Casandra yang ingin mengunjungi rumah keluarga istrinya itu.Akan tetapi, pagi itu Casandra cenderung lebih banyak diam. Mungkin perdebatan tadi malam tentang undangan jamuan makan malam, membuat hati Casandra sedikit kesal.“Casandra, kau sudah siap atau belum?” Michael melangkah menghampiri Casandra.Casandra mengalihkan pandangannya, menatap Michael. “Aku sudah siap.”Michael mengulurk

  • Michael Obsession    Bab 37. Stop Meddling!

    Michael menenggak vodka di tangannya hingga tandas. Entah sudah berapa botol pria itu minum vodka. Meski sudah sedikit mabuk, tapi Michael masih tetap mampu sadar. Michael tidak mudah begitu saja tumbang hanya karena minum alkohol. Pria itu sudah terbiasa minum-minuman yang memiliki kadar alkohol tinggi. Malam itu, dengan pikiran yang kacau Michael memutuskan untuk pergi ke klub malam. Michael meninggalkan Casandra sendiri di rumah, karena kondisi hati dan pikiran pria itu sedang tidak dalam keadaan baik.Puncak kemarahan Michael adalah menemukan Casandra masih menyimpan foto-foto dengan Gio. Padahal sudah jelas Gio pernah mengkhianati Casandra. Memang, Michael pernah mengatakan bahwa dirinya tak peduli pada apa pun. Asalkan Casandra ada di sampingnya sudah lebih dari cukup, namun tetap tak bisa menampik hati Michael panas di kaal menemukan foto Casandra dengan mantan kekasihnya.“Hi, handsome.” Seorang wanita cantik dan seksi, menghampiri Michael. Dengan sengaja, dia membusungkan da

  • Michael Obsession    Bab 38. Who is Your Husband?

    Michael mengumpat kasar seraya menenggak wine di tangannya. Emosi dan amarahnya semakin menjadi. Pria itu berada di ruang kerjanya yang ada di mansion-nya. Dia menyesal pulang ke rumah dan berujung bertengkar pada Casandra. Bahkan tadi dirinya lepas kendali sampai membuat Casandra tersungkur di lantai.Michael tak bermaksud melukai Casandra, tapi tadi di kala dirinya meminta Casandra untuk menjauh darinya, malah istrinya itu terus mencerca dan menuduhnya. Itu yang membuat Michael naik pitam dan sampai tega membuat Casandra terluka.Michael menyambar rokoknya, menyalakan, dan mengisapnya kuat. Asap rokok terembus ke udara. Michael berusaha mengatasi emosinya. Tadi, Michael ingin pergi, tapi hatinya merasa tak nyaman. Apalagi benaknya penuh dengan bayang-bayang Casandra yang terus menangis.Suara ketukan pintu terdengar. Refleks, Michael mengalihkan pandangannya ke arah pintu, dan meminta orang yang mengetuk pintu itu untuk masuk ke dalam.“Tuan.” Seorang pelayan mengantarkan dua botol

  • Michael Obsession    Bab 39. I Miss You, Casandra…

    Hubungan Casandra dan Michael sudah mulai membaik. Casandra menghindari segala pertengkarannya dengan Michael. Begitu juga dengan Michael yang menghindari segala pertengkaran dengan Casandra.Michael tak lagi membahas tentang foto-foto masa lalu Casandra. Tentu, Casandra juga tak mau membahas tentang foto-foto tersebut. Yang pasti Casandra tidak mau sampai kembali bertengkar dengan Michael.Jika ditanya bagaimana perasaan Casandra pada Michael, maka jawabannya adalah Casandra tidak tahu. Casandra tak bisa memaparkan perasaannya. Hanya saja tak bisa menampik bahwa dirinya nyaman berada di dekat Michael.‘Nyaman’ dalam arti yang luas dan memiliki makna dalam. Casandra bukanlah wanita yang menggilai tentang seks. Sebelum menikah saja, cara pikir Casandra sangat kuno di tengah-tengah perkembangan jaman yang modern.Saat Casandra menjalin hubungan dengan Gio, dia tidak pernah melakukan sampai berhubungan seks. Sekedar ciuman dan saling bercumbu adalah hal yang kerap Casandra lakukan dengan

  • Michael Obsession    Bab 40. Gio?

    Michael turun dari mobilnya, dan melangkah masuk ke dalam mansion. Sore itu, dia sengaja pulang cepat, karena ingin menghabiskan waktu berdua dengan sang istri. Hubungannya dengan Casandra sudah membaik, membuat suasana jika berdua menjadi jauh lebih baik daripada sebelumnya.“Selamat sore, Tuan,” sapa seorang pelayan di kala Michael masuk ke dalam rumah.Michael mengangguk singkat, membalas sapaan para pelayan. “Apa istriku sudah pulang?” tanyanya langsung. Michael melirik arloji—waktu menunjukkan pukul enam sore. Harusnya Casandra sudah berada di rumah, karena memang Michael pun melarang Casandra pulang malam.“Belum, Tuan. Nyonya Casandra belum pulang,” jawab sang pelayan.Raut wajah Michael berubah mendengar apa yang pelayan itu katakan padanya. Sepasang iris mata biru Michael, nampak berkilat sedikit kesal. “Casandra belum pulang?” ulangnya memastikan.Sang pelayan mengangguk. “Benar, Tuan. Nyonya Casandra belum pulang.”Michael mengembuskan napas panjang. “Pergilah. Selesaikan p

  • Michael Obsession    Bab 41. How Dare You!

    Pelukan Michael di pinggang Casandra begitu erat dan possessive. Apalagi ketika melihat Gio; Michael seakan tak membiarkan Casandra bergeser meski hanya sedikit. Michael tidak rela kalau miliknya berada di dekat Gio. Casandra yang menyadari bahwa Michael tak mengizinkannya pergi jauh-jauh, langsung memilih untuk tak menghiraukan keberadaan Gio. Walaupun tak dipungkiri amat mengusik hati dan pikirannya, tapi Casandra berusaha bersikap acuh dan tak peduli.“Tuan Gio Redley, siapa wanita cantik yang Anda bawa?” tanya salah satu wartawan yang terdengar di telinga Casandra dan Michael.Gio memeluk pinggang wanita cantik itu, dan menatap Casandra dengan tatapan yang memiliki jutaan arti. Tampak kilat mata Gio sedikit melihat ke arah tangan Michael yang begitu memeluk erat pinggang Casandra. Gio panas seakan ingin meledakan kemarahannya, tapi Gio tetap berusaha tenang apalagi ini di tengah-tengah pesta. Pria itu tak ingin merusak segalanya.“Kekasihku,” jawab Gio singkat dan dingin.“Tuan,

  • Michael Obsession    Bab 42. Casandra's Explanation

    Michael melirik arlojinya, sudah sejak tadi Casandra berada di dalam toilet, tapi istrinya itu tak kunjung muncul. Hati Michael menjadi sedikit tak tenang. Tatapan pria itu teralih pada meja makan Gio—dan tak menemukan keberadaan Gio di sana.Raut wajah Michael berubah. Sepasang iris mata birunya menajam. Selanjutnya, Michael melangkah pergi meninggalkan tempat itu—namun sebelum pergi pria itu berpamitan pada rekan bisnisnya yang mengajaknya berbincang.Michael melangkah terburu-buru, menuju ke arah toilet, namun seketika mata biru pria itu semakin tajam dan penuh amarah melihat jelas Gio tengah mencium bibir Casandra. Amarah dalam diri Michael begitu amat membakarnya.“Berengsek! Beraninya kau menyentuh istriku!” Dengan penuh amarah, Michael menarik kasar kerah jas Gio mengahajar Gio tanpa ampun.BUGHBUGHBUGHMichael memukuli Gio membabi-buta. Emosi Michael tak terkendali. Apalagi ingatannya terus terngiang di kala Gio mencium bibir Casandra. Layaknya bara api yang menyentuh kulit

Bab terbaru

  • Michael Obsession    Bab 84. Ending Scene (TAMAT)

    Bern, Swiss. Pemandangan alam yang menakjubkan sudah tidak lagi asing untuk Casandra setiap kali mengunjungi Swiss. Sebuah negara yang kaya akan pemandangan alam—menjadi salah satu tempat favorite Casandra.Calista dan Jessica sampai berlari-lari menelusuri pinggir sungai Aar yang ada di Bern. Tentu, mereka tidak berenang. Mereka hanyalah berjalan-jalan ditemani oleh para pengasuh dan pengawal mereka. Sedangkan Maximilian yang masih bayi—tengah terlelap di stroller-nya.Casandra tersenyum melihat Calista dan Jessica begitu menikmati bermain di pinggir sungai Aar. Suara tawa Calista dan Jessica bahkan terdengar di telinganya. Itu adalah pemandangan yang paling menyejukkan.Casandra duduk di kursi bersama dengan Michael. Mereka sama-sama melihat pemandangan indah di hadapan mereka. Bukan hanya pemandangan alam dari kota Bern saja yang menakjubkan, tapi kebersamaan mereka yang sangatlah indah.Casandra tak pernah mengira kalau Michael mencari waktu untuk bisa quality time. Sungguh, Casa

  • Michael Obsession    Bab 83. Extra Part IX

    Napas Gio sedikit memburu mendengar jeritan Casandra. Pria itu berdiri di luar ruang bersalin. Bingung, takut, cemas, dan khawatir melebur menjadi satu. Gio tak menemani Casandra di ruang bersalin, karena bagaimanapun yang wajib menemani Casandra adalah Michael, bukan dirinya.Tak dipungkiri mengantar Casandra ke rumah sakit dalam kondisi Casandra kontraksi membuat perasaan Gio campur aduk. Benaknya memikirkan—mungkin jika dirinya yang menikah dengan Casandra, maka hari ini akan menjadi hari di mana dirinya bukan hanya sekedar khawatir tapi juga sangat amat bahagia. Suara pintu ruang rawat terbuka. Dokter berdiri di ambang pintu. Refleks, Gio segera melangkah cepat menghampiri sang dokter.“Bagaimana keadaan Casandra? Kenapa dia terus berteriak kesakitan?” seru Gio bertanya dengan nada panik.“Tuan, kepala bayi sudah terlihat. Nyonya Yates bisa melahirkan sekarang. Apa Anda tidak ingin masuk menemani istri Anda?” balas sang dokter—yang seketika itu juga membuat Gio terdiam sebentar.

  • Michael Obsession    Bab 82. Extra Part VIII

    Casandra turun dari mobil masuk ke dalam supermarket bersama dengan dua orang pelayan. Kondisi supermarket terbilang tak terlalu ramai, karena memang posisinya ini bukanlah weekend atau hari libur. Setibanya di dalam supermarket, Casandra berjalan-jalan menuju ke tempat buah-buahan. Dua pelayan dengan sigap mengikuti ke mana pun langkah Casandra. Selain mereka harus berbelanja memenuhi dapur, mereka juga wajib menjaga istri dari bos mereka. Jika terjadi sesuatu hal buruk pada Casandra, maka sudah pasti dua pelayan tersebut sudah tidak tahu lagi bagaimana nasibnya.Berbagai aneka buah, daging segar, ayam, ikan, dan makanan ringan dipilih oleh Casandra. Makanan ringan sehat paling banyak karena Calista dan Jessica sering sekali mengemil di malam hari. Well, itu yang membuat tubuh Calista dan Jessica padat berisi—namun sangat menggemaskan.“Nyonya, apa Anda ingin membeli daging angsa?” tanya sang pelayan pada Casandra.“Hm, tidak usah. Itu saja. Nanti kalau ada yang kurang, pesan via on

  • Michael Obsession    Bab 81. Extra Part VII

    Casandra melakukan gerakan perlahan pada jemari-jemarinya guna melatih kemampuan tangannya. Terakhir, dokter mengatakan pada Casandra untuk sering menggerak-gerakan jemari serta menggenggam sesuatu benda kecil.Kondisi tangan Casandra bisa dikatakan sudah pulih delapan puluh persen. Meski belum pulih sepenuhnya, tapi Casandra sudah sangat amat bersyukur. Setidaknya, Casandra sudah bisa menggendong anaknya, meskipun tak bisa terlalu lama. Dulu, saat Calista masih bayi, sempat Casandra kesulitan menggendong Calista di kala tubuh putrinya semakin gemuk. Akan tetapi, Casandra tidak menyerah. Dia selalu berusaha untuk sembuh.Memang, Casandra sempat putus asa tapi untungnya dia memiliki support system yang luar biasa yaitu suami tercintanya. Entah, bagaimana hidup Casandra jika tak mendapatkan dukungan dari sang suami tercinta.Waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi. Casandra duduk di taman seraya melihat keindahan bunga-bunga di taman mansion-nya yang begitu indah. Casandra selalu meminta

  • Michael Obsession    Bab 80. Extra Part VI

    “Calista, kenapa kau pelit sekali. Ayo beri tahu aku, siapa yang memberimu gelang itu.” Jessica bertolak pinggang, memaksa Calista untuk bicara padanya. Dia tidak bisa tenang di kamarnya. Dia penasaran pada teman baru Calista.Calista mengembuskan napas panjang. “Kak, nanti saat aku dewasa, kau juga pasti akan tahu. Aku bukan tidak mau cerita. Tapi—”“Calista, menunggu kita dewasa itu lama. Ayo beri tahu aku. Aku janji tidak akan membocorkan pada Daddy dan Mommy.” Jessica terus mendesak Calista untuk cerita padanya.Calista nampak berpikir sejenak. Gadis kecil cantik itu tidak langsung menjawab apa yang Jessica katakan padanya. Dia masih ragu, karena takut kakak sepupunya itu akan membocorkan rahasianya.Akan tetapi, jika Calista menyimpan sendiri rahasianya, dan tak memberi tahu Jessica, maka pasti kakak sepupunya itu akan terus mendatangi kamarnya, menanyakan siapa yang memberikan gelang padanya. Sungguh, ini menyebalkan. Calista pun kesal sendiri. Lihat saja, sekarang bibir Calista

  • Michael Obsession    Bab 79. Extra Part V

    Casandra mengusap perut buncitnya yang semakin besar. Wanita itu duduk di ranjang seraya bersandar di kepala ranjang. Dia baru saja selesai makan malam dengan Calista dan Jessica.Michael belum pulang ke kantor. Itu yang membuat Casandra hanya makan bersama dengan Calista dan Jessica. Malam ini, Michael pulang sedikit terlambat. Tentu, Casandra sempat kesal bahkan hampir menangis. Akan tetapi, Michael sudah melakukan video call guna menenangkan Casandra.Malam ini, Michael memiliki meeting penting yang tak bisa ditinggal. Meeting tersebut adalah meeting di mana Michael menggantikan Casandra. Sejak di mana kedua tangan Casandra mengalami cedera, memang perusahaan Casandra di bawah pimipinan Michael. Bahkan sekarang setiap kali membutuhkan tanda tangan, maka tanda tangan Michael berlaku.Dulu, Casandra tidak bisa tanda tangan akibat cedera di tangannya, tapi sekarang keadaan tangannya sudah mulai membaik. Dia sudah bisa tanda tangan, namun meski sudah bisa tanda tangan, tetap Michael ta

  • Michael Obsession    Bab 78. Extra Part IV

    “Na … na … na …” Calista berjalan sambil melompat-lompat kecil, menelusuri taman di mana gadis kecil itu berada. Dia senang tidak lagi diikuti oleh pengasuh dan pengawal. Para pengasuh dan pengawalnya hanya melihatnya dari kejauhan saja.Calista paling tidak suka jika diawasi oleh pengasuh dan pengawal. Gadis kecil cantik itu lebih menyukai berjalan-jalan sendiri. Akan tetapi, tentu dia tak bisa lepas dari pengawasan pengawal dan pengasuh, karena ayahnya begitu overprotective. Padahal Calista merasa bisa menjaga diri sendiri.“Bunga ini cantik sekali,” gumam Calista pelan sambil menyentuh bunga yang tumbuh di taman dengan sangat indah. Manik mata biru gadis kecil itu mengerjap beberapa kali, akibat kekagumannya pada bunga yang ada di hadapannya.“Bunga itu tidak secantik dirimu,” ucap seorang bocah laki-laki yang sangat tampan, menghampiri Calista.Calista mengalihkan pandangannya, menatap bocah laki-laki tampan yang ada di hadapannya. “Tadi kau bilang apa?” tanyanya polos.Bocah laki

  • Michael Obsession    Bab 77. Extra Part III

    Casandra melangkah perlahan masuk ke dalam kamar Calista. Tampak senyuman di wajah wanita itu terlukis melihat Calista tengah bermain dengan Jessica. Jessica memiliki kamar sendiri tepat di samping kamar Calista, namun terkadang memang Jessica tidur dengan Calista. Mereka berdua sepupu, tapi sudah seperti saudara kandung bahkan seperti sahabat.“Calista, Jessica,” panggil Casandra lembut.Calista dan Jessica mengalihkan pandangan mereka menatap Casandra dengan senyuman riang. “Mommy?”Casandra mendekat—dan Calista serta Jessica langsung memberikan pelukan ke tubuh Casandra. Tentu, Casandra membalas pelukan Calista dan Jessica. Kedua tangannya sudah membaik, membuatnya bisa memeluk kedua putrinya itu.“Mommy, jangan marah.” Calista dan Jessica mengucapkan kalimat kompak, sambil mengurai pelukan mereka.Casandra tersenyum. “Sayang, Mommy tidak marah. Maaf, tadi Mommy kesal karena perasaan Mommy sedang sensitive.”Calista membawa tangan mungilnya membelai pipi Casandra. “Mommy, maafkan a

  • Michael Obsession    Bab 76. Extra Part II

    Casandra masih diam dengan raut wajah yang menunjukkan jelas rasa kesal dan juga tak enak. Apa yang dikatakan oleh Michael memang fakta. Selama ini, Michael tidak pernah mengarahkan Calista untuk menyukai olahraga boxing.Hanya saja, memang Casandra kurang setuju jika Calista memilih olahraga boxing. Dia lebih menyukai olahraga yang dipilih Jessica yaitu balet dan sekolah modelling. Yang Casandra takutkan adalah saat besar Calista malah menjadi orang yang menyukai kekerasan.Michael menatap dalam manik mata cokelat gelap sang istri. Pria itu membawa tubuh istrinya itu duduk di pangkuannya, dan membelai pipi sang istri tercinta. “Casandra, aku tahu mana yang baik, dan tidak baik untuk putriku. Aku membiarkan Calista belajar bela diri sejak kecil, karena memang bela diri sangat penting. Kelak, Calista akan melindungi Jessica dan kau, jika kalian dalam keadaan bahaya dan aku sedang tidak ada. Calista juga bisa melindungi dirinya sendiri. Kemungkinan buruk mungkin saja terjadi, Sayang. It

DMCA.com Protection Status