Home / Romansa / Michael Obsession / Bab 41. How Dare You!

Share

Bab 41. How Dare You!

Author: Abigail Kusuma
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Pelukan Michael di pinggang Casandra begitu erat dan possessive. Apalagi ketika melihat Gio; Michael seakan tak membiarkan Casandra bergeser meski hanya sedikit. Michael tidak rela kalau miliknya berada di dekat Gio.

Casandra yang menyadari bahwa Michael tak mengizinkannya pergi jauh-jauh, langsung memilih untuk tak menghiraukan keberadaan Gio. Walaupun tak dipungkiri amat mengusik hati dan pikirannya, tapi Casandra berusaha bersikap acuh dan tak peduli.

“Tuan Gio Redley, siapa wanita cantik yang Anda bawa?” tanya salah satu wartawan yang terdengar di telinga Casandra dan Michael.

Gio memeluk pinggang wanita cantik itu, dan menatap Casandra dengan tatapan yang memiliki jutaan arti. Tampak kilat mata Gio sedikit melihat ke arah tangan Michael yang begitu memeluk erat pinggang Casandra. Gio panas seakan ingin meledakan kemarahannya, tapi Gio tetap berusaha tenang apalagi ini di tengah-tengah pesta. Pria itu tak ingin merusak segalanya.

“Kekasihku,” jawab Gio singkat dan dingin.

“Tuan,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Michael Obsession    Bab 42. Casandra's Explanation

    Michael melirik arlojinya, sudah sejak tadi Casandra berada di dalam toilet, tapi istrinya itu tak kunjung muncul. Hati Michael menjadi sedikit tak tenang. Tatapan pria itu teralih pada meja makan Gio—dan tak menemukan keberadaan Gio di sana.Raut wajah Michael berubah. Sepasang iris mata birunya menajam. Selanjutnya, Michael melangkah pergi meninggalkan tempat itu—namun sebelum pergi pria itu berpamitan pada rekan bisnisnya yang mengajaknya berbincang.Michael melangkah terburu-buru, menuju ke arah toilet, namun seketika mata biru pria itu semakin tajam dan penuh amarah melihat jelas Gio tengah mencium bibir Casandra. Amarah dalam diri Michael begitu amat membakarnya.“Berengsek! Beraninya kau menyentuh istriku!” Dengan penuh amarah, Michael menarik kasar kerah jas Gio mengahajar Gio tanpa ampun.BUGHBUGHBUGHMichael memukuli Gio membabi-buta. Emosi Michael tak terkendali. Apalagi ingatannya terus terngiang di kala Gio mencium bibir Casandra. Layaknya bara api yang menyentuh kulit

  • Michael Obsession    Bab 43. River in the Forest

    Casandra terbangun di kala sinar matahari menyentuh wajahnya. Sayup-sayup, matanya terbuka perlahan dan menoleh ke samping—ranjang di sampingnya sudah kosong. Tak ada siapa pun di sana.Casandra menyeka matanya menggunakan punggung tangannya, mencari keberadaan Michael, tapi ternyata dia tak ada. Pun Casandra tak mendengar suara gemericik air, menandakan Michael tak mungkin ada di kamar mandi.Hari ini adalah weekend, tidak mungkin Michael pergi ke kantor di kala weekend tiba. Pun jika Michael ada pertemuan pada weekend, pasti Michael akan bilang padanya. Tapi tadi malam malah Michael tak mengatakan apa pun. Malah tadi malam Michael memeluknya sepanjang malam dengan begitu erat sampai-sampai membuat Casandra tertidur pulas.Caasndra menyibak selimut, lalu turun dari ranjang, dan melangkah keluar dari kamar, mencari keberadaan Michael.“Selamat pagi, Nyonya Casandra,” sapa sang pelayan di kala Casandra keluar dari kamar.Casandra menghentikan langkahnya, menatap pelayan itu. “Pagi, apa

  • Michael Obsession    Bab 44. You’re Mine Always

    Langit sudah gelap. Hanya sinar bulan yang menerangi hutan itu. Casandra duduk di bebatuan besar bersama dengan Michael. Mereka menikmati keindahan sungai di hadapan mereka.Michael menyalakan api unggun guna menerangi sekitar agar jauh lebih terang. Tentu sinar bulan tak akan banyak membantu. Tampaknya Michael dan Casandra masih enggan meninggalkan hutan itu.Sesaat, Casandra memejamkan mata di kala embusan angin menerpa kulitnya. Senyuman di wajah Casandra terlukis. Michael membawanya ke tempat yang begitu indah dan menyejukan.“Michael?” Casandra mengalihkan pandangannya, menatap Michael.“Hm?” Michael menatap Casandra sambil membelai pipi wanita itu.“Kau tahu dari mana tempat ini?” tanya Casandra ingin tahu.Michael memeluk Casandra semakin erat. “Aku suka berburu. Saat aku sedang berburu, aku menemukan tempat ini. Setiap kali aku merindukanmu, dan sulit menyentuhmu, aku memutuskan untuk ke sini.”Casandra terdiam mendengar apa yang Michael katakan. Tak pernah Casandra sangka kal

  • Michael Obsession    Bab 45. Honesty

    Bulan madu adalah hal yang sama sekali tak pernah terpikirkan oleh Casandra, akan terjadi. Casandra pikir pernikahannya dengan Michael tak akan merasakan manis. Sifat Michael yang kejam, membuat Casandra merasa kalau pernikahannya akan seperti berada di dalam neraka.Namun, semua yang Casandra pikirkan salah besar. Di balik sifat kejam Michael, dia menemukan sifat hangat yang memberikan rasa kasih sayang besar padanya. Kemarin, di kala Casandra ditunjukan sungai indah yang ada di tengah hutan, membuat Casandra menyadari bahwa tak ada yang mencintainya sedalam Michael mencintainya.Waktu menunjukkan pukul delapan malam. Casandra duduk di sofa kamar sambil menunggu Michael pulang dari kantor. Hari ini, Casandra tidak ke kantornya. Wanita itu menyerahkan pekerjaannya pada sang asisten. Alasan utama Casandra tidak ke kantor, karena dia sibuk mencatat apa saja yang akan dibawanya bulan madu. Tentu moment bulan madu adalah moment yang paling ditunggu setiap wanita yang baru menikah.Dulu,

  • Michael Obsession    Bab 46. Honeymoon

    Pesawat mengudara dengan ketinggian puluhan ribu kaki. Awan putih mengumpul layaknya tumpukan kapas yang indah. Cuaca hari itu begitu cerah dan menakjubkan. Apalagi Casandra melihat awan-awan mengumpul itu dari jendela kamar pribadi Michael yang ada di pesawat suaminya itu.Sejak tadi, bukan hanya pemandangan yang Casandra lihat, tapi dia juga melihat begitu banyak foto-fotonya dengan Michael. Mulai dari foto pernikahan sampai foto selfie saat bersama Michael dan Jessica yang waktu itu berjalan-jalan bersama.Casandra rasanya tak bisa berkata-kata. Dia tak pernah menyangka kalau Michael meminta anak buah pria itu untuk meletakan foto kebersamaan mereka di kamar pribadi yang ada di pesawat pria itu.Memang, Michael pernah mengatakan pada Casandra bahwa foto-foto kebersamaan mereka, selalu ada di rumah-rumah Michael. Baik itu mansion, apartemen biasa, ataupun penthouse. Tetapi Casandra tak mengira kalau sampai ke kamar pesawat.Apa ini yang dinamakan definisi cinta terlalu berlebihan? J

  • Michael Obsession    Bab 47. I’m Yours. Only Yours

    ByurrrrCasandra melompat ke dalam kolam air bersama dengan Michael. Wanita itu berenang di dalam air yang begitu biru. Bora Bora memang memiliki keindahan menakjubkan. Bahkan airnya pun amat sangat biru membuat Casandra terus ingin berenang.Michael berada di samping Casandra. Pria itu mengawasi Casandra yang tak ingin menyudahi berenang. Bisa dikatakan Casandra hebat dalam berenang. Lihat saja, Michael harus menambah kecepatannya di kala gerak Casandra sangat cepat. Jika pria itu bergerak lambat, pasti akan tertinggal.“Hufftt—” Kepala Casandra muncul di permukaan, mengambil napasnya. Tepat di kala kepala Casandra sudah muncul di permukaan; Michael pun muncul di permukaan.Michael merapatkan tubuhnya ke tubuh Casandra, memeluk erat pinggang istrinya itu. Ya, di sinilah mereka berada. Setelah bercinta, mereka berenang menikmati keindahan Bora Bora. Bercinta tak membuat mereka lelah sedikit pun. Malah yang ada menambah energy mereka.Casandra memeluk leher Michael. “Bora Bora sangat i

  • Michael Obsession    Bab 48. Do You Miss Me?

    Tiga hari sudah, Michael dan Casandra berada di Bora Bora. Selama tiga hari di Bora Bora, mereka begitu menikmati keindahan Bora Bora Island. Setiap malam bahkan mereka selalu makan malam romantis. Tentu, mereka selalu mengabadikan moment-moment bulan madu mereka melalui foto bersama.Casandra bahkan mengunggah semua foto-fotonya bersama dengan Michael ke sosial media. Tujuan Casandra, karena ingin menunjukkan pada semua orang tentang kebahagiaannya dengan Michael. Bulan madu romantis dan manis. Pasti akan membuat banyak orang iri padanya.Namun, selain itu sebenarnya tujuan utama Casandra adalah Gio bisa melihat kebahagiaannya dengan Michael. Dengan begitu, dia yakin bahwa pasti Gio akan mulai berdamai dengan kenyataan yang ada.Awalnya, Casandra berpikir bahwa menikah dengan Michael seperti akan masuk ke dalam neraka. Namun, ternyata apa yang Casandra pikirkan salah besar. Casandra sangat bahagia dengan cara Michael yang begitu menginginkannya.Jika pernikahan ini membuat Casandra m

  • Michael Obsession    Bab 49. We're Never Done

    Tuttt … tuttt ….Michael baru saja hendak ingin mengeluarkan suara, namun sayangnya panggilan telepon itu sudah tertutup sepihak. Raut wajah Michael nampak memucat. Suara itu adalah suara sosok wanita yang dikenalinya.Michael melihat ke layar ponsel, guna menghubungi kembali nomor tersebut, tapi ternyata nomor itu menggunakan nomor pribadi. Lalu, seketika ingatan Michael teringat pada ucapan Casandra yang mengatakan bahwa ada yang menghubungi nomornya menggunakan nomor pribadi tapi tak bersuara.Debar jantung Michael berpacu kencang. Sepasang iris mata biru pria itu memancarkan semua perasaan yang begitu amat campur aduk. Umpatan dan makian lolos dalam hatinya. Kepingan memori masa lalu, membuat rasa bersalahnya semakin menyatu.Sayup-sayup mata Casandra mulai terbuka. Wanita itu terbangun dari tidurnya, lalu menatap Michael yang ternyata juga membuka mata. “Michael? Kau sudah bangun?”Michael membuyarkan lamunannya di kala mendengar suara Casandra. “Ya, aku terbangun karena Erlan me

Latest chapter

  • Michael Obsession    Bab 84. Ending Scene (TAMAT)

    Bern, Swiss. Pemandangan alam yang menakjubkan sudah tidak lagi asing untuk Casandra setiap kali mengunjungi Swiss. Sebuah negara yang kaya akan pemandangan alam—menjadi salah satu tempat favorite Casandra.Calista dan Jessica sampai berlari-lari menelusuri pinggir sungai Aar yang ada di Bern. Tentu, mereka tidak berenang. Mereka hanyalah berjalan-jalan ditemani oleh para pengasuh dan pengawal mereka. Sedangkan Maximilian yang masih bayi—tengah terlelap di stroller-nya.Casandra tersenyum melihat Calista dan Jessica begitu menikmati bermain di pinggir sungai Aar. Suara tawa Calista dan Jessica bahkan terdengar di telinganya. Itu adalah pemandangan yang paling menyejukkan.Casandra duduk di kursi bersama dengan Michael. Mereka sama-sama melihat pemandangan indah di hadapan mereka. Bukan hanya pemandangan alam dari kota Bern saja yang menakjubkan, tapi kebersamaan mereka yang sangatlah indah.Casandra tak pernah mengira kalau Michael mencari waktu untuk bisa quality time. Sungguh, Casa

  • Michael Obsession    Bab 83. Extra Part IX

    Napas Gio sedikit memburu mendengar jeritan Casandra. Pria itu berdiri di luar ruang bersalin. Bingung, takut, cemas, dan khawatir melebur menjadi satu. Gio tak menemani Casandra di ruang bersalin, karena bagaimanapun yang wajib menemani Casandra adalah Michael, bukan dirinya.Tak dipungkiri mengantar Casandra ke rumah sakit dalam kondisi Casandra kontraksi membuat perasaan Gio campur aduk. Benaknya memikirkan—mungkin jika dirinya yang menikah dengan Casandra, maka hari ini akan menjadi hari di mana dirinya bukan hanya sekedar khawatir tapi juga sangat amat bahagia. Suara pintu ruang rawat terbuka. Dokter berdiri di ambang pintu. Refleks, Gio segera melangkah cepat menghampiri sang dokter.“Bagaimana keadaan Casandra? Kenapa dia terus berteriak kesakitan?” seru Gio bertanya dengan nada panik.“Tuan, kepala bayi sudah terlihat. Nyonya Yates bisa melahirkan sekarang. Apa Anda tidak ingin masuk menemani istri Anda?” balas sang dokter—yang seketika itu juga membuat Gio terdiam sebentar.

  • Michael Obsession    Bab 82. Extra Part VIII

    Casandra turun dari mobil masuk ke dalam supermarket bersama dengan dua orang pelayan. Kondisi supermarket terbilang tak terlalu ramai, karena memang posisinya ini bukanlah weekend atau hari libur. Setibanya di dalam supermarket, Casandra berjalan-jalan menuju ke tempat buah-buahan. Dua pelayan dengan sigap mengikuti ke mana pun langkah Casandra. Selain mereka harus berbelanja memenuhi dapur, mereka juga wajib menjaga istri dari bos mereka. Jika terjadi sesuatu hal buruk pada Casandra, maka sudah pasti dua pelayan tersebut sudah tidak tahu lagi bagaimana nasibnya.Berbagai aneka buah, daging segar, ayam, ikan, dan makanan ringan dipilih oleh Casandra. Makanan ringan sehat paling banyak karena Calista dan Jessica sering sekali mengemil di malam hari. Well, itu yang membuat tubuh Calista dan Jessica padat berisi—namun sangat menggemaskan.“Nyonya, apa Anda ingin membeli daging angsa?” tanya sang pelayan pada Casandra.“Hm, tidak usah. Itu saja. Nanti kalau ada yang kurang, pesan via on

  • Michael Obsession    Bab 81. Extra Part VII

    Casandra melakukan gerakan perlahan pada jemari-jemarinya guna melatih kemampuan tangannya. Terakhir, dokter mengatakan pada Casandra untuk sering menggerak-gerakan jemari serta menggenggam sesuatu benda kecil.Kondisi tangan Casandra bisa dikatakan sudah pulih delapan puluh persen. Meski belum pulih sepenuhnya, tapi Casandra sudah sangat amat bersyukur. Setidaknya, Casandra sudah bisa menggendong anaknya, meskipun tak bisa terlalu lama. Dulu, saat Calista masih bayi, sempat Casandra kesulitan menggendong Calista di kala tubuh putrinya semakin gemuk. Akan tetapi, Casandra tidak menyerah. Dia selalu berusaha untuk sembuh.Memang, Casandra sempat putus asa tapi untungnya dia memiliki support system yang luar biasa yaitu suami tercintanya. Entah, bagaimana hidup Casandra jika tak mendapatkan dukungan dari sang suami tercinta.Waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi. Casandra duduk di taman seraya melihat keindahan bunga-bunga di taman mansion-nya yang begitu indah. Casandra selalu meminta

  • Michael Obsession    Bab 80. Extra Part VI

    “Calista, kenapa kau pelit sekali. Ayo beri tahu aku, siapa yang memberimu gelang itu.” Jessica bertolak pinggang, memaksa Calista untuk bicara padanya. Dia tidak bisa tenang di kamarnya. Dia penasaran pada teman baru Calista.Calista mengembuskan napas panjang. “Kak, nanti saat aku dewasa, kau juga pasti akan tahu. Aku bukan tidak mau cerita. Tapi—”“Calista, menunggu kita dewasa itu lama. Ayo beri tahu aku. Aku janji tidak akan membocorkan pada Daddy dan Mommy.” Jessica terus mendesak Calista untuk cerita padanya.Calista nampak berpikir sejenak. Gadis kecil cantik itu tidak langsung menjawab apa yang Jessica katakan padanya. Dia masih ragu, karena takut kakak sepupunya itu akan membocorkan rahasianya.Akan tetapi, jika Calista menyimpan sendiri rahasianya, dan tak memberi tahu Jessica, maka pasti kakak sepupunya itu akan terus mendatangi kamarnya, menanyakan siapa yang memberikan gelang padanya. Sungguh, ini menyebalkan. Calista pun kesal sendiri. Lihat saja, sekarang bibir Calista

  • Michael Obsession    Bab 79. Extra Part V

    Casandra mengusap perut buncitnya yang semakin besar. Wanita itu duduk di ranjang seraya bersandar di kepala ranjang. Dia baru saja selesai makan malam dengan Calista dan Jessica.Michael belum pulang ke kantor. Itu yang membuat Casandra hanya makan bersama dengan Calista dan Jessica. Malam ini, Michael pulang sedikit terlambat. Tentu, Casandra sempat kesal bahkan hampir menangis. Akan tetapi, Michael sudah melakukan video call guna menenangkan Casandra.Malam ini, Michael memiliki meeting penting yang tak bisa ditinggal. Meeting tersebut adalah meeting di mana Michael menggantikan Casandra. Sejak di mana kedua tangan Casandra mengalami cedera, memang perusahaan Casandra di bawah pimipinan Michael. Bahkan sekarang setiap kali membutuhkan tanda tangan, maka tanda tangan Michael berlaku.Dulu, Casandra tidak bisa tanda tangan akibat cedera di tangannya, tapi sekarang keadaan tangannya sudah mulai membaik. Dia sudah bisa tanda tangan, namun meski sudah bisa tanda tangan, tetap Michael ta

  • Michael Obsession    Bab 78. Extra Part IV

    “Na … na … na …” Calista berjalan sambil melompat-lompat kecil, menelusuri taman di mana gadis kecil itu berada. Dia senang tidak lagi diikuti oleh pengasuh dan pengawal. Para pengasuh dan pengawalnya hanya melihatnya dari kejauhan saja.Calista paling tidak suka jika diawasi oleh pengasuh dan pengawal. Gadis kecil cantik itu lebih menyukai berjalan-jalan sendiri. Akan tetapi, tentu dia tak bisa lepas dari pengawasan pengawal dan pengasuh, karena ayahnya begitu overprotective. Padahal Calista merasa bisa menjaga diri sendiri.“Bunga ini cantik sekali,” gumam Calista pelan sambil menyentuh bunga yang tumbuh di taman dengan sangat indah. Manik mata biru gadis kecil itu mengerjap beberapa kali, akibat kekagumannya pada bunga yang ada di hadapannya.“Bunga itu tidak secantik dirimu,” ucap seorang bocah laki-laki yang sangat tampan, menghampiri Calista.Calista mengalihkan pandangannya, menatap bocah laki-laki tampan yang ada di hadapannya. “Tadi kau bilang apa?” tanyanya polos.Bocah laki

  • Michael Obsession    Bab 77. Extra Part III

    Casandra melangkah perlahan masuk ke dalam kamar Calista. Tampak senyuman di wajah wanita itu terlukis melihat Calista tengah bermain dengan Jessica. Jessica memiliki kamar sendiri tepat di samping kamar Calista, namun terkadang memang Jessica tidur dengan Calista. Mereka berdua sepupu, tapi sudah seperti saudara kandung bahkan seperti sahabat.“Calista, Jessica,” panggil Casandra lembut.Calista dan Jessica mengalihkan pandangan mereka menatap Casandra dengan senyuman riang. “Mommy?”Casandra mendekat—dan Calista serta Jessica langsung memberikan pelukan ke tubuh Casandra. Tentu, Casandra membalas pelukan Calista dan Jessica. Kedua tangannya sudah membaik, membuatnya bisa memeluk kedua putrinya itu.“Mommy, jangan marah.” Calista dan Jessica mengucapkan kalimat kompak, sambil mengurai pelukan mereka.Casandra tersenyum. “Sayang, Mommy tidak marah. Maaf, tadi Mommy kesal karena perasaan Mommy sedang sensitive.”Calista membawa tangan mungilnya membelai pipi Casandra. “Mommy, maafkan a

  • Michael Obsession    Bab 76. Extra Part II

    Casandra masih diam dengan raut wajah yang menunjukkan jelas rasa kesal dan juga tak enak. Apa yang dikatakan oleh Michael memang fakta. Selama ini, Michael tidak pernah mengarahkan Calista untuk menyukai olahraga boxing.Hanya saja, memang Casandra kurang setuju jika Calista memilih olahraga boxing. Dia lebih menyukai olahraga yang dipilih Jessica yaitu balet dan sekolah modelling. Yang Casandra takutkan adalah saat besar Calista malah menjadi orang yang menyukai kekerasan.Michael menatap dalam manik mata cokelat gelap sang istri. Pria itu membawa tubuh istrinya itu duduk di pangkuannya, dan membelai pipi sang istri tercinta. “Casandra, aku tahu mana yang baik, dan tidak baik untuk putriku. Aku membiarkan Calista belajar bela diri sejak kecil, karena memang bela diri sangat penting. Kelak, Calista akan melindungi Jessica dan kau, jika kalian dalam keadaan bahaya dan aku sedang tidak ada. Calista juga bisa melindungi dirinya sendiri. Kemungkinan buruk mungkin saja terjadi, Sayang. It

DMCA.com Protection Status