Home / CEO / Perfect Partner / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Perfect Partner : Chapter 41 - Chapter 50

165 Chapters

Bab 41 Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohonnya

Bian keluar dengan sudah memakai celana. Namun, kaosnya belum dipakai. Sambil keluar, Bian memakai kaosnya. Saat di luar dilihatnya sang mommy yang tampak lemas duduk di sofa. Hal itu membuat Bian segera ke dapur. Mengambilkan minum untuk sang mommy. Dengan membawa segelas air, Bian menghampiri sang mommy. “Mom, minum dulu.” Bian berdiri tepat di depan mommy-nya. Memberikan minuman pada sang mommy. Mommy Shea yang memejamkan matanya karena merasa pusing, seketika membuka matanya. Dia menatap Bian yang sedang berdiri di depannya. Rasanya, menyengkelkan sekali melihat anaknya itu.Dengan kesal, Mommy Shea meraih gelas berisi air putih. Dia memang butuh untuk menenangkan diri. Saat sang mommy minum, Bian memilih untuk duduk di sofa yang berada di depan sang mommy. Menunggu sang mommy yang sedang menyelesaikan minumnya. “Apa yang kamu lakukan pada Flavia?” Setelah menghabiskan satu gelas air, Mommy Shea segera melemparkan pertanyaan itu pada anaknya.“Aku … aku ….” Bian menggantung uc
last updateLast Updated : 2023-06-26
Read more

Bab 42 Kejujuran Daddy Bryan

Ruang tamu apartemen Bian tampak mencekam. Mereka semua menunggu Daddy Bryan menjelaskan. Bian duduk tepat di samping Daddy Bryan untuk menjelaskan semuanya itu. “Aku harus cerita dari mana?” Daddy Bryan bingung harus memulai dari mana. Dia memilih cara tepat untuk mengurai semuanya. Mengatakan kejujuran yang terjadi. “Flavia mendekati aku, tapi dia mengatakan padaku. Dia beralasan jika mama tirinya memintanya untuk mendekati aku. Semua itu karena adiknya yang kuliah di Jerman. Mama tirinya mengancam jika Flavia tidak mendekati aku, dia tidak akan memberikan uang pada adiknya. Mama tirinya sampai mengirim orang untuk melihat apakah Flavia melakukan semuanya atau tidak. Karena alasan itu aku mengizinkan Flavia mendekati aku ketika ada orang yang mengawasi.” Akhirnya Daddy Bryan menjelaskan dari awal lagi bagaimana semau ini dimulai. “Kenapa kamu tidak menceritakan padaku?” Mommy Shea menatap suaminya dengan penuh rasa kecewa. “Aku tidak mau kamu berpikir buruk pada Flavia. Dia han
last updateLast Updated : 2023-06-27
Read more

Bab 43 Rencana El

Selang sehari dari pertemuan El, Al, dan Daddy Bryan, El dan Al memutuskan kembali bertemu dengan semua sepupunya bersama-sama di sebuah restoran. Dia menceritakan semua rencananya itu pada saudaranya. “Kenapa harus rencana perselingkuhan? Jika Mommy tahu bagaimana?” Ghea justru memikirkan jika semua ini akan jadi masalah di kemudian hari. “Itulah gunanya kita berkumpul. Kita harus pastikan jika kabar ini tidak akan sampai ke mommy.” El mencoba meyakinkan adiknya. “Apa Bian akan pulang jika kita memberitahu hal ini?” Freya menatap suaminya. Dia masih ragu dengan rencana ini. “Bian sangat menyayangi Mommy Shea. Aku rasa dia akan pulang.” Dean menimpali. Mengenal Bian bertahun-tahun dan tinggal bersama di London, membuat dia hapal sifat Bian. “Lalu kita harus mulai dari mana?” Shera menatap satu per satu orang yang ada di meja makan restoran tersebut. “Kita dari foto. Besok Daddy akan pergi dengan Flavia. Salah satu dari kita akan pergi untuk mendapatkan foto. Setelah itu, bagikan
last updateLast Updated : 2023-06-27
Read more

Bab 44 Berkaca Pada Diri Sendiri

Bian, Daddy Bryan, dan Mommy Shea menekan bel apartemen Flavia. Namun, mereka tidak mendapatkan respon apa-apa. Cukup lama mereka berdiri di depan pintu. Namun, Flavia tidak membukakan pintu sama sekali. Hal itu membuat mereka bertiga bingung.“Sepertinya dia butuh waktu.” Mommy Shea sadar dalam keadaan seperti ini, tentu saja Flavia butuh waktu. Karena jelas ini sangat membuatnya terluka sekali. Daddy Bryan melihat sang istri. Dia tahu jika sang istri pernah merasakan di posisi Flavia. “Kita berikan waktu Flavia dulu.” Dia pun setuju dengan istrinya. “Masuklah.” Daddy Bryan menepuk bahu sang anak. Bian mengangguk. Dia merasa memang harus memberikan waktu untuk Flavia. “Kalau begitu, Daddy dan Mommy pulang dulu.” Daddy Bryan memilih untuk pulang lebih dulu. “Besok pagi kami ke sini lagi.” Mommy Shea tetap akan datang. Dia memang harus bicara dengan Flavia. “Baiklah.” Bian mengangguk. Daddy Bryan dan Mommy Shea segera meninggalkan apartemen Flavia. Bian sendiri memilih untuk masu
last updateLast Updated : 2023-06-27
Read more

Bab 45 Jeruji Penjara

“Biar Papa yang buka.” Papa Harry pun segera berdiri, kemudian mengayunkan langkahnya ke pintu. Dia membuka pintu apartemen Flavia dan mendapati keluarga Adion yang datang. Flavia yang melihat Bryan Adion dan Olivia Shea merasa terkejut. Tak hanya mereka berdua, ada Bian juga yang ada di sana. Namun, yang menjadi pertanyaan Flavia, kenapa papanya tahu mereka akan datang. Apakah memang sudah tahu sebelumnya. “Selamat pagi, Pak Harry.” Daddy Bryan mengulurkan tangan pada papa Flavia. “Selamat pagi, Pak Bryan.” Papa Harry menerima uluran tangan dari Bryan. Kemudian beralih pada Shea, dan juga Bian. “Silakan masuk.” Dia melebarkan pintu. Mempersilakan untuk masuk. Keluarga Adion masuk ke apartemen Flavia. Mereka yang melihat Flavia memakai kacamata hitam menduga jika itu adalah cara Flavia untuk menutupi matanya yang bengkak akibat menangis. Flavia hanya bisa terpaku. Dibalik kacamata hitamnya, dia melihat Bian dengan penuh kebencian. Dia benar-benar membenci pria itu. “Silakan dudu
last updateLast Updated : 2023-06-27
Read more

Bab 46 Salah Kita

“Kami akan coba jelaskan, Pak.” Bian dengan berani mencoba menjelaskan pada orang tua Flavia. “Saya mengira Flavia dan daddy saya menjalan hubungan. Kemarin malam ketika saya bertanya pada Flavia apakah memiliki hubungan dengan daddy, dia menjawab iya. Saya yang gelap mata akhirnya melakukan pemaksaan.” Bian sedikit tertunduk. Merasa bersalah sekali.“Jadi kamu melakukan pemerkosaan.” Papa Harry langsung tersulut emosi. Dia melepaskan pelukannya pada Flavia dan hendak menghampiri Bian. Dia langsung memukul Bian. Tak ada penolakan dari Bian. Dia justru membiarkan pria paruh baya itu memukulnya. Daddy Bryan pun mencegah Pak Harry yang terus memukul Bian. Mommy Shea yang melihat hal itu panik. Dia tidak bisa berbuat apa-apa ketika anaknya dipukul. Wajar jika anaknya dipukul. Karena memang anaknya salah dalam hal ini. “Tenang, Pak. Kami bisa jelaskan dulu.” Daddy Bryan mencoba menghentikan aksi Pak Harry yang memukul Bian. “Apa yang harus dijelaskan lagi? Jelas-jelas dia sudah memperk
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

Bab 47 Melaporkan Ke Polisi

Semua orang terkejut dengan jawaban Flavia. Termasuk Pak Harry. Dia bingung kenapa anaknya tidak mau menerima tanggung jawab dari Bian. Padahal itu adalah langkah terbaik. “Saya tidak akan melaporkan Bian ke kantor polisi, karena dalam hal ini saya juga salah, tapi saya tidak bisa menerima Bian menjadi suami. Biarkan saya dengan keadaan seperti ini.” Flavia memilih untuk melepaskan keperawanannya dibanding harus menikah dengan Bian. Bian tersenyum tipis. Flavia memang keras kepala. Dibanding menerima tanggung jawab, dia memilih menolaknya. Pastinya itu karena dia begitu membenci apa yang sudah dilakukannya. “Kamu tidak masalah kehilangan perawanan, tapi jika kamu hamil, apa itu tidak masalah juga? Padahal aku melepaskan kecebong-kecebong itu di dalam rahimmu. Aku rasa mereka sedang berenang di dalam rahimmu. Bertemu dengan sel telur di dalam rahimmu dan berkembang menjadi janin. Sembilan bulan kemudian akan lahir seorang anak Nolan Fabian dari rahim Flavia Claire.” Bian akhirnya mem
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

Bab 48 Kalian Bersekongkol?

Mommy Shea dan Daddy Bryan ke apartemen Bian. Mereka ingin bicara dengan Bian terlebih dahulu sebelum pulang. “Kamu lihat apa yang kalian lakukan!” Mommy Shea menatap Bian. Dia masih kecewa dengan apa yang dilakukan anaknya. “Mom, maafkan aku. Aku hanya ingin menjaga hati mommy.” Bian mencoba meyakinkan sang mommy.“Kamu menjaga hati seorang wanita, tetapi menyakiti hati wanita lain. Apa itu bukan sama saja?” Mommy Shea tidak habis pikir. “Apa sebelum kamu melakukan semua itu, kamu tidak berpikir jauh. Mommy selalu bilang, jangan melakukan hal itu. Itu akan menyakiti wanita, tapi kamu tetap melakukannya.” Mommy Shea menatap anaknya kesal. “Mom, maaf.” Bian bersimpuh di kaki mommy-nya. Dia merasa bersalah karena apa yang dilakukannya menyakiti mommy-nya juga. “Mommy bisa saja memaafkanmu, Bi, tapi kamu harus mendapatkan maaf dari Flavia. Mommy tahu apa yang dirasakan Flavia. Dia pasti terluka.” Mommy Shea menangis. Dia merasakan jelas apa yang dirasakan oleh Flavia. “Aku janji aka
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

Bab 49 Mengajukan Syarat

“Jika nanti Flavia mau menerima Bian. Urusan pernikahan Mommy tidak perlu khawatirkan. Aku akan mengurus semuanya.” El tentu akan bertanggung jawab juga atas kesalahan yang diperbuatnya. Tentu saja tidak akan tinggal diam begitu saja. “Iya, Mom. Mommy tenang saja. Kami semua yang akan urus.” Al ikut menimpali. Dia pun juga akan membantu El untuk mempersiapkan semuanya. “Kita berharap saja Flavia akan menerima. Jika tidak, Mommy tidak tahu harus berbuat apa.” Tatapan Mommy Shea kosong. Dia tidak tega membiarkan Flavia sendiri. Apalagi jika sampai ada anak di dalam kandungannya. ***Suara bel terdengar. Flavia yang duduk bersama papanya segera mengalihkan pandangan pada pintu apartemen. Mereka sudah tahu siapa gerangan yang datang ke apartemen. Siapa lagi jika bukan keluarga Adion. Kemarin, Flavia mengirim pesan pada Bryan Adion jika dia ingin bertemu. Memberikan jawaban atas pertanggungjawaban yang diberikan oleh Bian. “Biar Papa yang buka.” Papa Harry segera berdiri. Membuka pintu
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

Bab 50 Aku Yang Menyuruh

Papa Harry membawa Flavia untuk pulang. Mengingat besok keluarga Bian akan datang. Saat sampai di rumah, Mama Agnes merasa aneh ketika suaminya pulang dengan anaknya, dan ini masih terlalu pagi untuk mereka pulang. “Kalian dari mana?” tanya Mama Agnes.“Masuklah, dan beristirahatlah.” Papa Harry langsung memberikan perintah pada anaknya. Flavia pun segera masuk ke kamarnya. Dia juga malas bertemu dengan ibu tirinya itu. Papa Harry masuk dan duduk di ruang keluarga. Mama Agnes mengikuti dari belakang. Menghampiri sang suami yang duduk di sofa. Dia masih bingung kenapa anak tirinya itu tiba-tiba pulang.“Kenapa kamu pulang dengan Flavia.” Mama Agnes berdiri tepat di depan suaminya.Papa Harry tidak menjawab. Justru dia melayangkan tatapan tajam pada istrinya. Dia masih kesal ketika mengetahui apa alasan Flavia mendekati Bryan Adion.“Apa kamu meminta Flavia untuk mendekati Bryan Adion?” tanya Papa Harry pada istrinya.Mama Agnes terkejut. Ketika suaminya mengetahuinya. “Dengarkan, a
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more
PREV
1
...
34567
...
17
DMCA.com Protection Status