“Papa mau kenalkan kamu dengan seorang pria.” Saat sarapan hendak dimulai, Papa Harry memberitahu Flavia. Flavia yang baru saja hendak duduk begitu terkejut. Kedua bola mata indahnya membulat sempurna. Masih pagi, tetapi papanya sudah membawa kabar buruk untuknya. Mama Agnes tak kalah terkejut. Suaminya tidak mengatakan apa pun perihal ini. Tidak ada obrolan sama sekali perihal ini. “Sayang, sudah tidak jaman anak-anak dikenalkan. Biasanya mereka mencari sendiri.” Mama Agnes mencoba membujuk suaminya. Jika sampai Flavia bertemu dengan pria, tentu saja usahanya akan sia-sia. Flavia menatap mama tirinya. Dia tahu kenapa mamanya itu mengatakan itu. Dia tahu maksud dari ucapan mama tirinya itu. “Aku akan menemuinya, Pa.” Seolah sedang menabuh genderang perang, Flavia menyetujui apa yang dikatakan oleh papanya. Mama Agnes menatap kesal. Anak tirinya benar-benar keterlaluan. Sudah dibantu, tetapi justru menerima permintaan itu. Seolah sengaja sekali menerima tawaran itu karena dirinya
Last Updated : 2023-06-21 Read more