All Chapters of Tuan Muda Jenius: Chapter 221 - Chapter 230
305 Chapters
Bab 221
Tidak ada Orochi di sana, hanya ada Kenji dan beberapa orang anggota Kuroi Kumo.Kenji sangat syok saat melihat kehadiran musuh bebuyutannya waktu dulu. Dia tidak bisa untuk tidak kaget, lalu dia pun merasakan ketakutan yang menjalar di tubuhnya.Tidak bisa menahan amarah yang membuncah di dadanya, Hirohito pun melangkah pelan seraya berseru, “Kau pembohong, Kenji Torada! Kau pengkhianat! Kau menganggu Kazui setelah aku memberikan kemenangan pada kau! Bahkan kau sampai merencanakan pembunuhan terhadap ayahku!” Hirohito sangat emosi dan berniat ingin langsung menghajar Kenji, tetapi Musashi menyabarkannya.“Tenang, Kak!” Musashi menahan kakaknya agar berhenti dan tidak meneruskan langkahnya. Jika bertarung sekarang, kemungkinan untuk menang sangat kecil. Tiga melawan lebih dari dua puluh orang, apalagi mereka bertiga hanya tangan kosong, tentu mereka tidak mau mati sia-sia di sini.Bukannya menampilkan keresahan dan rasa bersalahnya
Read more
Bab 222
Ada diskusi sedikit di antara Kenji dan lima anggota Klan Torada. Inti pembicaraan tersebut adalah mereka akan menerima tantangan tersebut dan mewakili Kuroi Kumo untuk bertarung melawan Kazui.Tentu saja ini adalah momen di mana saatnya Torada membuktikan kepada Kuroi Kumo bahwa mereka merupakan Klan terkuat di dalam Yakuza, bahkan mereka pun ingin menjadikan Torada sebagai Klan terkuat di Jepang. Mengalahkan Kazui dengan pasti merupakan hal yang patut untuk dibanggakan. Sekarang, Kenji dan juga Torada akan membuktikannya.Tiba-tiba Hirohito berseru, “Sebelum kau bicara, sekarang lepaskan terlebih dahulu dua orang yang diculik itu. Tidak ada petarung dan Samurai yang main culik seperti itu. Sangat lucu sekali aku mendengarnya. Kalian, Kuroi Kumo dan Torada memang pengecut! Bagaimana mungkin kalian hanya berani memberikan teror, ancaman, dan melakukan penculikan?! Lalu kalian ingin menjadi Yakuza dan Klan terhebat? Mimpi!”Kenji ingin mengamuk rasany
Read more
Bab 223
Ketika Hanz sedang berada di rumah pribadi milik Musashi, dia memperhatikan di sekitar pekarangan rumah yang dipenuhi dengan Bunga Sakura. Hal ini tentu saja membuat Hanz bertanya-tanya. Kenapa seorang Musashi yang begitu kuat dan gagah perkasa bisa hobi mengoleksi bunga yang merupakan identitas Jepang tersebut?Setelah Musashi latihan menggunakan pedang bersama Hirohito, lalu Hirohito pun pamit meninggalkan rumah. Dia ingin merekrut seratus orang dari Klan Kazui yang siap bertempur pekan nanti.Sementara itu, sekarang hanya ada Hanz dan Musashi di sana. Tadi Hanz juga sempat belajar pedang bersama mereka. Ini adalah waktu santai dan beristirahat. Setidaknya selama lima hari ke depan mereka harus rutin latihan sebelum pertempuran berlangsung.“Musashi, aku heran kenapa kau hobi mengoleksi Bunga Sakura di rumah mu. Sejak kapan kau melakuknnya?” Hanz sedikit mengerutkan alisnya karena saking penasaran.“Aku adalah orang Jepang dan wajar sa
Read more
Bab 224
Hanz berkisah tentang cerita cintanya bersama Julya yang terdengar cukup memilukan. Betapa tidak, dia terpaksa membunuh mertuanya sendiri karena alasan dendam. “Frank Solonik, aku membunuhnya dengan tanganku sendiri. Cinta memang terkadang sulit kita mengerti, Musashi, tapi apa pun bisa saja terjadi.”“Aku sedikit tahu tentang cerita itu. Hanz, bagaimana perasaan mu ketika membunuh mertua mu sendiri? Apa kau merasa bersalah? Dan apa tanggapan istrimu?” Tiba-tiba saja Musashi ditimpa rasa penasaran yang cukup tinggi, tak menghalanginya untuk melempar beragam pertanyaan untuk mengikis rasa penasarannya.“Aku tidak merasa bersalah sama sekali. Sebab memang dari dulu aku punya dendam terhadap Frank. Dia adalah pembunuh dua kakakku dan pengacau bisnis keluargaku. Sementara istriku, dia merelakan kepergian ayahnya yang bajingan. Dia tahu siapa yang benar dan siapa yang salah. Dia mengerti apa yang terbaik bagi dirinya.”Musashi lant
Read more
Bab 225
“Hanz, aku mengerti apa yang sedang kau bicarakan. Tentang Sakura?” Akhirnya Musashi pun menyadari bahwa itulah konteks pembicaraan Hanz sedari tadi. Sejujurnya dia memang mencintai Sakura, hanya saja cinta itu terpendam bukan karena dia takut mengungkapkannya, melainkan karena ada dinding tebal yang memisahkan mereka. Ya, tentu saja karena persaingan antara Kazui dan Kuroi Kumo sejak dulu.Musashi tidak mau cinta mereka merusak persaingan di antara dua kubu.“Musashi, sudah aku bilang bahwa cinta itu memang sulit. Kau harus tahu bahwa sebelumnya Julya bahkan pernah menjadi pengkhianat. Dia adalah suruhan ayahnya yang mana mereka bersekongkol di dalam organisasi yang dijalankan oleh paman Julya sendiri bersama para koleganya. Jika kita pikirkan, sulit memang menerima wanita yang sebelumnya pernah mengkhianati kita. Tapi seperti itulah, cinta memang sulit dicerna. Bahkan, aku harus berhadapan langsung dengan mertuaku sendiri. Tentu itu adalah hal yang
Read more
Bab 226
Musashi berani jika memang dia harus mendatangi markas Kuroi Kumo hanya untuk membawa Sakura pergi, tapi jelas itu adalah hal bodoh karena mereka sedang mempersiapkan pasukan untuk menghadapi Kazui beberapa hari ke depan.“Kau akan mati konyol kalau pergi sendirian ke sana, Musashi. Mereka pasti akan membunuh mu.”Musashi mengangguk pelan. “Kau benar, Hanz. Jadi, apa yang mesti aku lakukan untuk bisa membawanya pergi? Aku tidak punya ide.”Tentu saja Hanz punya ide. Karena dia adalah Hanz si Hacker Jenius! *** Ketika telah berada di kamar hotelnya, Hanz langsung menghubungi Sakura. Untuk mendapatkan nomor ponsel Sakura, Hanz bahkan bisa melakukannya sambil memejamkan kedua mata. Itu hal yang sangat mudah.“Sakura?” tanya Hanz saat tadi panggilannya terjawab.Lalu terdengar suara halus di ujung telepon Hanz. “Ya, dengan aku sendiri. Kau siapa?”“Ak
Read more
Bab 227
“Silakan Ayah suruh dua anak buah Ayah untuk menjagaku pada saat aku di luar.” Sakura tidak kehabisan akal. Dia harus pergi sekarang juga.Orochi yang tadinya ingin kembali mengobrol dengan orang EO, lantas membalik badannya, lalu berkata, “Sakura, aku tidak ingin terjadi sesuatu pada mu. Acara pernikahan mu tidak lama lagi, hanya menghitung hari. Kau harus tetap di rumah.”“Ayah tolonglah. Ini sangat penting. Cuma setengah jam kok. Tidak bakal lama. Aku ketemu dengan temanku sebentar, membeli sesuatu, lalu segera pulang.” Sakura sampai menggamit lengan ayahnya. “Bukankah Ayah selalu menuruti apa permintaanku.”Orochi menarik napas panjang, berpikir sejenak. Dia memang sangat sayang sama putrinya. Setelah berpikir beberapa detik, barulah dia menjawab, “Ya sudah, biar dua anak buahku yang mengantar kau ke sana. Ingat, jangan lama-lama!”Sakura dengan riang gembira segera keluar dari rumah besar in
Read more
Bab 228
“Aku adalah Musashi. Ayo cepat kita pergi dari sini!”Sakura tidak bisa mengenali pria itu tapi dia bisa mengenali dari suaranya. Dia sangat yakin kalau pria itu memang Musashi. Seketika jantungnya berdesir saat untuk kali pertamanya Musashi menggenggam lengannya. Namun sekarang bukan waktunya untuk menikmati hal semacam ini karena dua orang di belakang sudah mengejar mereka.“Musashi, mereka adalah pengawal dari Kuroi Kumo. Cepat kita pergi!”Musashi sudah menyiapkan satu mobil yang identitasnya sudah disembunyikan. Sesuai ide Hanz, bahwa Musashi harus menutupi semuanya untuk saat ini, jadi karena itulah dia menggunakan penutup wajah dan juga penutup kepala.Sakura sudah duduk pas di samping Musashi, sementar Musashi mulai menginjak pedal gas mobilnya, tancap gas, melesat cepat.Namun, mobil yang tadi membawa Sakura, membuntuti dari belakang.Terjadi kejar-kejaran yang sangat seru antara dua mobil itu di jalanan pada
Read more
Bab 229
Setibanya di lokasi, lebih tepatnya di ujung arah utara Tokyo, mobil mereka pun berhenti di sebuah rumah yang terbilang lumayan mewah. Musashi mempersiapkan tempat persembunyiannya dengan cepat. Lalu Musashi segera mengajak Sakura masuk ke dalam rumah.“Duduklah, kau butuh istirahat. Jangan ditanya ini rumah siapa. Pastinya, aku bukan orang jahat.” Musashi mengambil air minum dan makanan untuk mereka berdua.Sakura tersandar di sofa ruang tamu. Akhirnya, syukurlah mereka bisa terlepas dari kejaran para pengawal itu. Sakura bisa bernapas lega dan kembali menenangkan diri. “Terima kasih, Musashi.”Musashi kemudian duduk pas menghadap Sakura. Jarak mereka hanya sekitar tiga meter. “Hanz bilang padaku kalau pernikahan kalian akan dilangsungkan besok lusa.”“Ya betul. Ayahku mempercepat acara. Alasannya Klan Torada memaksa agar ayahku mau melakukannya sebelum teradinya pertarungan antara Torada dan Kazui.” Sakura
Read more
Bab 230
Selama dua hari mereka berada di rumah itu, menghabiskan waktu bersama, meski awalnya malu-malu, namun akhirnya mereka mau-mau. Musashi telah membuang sikap tertutupnya, lalu dengan berani mengungkapkan rasa cintanya kepada Sakura.Bersikap gentle layaknya pria tangguh di hadapan wanita, Musashi mengatakan bahwa dia memang sedari dulu mencintai Sakura dan berkeinginan untuk menjalin hubungan dalam satu ikatan kuat. “Aku ingin menikah dengan mu, Sakura.”Berawal dari satu kecupan manis di bibir lembut Sakura, hingga cinta mereka melebur dalam pelukan hangat. Musashi melumat habis bibir Sakura yang basar, membuat Sakura merinding keenakan. Cinta mereka semakin kuat, tapi Musashi masih bisa mengontrol nafsunya.“Tunggu sampai kita menikah. Nikmat itu akan aku lakukan hanya setelah kita resmi menjadi suami istri.” Musashi tidak mau bertindak konyol. Mencium bibir Sakura saja merupakan hal terindah dalam hidupnya.Sakura mengelap bibirn
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
31
DMCA.com Protection Status