**“Mas Karan?”Kiran menyipitkan mata, mencoba memandang siluet itu, menembus halimun pekat yang menyelubungi semesta. Gelap sekali, bahkan Kiran tidak tahu apakah ini siang atau malam.“Mas Karan, apa itu kamu?” Kiran yakin, namun tidak yakin. Hanya siluet yang bisa ditangkap oleh penglihatannya. Namun hanya dari siluet saja, ia yakin bahwa itu adalah bayangan mantan suaminya. Ya, ia masih mengingat dengan baik bagaimana postur mantan prianya.Perempuan itu maju selangkah untuk mendapatkan atensi yang lebih baik. Benar, perlahan kabut pekat mulai tersingkap, menampakkan rupa dari siluet yang sedari tadi mengusik rasa ingin tahunya. Kiran terkesiap, kedua netranya membulat penuh. Ya, benar. Itu adalah Karan. Karan Raditya Gathfan, mantan suaminya.“Mas Karan, kamu lagi apa di sini?”Ia mendekat, sosok itu. Menampakkan dengan jelas raut wajahnya yang tampan, masih sama seperti yang terakhir Kiran lihat.“Kiran?”“Mas, kamu kenapa ada di sini?”“Aku mencarimu. Aku mencarimu ke mana-man
Read more