“Silakan saja, aku tidak takut! Kau yang seharusnya merasa takut, karena sudah membuat Istrimu sendiri menghilang, daripada kau mengurusi diriku!” ucap Luke.Patrick menggeram marah tangannya terulur menarik kerah kemeja Luke, dengan gigi yang digemeretakkan menahan kemarahannya.Ia mengatakan, kalau dirinya tidak akan memberi ampun kepada Luke, yang sudah berani bermain di belakangnya.Setelah memberikan peringatan kepada Luke, Patrick mendorongnya dengan keras sampai terjatuh. Patrick berjalan keluar kamar hotel Luke, dengan raut wajah yang begitu dingin.Dikeluarkannya ponsel dari saku jas yang dipakainya. Patrick menghubungi orang suruhannya meminta kepaanya untuk melacak keberadaan Istrinya. Ia hanya boleh menghubunginya, kalau sudah berhasil menemukan Maureen anaknya.Ditutupnya sambungan telepon, ia berjalan melalui koridor menuju kamarnya. Ia tidak mengetahui, apakah suatu kesengajaan atau tidak kamarnya dan Luke berada pada lantai yang sama.Sesampai di kamarnya Patrick lang
Read more