Home / Fantasi / Pedang Penguasa Kegelapan / Chapter 441 - Chapter 450

All Chapters of Pedang Penguasa Kegelapan : Chapter 441 - Chapter 450

462 Chapters

Tak Bisa Terima Kekalahan

Haaaaaaaaaaa!!Gun Pai tanpa ragu melepaskan seluruh tenaga dalam yang ia miliki, dan ia tersenyum karena bangga pada kemampuan yang ia miliki. "Aku datang!" teriak Gun Pai.Lin Jiang sedikit pun tidak anggap serangan Gun Pai akan memberikan bahaya pada dirinya, dan Lin Jiang masih tenang meskipun Gun Pai sudah bergerak ke arahnya.Hiatttttt!!Dengan satu teriakan yang keras, Gun Pai mengayunkan satu pukulan dengan tenaga dalam yang besar ke wajah Lin Jiang.Bammmmmmm!!Namun, semua mata kaget karena pukulan Gun Pai tertahan tepat di depan wajah Lin Jiang."Penghalang yang kuat!" desis Patriak Suhei tidak percaya kalau Lin Jiang memiliki penghalang sekuat itu."Apa hanya ini kemampuan yang kau miliki? Cih, kemampuan seujung kuku sudah sombongnya sekuat dewa!" kata Lin Jiang pada Gun Pai.Haaaaaaaaaaa!!Bammmmmmm!!Dan tanpa perduli akan perbedaan kekuatan antara mereka berdua, Lin Jiang hantam dada Gun Pai hingga terlempar jauh. "Gun Pai!" teriak Patriak Suhei dan menangkap tubuh Gu
last updateLast Updated : 2024-08-18
Read more

Tak Akan Minta Bantuan Pada Lin Jiang

"Ini tidak bisa diterima!" teriak Tetua Li saat mereka sampai di kamar Patriak Suhei.Salah satu ketua di Sekte Matahari Emas itu sungguh marah karena sikap dari Lin Jiang yang sudah memberikan luka parah pada Gun Pai."Sebaiknya kau tenang dulu, Tetua Li, kita harus obati lebih dahulu Gun Pai!" kata Patriak Suhei."Tapi Patriak, kata Lin Jiang hanya dia yang mampu obati, kak Gun Pai!" kata Qiau Yun."Memangnya dia siapa? Apa dia pikir dia tabib dewa?" kata Patriak Suhei gusar karena ucapan Qiau Yun."Jangan bicara lagi, Qiau Yun!" kata Tetua Li saat melihat gadis itu akan bicara. "Baik, maafkan aku!" kata gadis itu. "Qiau Yun, sebaiknya kau ikut dengan Tetua Li, kalian cari bahan obat yang ada di toko obat di kota ini!""Baik, Patriak!" kata Qiau Yun.Bersama dengan Tetua Li, Qiau Yun keluar dari kamar Patriak Suhei, dan turun ke lantai bawah penginapan itu. Saat mereka sampai di bawah, Lin Jiang masih duduk dengan santai seolah-olah sedang tidak terjadi apa-apa.Tetua Li yang mas
last updateLast Updated : 2024-08-20
Read more

Ungkapan Isi Hati Gun Pai

Di kamar Patriak Suhei. Gun Pai balik badan karena ia merasa malu untuk melihat wajah Qiau Yun, gadis yang diam-diam dia sukai. Pemuda itu sungguh malu karena kekalahan yang ia alami melawan Lin Jiang, pemuda yang usianya berada dibawahnya. "Kenapa kau palingkan wajahmu dariku, kak Gun Pai?" tanya Qiau Yun. "Tidak, aku hanya merasa kalau posisi seperti ini lebih nyaman!" jawab Gun Pai beralasan. "Kalau seperti ini, sebaiknya aku pergi saja!" kata Qiau Yun dan bangkit untuk pergi. "Tunggu! Jangan pergi!'Qiau Yun menarik napasnya, dan kembali duduk di lantai ruangan itu. "Maafkan aku, adik Qiau Yun! Karena diriku, mungkin nama sepasang bulan putih akan hilang!" kata Gun Pai."Tidak usah pikirkan soal itu, saat ini kau hanya harus sembuh!""Lukaku sangat parah, apakah mungkin aku sembuh?" "Mungkin saja, namun ada hal yang harus kau tahu, kak Gun Pai!""Apa itu?""Lin Jiang mengatakan hanya dia yang mampu mengobati luka dalam yang kau derita!""Hanya dia? Sungguh sombong anak mud
last updateLast Updated : 2024-08-21
Read more

Munculnya Tetua Ma

Dengan membawa Wan Suhei di pundaknya, Tetua Ma membawa pemuda itu menuju ke arah sebuah hutan yang merupakan area tempat persembunyian bagi Mata iblis di wilayah selatan itu. Area itu tidak terlalu jauh dari kota Wutang, dan di sana ketua cabang Mata Iblis di selatan itu, ketua Bar Ha sudah nenunggu kemunculan Tetua Ma. "Aku kembali, ketua!" kata Tetua Ma dan tunjukkan hasil kerjanya. "Bagus, letakkan bocah itu di sana, dan kita akan menuju ke kota Wutang, sudah saatnya kota itu kita kuasai!" kata Ketua Bar Ha."Baik, ketua!'Ketua Bar Ha menugaskan tiga orang untuk menjaga Wan Suhei, dan ia bersama dengan Tetua Ma, dan ratusan anggota Mata Iblis wilayah selatan menuju ke arah kota Wutang.Sebelum sore, ketua Bar Ha telah tiba di kota itu, dan langsung disambut oleh Tetua Pi."Bagaimana keadaan di kota ini, Tetua Pi?" tanya Ketua Bar Ha."Keadaan masih sedikit aman, ketua! Namun anak buahku melihat kalau Patriak Suhei dari Sekte Matahari Emas telah tiba di kota ini!" kata Tetua Pi
last updateLast Updated : 2024-09-03
Read more

Mengusir Dengan Ancaman

Amarah Tetua Li seketika itu langsung hilang karena kata-kata dari Patriak Suhei, hal yang tak ia duga sama sekali. "Masalah di sekte kita, apa maksud, Patriak?" tanya Tetua Li. "Aku pun belum tahu pasti, namun orang ini mengatakan sesuatu yang memaksa kita harus bicara dengan dia!" kata Patriak Suhei.Tetua Li melirik ke arah orang yang baru datang, orang yang berdiri di samping Patriak Sekte Matahari Emas itu. "Apakah kita bisa bicara di tempat yang tenang, Patriak Suhei?" tanya orang yang baru datang itu. "Katakan dimana tempat yang tenang itu?" tanya Patriak Suhei."Ikuti aku! Kita bicara diluar!" kata lelaki itu. Begitu ia mengatakan itu, lelaki yang baru datang itu berjalan keluar, dan Patriak Suhei bersama Tetua Li ikuti lelaki itu dari belakang. Lin Jiang merasa kalau ada yang tak beres, jadi diam-diam, Lin Jiang ikuti mereka dari belakang, hingga mereka bertiga sampai di ujung kota Wutang. Mereka berdiri tepat di bawah sebuah batang pohon yang cukup rimbun. Huppppp!!L
last updateLast Updated : 2024-09-04
Read more

Keputusan Patriak Suhei

"Siapkan barang-barang kalian, malam ini juga kita tinggalkan kota ini!" kata Patriak Suhei pada Qiau Yun dan Gun Pai."Pergi?" kata Qiau Yun merasa bingung. "Iya, kita tidak lagi memiliki urusan di kota ini!""Tapi kenapa?" tanya Gadis itu ingin tahu alasan kepergian mereka. Qiau Yun sangat tahu, kalau kota Wutang saat ini membutuhkan bantuan dari semua orang, termasuk dari mereka. "Qiau Yun, ini sudah keputusan dari Patriak Suhei, jangan dibantah," kata Tetua Li mencoba menenangkan gadis itu. "Di perjalanan nanti akan aku ceritakan apa yang terjadi!" kata Patriak Suhei menambahkan kata-kata Tetua Li."Tidak, aku harus tahu alasan dari semua ini! Jika untuk pergi, untuk apa Patriak dan Tetua Li datang ke kota ini?" kata gadis itu memilih untuk tetap keras kepala."Ada masalah di Sekte Matahari Emas, dan itu lebih membutuhkan bantuan dari kita!" kata Tetua Li."Tapi kota ini juga membutuhkan bantuan dari kita, Tetua Li!" kata Qiau Yun.Patriak Suhei menarik napas yang sangat panja
last updateLast Updated : 2024-09-05
Read more

Mengikuti Cara Lin Jiang

Patriak Suhei melepaskan hampir seluruh tekanan yang ia miliki, dan semua tekanan itu dia arahkan pada Lin Jiang. Namun, sedikit pun Lin Jiang tidak terpengaruh pada tekanan Patriak Suhei itu dan tetap berjalan ke arah Ketua besar Sekte Matahari Emas itu."Bagaimana mungkin?" kata Patriak Suhei yang tak percaya kalau Lin Jiang mampu bertahan dan bahkan tak merasakan efek dari tekanan dan aura membunuh yang ia lepaskan itu. "Tidak ada gunanya kau menekan diriku dengan aura membunuhmu itu, Patriak! Aku memiliki aura membunuh jauh lebih besar dari yang kau miliki!" kata Lin Jiang dan berdiri tepat di hadapan empat orang yang akan meninggalkan kota Wutang itu. Tetua Li sampai menelan ludahnya karena ucapan Lin Jiang, karena dia sempat akan bertarung melawan anak muda itu. "Dari awal, aku tidak ingin membuat masalah dengan kalian, tapi kalian yang membuat masalah denganku!" kata Lin Jiang. "Langsung saja pada intinya, anak muda!" kata Patriak Suhei."Maaf jika aku ikut mendengarkan pe
last updateLast Updated : 2024-09-07
Read more

Tanda Dari Patriak Suhei

Saat pagi hari, Tetua Ma mengawasi di ujung kota Wutang, dan dahinya berkerut karena orang-orang dari Sekte Matahari Emas belum juga tinggalkan kota itu. "Apa mereka tidak mendengarkan peringatan dari kami?" kata Tetua Ma.Karena hal itulah, Tetua Ma memilih untuk kembali mendatangi Patriak Suhei, dan ternyata lelaki itu sudah ditunggu oleh Patriak Suhei."Apa kau ingin cucumu mati, Patriak Suhei?" tanya Tetua Ma."Aku ingin melihat cucuku, apakah dia masih hidup atau tidak?" kata Patriak Suhei."Bukan saatnya bagimu untuk menawar, saat ini kau hanya harus ikuti apa yang kamu inginkan?" kata Tetua Ma."Kalian pasti anggap aku adalah satu ancaman, karena itulah kalian menyuruhku pergi. Jika kalian inginkan ancaman itu pergi, maka tunjukkan dimana cucuku, berada! Setelah itu aku akan tinggalkan kota ini!" kata Patriak Suhei."Baik, ikuti aku!" kata Tetua Ma. Lelaki itu merasa tidak memiliki pilihan, karena kata-kata Patriak Suhei itu benar adanya. Ketua Bar Ha sadar, dia mungkin akan
last updateLast Updated : 2024-09-09
Read more

Mulai Sebarkan Anggota

Qiau Yun terus menatap Lin Jiang yang duduk dengan tenang, padahal Lin Jiang sudah berjanji akan menyelamatkan Wan Suhei pada Patriak Suhei."Lin Jiang, kenapa kau belum melakukan janjimu pada, Patriak Suhei?" tanya Qiau Yun."Tidak, aku tidak akan melakukan itu sekarang!" tegas Lin Jiang."Kenapa?""Saat ini mereka pasti menambah orang yang melindungi dan menjaga Wan Suhei, jadi aku akan tunggu hingga penjagaan mereka sedikit melonggar!" jawab Lin Jiang.Qiau Yun angguk-angguk kepala karena perkataan Lin Jiang, dan menurutnya apa yang Lin Jiang katakan itu benar adanya. Hal itu sudah pasti dilakukan, karena kelompok Mata Iblis yakin Patriak Suhei akan menyelamatkan cucunya, jadi mereka menambah orang untuk memperkuat penjaga di dalam hutan. "Jadi kapan kau akan menyelamatkan Wan Suhei?" tanya Qiau Yun."Tunggu saja, aku pasti akan bebaskan dia!" kata Lin Jiang.Sementara itu, Tetua Ma masih berada di ujung kota, dan saat yakin kalau Patriak Suhei tidak akan datang lagi, barulah dia
last updateLast Updated : 2024-09-10
Read more

Bebaskan Wan Suhei

Lin Jiang tersenyum melihat Tetua Pi yang waspada pada dirinya, namun Lin Jiang masih tetap dengan sikap yang sangat tenang. "Hei, apa kau Wan Suhei?" tanya Lin Jiang."Iya, aku Wan Suhei!" jawab anak muda itu. "Mari kita pulang!" ajak Lin Jiang."Keparat! Bunuh dia!" teriak Tetua Pi.Hiatttttt!!Belasan anggota tetua Pi bergerak, dan arahkan serangan pada Lin Jiang, serangan yang bagi Lin Jiang hanya serangan biasa saja. Bammmmmmm!!Lin Jiang hentakkan kakinya ke lantai gua itu, dan itu membuat gua itu bergetar, yang mana itu membuat anak buah tetua Pi merasa oleng dan berjatuhan. Whusssssssss!!Lin Jiang bergerak cepat, dan tahu-tahu sudah ada di dekat Wan Suhei, dan Lin Jiang langsung bebaskan anak muda itu. "Apa kau bisa kabur dari sini?" tanya Lin Jiang."Tidak! Tenaga dalam yang aku miliki hilang karena meminum sesuatu!" jawab Wan Suhei."Sepertinya aku harus kalahkan mereka lebih dahulu!" kata Lin Jiang. Tetua Pi kaget, karena tahu-tahu Lin Jiang sudah ada di dekat Wan Su
last updateLast Updated : 2024-09-11
Read more
PREV
1
...
424344454647
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status