Home / Fantasi / Pedang Penguasa Kegelapan / Chapter 431 - Chapter 440

All Chapters of Pedang Penguasa Kegelapan : Chapter 431 - Chapter 440

462 Chapters

Mencoba Untuk Akrab

Tetua Pi kembali ke kota Wutang, dan anak buahnya mengatakan kalau tuan Dui dan tetua Ding sudah masuk ke dalam Sekte Pedang Tunggal."Apa yang akan kita lakukan, tetua Pi?" tanya salah satu anak buahnya. "Kita hanya akan mengawasi untuk saat ini, itu perintah dari ketua wilayah," jawab tetua Pi.Saat mereka bicara, pada saat itu pula, Qiau Yun, keluar dari Sekte Pedang Tunggal, dan gadis itu sendirian."Tetua Pi, gadis itu yang membawa Tuan Dui, dan Tetua Ding masuk ke dalam Sekte Pedang Tunggal," kata salah satu anak buah tetua Pi. Tetua Pi melihat dari jauh, dan ia tahu mengenal pakaian yang dikenakan oleh Qiau Yun."Gadis itu berasal dari Sekte Matahari Emas, kita harus ringkus dia! Aku yakin, itu akan melemahkan Sekte Matahari Emas," kata Tetua Pi."Berikan tugas itu pada kami, Tetua Pi!" Kata Rong Pu, salah satu pendekar kuat yang dimiliki oleh Tetua Pi. "Baik, tugas ini aku serahkan pada kalian, tapi ingat, tugas ini harus dilakukan dengan baik, jangan sampai ada keributan!"
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Menangkap Qiau Yun

Rong Pu, bersama lima anggota Mata Iblis, terus mengawasi Qiau Yun, hingga mereka melihat gadis itu keluar dengan seorang pemuda yang cukup tampan. "Rong Pu, itu gadis yang harus kita ringkus!" kata salah satu rekan Rong Pu."Aku bisa melihatnya, apa kalian pikir mataku buta?" kata Rong Pu.Namun, perhatian Rong Pu sesungguhnya bukan pada Qiau Yun, tapi pada pemuda yang ada di dekatnya. "Siapa pemuda itu?" gumam Rong Pu."Untuk apa kita pikirkan siapa anak muda itu? Kita hanya harus ringkus gadis itu, Rong Pu!""Dasar bodoh! Jika dia memiliki kemampuan, maka rencana untuk menangkap gadis akan gagal!" kata Rong Pu.Lima rekan Rong Pu, angguk kepala, karena mereka merasa apa yang dikatakan oleh Rong Pu benar adanya. "Jadi bagaimana ini?" "Begini saja, kalian berlima alihkan perhatian pemuda itu, aku akan menculik gadis itu!" kata Rong Pu."Baik, akan kami lakukan!" kata salah satu anggota Rong Pu.Rong Pu dan lima rekannya memilih untuk berpencar, yang mana Rong Pu memisahkan diri d
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more

Menyerahkan Qiau Yun

"Sialan!" ucap Lin Jiang dan memburu orang yang menangkap Qiau Yun ke arah keramaian kota Wutang.Namun, karena wilayah itu sangat ramai, Lin Jiang langsung kehilangan jejak orang itu."Pasti ini berhubungan dengan orang-orang tadi!" kata Lin Jiang.Huppppp!!Lin Jiang melayang naik ke atas, dan melesat ke arah perginya lima rekan dari Rong Pu yang kabur setelah dikalahkan oleh Qiau Yun.Whusssssssss!!Lin Jiang melesat lagi, dan mendarat tepat di hadapan ke lima orang itu. "Hei kau. Untuk apa kau kemari?" kata mereka. Bagi mereka, Lin Jiang hanya pemuda lemah karena tadi saat pertarungan, Lin Jiang memilih untuk membiarkan Qiau Yun yang melawan mereka. "Aku tidak akan bicara banyak, jadi jawab saja dengan jujur! Siapa kalian? Apa maksud kalian menangkap rekanku?" tanya Lin Jiang."Kami tidak tahu apa maksudmu?" kata mereka. "Aku akan bicara sekali lagi, jika kalian masih menutup mulut jangan salahkan jika ada yang tewas dari kalian!" kata Lin Jiang."Cih, kau pikir kau siapa?"Wh
last updateLast Updated : 2024-08-07
Read more

Memasuki Penginapan Bunga

Sebelum malam hari, Lin Jiang telah menemukan posisi dari penginapan Bunga, dan Lin Jiang langsung masuk ke dalam penginapan itu. Mata Lin Jiang mengawasi ke segala arah, dan untuk mendapatkan dimana posisi Qiau Yun, Lin Jiang memilih untuk duduk dan makan di lantai dasar penginapan itu. "Jangan kalian kira akan mudah membawa rekanku!" ucap Lin Jiang.Baru saja Lin Jiang duduk, seorang pelayan datang, dan meminta agar Lin Jiang sebutkan pesanannya. "Siapkan saja bagiku makanan terbaik di rumah makan ini!" kata Lin Jiang."Akan disiapkan tuan muda!" Sambil menunggu makanan, Lin Jiang terus mengawasi dan memperhatikan keadaan di sekitarnya.Hingga akhirnya, Lin Jiang melihat seorang lelaki dengan pakaian hitam turun dari lantai atas, dan Lin Jiang langsung tahu kalau orang itu gunakan pakaian yang sama seperti lima orang yang Lin Jiang bunuh."Sepertinya memang ada di sini!" gumam Lin Jiang. Hingga saat pelayan datang antarkan pesanan Lin Jiang, pemuda itu memilih untuk menahan pel
last updateLast Updated : 2024-08-08
Read more

Menculik Balik

Rong Pu bingung akan ucapan Lin Jiang, karena ia sama sekali tidak mengenal Lin Jiang.Saat anak buahnya Tetua Pi bertarung melawan Qiau Yun, Rong Pu berada di sisi lain, hingga ia tak dapat mengenal wajah Lin Jiang."Apa maksudmu, anak muda?" tanya Rong Pu dan berjalan ke hadapan Lin Jiang."Dimana gadis yang kau lakukan tadi?" tanya Lin Jiang.Wajah Rong Pu berubah, kini ia sadar kalau Lin Jiang adalah rekan gadis yang baru saja dia culik. "Dia tidak ada di sini!" kata Rong Pu dan langsung menujukkan sikap yang waspada. "Aku tidak akan bertanya berkali-kali, sebaiknya kembalikan gadis itu padaku, kalau tidak kau akan menyesal!" kata Lin Jiang."Menyesal? Hahaha! Apakah kau tidak salah bicara anak muda? Apakah kau tidak sadar dengan siapa kau bicara saat ini?" kata Rong Pu."Aku tidak ingin ada keributan di sini, jadi sebaiknya berpikir cerdas lah, karena kau dan rekanmu bisa celaka!" kata Lin Jiang."Otak orang ini bermasalah, aku yakin dia sedang mabuk!" kata Rong Pu.Bammmmmmm!!
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

Keraguan Rong Pu

Qiau Yun sungguh sangat bersyukur karena bantuan dari Lin Jiang yang ia dapatkan."Bagaimana? Apakah kau baik-baik saja?" tanya Lin Jiang pasa gadis itu. "Aku masih baik-baik saja, belum terjadi apa-apa padaku!" jawab gadis itu. "Baguslah!""Kau sepertinya mengkhawatirkan diriku, Lin Jiang!" kata Qiau Yun."Hahahaha! Jangan salah sangka, aku membantumu karena kita berjalan bersama, mungkin jika tidak, aku tidak perduli akan apa yang terjadi padamu?" kata Lin Jiang.Wajah Qiau Yun langsung ditekuk karena perkataan Lin Jiang, karena baginya ucapan itu tak masuk akal. "Siapa mereka? Apakah kau mengenal mereka?" tanya Lin Jiang."Sepertinya tidak! Namun aku pun tidak tahu, mungkin saja mereka yang ingin membuat masalah denganku!" kata Qiau Yun."Apakah itu berhubungan dengan pembicaraan kalian dengan dua orang yang menjumpai kalian semalam?" "Maksudmu mereka itu anggota Mata Iblis?""Aku hanya menduga saja!""Itu bisa saja!" kata Qiau Yun."Jika kelompok Mata Iblis itu sungguh kuat, s
last updateLast Updated : 2024-08-10
Read more

Mengawasi Wan Suhei

Wan Suhei tersenyum saat kakeknya, yaitu Patriak Suhei meninggalkan Sekte Matahari Emas, karena ia kini merasa bebas untuk meninggalkan sekte itu tanpa ada yang menahan dirinya. Wan Suhei memang sangat baik di mata Patriak Suhei, namun ketua Sekte Matahari Emas itu tidak tahu kalau cucunya itu sering mangkir dari latihan, apalagi saat ia tak ada di sekte itu. Seperti saat ini, baru saja Patriak Suhei meninggalkan Sekte Matahari Emas, pemuda berusia tujuh belas tahun itu sudah berjalan ke belakang Sekte Matahari Emas. Pemuda itu tersenyum karena kali ini tidak akan ada yang akan hentikan dia untuk berjalan-jalan ke hutan, dan jika sempat dia pasti akan menuju ke desa-desa yang ada di sekitar sekte itu. Wan Suhei bukan pemuda yang nakal, hanya saja, pemuda itu sangat ingin tahu semua yang ada di sekitar Sekte Matahari Emas.Huppppp!!Dengan satu lompatan yang tinggi, Wan Suhei melompati pagar belakang Sekte Matahari Emas, dan setelah itu berlari menuju ke arah hutan. "Akhirnya kebe
last updateLast Updated : 2024-08-11
Read more

Menaklukkan Wan Suhei

Haaaaaaaaaaa!Wan Suhei melepaskan tenaga dalam yang ia miliki, dan arahkan aura membunuh pada Tetua Ma, dan itu untuk menekan lelaki tua itu. Namun, Tetua Ma terlihat sangat tenang, bahkan sedikit pun ia tak terpengaruh pada aura membunuh yang dilepaskan oleh Wan Suhei pada dirinya. "Tidak mungkin!" kata Wan Suhei.Pemuda itu merasakan kalau aura membunuh yang ia lepaskan perlahan-lahan mulai memudar dan hilang dengan sendirinya. Tidak hanya itu, Wan Suhei juga tak lagi merasakan tenaga dalam yang ia miliki, seolah semua tenaga dalam yang ia miliki hilang tak berbekas."Minuman yang baru kau minum itu sudah aku bubuhi racun, selama tujuh hari ke depan kau tidak akan bisa gunakan tenaga dalam yang kau miliki!" kata Tetua Ma."Apa yang kau inginkan dariku?" teriak Wan Suhei."Darimu? Hahaah! Tidak ada yang aku butuhkan dari pemuda lemah sepertimu, namun kami membutuhkan kerja sama dari kakekmu!""Kakekku tidak akan bekerja sama dengan golongan hitam!" teriak Wan Suhei."Mari kita li
last updateLast Updated : 2024-08-13
Read more

Cemburu

Di dalam kamar, Qiau Yun menceritakan apa yang telah terjadi, dan alasannya berada di dalam kamar Lin Jiang."Jadi ada yang menculik dirimu, dan karena itu kau berada di dalam kamar anak muda itu?" kata Tetua Li."Iya, Tetua Li!" jawab Qiau Yun."Kau baik-baik saja, kan, adik Qiau?" tanya Gun Pai."Iya, aku baik-baik saja. Jika Lin Jiang tidak ada, mungkin aku sudah tidak baik-baik saja!" kata Gadis itu. Gun Pai terlihat cemburu lagi, karena ia tak suka karena Qiau Yun memuji Lin Jiang."Apa mungkin ini rencana anak muda itu?" kata Gun Pai."Apa maksudmu, Gun Pai?" tanya Tetua Li."Tetua Li, bisa saja anak muda itu ingin mendekati adik Qiau, dan ia melakukan rencana itu!" kata Gun Pai."Jaga bicaramu, Lin Jiang tidak seperti itu!" kata Qiau Yun memilih untuk membela Lin Jiang."Kenapa kau selalu saja membela anak muda itu, Qiau Yun?" tanya Gun Pai.Pemuda itu sungguh cemburu, bahkan ia tak lagi menyebut adik Qiau pada Qiau Yun karena rasa cemburu itu. "Aku hanya mengatakan apa yang
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Ketenangan Hati Yang Hilang

Lin Jiang hanya terkekeh saat mendengar tantangan dari Gun Pai yang cemburu pada dirinya. Brakkkkkkk!!Gun Pai menghantam meja dengan kedua tangannya karena ia tak terima pada sikap Lin Jiang yang tertawa pada dirinya. "Apa ada yang lucu?" bentak Gun Pai."Gun Pai, kau ini sudah tua, namun aku tak menyangka kalau kau akan secemburu itu!" kata Lin Jiang."Ini harga diriku sebagai seorang lelaki!" teriak Gun Pai."Harga diri itu tidak harus bertarung Gun Pai, bertarung hanya akan menimbulkan dendam yang tak ada habisnya!" "Jangan mengguruiku, Lin Jiang! Aku ini lebih tua dari pada dirimu, jadi aku lebih tahu dari pada dirimu!""Iya, itu betul! Namun sikapmu sangat kekanak-kanakan, Gun Pai!" kata Lin Jiang masih tenang dan tak tanggapi tantangan Gun Pai.Lin Jiang ingin menjawab, namun pada saat itulah Tetua Li muncul dan dia ikut duduk di meja Lin Jiang."Dalam hormat, Tetua!" kata Lin Jiang sopan dan menujukkan rasa hormat pada salah satu ketua di Sekte Matahari Emas."Kau masih mud
last updateLast Updated : 2024-08-17
Read more
PREV
1
...
424344454647
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status