Home / Rumah Tangga / Aku Tak Membencimu / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Aku Tak Membencimu: Chapter 81 - Chapter 90

194 Chapters

81. Janji Terucap Tanpa Sadar

"Aku dengar, dulu kau dan kak Kieran menikah karena perjodohan bukan? Itu artinya, sebelumnya kalian tidak saling mencintai. Jika sampai sekarang kau masih belum mencintai kak Kieran, aku mau saja membantumu untuk cerai dari kak Kieran."Ayyara mengernyit tidak suka. Walau dia sering bicara ingin bercerai dengan Kieran dan ingin menikah dengan Bagas, tapi entah kenapa Ayyara tak terima jika perempuan itu mengatakan ingin membantunya bercerai dengan Kieran."Aku tidak mau bercerai dengan mas Kieran. Sampai kapanpun aku tidak akan bercerai dengan mas Kieran!" Senyum Celine seketika pudar. Dia menatap Ayyara dengan sorot benci. Melihat hal itu Ayyara justru tersenyum."Aku tidak tahu, kenapa kau tiba-tiba mengatakan ini padaku. Aneh sekali, jikapun aku tidak mencintai mas Kieran seharusnya sebagai sepupunya yang baik kau mau membantuku untuk menerimanya. Bukan mendukungku untuk menceraikannya!""Dan sekalipun kau mencintainya, aku justru te
last updateLast Updated : 2023-06-04
Read more

82. Darah Daging Yang Kieran Harapkan

Setelah acara selesai, Kieran langsung mencari Ayyara. Sejak meninggalkan Ayyara bersama Celine di rooftop tadi, Kieran tidak lagi mendapati Ayyara ikut bergabung bersama keluarganya yang lain. Saat bertanya pada Celine kemana Ayyara saat ini, sepupunya itu juga tidak tahu."Tuan."Langkah Kieran terhenti saat mendengar suara wanita paruh baya memanggilnya. Kieran menoleh, bi Sarah bergegas menghampirinya. "Tuan sedang mencari nyonya Ayyara?" tanya bi Sarah memastikan. Dari kejauhan tadi bi Sarah sudah memperhatikan jika tuannya itu seperti kebingungan mencari sesuatu, mungkin saja tebakannya benar."Iya bi. Kieran sejak tadi tidak melihat Ayyara berkumpul di rooftop. Apa bi Sarah tahu dimana Ayyara sekarang?"Bi Sarah mengangguk, mengiyakan. "Sejak tadi bi Sarah menunggu nyonya muda Ayyara dari kejauhan. Dia tertidur di ruang tengah. Sepertinya nyonya muda sangat kelelahan sampai tertidur nyenyak seperti itu. Bi Sarah tidak be
last updateLast Updated : 2023-06-05
Read more

83. Ada Yang Ayyara Khawatirkan

Kieran menoleh, Daria dari kejauhan mulai berjalan menghampirinya. Kieran yang tadinya mulai bersiap untuk menggendong Ayyara kini jadi tertunda.Setelah tiba di hadapan putranya, pandangan Daria kini terarahkan pada Ayyara yang tertidur di samping laki-laki itu. "Kamu mau bawa Ayyara kemana?""Kieran mau membawa Ayyara pulang ma. Kasihan Ayyara pasti sangat kelelahan sampai tertidur seperti ini. Lagi pula acaranya juga sudah selesai kan, jadi Kieran dan Ayyara boleh pulang dulu ma?""Kenapa pulang? Kenapa tidak tidur di sini saja? Pindahkan Ayyara ke kamarmu. Semua keluarga kita juga tidak ada yang pulang malam ini, semuanya menginap di sini dan pulang besok pagi."Kieran diam sesaat sambil berpikir. Mungkin benar yang diucapkan Daria, dia sepertinya tidak perlu pulang dan ikut menginap di rumah orang tuanya seperti yang lainnya. Kieran kemudian mengangguk menyetujui saran sang mama. "Baiklah ma. Kieran akan tidur di sini juga
last updateLast Updated : 2023-06-05
Read more

84. Kieran Sudah Tahu

Setelah sampai rumah, Ayyara langsung merebahkan tubuhnya ke kasur tanpa mengganti bajunya lebih dulu. Dia sudah sangat lelah, matanya juga sangat berat untuk di buka. Bahkan saat perjalanan pulang tadi dia sempat tertidur di mobil, namun setelah mobil sampai depan rumahnya Ayyara segera terbangun karena tak ingin jika Kieran menggendongnya ke kamar. Sedangkan Kieran, setelah selesai mengganti bajunya dia langsung menyusul sang istri yang sudah mulai terlelap kembali di atas kasur. Sebelum ikut merebahkan tubuhnya di samping Ayyara, Kieran menyelimuti tubuh perempuan itu lebih dulu agar tak kedinginan. Mata Ayyara kembali terbuka, menatap Kieran yang kini sudah duduk di atas kasur sampingnya. Laki-laki itu mulai merebahkan tubuhnya setelah selesai memasangkan selimut untuknya. "Mas," panggil Ayyara pelan membuat sang suami langsung menatapnya bertanya. "Kenapa Ayyara?"Ayyara kembali diam, sambil berpikir sejenak. Entah kenapa dia ter
last updateLast Updated : 2023-06-05
Read more

85. Ucapkan Tanpa Sadar Itu Tulus

Ayyara segera menggeleng, tanda tidak. "Aku menolaknya. Aku mengatakan padanya jika aku tidak akan bercerai denganmu apapun yang terjadi. Dan aku juga mengatakan padanya, jika tidak ada yang memisahkan kita kecuali kematian, tapi dia justru mendoakanku agar aku segera mati. Memang kurang ajar anak itu. Untung saja aku tidak langsung mendorongnya dari atas rooftop tadi, karena terlalu kesal dengannya."Mendengar penjelasan perempuan itu, Kieran justru tersenyum. Entah Ayyara sadar atau tidak dengan ucapannya barusan. Tapi itu membuat Kieran yakin jika sebenarnya Ayyara telah nyaman bersamanya dan tidak mau sampai berpisah dengannya. Kini Kieran sedikit merasa tenang, itu artinya dia tak perlu khawatir akan kehilangan Ayyara. "Ayyara, terimakasih."Ayyara mengernyit tak paham. "Aku sedang kesal dengan ucapan Celinne tadi, kenapa kamu justru berterimakasih?""Iya terimakasih karena telah mengatakan semua itu pada Celine. Dan terimakasih ka
last updateLast Updated : 2023-06-05
Read more

86. Kenapa Harus Dirahasiakan

Pukul empat dini hari Kieran terbangun dari tidurnya. Dia melihat ke sampingnya, Ayyara sudah tidak ada. Kieran kemudian beringsut duduk sambil menjernihkan pandangannya, lalu menatap ke sekelilingnya. "Kemana lagi Ayyara? Sepagi ini sudah tidak ada di kamar. Memangnya jam berapa sekarang?" Kieran mengarahkan pandanganya ke atas nakas, menatap ponsel miliknya di sana. Dia meraihnya berniat untuk mengambil ponsel itu, namun tak sengaja tangannya justru menyenggol dompet berwana cream di atas sana hingga membuatnya jatuh ke lantai. Dengan sangat malas, akhirnya kieran turun dari kasur dan mengambil dompet itu. Itu adalah dompet milik istrinya, Kieran mengambilnya dan memasukkan dompet itu ke dalam laci karena barang-barang Ayyara yang lainnya saat ini banyak yang berserakan di atas nakas dan memenuhinya. Mungkin karena Ayyara kemarin terlalu lelah jadi meletakkan barang-barangnya secara asal.Saat Kieran meletakkan dompet itu di dalam laci, tak s
last updateLast Updated : 2023-06-06
Read more

87. Dimana Letak Emosi Kieran?

Kieran terdiam. Pertanyaan Ayyara barusan berhasil membuat Kieran kembali teringat dengan kejadian beberapa bulan lalu. "Sekarang kamu paham kenapa aku mengatakan semua itu barusan padamu? Bisa saja memang anak yang saat ini aku kandung bukan anakmu, tapi darah daging Bagas."Tangan Kieran perlahan mengepal. Hatinya seketika teriris perih. Dia segera menggeleng pelan, tak setuju dengan ucapan Ayyara barusan. "Kenapa kamu bisa yakin jika itu anak Bagas? Bagaimana jika sebaliknya? Kamu tidak memiliki bukti kan jika anak itu adalah darah daging Bagas? Kamu tidak bisa membuktikannya, bukan?"Ayyara mengangguk mengiyakan. Memang itu benar. "Aku memang tidak mempunyai bukti mas. Tapi aku yakin, ini adalah anak Bagas. Jika kamu tidak terima dengan keberadaan buah hatiku dan Bagas ini aku tidak masalah, aku dan Bagas yang akan merawatnya."Kieran tersenyum sakit. Sepertinya Ayyara lebih bahagia jika anak itu adalah darah daging Bagas, bukan dar
last updateLast Updated : 2023-06-06
Read more

88. Darah Daging Siapa?

Bagas berjalan menuju sebuah kafe yang ada berada tak terlalu jauh dari tempat kerjanya. Baru saja pak Ardi berkata padanya jika Kieran saat ini ingin menemuinya, dan sudah menunggunya di sana.Entah kenapa Kieran tiba-tiba ingin bertemu dengannya. Bagas sudah berfirasat buruk. Dia berpikir jika Kieran ingin menemuinya pasti karena ingin membahas kehamilan Ayyara. Bagas tak habis pikir, apa Ayyara juga mengatakan hal sama pada Kieran jika janin yang dikandungnya bisa jadi adalah darah daging Bagas. Tapi kenapa Ayyara harus mengatakan itu juga pada Kieran? Walaupun itu darah daging Bagas, seharusnya Ayyara diam saja dan tak memberitahu yang sebenarnya pada Kieran. Apa Ayyara sama sekali tidak memikirkan nasibnya jika sampai kieran murka?Setelah memasuki kafe itu, pandangan Bagas langsung tertuju pada seorang laki-laki berpakaian rapi sudah duduk di sana. Dengan langkah tergesa Bagas menghampiri. "Selamat pagi pak," sapa Bagas dengan sopan. Namun Kieran sa
last updateLast Updated : 2023-06-06
Read more

89. Berubah Dingin

Setelah bolak-balik berjalan melewati ruang kerja Bagas. Ayyara akhirnya mendapati laki-laki yang sejak tadi dia tunggu itu datang. Bagas yang baru saja kembali ke kantor langsung menghentikan langkahnya tepat di depan ruang kerjanya, saat dia melihat Ayyara juga tengah berdiri di sana. Dia menatap perempuan itu dengan sorot datar. Setelah bertemu dengan Kieran tadi, sekarang suasana hatinya berubah buruk. Apalagi kini dia melihat langsung Ayyara, perempuan yang dia cintai sekaligus yang mendatangkan penderitaan untuknya. Ayyara tersenyum, nyaris menyapa laki-laki yang kini sudah berdiri di hadapannya. Namun belum sempat, Bagas lebih dulu bertanya padanya dengan nada yang begitu dingin."Kenapa kau ada di sini? Ini bukan ruang kerjamu, bisakah kau pergi saja dari sini?"Ayyara diam sesaat, berusaha menahan sakit di hatinya. Baru bertemu saja Bagas sudah menyambutnya dengan begitu dingin. Ayyara bingung kenapa sifat Bagas padanya sekarang beruba
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

90. Mendadak Lapar

"Apa yang harus aku lakukan agar Bagas kembali seperti dulu? Aku pikir setelah mengatakan jika anak yang ada dalam kandunganku ini adalah anaknya, Bagas mau bertanggung jawab dan kembali memperbaiki hubungannya denganku. Tapi kenapa dia justru semakin menjauh? Secepat itukah Bagas membuang rasa cintanya padaku? Dia menyingkirkanku dari hatinya dengan mudah, tapi kenapa aku sangat sulit melupakanmu, Gas? Ini tidak adil, bukan?"Ayyara memejamkan matanya sesaat. Dia semakin pusing memikirkan cara untuk mendapatkan Bagas kembali. Ayyara masih belum rela jika Bagas pergi begitu saja darinya. Bagaimana dengan nasib anaknya nanti?"Apa benar mas Kieran benar-benar akan merawat anak ini, jika ternyata anak ini bukan darah dagingnya?" Ayyara masih ragu walau Kieran sendiri yang telah mengatakan padanya waktu itu, akan menerima anak itu tanpa peduli darah daging siapa. "Tapi aku tidak ingin bersama mas Kieran. Aku ingin merawatnya dengan Bagas! Aku ingin
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more
PREV
1
...
7891011
...
20
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status