"Ibu?" Kieran membeo. Dia jadi berpikir, apa terlalu marah dengannya, Ayyara sampai ingin pulang ke rumah ibunya? Tapi anehnya, nada bicara perempuan itu tidak terdengar seperti orang marah. Tidak seperti saat Ayyara mengusirnya tadi. "Iya mas. Baru saja Agra menelponku. Dia bilang ibu sakit, pasti darah tinggi ibu kambuh lagi. Aku tidak bisa membiarkan Agra menjaga ibu, dia masih anak-anak, jika terjadi apa-apa pada ibu, Agra pasti tidak paham harus melakukan apa."Kieran mengangguk, setuju. Di sisi lain, Kieran sedikit lega melihat istrinya yang tengah khawatir setelah mendengar bahwa ibunya sakit. Perempuan itu mendadak jadi lupa dengan amarahnya. "Baiklah, aku akan mengantarkanmu ke sana, sekalian juga ingin melihat ibu.""Yasudah kalau begitu, ayo mas!" Ayyara nyaris melangkah, bersiap untuk pergi. Namun Kieran segera menghentikannya. "Kenapa mas?""Ayyara, setidaknya kamu harus membersihkan dirimu lebih dulu. B
Terakhir Diperbarui : 2023-05-24 Baca selengkapnya