Home / Rumah Tangga / Aku Tak Membencimu / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Aku Tak Membencimu: Chapter 21 - Chapter 30

194 Chapters

21. Mencegah Kehamilan

Ayyara segera menggeleng, menepis semua pemikiran buruknya. Dia tak mau jika sampai dia mengandung anak dari Kieran. "Bagas memang tidak tahu jika aku sudah melakukannya dengan mas Kieran. Tapi, jika aku sampai hamil, itu pasti akan membongkar semuanya." Ayyara segera terduduk, sambil menahan selimut untuk menutupi tubuhnya yang masih polos. Dia harus mencari cara agar dirinya tidak hamil. Ayyara kemudian meraih ponselnya yang tergeletak di atas nakas samping tempat tidur. "Aku harus mencari sesuatu di internet, cara untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan badan."Setelah mendapatkannya. Ayyara langsung mengambil bajunya yang berserak di lantai, memakainya kembali, lalu bergegas menuju dapur. Dia mencari satu ruas jahe, dan segera dia bersihkan. Lalu menyalakan kompor, dan memasukan satu ruas jahe tersebut ke dalam panci kecil yang sudah dia beri sedikit air. "Di sini dituliskan, jika meminum air rebusan jahe setelah se
last updateLast Updated : 2023-05-20
Read more

22. Kemana Ayyara?

Bagas kembali melihat ke meja kerja Ayyara. Ini kesekian kalinya dia bolak-balik hanya untuk memastikan apa perempuan itu sudah datang. Namun masih tetap sama, Ayyara belum juga datang. Membuat Bagas jadi tidak tenang. Tidak seperti biasanya Ayyara akan datang terlambat. "Apa Ayyara tidak masuk kerja hari ini? Tapi kenapa? Tumben sekali dia tidak memberikan kabar padaku." Bagas kembali menyalakan layar ponselnya. Berharap ada notifikasi panggilan atau pesan dari Ayyara. Dia sangat menunggunya. "Apa aku harus telepon dia lebih dulu? Tapi, aku takut jika dia masih bersama pak Kieran, dan pak Kieran tahu jika aku menelpon istrinya. Takutnya pak Kieran justru akan marah padaku.""Bagas."Bagas menoleh saat mendengar namanya di panggil. Seorang pria paruh baya mulai menghampirinya."Pak Ardi.""Ternyata kamu ada di sini? Saya tadi mendatangimu ke ruangan kerjamu, tapi kamu tidak ada.""Memangnya ada apa pak?" tany
last updateLast Updated : 2023-05-21
Read more

23. Ada Yang Mengkhawatirkannya

Di sisi lain, Kieran tengah memeriksa isi flashdisk yang baru saja diberikan oleh sekertarisnya. Dia menatap dengan seksama, monitor di depannya itu. "Bagaimana pak, apa ada yang salah?"Kieran menggeleng, namun masih ragu. "Saya baru memeriksa beberapa file saja. Dan sejauh ini saya belum menemukan sesuatu yang membuat saya kurang suka."Nasya tersenyum, sedikit merasa lega. "Jika ada beberapa yang menurut saya kurang, saya akan panggil kamu ke sini lagi.""Baik pak, kalau begitu saya permisi dulu ya."Kieran mengangguk, mengizinkan sang sekertaris untuk keluar dari ruangannya. Setelah Nasya pergi, mendadak ponselnya bergetar. Kieran melihat lebih dulu siapa nama yang menelponnya, sebelum akhirnya dia menjawabnya."Halo, pak Ardi."'Halo pak Kieran, selamat siang. Maaf jika saya mengganggu waktunya. Ada yang ingin saya tanyakan pada pak Kieran saat ini.'"Tidak apa-apa, tanyakan saja pak. Apa yang in
last updateLast Updated : 2023-05-21
Read more

24. Datang Tiba-tiba

Pintu utama terbuka. Kieran mengedarkan pandangannya ke sekitar, menyusuri setiap ruang rumahnya. Dia sengaja pulang sore, hanya karena ingin segera melihat keadaan Ayyara. Apa benar istrinya itu tidak masuk kerja hari ini?Hingga sampai di ruang tengah, langkah Kieran terhenti. Pandangannya tertuju pada perempuan yang sedang menikmati sebungkus makanan ringan, duduk di sofa sambil menonton televisi. Kieran menatapnya heran, dia lalu menghampiri dengan langkah pelan.Ayyara tidak sadar, jika sang suami sudah datang. Dia terlalu fokus pada acara berita yang ada di televisi itu.Kieran kembali menghentikan langkahnya, tepat di belakang Ayyara. Perempuan itu mendadak batuk, tersedak keripik balado yang sedang dimakannya. Salah satu tangan Ayyara mulai meraba ke samping kirinya, mencari sesuatu tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi. Satu alis Kieran terangkat, menatap sang istri dengan sorot aneh. Dia kemudian menatap satu botol minu
last updateLast Updated : 2023-05-21
Read more

25. Salah

Ayyara melirik sang suami yang kembali fokus mengepel. Dia mengernyit tidak suka, saat mendengar pertanyaan Kieran barusan. Ayyara kembali meluruskan pandangannya pada televisi di depannya, lalu menjawab, "gara-gara perbuatanmu tadi pagi, aku jadi terlambat. Dan jika aku tetap berangkat kerja, sampai sana pasti aku akan mendapat omelan dari pak Ardi. Jadi, aku memutuskan untuk tidak kerja saja. Terlambat atau tidak masuk kerja, itu sama-sama akan mendapat omelan. Jadi aku memilih tidak masuk kerja saja sekalian."Mendengar penjelasan Ayyara. Kieran langsung menyudahi kegiatannya. Dia menyandarkan tongkat pel yang dia pegang itu ke sisi sofa, lalu menghampiri Ayyara. Menatapnya dengan sorot tegas. "Aku tidak suka jika ada yang memarahimu."Ayyara mendongak, menatap laki-laki yang kini sudah berdiri di sampingnya. Dia menatapnya bingung."Jika pak Ardi berani memarahimu, katakan saja padaku. Aku akan memberinya peringatan, untuk tidak memarahimu la
last updateLast Updated : 2023-05-21
Read more

26. Masakan

Pagi ini, Kieran sudah bersiap untuk berangkat kerja. Dia keluar kamar, dan mendapati Ayyara yang sedang berteleponan dengan seseorang di ruang tengah. Tak ingin bertanya, atau berpamitan pada sang istri. Kieran memilih untuk langsung berangkat begitu saja.Beberapa hari ini keduanya memang jarang berbicara. Semenjak Ayyara menyalahkan Kieran beberapa hari lalu, karena laki-laki itu telah menyentuhnya dan membuat Ayyara terlambat masuk kerja. Kieran memilih untuk banyak diam, dan tak mau berbicara lebih dulu pada Ayyara, sebelum Ayyara lebih dulu yang mengajaknya berbicara. Jikapun mereka saling berbicara, itu hanya singkat. Kieran lebih memilih menghindar dari Ayyara. Tentu saja, hati Kieran masih sakit. Jika dirinya mengingat kembali apa yang ayyara katakan padanya waktu itu. Seakan membuat Kieran nyaris ingin berhenti untuk berjuang mendapatkan cinta sang istri. Namun, di sisi lain Kieran juga tidak bisa melepaskan Ayyara begitu sa
last updateLast Updated : 2023-05-22
Read more

27. Bukan Berarti Dekat

"Aku memang benar-benar tidak ada waktu. Jika kamu bersedia, antarkan makanan itu ke kantor. Aku pasti akan memakannya."Ayyara mengernyit, menatap sang suami dengan sorot protes. "Kamu ingin aku ke kantormu, membawakan bekal untukmu? Kamu pikir aku budakmu?"Apapun yang dikatakan Kieran, memang selalu salah bagi Ayyara. Kieran sadar, seharusnya dia tidak menjawab, dan memilih diam walau Ayyara terus memberikan tuduhan padanya. "Jika tidak mau, aku juga tidak akan memaksamu. Aku benar-benar ingin memakan masakan istriku. Andai saja ada yang mengantarkan ke kantor, aku pasti akan memakannya." Kieran tersenyum hampa. Dia berbalik, lalu melanjutkan langkahnya begitu saja. Meninggalkan Ayyara. Melihat sang suami yang sudah menjauh. Ayyara hanya menghela nafas kasar, sambil memberinya tatapan kesal. Dia lalu memutar kedua bola matanya, tanda dirinya tengah muak dengan apa keinginan laki-laki itu. "Aku harus bangun pagi untuk memas
last updateLast Updated : 2023-05-22
Read more

28. Membuatnya Lelah

"Ada yang bisa saya bantu, pak?" tanya Nasya setelah sampai di ruang kerja sang CEO. Baru saja dia mendapat panggilan, jika Kieran memintanya untuk datang ke ruang kerjanya."Iya." Kieran menyodorkan sebuah kertas dan flashdisk pada perempuan itu. "Tolong bantu saja untuk memperbaiki file di dalam sini. Saya sudah berikan catatan kesalahannya, jadi kamu bisa langsung menggantinya. Saya tidak punya banyak waktu, ada beberapa pekerjaan lain yang harus saya selesaikan. Sedangkan file itu harus selesai sore ini, agar bisa saya presentasikan untuk meeting nanti.""Baik, pak." Nasya menerima flashdisk yang  Kieran berikan padanya itu. Dia kemudian meminta izin, "saya akan langsung mengerjakannya. Kalau begitu saya permisi."Kieran mengangguk, mengizinkan. Perempuan itu berbalik dan langsung melangkah untuk keluar dari ruangan itu. Namun, tidak sengaja, kakinya justru menabrak kaki kursi yang ada di seberang meja Kieran. Membuatnya jadi terjatuh ke lantai, sambil
last updateLast Updated : 2023-05-22
Read more

29. Salah Paham

Kieran menatap perempuan itu seksama yang tampak meyakinkan dirinya. Kieran juga tak mau memaksa, walau sebenarnya dia sangat kasihan pada perempuan itu. "Kamu yakin?"Nasya mengangguk, mengiyakan. "Kalau begitu, biar saya bantu kamu berdiri.""Pak, boleh saya ambil lagi flashdisk itu." Tunjuk Nasya pada flashdisk yang sekarang sudah ada di tangan Kieran. Laki-laki itu langsung menggeleng, tak mengizinkan."Pekerjaanmu masih banyak. Selesaikan dulu yang ada agar kamu tidak sampai lembur lagi.""Tapi pak -""Tidak apa-apa. Saya bisa mengerjakan ini sendiri."Kieran kemudian berdiri lebih dulu, lalu mengulurkan tangannya kepada perempuan itu. Nasya menerimanya, menggenggam tangan Kieran dengan erat. Laki-laki itu kemudian membantunya berdiri secara perlahan.Namun, saat Nasya berusaha berdiri dengan tegak. Mendadak lantai yang dia pijak terasa licin, hingga membuat heelsnya tergelincir dan nyaris membuatnya terja
last updateLast Updated : 2023-05-22
Read more

30. Cemburu

"Kamu selingkuh, mas?"Kieran segera menggeleng, tak membenarkan apa yang Ayyara katakan barusan. "Tidak, Ay -""Kalau memang kamu tidak menyukaiku, dan lebih menyukai sekertarismu itu. Nikahi saja dia, jangan nikahi aku mas! Aku tahu, aku memang tidak mencintaimu. Tapi, tidak seharusnya kamu selingkuh seperti ini! Walau aku tidak mencintaimu, aku tetap tidak suka jika kamu selingkuh, mas!"Kieran menggeleng. Ayyara telah salah paham. Dia berusaha meraih tangan perempuan itu dan ingin menjelaskan, namun lagi-lagi Ayyara menepisnya. "Ayyara, aku tidak selingkuh!""Jika kamu tidak selingkuh, lalu kenapa kamu berpelukan dengan dia, mas? Kamu pikir aku tidak melihatnya, ha?""Ayyara dengarkan dulu -""Jika kamu memang mencintainya, menyukainya, ceraikan aku saja mas! Ceraikan aku agar kamu bisa menikah dengannya. Aku tidak mau -""Ayyara!" bentak Kieran berhasil membuat perempuan di hadapannya itu seketik
last updateLast Updated : 2023-05-23
Read more
PREV
123456
...
20
DMCA.com Protection Status