Home / Rumah Tangga / Aku Tak Membencimu / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Aku Tak Membencimu: Chapter 11 - Chapter 20

194 Chapters

11. Sekertarisnya Jauh Lebih Cantik

Ayyara mengangguk, dia sangat setuju dengan pemikirannya Barusan. Dengan antusias, Ayyara berdiri dari duduknya. Dan berniat segera berangkat. Namun langkahnya tertunda, saat ponselnya tiba-tiba berdering. Sebuah panggilan dari Kieran, memenuhi layar ponselnya, membuat Ayyara mengernyit bingung. Kenapa laki-laki itu menelponnya? Dengan sangat malas, Ayyara terpaksa harus menjawabnya. "Halo mas."'Ayyara, apa kamu masih ada di rumah? Apa kamu melihat dompetku di sana?'Ayyara menatap dompet hitam yang masih dia pegang. "Hm, aku melihatnya."'Bisakah kamu mengantarkannya ke tempat kerjaku? Aku tidak mungkin harus kembali lagi ke rumah. Aku tidak mempunyai banyak waktu sekarang.'Ayyara menghela nafas kesal. Baru saja dia mempunyai rencana untuk datang ke rumah Bagas, lagi-lagi harus di gagalkan oleh Kieran. "Yasudahlah, aku akan mengantarkan dompetmu ini ke kantormu. Lain kali, jika ingin berangkat k
last updateLast Updated : 2023-05-18
Read more

12. Benarkah Cemburu

"Pak Kieran," panggil Nasya, saat melihat sang CEO yang baru saja keluar dari sebuah ruangan. Kieran menoleh, melihat keberadaan sang sekertaris tak jauh darinya, dia langsung menghampiri."Pak Kieran, ini dompet bapak. Tadi ibu Ayyara mengantarkannya sampai depan perusahaan." Nasya memberikan dompet hitam yang tadinya diberikan Ayyara padanya. Kieran mengangguk, mengiyakan. Lalu tersenyum. "Terimakasih.""Oh iya pak, sebelumnya maaf. Saya merasa tidak enak dengan ibu Ayyara."Kieran mengernyit tak paham dengan ucapan perempuan itu barusan. "Kenapa seperti itu?""Sepertinya, ibu Ayyara cemburu dengan keberadaan saya."Kieran kembali tersenyum, ucapan perempuan itu sangat terdengar lucu di telinganya. Dia rasa, itu tidak akan mungkin terjadi. "Lagi pula, kenapa kamu berpikir seperti itu? Kamu 'kan di sini hanya bekerja, saya rasa istri saya pasti paham, dan tidak akan mungkin cemburu denganmu.""Tapi, pak. Saat
last updateLast Updated : 2023-05-18
Read more

13. Ada Kekhawatiran Yang Timbul

"Hm, mungkin saja iya. Karena menurutku, cinta itu akan tumbuh saat kita terlalu sering menghabiskan waktu bersama seseorang itu. Contohnya kita. Benarkan?"Ayyara diam. Jawaban Bagas justru membuatnya tak bisa tenang. Benar yang dikatakan laki-laki itu. Dia dan Bagas dulu bisa saling jatuh cinta, juga berawal karena sering bertemu."Bukan karena cantik, tapi karena terbiasa bersama. Selain itu, jika seseorang itu mampu membuat kita nyaman, tentu kita pasti akan jatuh cinta padanya. Tapi sebaliknya, sering bertemu dengan perempuan secantik apapun di luar sana, jika perempuan itu tidak mampu membuat kita nyaman, maka tidak akan mungkin cinta ini jatuh padanya." Bagas tersenyum, saat melihat raut Ayyara sekarang sedikit lebih tenang. Dia menarik kursi yang tak terlalu jauh darinya, menempatkannya di samping Ayyara lalu dia duduki. Bagas kemudian meraih tangan Ayyara, lalu menggenggamnya dengan erat. "Contohnya adalah kamu dan pak Kieran. Setiap ha
last updateLast Updated : 2023-05-18
Read more

14. Kieran Tak Akan Marah

'Kamu sudah makan malam?'Ayyara mengangguk, mengiyakan. "Sudah. Kalau kamu?"'Hm, aku juga sudah. Apa tidak masalah, jika kita terus berteleponan seperti ini? Apa pak Kieran tidak akan marah, jika kamu dan aku berteleponan terus?'Ayyara menyandarkan tubuhnya ke headboard kasur, sambil memeluk bantal di pangkuannya. Dia melirik ke arah pintu kamar yang masih tertutup. "Mas Kieran belum pulang. Dan, aku takut di rumah sendirian seperti ini. Rumah ini terlalu besar, dan sepi. Jika tidak ada teman untuk mengobrol, aku justru membayangkan hal macam-macam. Jadi tolong, jangan matikan panggilannya ya, Bagas."Laki-laki di seberang sana justru tertawa gemas, setelah mendengar pernyataan Ayyara. 'Baiklah cantik. Aku akan terus menemanimu berbicara agar takutmu hilang.'Ayyara tersenyum senang. "Terimakasih ... Sayang."'Eum, Ayyara ...'"Kenapa?"'Kenapa kamu memanggilku seperti itu? Bagaimana jika pak Kieran tahu, dan
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

15. Jangan Pulang Malam Lagi

Laki-laki memakai kemeja putih masuk ke kamar tersebut, membuat Ayyara seketika bernafas lega. Ayyara barusan sempat berpikir macam-macam, ternyata yang datang justru adalah suaminya. Dia kemudian memutuskan kembali berteleponan dengan Bagas. "Bagas. Mas Kieran sudah datang."'Oh benarkah, baiklah sudah dulu ya.'Ayyara tak mengiyakan, sebenarnya dia masih ingin berteleponan lebih lama lagi dengan Bagas walau kantuknya sudah datang. Namun tak dia jawab saja, Bagas lebih dulu mematikan panggilannya. Sudah pasti laki-laki itu takut dengan keberadaan Kieran.Setelah memasuki kamar, pandangan Kieran langsung tertuju pada sang istri yang duduk di atas kasur, baru selesai berteleponan. Laki-laki itu menutup kembali pintu kamar, lalu berjalan ke arah kasur. "Bagas?""Iya," jawab Ayyara jujur, tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponsel itu.Kieran hanya mengangguk, paham. Lagi-lagi dia harus tersenyum perih. Padahal dia
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

16. Mencari Bukti Perselingkuhan

Ayyara kembali menatap wallpaper ponsel yang masih dia genggam itu. "Tapi kata Bagas, kita akan jatuh cinta pada orang yang bisa membuat kita nyaman. Sejak dulu, aku tidak terlalu akrab dengan mas Kieran. Bahkan setelah menikah, aku rasa aku tidak pernah membuat mas kieran bahagia. Lalu, kenapa mas Kieran bisa mencintaiku?"Tentu saja itu sangat membingungkan. Walau Kieran pernah mengatakan padanya, jika dia mencintai Ayyara dari sifat perempuan itu. Namun menurut Ayyara itu sangat aneh. Percuma menyukai sifatnya saja, tapi orang yang dicintai tidak bisa membuatnya nyaman. Ayyara segera menggeleng. Menyadarkan dirinya kembali. Walau wallpaper ponsel laki-laki itu adalah foto pernikahan mereka. Ayyara tetap harus memeriksa kontak di ponsel itu. Foto itu saja tidak bisa menjadi jaminan, jika Kieran hanya cinta padanya saja. "Aku yakin, karena aku tidak bisa membuatnya nyaman. Pasti mas Kieran sedang menjalin hubungan spesial dengan perempuan lain
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

17. Masih Tak Ada Rasa

Pandangan Kieran kembali mengarah pada Ayyara yang masih tertutup selimut. Kali ini Kieran menyingkirkan selimut itu dari wajah Ayyara cukup kasar, hingga akhirnya dia bisa melihat wajah sang istri yang belum tertidur di sana. Ayyara memalingkan wajahnya. Tak mau menatap Kieran, karena malu."Apa ada sesuatu yang ingin kamu ketahui di ponselku?""Kamu jangan kepedean. Aku tidak cemburu sama sekali jika kamu dekat dengan sekertarismu itu," jawab Ayyara cukup sinis.Satu alis Kieran terangkat, menatap Ayyara tak paham. Sejak tadi bibirnya tak sanggup menahan senyum. Betapa menggemaskan istrinya saat ini. "Aku tidak menuduhmu cemburu. Tapi, aku bertanya apa ada yang ingin kamu ketahui di ponselku? Dan, aku sama sekali tidak berpikir jika kamu cemburu dengan sekertarisku."Ayyara memejamkan matanya dengan erat. Ingin rasanya memukul bibirnya itu dengan keras. Tanpa dia sadar, dia justru membuat Kieran curiga apa yang sejak tadi sed
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

18. Suami Yang Tampan

Kelopak mata Ayyara perlahan terbuka. Berkedip beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke pandangannya. Dia kemudian memiringkan tubuhnya, membuatnya kini saling berhadapan dengan laki-laki yang masih tertidur di sampingnya.Ayyara menatapnya dengan seksama wajah tampan nan tenang itu. Tanpa Ayyara sadari, kedua sudut bibirnya justru terangkat, mengukir senyum senang. "Dia sangat tampan," ucap Ayyara pelan, nyaris terdengar seperti bisikan. Dia tak ingin suaranya sampai membangunkan Kieran dari tidurnya. Mendadak pikiran Ayyara kembali teringat dengan kejadian kemarin. Benar, suaminya itu sangat tampan, bagaimana bisa perempuan di luar sana tidak akan jatuh hati setelah menatapnya. Senyum di bibirnya perlahan pudar. Sorotnya berubah menatap kieran dengan cemas. "Aku yakin, Nasya yang setiap hari melihat mas Kieran, pasti sudah jatuh cinta pada mas Kieran. Dan ... Jangan-jangan mas Kieran saat di kantor sering digoda oleh Na
last updateLast Updated : 2023-05-20
Read more

19. Sentuhan Lembut

Ayyara lagi-lagi harus meneguk ludahnya dengan susah payah. Padahal hanya kalimat seperti itu saja yang keluar dari mulut kieran, namun itu mampu membuat Ayyara mendadak gugup. Ayyara sangat membenci situasi ini. Dengan segera, dia langsung menyingkirkan tangan laki-laki itu dari atas kepalanya. Lalu beringsut duduk."Kamu jangan bangga dulu, mas. Aku menatapmu seperti barusan, bukan karena aku mulai memliki perasaan padamu atau sebagainya." Ayyara menarik nafas sesat, lalu menghembuskannya pelan. Dia masih tak berani menatap wajah Kieran, karena itu bisa saja membuatnya gugup lagi. Ayyara kemudian melanjutkan kalimatnya. Dia harap dengan ini Kieran akan kecewa dan tak berpikir macam-macam tentangnya lagi. "Aku tadi hanya tidak sengaja saja menatapmu, dan kamu justru terbangun. Jadi kamu mengira jika aku menatapmu dengan lama, menunggumu bangun tidur? Itu salah. Tadi hanya tidak sengaja saja."Senyum Kieran seketika pudar, saat kalimat Ayyara la
last updateLast Updated : 2023-05-20
Read more

20. Menyesal

Ayyara tak akan pernah mengizinkan sang suami untuk menyentuhnya. Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri, hanya akan mengizinkan tubuhnya disentuh oleh Bagas. Dia tak akan diam, membiarkan siapapun mengambil pertama kalinya, kecuali laki-laki yang dia cintai.Namun kenyataannya sekarang, justru seperti ini. Ayyara tak pernah menyangka, jika pada akhirnya Kieran lah yang menyentuhnya pertama kali. Perempuan itu masih berada di atas kasur, memunggungi sang suami yang masih memeluknya dari belakang. Ayyara tahu, pasti Kieran saat ini telah tersenyum puas, karena berhasil menyentuhnya. Namun yang Ayyara rasakan saat ini hanya penyesalan, tak terima dengan apa yang baru saja terjadi padanya. Matanya sejak tadi sudah berkaca-kaca, menahan air mata. Bukan air mata kesedihan, namun air mata kekesalan. Tangannya mencengkeram erat selimut yang menutupi tubuh polosnya, menyalurkan amarahnya. "Kamu menyesal telah memberikan pertama kalinya padaku?" tanya
last updateLast Updated : 2023-05-20
Read more
PREV
123456
...
20
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status