Beranda / Pernikahan / Aku Tak Membencimu / 22. Kemana Ayyara?

Share

22. Kemana Ayyara?

Penulis: Niniluv
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-21 06:00:51

Bagas kembali melihat ke meja kerja Ayyara. Ini kesekian kalinya dia bolak-balik hanya untuk memastikan apa perempuan itu sudah datang. Namun masih tetap sama, Ayyara belum juga datang. Membuat Bagas jadi tidak tenang. Tidak seperti biasanya Ayyara akan datang terlambat.

"Apa Ayyara tidak masuk kerja hari ini? Tapi kenapa? Tumben sekali dia tidak memberikan kabar padaku."

Bagas kembali menyalakan layar ponselnya. Berharap ada notifikasi panggilan atau pesan dari Ayyara. Dia sangat menunggunya.

"Apa aku harus telepon dia lebih dulu? Tapi, aku takut jika dia masih bersama pak Kieran, dan pak Kieran tahu jika aku menelpon istrinya. Takutnya pak Kieran justru akan marah padaku."

"Bagas."

Bagas menoleh saat mendengar namanya di panggil. Seorang pria paruh baya mulai menghampirinya.

"Pak Ardi."

"Ternyata kamu ada di sini? Saya tadi mendatangimu ke ruangan kerjamu, tapi kamu tidak ada."

"Memangnya ada apa pak?" tany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku Tak Membencimu   23. Ada Yang Mengkhawatirkannya

    Di sisi lain, Kieran tengah memeriksa isi flashdisk yang baru saja diberikan oleh sekertarisnya. Dia menatap dengan seksama, monitor di depannya itu. "Bagaimana pak, apa ada yang salah?"Kieran menggeleng, namun masih ragu. "Saya baru memeriksa beberapa file saja. Dan sejauh ini saya belum menemukan sesuatu yang membuat saya kurang suka."Nasya tersenyum, sedikit merasa lega. "Jika ada beberapa yang menurut saya kurang, saya akan panggil kamu ke sini lagi.""Baik pak, kalau begitu saya permisi dulu ya."Kieran mengangguk, mengizinkan sang sekertaris untuk keluar dari ruangannya. Setelah Nasya pergi, mendadak ponselnya bergetar. Kieran melihat lebih dulu siapa nama yang menelponnya, sebelum akhirnya dia menjawabnya."Halo, pak Ardi."'Halo pak Kieran, selamat siang. Maaf jika saya mengganggu waktunya. Ada yang ingin saya tanyakan pada pak Kieran saat ini.'"Tidak apa-apa, tanyakan saja pak. Apa yang in

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-21
  • Aku Tak Membencimu   24. Datang Tiba-tiba

    Pintu utama terbuka. Kieran mengedarkan pandangannya ke sekitar, menyusuri setiap ruang rumahnya. Dia sengaja pulang sore, hanya karena ingin segera melihat keadaan Ayyara. Apa benar istrinya itu tidak masuk kerja hari ini?Hingga sampai di ruang tengah, langkah Kieran terhenti. Pandangannya tertuju pada perempuan yang sedang menikmati sebungkus makanan ringan, duduk di sofa sambil menonton televisi. Kieran menatapnya heran, dia lalu menghampiri dengan langkah pelan.Ayyara tidak sadar, jika sang suami sudah datang. Dia terlalu fokus pada acara berita yang ada di televisi itu.Kieran kembali menghentikan langkahnya, tepat di belakang Ayyara. Perempuan itu mendadak batuk, tersedak keripik balado yang sedang dimakannya. Salah satu tangan Ayyara mulai meraba ke samping kirinya, mencari sesuatu tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi. Satu alis Kieran terangkat, menatap sang istri dengan sorot aneh. Dia kemudian menatap satu botol minu

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-21
  • Aku Tak Membencimu   25. Salah

    Ayyara melirik sang suami yang kembali fokus mengepel. Dia mengernyit tidak suka, saat mendengar pertanyaan Kieran barusan. Ayyara kembali meluruskan pandangannya pada televisi di depannya, lalu menjawab, "gara-gara perbuatanmu tadi pagi, aku jadi terlambat. Dan jika aku tetap berangkat kerja, sampai sana pasti aku akan mendapat omelan dari pak Ardi. Jadi, aku memutuskan untuk tidak kerja saja. Terlambat atau tidak masuk kerja, itu sama-sama akan mendapat omelan. Jadi aku memilih tidak masuk kerja saja sekalian."Mendengar penjelasan Ayyara. Kieran langsung menyudahi kegiatannya. Dia menyandarkan tongkat pel yang dia pegang itu ke sisi sofa, lalu menghampiri Ayyara. Menatapnya dengan sorot tegas. "Aku tidak suka jika ada yang memarahimu."Ayyara mendongak, menatap laki-laki yang kini sudah berdiri di sampingnya. Dia menatapnya bingung."Jika pak Ardi berani memarahimu, katakan saja padaku. Aku akan memberinya peringatan, untuk tidak memarahimu la

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-21
  • Aku Tak Membencimu   26. Masakan

    Pagi ini, Kieran sudah bersiap untuk berangkat kerja. Dia keluar kamar, dan mendapati Ayyara yang sedang berteleponan dengan seseorang di ruang tengah. Tak ingin bertanya, atau berpamitan pada sang istri. Kieran memilih untuk langsung berangkat begitu saja.Beberapa hari ini keduanya memang jarang berbicara. Semenjak Ayyara menyalahkan Kieran beberapa hari lalu, karena laki-laki itu telah menyentuhnya dan membuat Ayyara terlambat masuk kerja. Kieran memilih untuk banyak diam, dan tak mau berbicara lebih dulu pada Ayyara, sebelum Ayyara lebih dulu yang mengajaknya berbicara. Jikapun mereka saling berbicara, itu hanya singkat. Kieran lebih memilih menghindar dari Ayyara. Tentu saja, hati Kieran masih sakit. Jika dirinya mengingat kembali apa yang ayyara katakan padanya waktu itu. Seakan membuat Kieran nyaris ingin berhenti untuk berjuang mendapatkan cinta sang istri. Namun, di sisi lain Kieran juga tidak bisa melepaskan Ayyara begitu sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Aku Tak Membencimu   27. Bukan Berarti Dekat

    "Aku memang benar-benar tidak ada waktu. Jika kamu bersedia, antarkan makanan itu ke kantor. Aku pasti akan memakannya."Ayyara mengernyit, menatap sang suami dengan sorot protes. "Kamu ingin aku ke kantormu, membawakan bekal untukmu? Kamu pikir aku budakmu?"Apapun yang dikatakan Kieran, memang selalu salah bagi Ayyara. Kieran sadar, seharusnya dia tidak menjawab, dan memilih diam walau Ayyara terus memberikan tuduhan padanya. "Jika tidak mau, aku juga tidak akan memaksamu. Aku benar-benar ingin memakan masakan istriku. Andai saja ada yang mengantarkan ke kantor, aku pasti akan memakannya." Kieran tersenyum hampa. Dia berbalik, lalu melanjutkan langkahnya begitu saja. Meninggalkan Ayyara. Melihat sang suami yang sudah menjauh. Ayyara hanya menghela nafas kasar, sambil memberinya tatapan kesal. Dia lalu memutar kedua bola matanya, tanda dirinya tengah muak dengan apa keinginan laki-laki itu. "Aku harus bangun pagi untuk memas

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Aku Tak Membencimu   28. Membuatnya Lelah

    "Ada yang bisa saya bantu, pak?" tanya Nasya setelah sampai di ruang kerja sang CEO. Baru saja dia mendapat panggilan, jika Kieran memintanya untuk datang ke ruang kerjanya."Iya." Kieran menyodorkan sebuah kertas dan flashdisk pada perempuan itu. "Tolong bantu saja untuk memperbaiki file di dalam sini. Saya sudah berikan catatan kesalahannya, jadi kamu bisa langsung menggantinya. Saya tidak punya banyak waktu, ada beberapa pekerjaan lain yang harus saya selesaikan. Sedangkan file itu harus selesai sore ini, agar bisa saya presentasikan untuk meeting nanti.""Baik, pak." Nasya menerima flashdisk yang  Kieran berikan padanya itu. Dia kemudian meminta izin, "saya akan langsung mengerjakannya. Kalau begitu saya permisi."Kieran mengangguk, mengizinkan. Perempuan itu berbalik dan langsung melangkah untuk keluar dari ruangan itu. Namun, tidak sengaja, kakinya justru menabrak kaki kursi yang ada di seberang meja Kieran. Membuatnya jadi terjatuh ke lantai, sambil

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Aku Tak Membencimu   29. Salah Paham

    Kieran menatap perempuan itu seksama yang tampak meyakinkan dirinya. Kieran juga tak mau memaksa, walau sebenarnya dia sangat kasihan pada perempuan itu. "Kamu yakin?"Nasya mengangguk, mengiyakan. "Kalau begitu, biar saya bantu kamu berdiri.""Pak, boleh saya ambil lagi flashdisk itu." Tunjuk Nasya pada flashdisk yang sekarang sudah ada di tangan Kieran. Laki-laki itu langsung menggeleng, tak mengizinkan."Pekerjaanmu masih banyak. Selesaikan dulu yang ada agar kamu tidak sampai lembur lagi.""Tapi pak -""Tidak apa-apa. Saya bisa mengerjakan ini sendiri."Kieran kemudian berdiri lebih dulu, lalu mengulurkan tangannya kepada perempuan itu. Nasya menerimanya, menggenggam tangan Kieran dengan erat. Laki-laki itu kemudian membantunya berdiri secara perlahan.Namun, saat Nasya berusaha berdiri dengan tegak. Mendadak lantai yang dia pijak terasa licin, hingga membuat heelsnya tergelincir dan nyaris membuatnya terja

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Aku Tak Membencimu   30. Cemburu

    "Kamu selingkuh, mas?"Kieran segera menggeleng, tak membenarkan apa yang Ayyara katakan barusan. "Tidak, Ay -""Kalau memang kamu tidak menyukaiku, dan lebih menyukai sekertarismu itu. Nikahi saja dia, jangan nikahi aku mas! Aku tahu, aku memang tidak mencintaimu. Tapi, tidak seharusnya kamu selingkuh seperti ini! Walau aku tidak mencintaimu, aku tetap tidak suka jika kamu selingkuh, mas!"Kieran menggeleng. Ayyara telah salah paham. Dia berusaha meraih tangan perempuan itu dan ingin menjelaskan, namun lagi-lagi Ayyara menepisnya. "Ayyara, aku tidak selingkuh!""Jika kamu tidak selingkuh, lalu kenapa kamu berpelukan dengan dia, mas? Kamu pikir aku tidak melihatnya, ha?""Ayyara dengarkan dulu -""Jika kamu memang mencintainya, menyukainya, ceraikan aku saja mas! Ceraikan aku agar kamu bisa menikah dengannya. Aku tidak mau -""Ayyara!" bentak Kieran berhasil membuat perempuan di hadapannya itu seketik

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-23

Bab terbaru

  • Aku Tak Membencimu   194. Akhir Yang Menyakitkan

    Pemakaman selesai, seorang perempuan berpakaian serba hitam masih setia duduk di samping makam tersebut. Tangannya tak berhenti mengusap pelan nisan yang bertulis nama Kieran Bimantara.Kini Ayyara tak bisa melihat suaminya lagi, kini Ayyara tak bisa memeluk tubuh Kieran lagi. Terakhir dia melihat Kieran hanya di rumah sakit, setelah dibawa pulang dia tak diijinkan lagi melihat jasad suaminya. Proses pemakaman pun juga terlaksana cukup tertutup, tak ada yang bisa melihat wajah Kieran terakhir kalinya kecuali Raymond dan beberapa orang suruhan Raymond. Entah kenapa, Ayyara juga tak paham. "Ayyara. Ayo kita pulang," bisik Daria yang sejak tadi masih berada di samping sang menantu tersebut. Namun Ayyara menggeleng pelan, menandakan bahwa dirinya tak mau pergi dari sana."Ayyara ingin tetap di sini ma." Mata sembabnya kini menatap gundukan tanah yang masih basah di hadapannya, dia lalu tersenyum sedih. "Dulu, mas Kieran pernah berjanji pada Ayyara.

  • Aku Tak Membencimu   193. Penyesalan

    Di depan sebuah ruang IGD, seorang perempuan terisak. Dia berjongkok sambil memeluk seorang anak laki-laki. Rasa bersalah dan takut bercampur menjadi satu. Bara yang sejak tadi berada di pelukan sang mama hanya bisa diam, tak peduli bau amis darah begitu menusuk ke penciumannya dan akan ikut mengotori seragam sekolahnya. Dia tak bisa menenangkan tangisan sang mama.Jujur, Bara sendiri juga masih shock melihat papanya tertabrak di hadapannya. Tapi dia tak bisa menangis, dia hanya bisa menahan rasa khawatir di pelukan mamanya. "Papa enggak apa-apa kan ma?"Akhirnya Bara bersuara, namun Ayyara tak sanggup untuk menjawabnya."Ayyara!"Bara menoleh, dari arah kejauhan sepasang suami istri menghampiri keberadaan Ayyara dan Bara. Mereka adalah Raymond dan Daria. Tampak jelas kekhawatiran di raut keduanya. Daria langsung berjongkok di hadapan sang menantu, memegang bahu Ayyara. Menyadarkan Ayyara bahwa mereka sudah datang.

  • Aku Tak Membencimu   192. Takdir Yang Begitu Kejam

    Setelah Bagas dan Viona melangkah pergi, mata Ayyara mulai menggenang. Hatinya benar-benar sakit dan hancur, Bagas tidak seperti dulu lagi. Ayyara telah kehilangan laki-laki yang dia cintai.Dia terpaksa menikah dengan laki-laki yang tak dia cintai, melahirkan anak dari laki-laki yang dia benci, ibunya kini meninggal, dan sekarang Ayyara benar-benar dilupakan oleh seseorang yang sangat dia sayangi. Sepahit itukah kehidupannya? Kenapa takdir begitu sangat kejam?"Jika tidak ada kebahagiaan dalam hidupku, kenapa aku harus dilahirkan?" Satu tetes air mata akhirnya terjatuh. Ayyara mulai berjalan gontai memasuki mobilnya kembali, dengan air mata yang semakin mengalir deras. Mobil berwarna merah itu mulai melaju kencang, menyusuri jalanan yang ramai. Ayyara seakan tak peduli dengan keselamatannya maupun sekitarnya. Tatapannya kosong, pikirannya kembali mengingat rantai kehidupannya sejak pertama dia menikah dengan Kieran. Dia sudah tak mempunyai kebahagiaan, bahkan tak tau lagi tujuan unt

  • Aku Tak Membencimu   191. Menerima Kenyataan

    Kieran yang masih menemani anaknya bermain di ruang tengah, sejak tadi tak bisa tenang setelah tahu istrinya ternyata meninggalkan rumah secara diam-diam. Apalagi berita tentang dirinya dan Ayyara terus saja semakin menyebar. Kieran takut akan terjadi sesuatu pada sang istri di luar sana.Namun tak beberapa lama, terdengar suara pintu utama terbuka. Kieran segera beringsut berdiri tanpa mempedulikan anaknya, dan langsung menghampiri ke arah pintu utama. Melihat Ayyara berjalan gontai sambil menghapus bekas air mata di pipinya yang masih basah, membuat Kieran seketika khawatir. "Apa yang terjadi padamu Ayyara?"Langkah Ayyara terhenti, tepat di samping Kieran. Pertanyaan laki-laki itu justru membuat air matanya mengalir deras, Ayyara mulai terisak.Kieran semakin bingung, istrinya sedikit pun tak mau menjelaskan. Dia ingin memeluk tubuh Ayyara untuk memberi ketenangan, namun tertunda saat Bara datang dan langung menggenggam salah satu ta

  • Aku Tak Membencimu   190. Pilihan Terbaik

    Saat ini Bagas tertunduk, merasa frustasi dengan apa yang baru saja terjadi padanya. Dia berada di sebuah kafe, bersama Kieran dan juga Nasya. Bagas sudah menceritakan semuanya apa yang terjadi pada Kieran maupun Nasya. Karena Bagas tak punya siapa-siapa lagi untuk meminta bantuan selain pada mereka. "Sebenarnya saya tidak masalah jika harus menikahi Viona, walau karena kesalahpahaman ini. Tapi masalahnya, ayah Viona meminta saya untuk melunasi hutangnya pada pak Raymond sebelum pernikahan berlangsung. Jika saya tidak mau melunasi dan tidak mau melunasi hutangnya, ayah Viona akan melaporkan saya ke polisi karena telah melecehkan Viona. Saya yakin polisi juga tidak akan menyalahkan saya karena tidak ada bukti yang kuat jika saya telah melecehkan Viona, tapi Viona bilang jika saya tidak mengikuti keinginan ayahnya kemungkinan Viona yang akan dalam masalah."Nasya mengangguk paham. "Walau hanya melihatnya sekali saja, tapi saya tahu bagaimana sifat ayah Viona. Saya s

  • Aku Tak Membencimu   189. Sebuah Jebakan

    Seminggu setelah pemakaman Mira. Ayyara tak pernah lagi bertemu ataupun berniat untuk menemui sang kakak, Ayuma. Agra, yang saat ini sudah masuk di bangku SMP, Kieran yang membiayai sekolahnya di luar kota. Sesuai permintaan Ayyara, yang tak mau jika sang adik sampai diurus oleh sang kakak. Sampai saat ini kematian Mira membuat Ayyara berpikiran buruk pada sang kakak. Dari sifatnya Ayyara sudah tau, mana mungkin Ayuma mau mengurus adiknya. Bahkan Ayyara masih berpikiran, mungkin saja penyakit ibunya semakin parah hingga menyebabkan kematian pasti karena Ayuma yang tak merawat ibunya dengan baik.Sebenarnya Ayyara ingin menginterogasi Ayuma atas kematian ibunya, namun dicegah oleh Kieran. Dengan alasan, tak mau Ayyara semakin mendapat masalah di saat masalahnya bersama Kieran kini belum juga usai."Apa yang dikatakan mas Kieran memang benar. Kak Ayuma bisa saja balik menuduhku, menyalahkanku karena sudah sangat tak menjenguk ibu. Tapi aku kan mel

  • Aku Tak Membencimu   188. Apa Ini Salah Ayyara?

    Pagi itu, Kieran akhirnya membawa istri dan anaknya ke rumah Mira. Namun sampai sana rumah ibu mertuanya itu terlihat sangat sepi, padahal yang Ayyara katakan Ayuma juga berada di sana."Sepertinya tidak ada orang?" ucap Ayyara menebak. Tapi dia juga tak yakin, mengingat ibunya itu tidak suka meninggalkan rumah terlalu lama. "Tapi kita tunggu di teras saja, mungkin ibu sedang keluar ke suatu tempat dan akan segera pulang."Kieran mengangguk mengikuti saran sang istri. Mereka kemudian keluar dari mobil, Kieran menuntun Bara dan mengikuti Ayyara yang mulai berjalan menuju teras rumah Mira.Karena penasaran apakah di rumah benar tidak ada orang, Ayyara akhirnya memutuskan untuk membuka pintu utama tersebut. Dan anehnya pintu ternyata tidak dikunci, membuat Ayyara mengernyit bingung. "Jika di dalam rumah tidak ada orang, kenapa pintunya tidak dikunci?" Firasat Ayyara berubah buruk. Dia memutuskan untuk masuk ke rumah itu begitu saja, Kieran yang masi

  • Aku Tak Membencimu   187. Luka Yang Terus Disembunyikan

    Pukul lima pagi, Kieran terbangun dari tidurnya. Dia mengedipkan matanya sesaat lalu mengedarkan pandangannya. Dia sadar saat ini telah tertidur di sofa karena Ayyara mengusirnya dari kamar tadi malam. Padahal di rumahnya juga masih banyak kamar yang tidak terpakai, namun Kieran memilih untuk tidur di sana saja.Dia mulai beringsut duduk, membuat selimut tebal berwarna cokelat yang tadinya menutupi tubuhnya kini merosot turun. Kieran mengernyit bingung. "Seingatku, tadi malam aku tidak membawa selimut. Apa Ayyara yang memakaikannya padaku?""Bibi yang memakaikan selimut itu untuk tuan," sahut seorang wanita dari kejauhan yang sudah sadar jika sang tuan telah bangun. Kieran kini menatap ke arahnya, tampak kecewa dengan ucapan wanita itu barusan, namun Kieran menutupinya dengan senyuman tipis. Bi Sarah mulai menghampiri. "Terimakasih bi.""Tuan kenapa tidur di sini? Apa nyonya yang menyuruh tuan untuk tidur di sini?" Bi Sarah memasang raut khawatir

  • Aku Tak Membencimu   186. Hanya Orang Baru

    "Sebenarnya aku tidak apa-apa, maaf telah merepotkan kalian. Seharusnya kalian tidak perlu mendengarkan perkataan ayahku." Viona menunduk bersalah. Melihat hal itu Bagas tak tega. "Tidak Viona, ini sama sekali tidak merepotkan kami." Bagas kemudian menoleh ke arah Nasya yang juga masih bersama mereka. "Benarkan Nasya?"Nasya mengangguk menyetujui pertanyaan Bagas "Benar Viona, tidak perlu terlalu dipikirkan seperti itu."Viona tersenyum, setidaknya dia harus bersyukur karena bertemu dengan orang sebaik Bagas dan Nasya. Andai orang lain yang akan menabraknya tadi, pasti tentu akan marah saat Darka memintanya pertanggung jawaban padahal Viona nyaris tertabrak karena ulah ayahnya sendiri."Oh ya Bagas, Viona. Kalian tunggu di sini sebentar ya, biar aku yang menebus obatnya di apotek."Bagas dan Viona mengangguk mengizinkan, Nasya kemudian melangkah pergi meninggalkan mereka yang masih duduk di kursi tunggu yang ada di rumah sakit itu.

DMCA.com Protection Status