Home / Rumah Tangga / Aku Tak Membencimu / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Aku Tak Membencimu: Chapter 171 - Chapter 180

194 Chapters

171. Mendukung Mama dan Papa Bersama

Perlahan kelopak mata Bara terbuka, berkedip beberapa kali saat sebuah sinar menyilaukan pandangannya. "Den Bara ..."Terdengar suara yang tidak begitu asing di pendengarannya, memanggilnya dengan sangat pelan. Bara berusaha mencari asal suara tersebut, hingga matanya kini tertuju pada seorang wanita berdiri tak jauh dari tempat tidurnya. Wanita itu langsung meletakkan jari telunjuk di depan bibir, mengisyaratkan agar Bara tidak mengeluarkan suara. Wanita itu kemudian menunjuk dua orang yang masih terlelap di samping Bara. Bara menoleh ke kanan dan kirinya, tampak kaget saat mengetahui ternyata orang tuanya ada di sana. Padahal dia sangat yakin jika tadi malam dirinya tidur sendiri."Den Bara," panggil bi Sarah sekali lagi dengan suara yang masih sangat pelan. Tak ingin membangunkan sepasang suami istri yang masih tertidur di samping Bara tersebut. "Ayo ikut bi Sarah, Den Bara harus mandi terus berangkat sekolah. Jangan sampai mama dan papa bang
last updateLast Updated : 2023-07-09
Read more

172. Siapa Yang Akan Bersama Ayyara?

Seminggu berlalu. Namun sampai saat ini Bagas belum juga mempunyai keberanian untuk bertemu dengan Kieran. Bagaimana tidak, dia saja belum mempunyai uang untuk melunasi semua hutang yang dia punya pada laki-laki itu.Bagas tahu, waktu terus berjalan. Batas waktu yang diberikan Kieran untuk melunasi hutangnya juga semakin dekat. Tapi uang yang dimiliki Bagas juga tidak bertambah, gajinya dan uang yang diberikan Ayyara juga masih kurang. Bagas tidak tahu dimana lagi dia harus mencari uang sebanyak itu. "Ayyara bilang, hanya satu langkah lagi aku dan dia bisa bersama seperti dulu. Tapi apa buktinya? Saat ini aku justru dihadapkan pilihan tetap bersama Ayyara dan melunasi hutang, atau menjauhi Ayyara tapi diberi keringanan untuk membayar hutang. Ini benar-benar sangat menyiksaku. Padahal aku baru berniat untuk memperbaiki hubunganku dengan Ayyara, tapi rintangan yang diberikan pak Kieran justru serumit ini. Apalagi jika aku sudah bersama perempuan itu, pasti selanjutn
last updateLast Updated : 2023-07-28
Read more

173. Bukan Orang Asing

"Bara mana bi?"Bi Sarah tersentak kaget, dia segera menoleh dan mendapati ternyata Ayyara sudah berdiri di belakangnya entah sejak kapan."Eh nyonya sudah pulang? Den Bara sejak tadi sedang bermain di kamarnya bersama tuan.""Mas Kieran sudah pulang?" tanya Ayyara memastikan. Wanita itu mengangguk mengiyakan. "Saya pikir mas Kieran akan pulang hingga larut malam seperti tadi malam.""Syukurlah tidak nyonya. Mungkin tuan tidak mau membuat nyonya khawatir lagi seperti tadi malam."Ayyara mengernyit menatap bi Sarah tak terima. "Saya sudah katakan pada bi Sarah. Saya tidak khawatir pada mas Kieran, mau dia pulang terlambat atau tidak pulang sekalipun ke rumah saya tetap tidak akan mengkhawatirkan dia."Bi Sarah menghela nafas pelan. Dia lalu mengangguk mempercayai saja apa yang Ayyara katakan. Walau dia masih sangat yakin, jika sampai terjadi sesuatu pada Kieran, Ayyara masih memiliki perasaan khawatir pada laki-laki itu.
last updateLast Updated : 2023-07-28
Read more

174. Demi Mempertahankanmu

Bagas meletakkan dua amplop cokelat di atas meja hadapannya. Dia lalu menjelaskan tujuannya datang ke sini, "ini adalah uang untuk membayar hutang saya pada pak Kieran. Jumlahnya memang masih kurang banyak, namun sesuai apa yang pernah saya katakan pada pak Kieran, saya tetap akan mencicil hutang saya. Setiap saya menerima gaji, saya janji akan mencicil lagi sisanya."Kieran menatap dua amplop cokelat yang tadinya Bagas letakkan di atas meja, dia lalu mengambilnya dan melihat satu-persatu jumlah uang yang ada di dua amplop tersebut secara bergantian. "Ini gajimu bulan ini, bukan?"Bagas mengangguk mengiyakan pertanyaan Kieran. Membuat Kieran mengernyit bingung. Tentu dia tahu berapa jumlah gaji yang seharusnya didapatkan Bagas, dan yang saat ini Kieran lihat laki-laki itu memberikan uang dua kali lipat dari gajinya. "Salah satu amplop ini pasti bukan gajimu. Katakan, ini milik siapa?" Bagas tak bisa menjawab. Dia justru terlihat kebing
last updateLast Updated : 2023-07-29
Read more

175. Berada di Pihak Kieran

Bagas mengernyit, menatap Kieran penasaran. "Apa itu pak?""Permisi tuan. Ini minumannya."Pandangan Kieran dan Bagas kini mengarah pada Bi Sarah yang baru saja datang. Bi Sarah mulai meletakkan nampan berisi dua gelas minuman di atas meja di hadapan tamunya. "Makasih bi.""Tuan, kenapa tamunya tidak di suruh duduk?" tanya Bi Sarah penasaran. Kieran tak menjawab alasannya. Dia dan Bagas memang sejak tadi berbicara sambil berdiri."Bagas, silahkan duduk."Bagas mengangguk menurut setelah Kieran mempersilakannya. Dia dan Kieran kemudian duduk di sofa bersampingan dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Pandangan Kieran kini mengarah pada bi Sarah kembali yang belum pergi dari sana."Bi Sarah, tolong ambilkan kertas di laci samping tempat tidur saya, paling atas. Di sana ada hasil tes DNA kemarin. Tolong bawa ke sini."Bi Sarah sempat bingung, kenapa Kieran memintanya untuk mengambilkan hasil tes DNA kemar
last updateLast Updated : 2023-07-29
Read more

176. Selalu Membuat Marah

Mata Ayyara perlahan terbuka, berkedip beberapa kali sebelum akhirnya dia merenggangkan otot-otot di tangannya yang terasa kaku. Dia kemudian mulai beringsut duduk, lalu menatap laki-laki yang masih terlelap di sampingnya.Mendadak Ayyara kembali teringat dengan kejadian tadi malam. Dia masih penasaran, kenapa Bagas datang ke rumahnya? "Ini pertama kalinya Bagas datang ke sini. Pasti ada hal penting yang Bagas ingin katakan padaku, tapi kenapa saat aku mendatanginya dia justru bergegas pulang?"Ayyara kini mengalihkan pandangannya ke sekitar, mencari keberadaan ponselnya. Dia kemudian mengambil ponsel miliknya itu saat menemukannya di dekat bantal tidurnya. Sebelum tidur tadi malam, dia sempat mengirimkan pesan pada Bagas, dan menanyakan apa tujuan laki-laki itu datang ke rumahnya. Namun saat Ayyara melihatnya, ternyata pesannya itu belum juga dibalas oleh Bagas. Membuat Ayyara mengernyit bingung. "Kenapa Bagas tidak mau membalas chat dariku?"
last updateLast Updated : 2023-07-30
Read more

177. Nama Baik Akan Hancur

Nasya yang tadinya ada di samping Kieran tentu dia juga ikut kaget, nyaris tak percaya dengan apa yang Ayyara lakukan pada laki-laki itu. Nasya berpikir, pasti Kieran dan Ayyara saat ini sedang mempunyai masalah di rumah tangga mereka. Dengan segera Nasya bergegas berdiri, mengalihkan perhatian orang-orang yang ada di sana. "Maaf ibu bapak, saya rasa meeting hari ini sampai sini dulu. Selanjutkan akan saya beritahukan lagi jadwal meeting untuk melanjutkan pembahasan hari ini. Saya mewakili pak Kieran, saya akhiri sampai sini terimakasih atas waktunya." Nasya kemudian membungkuk memberi hormat sekaligus permintaan maaf karena meeting mereka tidak bisa diselesaikan. Orang-orang yang di sana juga paham dengan apa yang terjadi, mereka kemudian bergegas untuk meninggalkan ruangan tersebut.Setelah semua orang pergi, tentu Nasya juga merasa tidak nyaman berada di sana. Dia mengerti, Kieran dan Ayyara pasti memerlukan waktu berdua untuk menyelesaikan masalah me
last updateLast Updated : 2023-07-30
Read more

178. Rasa Cinta Yang Begitu Besar

Berita tentang Ayyara yang menghampiri Kieran ke kantor, dan menampar laki-laki itu di hadapan semua orang cepat menyebar. Beberapa hari ini, orang-orang lebih menyukai membicarakan berita hangat itu. Bagaimana tidak, Kieran adalah pewaris tunggal Raymond Bimantara. Namanya sudah dikenal banyak orang hingga kalangan atas, dan para pejabat tinggi di luar kota. Sekarang, semua orang sudah tahu siapa Ayyara. Banyak dari mereka yang mengasihani Kieran, dan menyalahkan Raymond dan Daria yang telah menikahkan Kieran dengan perempuan jahat seperti Ayyara. Dimana pun keberadaan Ayyara, orang-orang terus memberinya tatapan sinis. Semua orang kini membenci Ayyara.Pagi itu, Kieran baru saja keluar dari rumahnya. Dia sengaja sudah beberapa hari ini tidak masuk ke kantor, karena Nasya memberitahu banyak wartawan berdatangan di kantor ingin mewawancarainya. Kieran tak ingin diwawancarai, dia tahu pasti para wartawan itu ingin bertanya tentang kejelasan berita yang ak
last updateLast Updated : 2023-07-31
Read more

179. Kapan Penderitaan Ini Berakhir?

"Nyonya Ayyara mau kemana?" tanya Bi Sarah menghentikan langkah seorang perempuan berpakaian serba hitam yang baru saja keluar dari kamar. Perempuan itu kemudian menoleh ke arahnya, lalu melepas kaca mata hitam yang tadinya perempuan itu gunakan. "Saya ingin keluar sebentar bi. Saya bosan, sudah beberapa hari ini saya terus berada di rumah.""Tapi di luar masih ada banyak wartawan nyonya. Tuan muda tadi juga menitipkan nyonya kepada saya, agar saya tetap menjaga nyonya dan tidak membiarkan nyonya keluar dari rumah."Ayyara menghela nafas pelan. Lalu meluruskan pandangannya ke arah pintu utama yang tinggal beberapa langkah lagi dia akan sampai ke sana. "Bi Sarah tenang saja. Lihatlah, saya sudah berusaha memilih pakaian yang membuat saya berbeda dari biasanya. Saya yakin mereka tidak akan mengenali saya nantinya. Lagi pula mas Kieran saja bisa keluar rumah melewati mereka, jadi saya juga pasti bisa."Bi sarah menggeleng tak menyetujui apa yang perempuan itu katakan barusan. Dia tetap t
last updateLast Updated : 2023-07-31
Read more

180. Masih Pantaskah Untuk Dilindungi?

Mobil putih terus menyusuri jalanan siang itu. Kieran yang sedang mengemudikannya sesekali memijat pangkal hidungnya, berharap itu bisa sedikit mengurangi pusing di kepalanya. "Jika sampai Ayyara tahu, bahwa mama saat ini meminta aku untuk menceraikannya, pasti dia sangat senang mendengar hal ini. Setelah berita ini menyebar, aku juga tak melihat ada raut takut di wajah Ayyara. Sepertinya memang benar, mungkin kejadian ini adalah keberuntungan untuk Ayyara. Tapi ... mungkin juga ini adalah penderitaan untuknya. Aku yakin saat ini pasti banyak orang yang membenci Ayyara."Tak lama kemudian, Kieran mengurangi kecepatan mobilnya. Saat tak sengaja pandangannya tertuju pada segerombolan orang yang memenuhi jalan depan sebuah kafe. Kieran mengernyit penasaran, di sana juga banyak wartawan. "Apa yang terjadi?"Dia juga ingin turun dari mobil, dan ikut melihat apa yang terjadi di sana. Tapi Kieran ragu, karena di sana juga ada wartawan. Takutnya wartawan itu just
last updateLast Updated : 2023-08-01
Read more
PREV
1
...
151617181920
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status