Home / Rumah Tangga / Aku Tak Membencimu / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Aku Tak Membencimu: Chapter 161 - Chapter 170

194 Chapters

161. Bertahan Walau Terluka

Kieran menggeleng, tak terima melihat air mata bi Sarah jatuh. Kedua tangannya perlahan terulur, menahan bahu bi Sarah. "Bi, saya tidak apa-apa. Apa yang Ayyara lakukan pada saya itu memang pantas, karena ..." Kieran menghela nafas berat. Dia berusaha tersenyum di tengah hatinya yang sedang terluka parah. "Saya yang sudah memaksa Ayyara untuk menikah dengan saya. Jadi wajar saja jika saat ini Ayyara marah dengan saya."Bi Sarah menggeleng, masih tak terima dengan apa yang Ayyara lakukan pada tuan kesayangannya itu. "Jika nyonya Ayyara tidak mencintai tuan, kenapa tuan harus menikah dengannya? Kenapa tuan tidak bilang saja pada ibu dan bapak tentang hal itu, bibi yakin ibu dan pak Raymond pasti akan membatalkan perjodohan ini.""Tidak bi." Kieran mengukir senyum sakit. Entah mungkin dia terlihat bodoh kali ini, karena lebih memilih melanjutkan perjodohan itu walaupun sudah tahu dia akan terluka. Namun jika sampai perjodohan itu tidak terjadi, mungkin Kiera
last updateLast Updated : 2023-07-04
Read more

162. Harus Mendapatkanmu Kembali

Suara pintu diketuk berhasil mengalihkan perhatian seorang laki-laki yang sejak tadi terus menyibukkan dirinya di depan layar komputer. Seorang perempuan yang mengetuk pintu itu tersenyum manis, lalu berjalan menghampiri laki-laki itu dengan dua tangan yang dia sembunyikan di belakang tubuhnya. "Pagi ganteng," sapa perempuan itu yang sama sekali tak dibalas, laki-laki itu justru kembali mengarahkan pandangannya pada monitor di hadapannya, berusaha tak menggubris keberadaan perempuan itu. Ayyara menghela nafas pelan. Entah sampai kapan hubungannya dan Bagas akan seperti ini. Ayyara perlahan juga merasakan lelah, membuatnya beberapa kali berpikir apa dia harus menyerah saja mempertahankan Bagas?"Aku sangat sibuk, tolong jangan menggangguku.""Karena kamu sibuk, aku harap kamu tak akan melupakan makan siangmu." Ayyara menyodorkan ke atas meja laki-laki itu, sekotak nasi yang dia beli di kantin kantor barusan. "Aku baru saja selesai makan siang, ja
last updateLast Updated : 2023-07-04
Read more

163. Masih Terus Berusaha

Tujuh tahun kemudian.Seorang perempuan berambut panjang sepunggung tersenyum lebar, membawa sebuah amplop berwarna cokelat. Dia berjalan keluar tempat kerjanya, menyusul laki-laki yang tadinya lebih dulu keluar dari sana. "Kamu senang hari ini menerima gaji?"Keberadaan perempuan itu secara tiba-tiba di sampingnya membuat Bagas seketika tersentak kaget. Dia kemudian menoleh lalu mengukir senyum dan mengangguk mengiyakan apa yang Ayyara tanyakan barusan. "Uang ini akan aku berikan langsung pada pak Raymond. Dan sisanya akan ku bayar lagi nanti saat aku menerima gaji lagi."Ayyara mengangguk paham, dia kemudian menyodorkan amplop yang sejak tadi ada di tangannya kepada Bagas. Meminta laki-laki itu untuk menerimanya."Apa ini Ayyara?""Sesuai janjiku, aku akan memberikan gajiku padamu. Jadi hutangmu pada papa Raymond tinggal sedikit kan? Sebentar lagi kamu akan bisa untuk melunasinya, dan setelah lunas aku akan bercerai dengan mas
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more

164. Rencana

"OPA!" Seorang pria paruh baya yang tadinya sibuk membaca koran di teras rumahnya sambil membenarkan kaca matanya yang sesekali melorot, seketika tersentak kaget saat mendengarkan teriakan anak kecil dari kejauhan. Dia menoleh, membuat pandangannya kini terarah pada anak kecil berseragam merah putih yang baru keluar dari mobil berlari ke arahnya. Pria paruh baya itu tersenyum sumringah melihat kedatangan anak kecil itu, dengan segera dia langsung melipat kembali koran yang dia baca, melepas kaca matanya dan dia letakkan ke atas meja sampingnya. "Cucu opa!"Setelah sampai di hadapannya, Raymond langsung menggendong cucunya dan memeluknya dengan erat. Walau sangat sering bermain ke rumahnya, tapi entah kenapa Raymond selalu merasa sangat rindu pada Bara, seakan sudah sangat lama tak bertemu. Pandangan Raymond kini mengarah pada laki-laki yang juga berjalan ke arahnya, menyusul Bara. "Kieran. Kenapa kamu tidak bilang jika ingin
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more

165. Apa Rencana Kieran

Raymond berjalan menuju ruang tamu setelah salah satu pembantunya mengatakan padanya jika ada orang yang datang ke rumah ingin bertemu dengannya. "Sore pak," sapa laki-laki yang ada di ruang tamu itu dengan sopan saat melihat Raymond tiba. "Silakan duduk, Bagas."Bagas mengangguk, menurut. Dia dan Raymond kini duduk bersampingan di sofa ruang tamu. "Maaf pak, jika saya mengganggu waktunya. Saya hanya ingin memberikan ini pada pak Raymond." Bagas meletakkan dua amplop coklat di atas meja depannya. Menyodorkannya pada Raymond. "Hari ini saya menerima gaji. Jadi saya langsung berikan pada pak Raymond saja untuk mencicil hutang saya. Sisanya masih banyak ya pak, saya akan cicil lagi bulan depan."Raymond mengambil dua amplop itu, lalu dia berikan lagi pada Bagas. Membuat Bagas seketika menatapnya bingung."Kenapa pak?""Hutangmu pada saya sudah lunas. Temanmu yang melunasinya, jadi sekarang jika kamu ingin membayarkan ber
last updateLast Updated : 2023-07-06
Read more

166. Membawa Bara Pergi

Pagi itu, Ayyara baru saja keluar dari kamar. Dia sudah memakai baju rapi, bersiap untuk pergi ke tempat kerjanya. Namun sebelum itu, dia lebih dulu menghampiri Bara dan Kieran yang kebetulan sedang sarapan di ruang makan. "Bara," panggil Ayyara sambil tersenyum. Dia kini berdiri di samping tempat Bara duduk, anak itu belum selesai makan. "Bara masih makan?"Bara menjawab pertanyaan sang mama hanya dengan sebuah anggukan. "Kamu ingin berangkat sekarang?" tanya Kieran penasaran saat melihat istrinya sudah berpakaian rapi. "Kamu tidak makan dulu?""Tidak mas, aku sudah kenyang. Aku akan berangkat kerja menunggu Bara selesai makan. Biar hari ini aku yang mengantarkan Bara ke sekolah, sekalian aku berangkat ke tempat kerja."Kieran mendongak, menatap istrinya dengan sorot bingung. Dia sedikit tidak setuju dengan keputusan Ayyara barusan. "Jika kamu mengajak Bara berangkat sekarang, ini masih terlalu pagi. Takutnya teman Bara yang lainnya be
last updateLast Updated : 2023-07-06
Read more

167. Bersaing Mendapatkan Ayyara

Kieran terduduk lemas di ruang kerjanya, setelah mendapat video yang dikirim bi Sarah barusan."Ternyata kamu membawa Bara untuk bertemu dengan Bagas?"Kieran tersenyum sakit. Dia tidak tahu, kenapa sekarang hubungan Ayyara dan Bagas justru semakin baik. Padahal dia yakin dulu Bagas mulai menjauhi Ayyara karena takut dengan ancamannya. Tapi, sekarang kenapa berbeda?"Dia tidak takut lagi dengan ancamanku? Apa dia ingin bersaing denganku untuk mendapatkan Ayyara lagi?"Kieran melempar ponselnya ke atas meja kerjanya dengan kasar. Tak peduli jika ponsel itu nantinya akan pecah atau rusak, saat ini Kieran benar-benar marah. Dia ingin meluapkan emosinya ke benda-benda sekitarnya. Kedua tangannya mengusap wajahnya berkali-kali, berharap itu bisa sedikit meredakan pusing di kepalanya saat ini."Bara adalah anakku, bukan anaknya! Ayyara adalah milikku, tidak ada yang boleh merebutnya dariku!"Sebuah notifikasi panggilan kini m
last updateLast Updated : 2023-07-07
Read more

168. Romantis di Pagi Hari

Seperti hari biasanya. Pagi ini Ayyara sudah mulai menyiapkan dirinya untuk berangkat ke tempat kerja. Dia saat ini berdiri di depan cermin, berusaha menutup resleting kemeja bajunya yang ada di bagian punggung. Namun sayang sekali Ayyara cukup kesusahan saat menarik resleting itu ke atas. "Apa aku harus mengganti baju saja?" tanya Ayyara pada dirinya sendiri. Dia nyaris saja menyerah karena tak bisa juga menutup resleting bajunya. Padahal saat ini dia mengenakan kemeja blouse berwarna krim dan dia padukan dengan rok span pendek sampai atas lutut. Sangat cocok untuknya. Namun sayang sekali Ayyara tidak bisa menutup resleting bajunya. "Benar, sebaiknya aku harus berganti baju saja."Ayyara memegang kedua sisi baju bagian bawah, nyaris saja dia menarik bajunya ke atas agar terlepas dari tubuhnya. Namun pergerakan tangan Ayyara terhenti saat dia mendengar suara pintu kamar terbuka. Ayyara kembali menurunkan bajunya, lalu menatap laki-laki yang baru saja masuk ke kama
last updateLast Updated : 2023-07-07
Read more

169. Larut Malam

Terdengar suara langkah mendekat. Anak kecil yang sejak tadi sibuk menghamburkan mainannya di ruang tengah kini menoleh, menatap perempuan yang baru saja memasuki rumah. Senyum di bibir anak kecil itu mulai terukir, dia berdiri lalu berlari menghampiri perempuan itu."Mama!"Ayyara yang melihat anak kecil berlari ke arahnya, dengan sigap dia langsung menangkapnya. "Bara, jangan lari-lari.""Mama, kenapa mama pulangnya malam sekali? Papa juga belum pulang, jadi Bara enggak ada teman buat main. Bi Sarah sibuk bersih-bersih dapur."Ayyara mengernyit setelah mendengar pernyataan Bara barusan. Dia menatap arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, sudah menunjukan pukul sembilan malam. Tidak seperti biasanya Kieran pulang malam, biasanya laki-laki itu selalu pulang sebelum Ayyara tiba di rumah. "Mama, lihat!" Bara menunjuk mainan miliknya yang masih terhambur di ruang tengah. "Ayo temani Bara main, ma. Tadi sore Bara sudah bela
last updateLast Updated : 2023-07-08
Read more

170. Menciummu

Sampai kamar, Kieran mulai merebahkan tubuh sang istri secara perlahan ke atas kasur. Setelah selesai membaringkannya, Kieran kemudian menarik selimut tebal untuk menutupi tubuh Ayyara agar tak kedinginan. Dia tak langsung beranjak pergi. Kieran masih duduk di sisi kasur dekat Ayyara terbaring sambil memperhatikan wajah tenang sang istri. Tangannya perlahan terulur, mengusap lembut pucuk kepala perempuan itu dengan kasih sayang. Kedua sudut bibir Kieran mulai terangkat, mengukir senyum tipis yang nyaris tak terlihat."Tadi siang, aku membawa Bara ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA. Maaf aku tidak mengatakan ini padamu Ayyara. Aku juga telah meminta bi Sarah untuk tak menceritakan ini semua padamu. Aku tahu, pasti kamu akan marah jika tahu aku melakukan tes DNA pada Bara." Jujur dada Kieran saat ini terus berdebar gelisah, menunggu hasil DNA Bara keluar. "Aku tidak tahu, saat hasilnya nanti keluar. Apa aku sanggup melihatnya? Dan ... Semoga saja hasil
last updateLast Updated : 2023-07-08
Read more
PREV
1
...
151617181920
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status