Home / Rumah Tangga / Aku Tak Membencimu / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Aku Tak Membencimu: Chapter 121 - Chapter 130

194 Chapters

121. Rasa Nyaman Itu Mulai Terasa

Kieran hanya menghela nafas sabar. Dia sudah hafal bagaimana sifat perempuan itu. Jadi Kieran tak perlu ikut marah. Tanpa meminta izin pada Ayyara lebih dulu, laki-laki itu langsung menggendong Ayyara. Berniat untuk membawanya ke kamar. "Mas, mau apa kamu?" panik Ayyara saat Kieran tiba-tiba menggendongnya. Dia segera melingkarkan salah satu tangannya ke leher sang suami sebagai pegangan agar Ayyara tak terjatuh. Kieran tak langsung menjawab pertanyaan Ayyara, dia berjalan dengan santainya membawa Ayyara ke kamar. "Mas turunkan aku! Aku tahu aku berat, aku takut kamu tidak akan kuat dan menjatuhkan aku nantinya!"Kieran tahu Ayyara pasti sangat takut jika Kieran tak akan kuat menggendongnya dan berakhir menjatuhkan tubuhnya ke lantai. Tapi Kieran akan pastikan itu tak akan terjadi. "Jika kamu sudah tahu tubuhmu sekarang semakin berat, maka diam saja saat aku menggendongmu. Jika kamu banyak gerak aku justru akan sulit menjaga keseimbangan saat berjalan."A
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more

122. Janji Kieran Untuk Ayyara

Ayyara diam sesaat, kembali mengingat ucapan sang kakak padanya tadi siang. "Kamu juga mendengar apa yang diucapkan kak Ayuma tadi, kan?"Kieran tak mengiyakan. Tentu saja dia juga mendengarkannya, karena dia sendiri juga ada di sana. Membuat Kieran jadi berpikir, apa Ayyara tiba-tiba terlihat takut hanya kerena ucapan Ayuma tadi? "Bagaimana jika apa yang dikatakan kak Ayuma benar terjadi? Bagaimana jika kak Ayuma akan membuat rencana agar aku menderita mas? Mas aku takut."Kieran tersenyum berusaha menenangkan sang istri. Dia kemudian menggeser duduknya agar lebih dekat dengan Ayyara, lalu menggenggam tangan perempuan itu dengar erat. "Kamu tidak perlu khawatir Ayyara. Kakakmu bicara seperti itu hanya karena ingin membuatmu takut, dan dengan itu dia berpikir kamu akan menurut padanya. Ayyara, apapun yang ingin dilakukan kakakmu padamu, percayalah aku tidak akan tinggal diam. Aku akan selalu ada untuk melindungimu. Aku tidak akan membiarkan satu orang pun
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more

123. Tak Akan Membiarkan Ayyara Sendirian

Pukul tujuh pagi, Kieran sudah ingin bersiap untuk pergi ke kantor. Hari ini dia mendapat izin dari Ayyara untuk pergi bekerja. "Aku berangkat dulu ya," pamit Kieran pada sang istri setelah menyelesaikan sarapannya. Perempuan yang masih duduk di kursi makan sampingnya itu masih memasang wajah cemberut, membuat Kieran jadi tak tega untuk meninggalkannya. "Ayyara, kemarin aku sudah tidak masuk kerja. Tidak mungkin hari ini aku tidak datang lagi ke kantor. Tapi aku janji padamu, aku hanya sebentar saja. Setelah pekerjaanku selesai, aku akan segera pulang.""Jika pekerjaanmu selesai malam, berarti kamu akan pulang malam juga kan?" Kieran menghela nafas pelan. Dia tak mengerti, apa karena hamil Ayyara jadi bersikap seperti ini? Dulu sebelum hamil, Kieran rasa Ayyara sedikitpun tak peduli mau dirinya ke kantor atau tidak. "Aku akan pastikan, aku tidak akan pulang sampai malam. Paling lambat, sore aku pasti sudah pulang.""Tapi selama menungg
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more

124. Terjadi Sesuatu

Sore ini, Kieran bersama sekertarisnya baru saja selesai melakukan pertemuan dengan beberapa manager perusahaan cabang di luar. Dan kini dia dalam perjalanan kembali ke perusahaan pusat.Kali ini Kieran mengemudikan mobilnya dengan kecepatan lebih tinggi dibanding biasanya. Tentu dia tidak mau sampai pulang terlambat, karena dia sudah berjanji pada Ayyara untuk pulang sore. Walau terlihat sekedar hal kecil, namun Kieran tak mau menyepelekan janjinya itu. Dia tak mau jika sampai membuat sang istri kecewa padanya."Pak Kieran sepertinya terlihat terburu-buru mengemudikan mobil. Memangnya ada apa pak?" tanya Nasya sedikit penasaran. Sejak tadi dia duduk di jok mobil samping Kieran sambil memperhatikan laki-laki itu. Tentu saja Nasya juga merasakan ada yang aneh pada Kieran hari ini. "Saya sudah berjanji pada istri saya, sebelum malam tiba saya harus menjemputnya di rumah mama saya. Saya tidak mau jika Ayyara sampai kecewa karena saya tidak bisa menepati janj
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more

125. Firasat Sang Istri

Kieran terus menahan sakit, dia semakin menekan luka di perutnya agar darahnya tak semakin banyak keluar. Walau tangannya sudah mulai lemas, matanya sudah mulai berat untuk dibuka. Namun Kieran terus berusaha menahan semua itu. Pandangannya yang sudah mulai tak jelas, kini mengarah pada sekertarisnya yang terlihat nyaris menangis. "Nasya, ja ... ngan panik.""Bagaimana saya tidak panik pak? Darah pak Kieran keluar begitu banyak. Di sini tidak ada orang, apa yang harus saya lakukan?" Pikiran Nasya sudah buntu. Dia tak bisa berpikir jernih lagi di saat seperti ini. "Tel ... pon ..." Kieran tak bisa melanjutkan kalimatnya. Nyeri di sekitar perutnya semakin menjadi, tenaganya juga sudah nyaris habis. Namun mendengar sepenggal kalimat Kieran membuat Nasya kini mendapatkan ide. Dia tahu apa yang ingin Kieran katakan padanya. Dengan segera Nasya mengambil ponsel yang ada di dalam saku kemejanya. "Pak Kieran tolong bertahanlah sebentar."
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more

126. Rasa Takut Untuk Pertama Kali

Ayyara setengah berlari menyusuri koridor rumah sakit, bersama Daria dan juga Raymond. Pikirannya tak bisa tenang, setelah mendapat telepon dari Nasya jika Kieran saat ini tengah dilarikan ke rumah sakit. Dengan pandangan yang sudah buram karena genangan air mata di kelopak matanya. Ayyara terus berjalan tak mempedulikan kedua mertuanya yang tertinggal di belakang. Hingga sampai di depan ruang yang sebelumnya sudah ditunjukan pada seorang perawat di sana. Ayyara langsung membuka pintu ruangan itu tanpa meminta izin lebih dulu, lalu masuk ke dalam ruang itu begitu saja. Perempuan yang tadinya terduduk di kursi yang ada di dalam ruangan itu, kaget menyadari kedatangan Ayyara. Langkah Ayyara perlahan melambat saat hampir sampai di sebuah brankar pasien tempat seorang laki-laki terbaring tak sadarkan diri di sana. "Kieran!" teriak Daria menahan tangis saat melihat putranya saat ini terbaring tak berdaya. Dia bergegas menghampiri Kieran, menatap ke
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more

127. Bangunlah Kieran!

Daria mengusap lembut punggung menantunya itu. Daria juga ingin menangis, namun sebisa mungkin dia tahan agar tak membuat Ayyara semakin sedih. "Kamu tenang Ayyara. Kamu harus yakin jika Kieran tidak akan kenapa-napa. Pasti Kieran baik-baik saja.""Nasya, apa yang dikatakan dokter tadi setelah Kieran selesai ditangani?" tanya Raymond yang juga khawatir, namun dia tetap berusaha tegar demi Daria dan Ayyara. "Luka tusukan di perut pak Kieran cukup dalam, tapi sudah dokter jahit. Pak Kieran tadi juga banyak kehilangan darah, tapi untungnya di sini banyak stok kantong darah, dan golongan darah pak Kieran tidak sulit untuk dicari. Dokter juga mengatakan, mereka belum bisa memastikan kapan pak Kieran akan sadar. Jadi kita hanya bisa menunggu saja."Pandangan Raymond kembali mengarah pada putranya yang masih terbaring tak sadarkan diri di atas brankar itu. "Mama dan Ayyara tidak perlu khawatir. Ini hanya luka tusukan. Kieran bukan anak yang l
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more

128. Ayyara Tanpa Kieran

Tiga hari sudah, Kieran belum juga siuman. Seorang perempuan tengah hamil tua masih duduk di kursi samping brankar tempat Kieran terbaring. Setiap hari dia duduk di sana, menunggu sang suami membuka mata. Pandangannya sedikitpun tak teralihkan dari wajah pucat Kieran, menatapnya dengan sorot kosong."Ayyara."Ayyara masih tak menghiraukan panggilan barusan. Seorang wanita masuk ke ruangan itu, menghampiri Ayyara. "Kamu belum makan sayang. Sudah tiga hari ini kamu terus seperti ini, kemarin kamu juga hanya makan satu suap nasi. Ayyara, kamu sedang hamil. Mama tidak mau bayi di dalam kandunganmu kenapa-napa."Ayyara menggeleng lemah. Dia sebenarnya juga lapar, tapi setiap ingin menyuap makanan ke mulutnya Ayyara selalu teringat dengan kondisi Kieran, dan membuatnya tak sanggup untuk menelan makanan itu. Melihat Kieran tak kunjung sadarkan diri, tentu perasaan takut terus saja menghantui Ayyara. Entah kenapa Ayyara selalu merasa jika tanpa Kieran, s
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more

129. Siuman

Daria menggeleng tetap tak memberi izin sang menantu untuk pergi. Dia menyesal telah menceritakan pada Ayyara apa yang Raymond ceritakan padanya. "Jangan Ayyara, tolong dengarkan mama!""Tapi ma -""Ayyara ..."Ayyara dan Daria seketika tertegun. Mereka menoleh menatap laki-laki yang masih terbaring di atas brankar. Matanya masih belum terbuka, tapi baru saja Ayyara mendengar suaranya."Mas Kieran," panggil Ayyara berharap laki-laki itu akan menyebut namanya lagi. "Mas, kamu sudah sadar kan mas?"Kedua sudut bibir Daria perlahan mengukir senyum lega. Dia bisa mendengar suara putranya kembali itu saja bisa membuatnya lebih tenang. "Lihatlah Ayyara, Kieran memanggilmu. Apa kamu ingin pergi? Bagaimana jika saat Kieran bangun dia mencarimu? Apa kamu tega meninggalkannya?"Ayyara kembali terduduk di kursi yang dia duduki semula. Menatap wajah Kieran yang masih tenang, dia lalu menggeleng pelan. "Ayyara tidak akan pergi ma. Ayyara akan
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more

130. Takut Kehilangan Bukan Berarti Sayang

Pandangan Kieran kini mengarah pada sang istri yang tengah menangis tanpa suara. Nyaris tak percaya dengan apa yang dikatakan mamanya barusan, tapi saat ini Kieran juga melihat Ayyara sedih. Benarkan perempuan itu mengkhawatirkannya?"Ayyara ...""Mas." Ayyara memeluk Kieran, sambil terisak. Dia tak bisa menghentikan tangisnya. "Kenapa kamu sedih?" tanya Kieran dengan nada pelan. Dia masih tak mempunyai tenaga untuk berbicara nyaring, bahkan saat dirinya bersuara saja nyeri di perutnya semakin bertambah. Tangannya yang masih lemas, Kieran paksakan untuk bergerak. Mengusap rambut sang istri secara perlahan, berusaha memberikan ketenangan. "Jangan menangis.""Bagaimana aku tidak menangis mas? Kamu membuatku takut. Kamu tidak sadar selama tiga hari. Aku takut jika kamu tidak bangun lagi, apa yang harus aku lakukan tanpamu? Siapa yang akan menemaniku saat aku melahirkan nanti?""Jadi kamu berpikir jika aku akan meninggal?" Kieran tersenyum m
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
20
DMCA.com Protection Status