Home / Rumah Tangga / AKU LELAH, MAS! / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of AKU LELAH, MAS!: Chapter 11 - Chapter 20

52 Chapters

bab 11. Kedatangan Keluarga Suami

Flash back OnSatria mulai menerangkan dan aku menyimak dengan sungguh-sungguh. "Bercerai itu hal yang boleh dalam Islam, tapi dibenci Allah, emang mau ta, kita hidup sekali tapi dibenci oleh Allah?" tanya Satria padaku."Karena itu seharusnya dalam menikah, kenali betul watak pasangan kita, apa dia kikir, apa dia boros, apa pemalas, apa kasar, sehingga kita tidak menyesal dan bercerai di kemudian hari. Tidak terburu-buru dan grusa-grusu saat memilih pasangan. " Sambungnya lagi.Wajahku memerah. Aku tersindir."Bercerai yang diperbolehkan menurut agama Islam adalah Fasakh dan khulu'.Fasakh adalah batalnya akad atau lepasnya ikatan pernikahan antara suami istri yang disebabkan terjadinya cacat atau kecacatan pada akad itu sendiri, atau disebabkan hal-hal yang datang kemudian yang menyebabkan akad tidak dapat dilanjutkan, contoh setelah menikah, ternyata diketahui bahwa pasangannya tersebut, saudara kandung, saudara seayah, atau seibu, atau saudara sepersusuan, kemudian bisa juga karen
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

bab 12. Rencana Bekerja

Flash Back On"Menurut saya, selaku bapak dari Dea lanjut atau tidaknya pernikahannya dengan Arya, kita dengarkan langsung Dea saja." Jawab bapakku.Semua mata mengarah padaku. Wajahku memerah. Aku memperbaiki posisi duduk yang terasa miring sebelum bersuara. Sekilas aku melirik mas Arya yang memandang tajam padaku. Dengan perlahan dan menundukkan kepala aku menjawab, "Ehm..., sebenarnya saya ingin pernikahan ini tidak diteruskan, karena prinsip saya dan mas Arya berbeda dalam hal keuangan, mas Arya terlalu boros, tidak bisa menabung, dan tidak mau membantu pekerjaan rumah tangga, mas Arya juga beberapa kali meminta uang pada saya." Aku menelan ludah. Tenggorokanku terasa kering."Permisi sebentar, saya ingin memberi masukan," terdengar suara mbak Nira."Menurut saya, pernikahan Dea dan Arya yang masih sebentar membuat mereka kaget dan belum bisa beradaptasi dengan kondisi baru mereka. Kalau masalah nafkah, suami saya, mas Erick insyallah bisa membawa Arya masuk dalam perusahaan pe
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

bab 13. Mimpi Buruk

Flash back OnAku baru teringat saat sebulan puasa penuh kemarin sampai saat ini, aku belum haid.'Ya Allah, apa aku hamil,' batinku.Aku lantas menyiramkan air ke dalam kloset, dan berkumur serta cuci muka, kemudian membuka pintu kamar mandi. Tampak wajah ibu penuh kecemasan."Ada apa, Nduk?" tanya ibu. Telapak tangan kanannya mendarat di keningku."Tidak apa-apa, Bu, hanya Dea ingat kalau sebulan puasa kemarin sampai saat ini Dea belum haid. " Jawabku. " Jangan-jangan kamu hamil, nduk, " seru ibuku.Tangannya menarikku dari depan kamar mandi dan membimbingku untuk duduk di kasur."Apa malam ini beli test pack ya, tapi apa sudah ada apotik buka saat lebaran hari ketiga?" tanya ibu antusias.Aku menggeleng perlahan. "Dea juga tidak tahu Bu apotik ada yang sudah buka apa belum, jangan khawatir, besok pagi Dea coba cari apotik terdekat. Semoga saja sudah ada yang buka." Jawabku." Wah, kalau kamu beneran hamil, Alhamdulillah banget, ibu mau punya cucu lagi." Kata ibu.Aku tersenyum. Da
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

bab 14. Aku Hamil

Flash back OnTest pack telah di tangan. Semalam aku sudah googling dan menurut waktu terbaik untuk kehamilan adalah saat bangun tidur di pagi hari karena kadar Hcgnya tertinggi. Tapi kalau memang hamil, dicek kapanpun tetap positif.Bergegas aku mempersiapkan gelas bekas air mineral kemudian masuk ke kamar mandi.Setelah air kencing tertampung di gelas air mineral, aku memasukkan test pack tersebut.Kutunggu dengan hati berdebar. Tidak sampai satu menit tampak garis dua tercetak jelas pada test pack tersebut.Aku tercekat. Antara siap dan tidak menerima kehamilan ini.Kutuang sisa air kencing di gelas air mineral ke kloset dan menyiramnya dengan air bersih. Membilas gelas dan test packnya dengan hati-hati. Kemudian kubuang gelas bekas air mineral ke tempat sampah.Kudekati ibuku sambil mengangsurkan test pack milikku. " Bu, lihat hasilnya, aku hamil." Kataku antara senang dan sedih. Senang karena sebentar lagi aku akan jadi ibu. Sedih karena mas Arya belum mendapat pekerjaan pasti un
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

bab 15. Rencana Melahirkan si Rumah Mertua

Flash back On Usia kandunganku kini memasuki 8 bulan, selama hamil, anak dalam perutku tidak pernah rewel. Aku memeriksakan kehamilan di bidan 3 kali, dan di dokter kandungan 3 kaki juga. Sementara mas Arya sudah diterima kerja di pertambangan batu bara. Walaupun mas Arya lulusan fakultas ilmu informatika di salah satu universitas swasta di kota ini, namun entah mengapa mas Arya lebih memilih berwiraswasta daripada melamar pekerjaan. Untung saja berkat mas Erick, suami mbak Nira, mas Arya bisa dimasukkan ke perusahaan pertambangan bagian operator alat berat sebulan setelah keberangkatan mas Arya ke kalimantan.Selama hamil, aku rajin sekali melakukan jalan-jalan pagi dan senam hamil, kata bidan dan dokter tempat aku memeriksakan kehamilan memang senam hamil berguna untuk melenturkan otot jalan lahir, sehingga memudahkan kepala turun saat proses melahirkan.Senam hamil ini diperuntukkan untuk orang yang hamil normal, tanpa ada kelainan bawaan atau masalah kesehatan yang menyertai.
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

bab 16. Bu Bidan Alya

Flash Back OnSeusai bapak dan ibu tidak terlihat lagi, aku masuk ke dalam rumah."Dea, coba sini dulu, ibu mau bicara," ujar ibu mertuaku sambil menepuk sofa disampingnya pertanda aku diharuskan duduk."Iya Bu, ada apa?" tanyaku singkat sambil menjatuhkan pantat di sofa samping mertua."Kata Arya, kalau di rumahmu nyucinya pake mesin ya?" tanya bu mertua."Iya bu, pakai mesin, memang kenapa bu?" aku semakin penasaran."Di sini kan tidak ada mesin cuci, karena mesin cuci menurut ibu tidak bersih nyucinya, jadi biar kamu gak kerepotan, ibu carikan ART selama kamu tinggal di sini. Gimana?" tanya ibu mertuaku."Oh iya sudah bu, yang tadi nyiapin snack dan minuman itu ARTnya?" tanyaku balik."Iya, namanya Sumi. Mbak Sumi, di sini sudah 2 minggu bantu-bantu ibu terlebih dahulu, 2 minggu lagi, kamu kasih gaji ya?" pinta ibu."Kira-kira berapa standard bayaran ART di daerah sini, Bu?" tanyaku memastikan."Datang jam 8 pagi, pulang sekitar jam 2 siang, bersih-bersih rumah, nyuci, setrika, n
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

bab 17. Melahirkan itu Sakit

Flash Back OnAku berjalan-jalan di taman depan rumah. Sesekali duduk di gazebo. Memegangi perut yang mengencang. Membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an sambil berdoa semoga diberi kelancaran dalam persalinan.Tak lama kemudian, datang tergopoh-gopoh mertuaku dengan mbak Sumi. Membawa tas berisi bajuku dan baju bayi."Dea, ini tas yang sudah kamu siapkan tadi di atas kasur kamu langsung ibu bawa, tidak ibu cek lagi isinya. Emang kamu yakin tidak ada yang ketinggalan?" tanya ibu mertua."Insyallah tidak Bu, sudah Dea bawa semua ini, kan sudah ada di buku KIA, kalau melahirkan bawa baju ganti ibu, baju bayi, pamp*rs, popok kain, gurita ibu dan bayi, CD dan pembalut, gedong, jarik, peralatan mandi ibu, sisir, dan susu serta botolnya untuk berjaga-jaga kalau ASI belum keluar."Jawabku panjang lebar."Ya sudah kalau gitu, ini ibu juga bawakan ponsel dan dompetmu. Coba kabari Arya kalau kamu sudah akan bersalin." Pinta ibu.Aku menerima ponsel yang diserahkan oleh ibu mertua padaku.Membuka lay
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

bab 18. Mitos Setelah Melahirkan

Flash back OnTangis bayiku memecah keheningan kamar bersalin."Alhamdulillah, lahir normal, lengkap, sehat , laki-laki ya Nduk, " Seru bu Alya sambil meletakkan bayiku di dada untuk melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini)."Masih belum selesai ya Nduk, ini ari-arinya masih harus dikeluarkan." Kata bu bidan."Iya Bu, tadi jam berapa lahirnya ?" tanyaku."Jam 12.10, " Jawab bu Alya. Tidak lama kemudian muncullah ibu mertuaku membawa segelas teh untukku bersamaan dengan itu ponselku berbunyi."Tolong angkatkan teleponnya, Bu," pintaku. Ternyata yang menelepon adalah bapak yang sudah sampai di rumah ibu mertua. Ibu mertua segera mengangkat teleponnya dan mengaktifkan speaker."Assalamu'alaikum, Pak, ini Dea sudah melahirkan, ""Wa'alaikumsalam, wah, alhamdulillah, dimana rumah bidannya?""Di depan rumah saya ke arah selatan, rumah keempat. Ada palang namanya pak,""Ya sudah saya segera kesana, assalamu'alaikum,""Wa'alaikumsalam,"Tidak lama kemudian, terdengar suara langkah kaki dari lua
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

bab 19. Penjelasan Bu Alya

Flash back onSetelah banyak aturan yang dikatakan oleh mertuaku, aku menuju kamar dan meraih ponselku.Aku mulai mencari penjelasan tentang mitos ibu menyusui. Ternyata semua larangan dan perintah yang ibu mertua berikan padaku termasuk mitos berdasarkan kebiasaan turun temurun saja, tidak ada bukti ilmiahnya.Namun aku bingung, bagaimana menjelaskan pada mertuaku tentang mitos tersebut tanpa bermaksud menggurui.Ditengah aku berpikir, tiba-tiba mas Arya telepon. Cepat aku tekan tombol hijau pada ponselku."Assalamu'alaikum, Dea, aku udah di bandara Sepinggan ini, mau chek in, gimana Surya?""Wa'alaikumsalam, Surya tadi habis mandi sama mbah Darmi, terus aku ajak berjemur dan sekarang tidur. ASIku belum keluar, mungkin habis ini aku beli ASI booster di bu Alya saja,"jawabku."Ya sudah, aku bawakan oleh-oleh banyak dek, tungguin ya," ucap mas Arya."Lo Mas, kok beli oleh-oleh banyak sih, kan habis ini kita butuh biaya untuk aqiqah Surya?" tanyaku cemas."Gampang itu, ntar bisa pinjam
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

bab 20. Kepulangan Arya

Flash back OnSepulang bu Alya dari rumahku, aku meminta tolong mbak Sumi untuk membelikan ASI booster ke rumah bu Alya.Kemudian aku berjalan ke kamar, kulihat ibu mertuaku sedang mengelus-elus kening Surya.Saat melihat aku datang, ibu mertuaku berkata," Ibu lo dulu anak lima itu pake bengkung dan mandi wuwung semua, nggak papa tuh, semua sehat, "'Aduh, masalah ini belum kelar rupanya,'batinku."Kenapa ibu tadi tidak tanya ke bu Alya saja?" tanyaku.Ibu diam dan tidak menjawab."Mungkin perumpamaannya begini bu, seperti orang yang makan banyak sambel, bisa beresiko sakit perut sampai diare, tapi tidak semua orang diare, ada yang makan sambel banyak aman-aman saja, karena memang tergantung kondisi dan daya tahan perut, tapi tetap ada resiko diare pada setiap orang, mungkin seperti itu bu penjelasannya," sahutku hati-hati.Mertuaku terdiam dan meninggalkanku sendirian di kamar. 'Memang sensitif kalau masalah mitos ini,'batinku.Usai mbak Sumi datang dan membawakan ASI boosterku, aku
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status