Home / Fantasi / Legenda Pendekar Naga Putih / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Legenda Pendekar Naga Putih: Chapter 111 - Chapter 120

135 Chapters

Lembah Terkutuk

Langit di atas Istana Nirvana Surgawi dipenuhi awan gelap saat Wu Long dan Putri Kaisar kembali tanpa membawa Permata Keabadian. Para penjaga membungkuk dengan hormat saat mereka memasuki balairung utama, namun suasana di dalam terasa dingin. Kaisar Nirvana Surgawi duduk di singgasananya yang megah, matanya menyala dengan kemarahan yang sulit disembunyikan.“Wu Long,” suara Kaisar menggelegar seperti guruh. “Kau kembali tanpa membawa Permata Keabadian. Apakah nyawamu terlalu murah hingga kau gagal dalam tugas sepenting itu?”Wu Long menunduk, mencoba menahan amarah dan rasa bersalahnya. “Yang Mulia, permata itu terlalu berbahaya untuk dibiarkan ada. Kutukannya lebih besar dari manfaatnya. Kami memutuskan untuk menghancurkannya demi keselamatan dunia.”Kaisar bangkit, wajahnya memerah karena amarah. “Keputusanmu? Kau berani memutuskan tanpa persetujuanku? Aku mengutusmu untuk membawanya kepadaku, bukan untuk bermain hakim atas nasib dunia!”Putri Kaisar maju, suaranya lembut namun tega
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Sekte Api Merah

Wu Long melangkah masuk ke Lembah Terkutuk, hawa dingin menyusup melalui jubahnya. Kabut hitam menghalangi pandangan, sementara suara angin berbisik seperti rintihan makhluk tak kasat mata. Langit di atasnya tampak seperti kain suram yang tak pernah mengenal matahari. Wu Long tahu bahwa setiap wilayah di lembah ini bukan hanya penuh bahaya, tetapi juga misteri yang tak terpecahkan.Begitu ia melangkah lebih dalam ke wilayah Sekte Api Merah, hawa panas yang menyengat tiba-tiba menggantikan dinginnya kabut. Udara di sekitarnya bergetar, dan suara ledakan kecil terdengar di kejauhan. Wu Long berdiri di tepi jurang besar. Di bawahnya, sungai lava mengalir deras, menciptakan suara gemuruh yang mengintimidasi. Untuk melintasi jurang itu, ada sebuah jembatan batu sempit yang tampak rapuh, seakan-akan satu langkah keliru akan membuat siapa pun jatuh ke kematian mereka.Saat ia mulai melangkah di jembatan, suara tawa terdengar dari kejauhan.“Wu Long! Jadi kau telah sampai di wilayah kami,” t
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Sekte Awan Hitam

Begitu meninggalkan wilayah Sekte Api Neraka, Wu Long memasuki wilayah Sekte Kabut Hitam. Kabut hitam kembali menyelimuti perjalanan Wu Long, tapi kali ini terasa lebih berat, lebih dingin, seolah-olah ada sesuatu yang mengintai di dalamnya. Suara bisikan mulai terdengar di telinganya, memanggil namanya dengan nada lembut namun menakutkan.Wu Long berhenti, mengerutkan kening. “Ilusi,” gumamnya. “Mereka mencoba mengacaukan pikiranku.”Dari kegelapan, sosok-sosok bayangan mulai muncul, wajah mereka samar seperti mimpi buruk. Setiap langkah Wu Long terasa seperti menginjak pasir hisap, semakin sulit untuk bergerak. Ia mencoba memfokuskan pikirannya, namun bisikan itu semakin keras.“Kenapa kau bertarung? Kenapa kau berjuang? Kau hanya boneka. Menyerah saja.”Wu Long mengepalkan tangannya, membentuk segel dengan gerakan cepat. “Aku tidak akan jatuh pada trik murahan ini,” katanya dengan suara tegas.Namun, dari kegelapan, seorang lelaki berjubah hitam melangkah maju. Matanya merah sepert
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Sekte Bumi Hijau

Langkah Wu Long kini membawanya ke wilayah yang berbeda. Di hadapannya, bukit-bukit hijau menjulang, dengan akar-akar pohon raksasa yang tumbuh seperti labirin. Udara di sini berat dengan aroma tanah dan dedaunan basah, namun Wu Long tahu bahwa keindahan ini menyembunyikan bahaya yang mematikan.“Wilayah Sekte Bumi Hijau,” gumamnya. “Mereka terkenal dengan pertahanan mereka. Ini akan menjadi ujian kesabaran.”Saat ia melangkah lebih dalam, tanah di bawahnya mulai bergerak. Dari balik tanah, sosok-sosok besar muncul—makhluk-makhluk batu yang hidup, penjaga wilayah ini. Di kejauhan, seorang wanita berjubah hijau berdiri di atas pohon raksasa, matanya tajam mengawasi Wu Long.“Berani sekali kau memasuki wilayah kami,” katanya, suaranya menggema seperti gemuruh gunung. “Jamur Seribu Tahun adalah akar dari kehidupan kami. Kau tak akan bisa mengambilnya dariku.”Wu Long mengepalkan tangannya, bersiap untuk menghadapi ujian yang tak kalah berat dari sebelumnya. Kini, bukan hanya kekuatannya
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Sekte Es Putih

Saat Wu Long melangkah keluar dari wilayah Sekte Bumi Hijau, hawa di sekitarnya berubah drastis. Udara lembap dan penuh kehidupan tadi kini digantikan oleh angin dingin yang menusuk tulang, dan tanah di bawah kakinya berubah menjadi bebatuan kasar yang retak. Wilayah berikutnya, Sekte Es Putih, telah menyambutnya.Di kejauhan, gunung-gunung es menjulang, memantulkan sinar matahari yang terpantul tajam dari permukaannya. Namun, bukan keindahan itu yang menarik perhatian Wu Long. Sesuatu yang lain menyelimuti tempat ini—keheningan yang mencekam, seolah-olah waktu berhenti.Ia merasakan hawa dingin yang semakin menggigit, membuat langkahnya melambat. Tapi lebih dari itu, ia bisa merasakan sesuatu yang bergerak di dalam bayangan, mengawasinya.“Wilayah ini lebih ganas daripada yang sebelumnya,” pikir Wu Long, tangannya bersiap membentuk segel kapan saja. “Sekte ini dikenal dengan kekuatan mereka yang dapat menghancurkan jiwa, bukan hanya tubuh.”Tiba-tiba, angin berdesir, membawa butiran
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Sekte Angin Biru

Saat Wu Long melangkah lebih jauh, aura dingin dari wilayah Sekte Es Putih perlahan memudar, tetapi di kejauhan ia bisa merasakan tekanan yang lebih hebat menanti. Wilayah terakhir, Sekte Angin Biru, sudah dekat. Wu Long tahu ini bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga kekuatan mental dan spiritualnya. Sekte Angin Biru dikenal sebagai sekte yang paling misterius, dengan teknik yang menggabungkan kecepatan, ilusi, dan serangan mematikan yang datang seperti angin badai.Ketika ia mendekati perbatasan wilayah itu, langit berubah menjadi kelabu pekat, seolah-olah badai raksasa sedang terbentuk. Angin kencang menerpa tubuh Wu Long, membawa debu dan serpihan dedaunan kering. Suara gemuruh terdengar di kejauhan, seperti ratusan naga yang bergerak serempak. Wu Long berhenti sejenak, mengatur napasnya sambil menyesuaikan posturnya agar tidak terhempas oleh angin yang kian ganas.“Angin ini… bukan angin biasa,” pikirnya. “Ada energi yang mengalir di dalamnya. Mereka menguji daya tahan m
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Kemurkaan Kaisar

Wu Long menatap Jamur Seribu Tahun di tangannya dengan tatapan penuh tekad. Tanpa ragu, ia menyantapnya hingga tak bersisa, serpihan terakhir pun masuk ke dalam mulutnya. Rasa jamur itu meluncur di tenggorokannya, menyisakan sensasi dingin yang aneh namun menyegarkan. Ia tertawa terbahak-bahak, suaranya bergema di tengah hutan sunyi."Biar saja! Kaisar gila itu akan tetap menghukumku mati meski aku menyerahkan Jamur Seribu Tahun ini. Lebih baik aku memakannya sendiri untuk menambah kekuatan kultivasiku dan memperpanjang umurku. Hahaha! Padahal aku sudah Immortal!" teriak Wu Long dengan nada penuh ejekan.Tawanya menggema hingga ia tiba di gerbang Istana Nirvana Surgawi. Para penjaga meliriknya dengan tatapan bingung, tapi tidak menghentikannya. Wu Long berjalan dengan langkah santai, senyumnya tak pernah pudar, seolah membawa kemenangan besar.Penasehat Yuan menyambutnya dengan wajah penuh harapan. "Wu Long! Kau berhasil, bukan? Kau membawa Jamur Seribu Tahun?" tanyanya, nada suaranya
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

Puncak Kultivasi Immortal

Wu Long berdiri dengan punggung tegak, tubuhnya dikelilingi oleh aura tenang yang bertolak belakang dengan kekacauan di aula istana. Ia bisa merasakan tekanan dari Kaisar yang seperti badai siap menghancurkan. Tapi justru, sensasi itu membuatnya merasa hidup—darahnya mengalir dengan semangat yang baru saja ia peroleh.Kaisar Nirvana Surgawi menggeram, suaranya rendah namun mengancam, seperti gemuruh gunung yang siap meletus. "Kau pikir tindakan bodohmu ini akan membebaskanmu? Tidak, Wu Long. Ini hanya akan memastikan bahwa hidupmu berakhir di tanganku!"Suara lantang Kaisar menggema di seluruh aula. Para penjaga menggenggam tombak mereka erat-erat, siap melangkah maju kapan saja. Namun, Wu Long hanya tersenyum tipis, matanya menatap Kaisar dengan tenang, seolah tantangan ini hanyalah angin lalu."Menarik," kata Wu Long sambil melangkah perlahan, langkahnya bergema di lantai batu marmer yang dingin. "Aku mungkin tidak bisa lolos dari takdirmu, Yang Mulia. Tapi aku bisa memastikan satu
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Lembah Abadi Tanpa Waktu

Wu Long melesat di bawah langit malam, tubuhnya menyatu dengan kegelapan. Angin dingin menampar wajahnya, menyusup hingga ke tulang, tetapi bukan itu yang ia rasakan paling kuat. Di dalam dirinya, ada sesuatu yang menggelegak—panas, berdenyut, hidup. Energi dari Jamur Seribu Tahun mengalir deras di setiap nadinya, membuatnya merasa lebih ringan, lebih kuat, lebih sadar akan dunia di sekitarnya.Ia menajamkan indranya. Suara gemerisik dedaunan yang tersapu angin terdengar begitu jelas, setiap embusan napas bumi seakan berbisik di telinganya. Bintang-bintang di langit tampak lebih terang, bercahaya seperti lentera-lentera kecil yang menuntunnya ke takdir baru. Ia merentangkan tangannya sedikit, merasakan keseimbangan sempurna antara dirinya dan dunia."Aku bebas," bisiknya.Namun, senyum yang hampir terbentuk di bibirnya segera pudar. Kebebasan ini datang dengan harga yang mahal. Kaisar Nirvana Surgawi bukanlah penguasa yang akan diam saja. Dengan sifatnya yang penuh dendam dan kejam, s
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Cawan Sejuta Ilmu

Kabut tebal melayang di sekeliling mereka, berputar seperti ular raksasa yang mengintai mangsanya. Udara dingin merayap ke kulit Wu Long, menusuk hingga ke tulang, namun perhatiannya terkunci pada bayangan yang perlahan muncul di hadapannya. Seiring kabut yang tersibak, sebuah kuil tua terbentang di tengah lembah—megah dalam kesunyian waktu. Pilar-pilar batu menjulang tinggi, dihiasi ukiran kuno yang tertutup lumut hijau lembap, seolah bisikan zaman masih bersembunyi di dalamnya. Aroma tanah basah bercampur dengan keheningan yang pekat, menggema dalam detak jantung Wu Long yang semakin cepat. Ada sesuatu di sana—sebuah energi purba yang berdenyut di udara, seperti detak jantung makhluk kuno yang tertidur."Di dalam sana," suara wanita di sampingnya terdengar lembut, namun ketegasan di dalamnya tak terbantahkan. Ia mengangkat tangannya, menunjuk ke arah kuil. "Cawan Sejuta Ilmu bersemayam di sana. Peninggalan kuno yang menyimpan jawaban atas segala pertanyaan, kekuatan untuk menguasai
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more
PREV
1
...
91011121314
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status