Home / Romansa / Bangkitnya Suamiku yang Perkasa / Chapter 811 - Chapter 820

All Chapters of Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Chapter 811 - Chapter 820

884 Chapters

Bab 811

Theo mendarat pukul 00.15 tengah malam.Mike datang menjemput Theo bukan atas perintah Anisa, tetapi atas permintaan Eden. Eden menelepon Mike dan memaksanya untuk menjemput Theo.Ketika Mike bertanya Theo tinggal di mana, Eden menyuruh Mike untuk mengantar Theo ke rumahnya Anisa.Sesampainya Theo dan Mike di rumah, semua orang sudah tidur, terkecuali Anisa yang masih menunggu di ruang tamu."Orangnya sudah kujemput dengan selamat. Sudah, 'kan? Nggak ada urusan apa-apa lagi? Aku ngantuk," kata Mike sambil menguap.Anisa tidak menghiraukan Mike, sedangkan Theo hanya fokus menatap Anisa. Selama ada Anisa, Theo tidak bisa mengalihkan pandangannya kepada orang lain.Mike merasa seperti obat nyamuk. Karena diacuhkan, dia pun bergumam dengan canggung, "Aku tidur, ya?"Anisa dan Theo tetap tidak menghiraukannya.Akhirnya Mike kembali ke kamar dan menelepon Eden untuk mengomel.Di ruang tamu.Melihat Theo yang membawa kopernya sendiri, Anisa pun bertanya, "Kamu tidak bawa pengawal?""Tidak." T
last updateLast Updated : 2023-10-31
Read more

Bab 812

Terdapat banyak perlengkapan anak-anak di kamar Anisa.Jika Anisa memang berniat membiarkan Theo tidur bersama, seharusnya Anisa membereskan kamar ini sebelum Theo datang.Anisa berpikir sebentar dan memutuskan untuk jujur. "Rumahku memang tidak terlalu besar. Aku mempekerjakan beberapa pelayan baru untuk mengurus rumah. Selain pelayan, aku juga menambah jumlah pengawal. Kamar di rumah tidak cukup ....""Kalau tidak ada kamar, aku tidur di hotel saja." Theo tidak mau mempersulit Anisa."Hmm, sebenarnya masih ada 1 kamar, tapi ...," kata Anisa dengan suara rendah.Sekarang sudah larut malam, Anisa tidak tega membiarkan Theo pergi mencari hotel sendirian. Ditambah, Theo juga tidak membawa pengawal. Bagaimana kalau terjadi sesuatu kepada Theo?Theo tidak memahami maksud Anisa. Kalau masih tersisa kamar, kenapa Anisa mengizinkan Theo untuk menempati kamar utama?"Kamu tidur di sini, aku tidur di kamar yang tersisa." Anisa tidak ingin Theo salah paham. "Kamar yang tersisa agak kecil, kayakn
last updateLast Updated : 2023-10-31
Read more

Bab 813

Sebenarnya tidak ada masalah apa-apa di antara Theo dan Anisa. Mereka hanya suka membesar-besarkan sebuah masalah yang kecil.Jika dilihat dari sikapnya, Theo bukan datang untuk bertengkar. Perlahan-lahan, suasana hati Anisa pun terasa lebih tenang.Keberadaan ketiga anak mereka membuat Theo dan Anisa jauh lebih menjaga sikap. Theo belajar mengalah, sedangkan Anisa berusaha untuk tidak membuat Theo marah.....Setelah mandi, Theo duduk di tempat tidur, lalu mengeluarkan ponselnya untuk membaca pesan dari Eden.Eden mengirimkan bukti pemesanan hotel.[ Pak, aku sudah memesan hotel yang ada di dekat rumah Anisa. Pulang-pergi hanya memakan waktu 10 menit. ]Mike memberi tahu Eden bahwa Theo tidur di kamar pelayan. Tentu saja Eden tidak terima atasannya diperlakukan seperti ini.Kalaupun sudah tidak mencintai Theo, Anisa juga tidak berhak menyiksanya seperti ini.Theo membalas.[ Batalkan hotenya. Aku tinggal di rumah Anisa. ]Eden membalas.[ Tapi kenapa Anisa tega membiarkan Anda tidur d
last updateLast Updated : 2023-11-01
Read more

Bab 814

Theo hanya mendengus kecil, entah karena kesal atau kesakitan.Tiba-tiba, terdengar suara gemerisik di depan pintu. Mike menggendong Wilona, sedangkan Bibi Wina menggendong Wilson. Mereka berempat berdiri di depan pintu untuk mengecek keadaan Theo.Theo heran melihat mereka, kenapa mereka tidak masuk dan malah berdiri di depan? Meskipun Theo malu karena kepalanya terbentur, dia sama sekali tidak marah.Setelah selesai membalut kepala Theo, Anisa mengemas kota obat dan berkata, "Habis sarapan, kita ke rumah sakit.""Aku bisa pergi sendiri," jawab Theo."Kamu tahu jalan ke rumah sakit?" Anisa membantah dengan sinis. "Aku kenal salah satu orang yang bekerja di rumah sakit, dia akan membantumu."Theo memang kaya, tapi ini bukan Negara Legia. Theo tidak mengenal banyak orang di negara ini.Sesaat Theo keluar dari kamar, semua mata sontak tertuju kepadanya."Ayah, kepalamu terbentur?" tanya Wilona."Bukannya aku sudah cerita?" Mike melirik Wilona dengan sinis. "Kamar ayahmu kekecilan."Wilon
last updateLast Updated : 2023-11-01
Read more

Bab 815

Anisa tidak senang mendengar jawaban Theo."Theo, apakah semua pria selalu menilai sesuatu dengan cara yang sama? Kenapa Sania memaksa bercerai? Kamu sendiri tahu alasannya. Kalau Sania tidak mencintai Vanzoe, dia tidak akan repot-repot memikirkan hubungan Vanzoe dengan kedua orang tuanya.""Anisa, kalau Vanzoe memutuskan untuk mempertahankan pernikahannya, berarti dia sudah siap dengan segala konsekuensinya. Dia pasti sudah mempertimbangkan semua untung dan ruginya. Terlepas apakah Vanzoe mengganti nomor baru atau memiliki pacar baru, semua itu adalah haknya," jawab Theo.....Theo dan Anisa malah bertengkar gara-gara masalah Vanzoe dan Sania. Namun pertengkaran mereka kali ini tergolong pertengkaran kecil.Setelah menenangkan diri, Anisa memikirkan semua kata-kata Theo. Penjelasan Theo memang masuk akal."Kenapa semua orang selalu menilai hanya dari sudut pandang sendiri dan melakukan apa yang mereka pikir baik untuk orang lain. Padahal yang mereka anggap baik belum tentu benar," Ani
last updateLast Updated : 2023-11-01
Read more

Bab 816

"Theo." Anisa melihat wajahnya yang murung dan berkata, "Tahun yang baru, baru dimulai, tidak perlu bertengkar hanya karena masalah kecil."Setelah mendengar nasihat Anisa, emosi Theo pun mereda.Namun Evan malah berkata, "Setiap hari perayaan, aku selalu memberikan hadiah untuk Anisa. Aku memberikan bermacam-macam hadiah, kecuali cincin. Bukankah selama ini kamu selalu acuh tak acuh kepada Anisa, kenapa sekarang berlagak peduli? Memangnya apa hakmu marah?"Di dalam benak Anisa, Evan adalah pria yang lembut dan sopan. Sejujurnya Anisa agak kaget mendengar jawaban Evan yang memprovokasi kemarahan Theo.Namun Anisa tidak mungkin memarahi Evan karena masalah ini. Evan sengaja berbicara seperti itu untuk membela Anisa."Apa hebatnya selalu memberikan hadiah?" Theo mengangkat alisnya yang tajam dan berkata dengan sinis, "Kalian pacaran? Kalau tidak, tutup mulutmu."Jawaban Theo sontak membuat Evan terdiam, tapi juga membuat Anisa marah."Theo ....""Kamu bisa nyetir atau tidak? Kalau tidak,
last updateLast Updated : 2023-11-01
Read more

Bab 817

Theo tidak menjawab, dia mencengkram pergelangan tangan Anisa, lalu menariknya masuk ke dalam pusat perbelanjaan.Seketika Anisa langsung mengerti maksud Theo."Theo, kamu tidak perlu membelikanku hadiah! Sekarang aku hanya ingin pulang!" Anisa berusaha mengempaskan tangan Theo, tapi Theo mencengkram tangannya dengan erat."Kenapa kamu tidak menolak hadiah yang Evan berikan?" Theo bertanya dengan dingin, "Kenapa kamu menerima hadiahnya dan menolak hadiah pemberianku?"Anisa mengira kalau dirinya salah dengar. Apa yang merasuki Theo hingga melontarkan pertanyaan sekonyol ini?Begitu melihat Theo yang menarik Anisa, Evan membuka pintu mobil dan melompat keluar"Ngapain kamu ikut?" Theo menatap Evan dengan sinis. "Artis papan atas, kamu tidak takut ada wartawan yang memotretmu? Jangan menyusahkan aku dan Anisa."Kata-kata Theo membuat Evan tak berdaya. Dengan terpaksa, Evan pun kembali ke dalam mobil.Evan tidak takut difoto oleh wartawan, tetapi dia tahu bahwa Anisa tidak suka menjadi pe
last updateLast Updated : 2023-11-02
Read more

Bab 818

Ketika Theo dan Anisa kembali, Evan melihat mereka tampak lebih dekat dan santai.Theo dan Anisa mirip seperti sepasang kekasih yang sedang berjalan-jalan.Padahal, Theo dan Anisa memasuki pusat perbelanjaan dalam kondisi bertengkar, mereka bahkan saling tarik-menarik di tempat parkir.Satu hal yang pasti, Theo dan Anisa berbaikan secepat ini mungkin karena hadiah yang diberikan Theo. Jika Theo memberikan hadiah bisa meredakan konflik, Theo dan Anisa tidak mungkin sering bertengkar.Sepertinya Theo sudah belajar untuk mengalah pada Anisa.Sesampainya di rumah, Anisa masuk ke kamar dan menyimpan semua hadiah yang diberikan. Begitu masuk ke kamar, Anisa melihat Bibi Wina telah memindahkan semua barang Theo ke kamar utama."Kamu lapar, 'kan? Makanlah dulu," kata Theo."Em, aku mau mengemas barang-barangku dulu. Kamu tidur di kamar ini, biar aku yang tidur di kamar pelayan.""Tidak perlu, aku akan tetap menempati kamar itu." Mana mungkin Theo membiarkan Anisa tidur di kamar sesempit itu? "
last updateLast Updated : 2023-11-02
Read more

Bab 819

"Baiklah, tapi jangan paksa dia," Anisa berpesan."Oke."Sama seperti dugaan Anisa, Sania menolak datang. Namun bukan karena keberadaan Theo, melainkan kedatangan Evan.Sania sangat mengidolakan Evan, hanya saja tadi malam Sania minum terlalu banyak dan menangis terlalu lama. Wajah dan matanya membengkak, dia tidak mau bertemu siapa pun dalam keadaan seperti ini.Setelah makan malam, Anisa mengantar Evan ke gerbang halaman. Begitu masuk ke ruang tamu, Anisa melihat Theo menggendong Wilson. Ini adalah pertama kalinya Anisa melihat Theo menggendong anak-anak.Anisa bisa melihat Theo yang agak gugup dan kaku, terutama otot-otot tangannya yang tegang.Theo memiliki postur tubuh yang tinggi dan kekar sehingga Wilson terlihat sangat mungil di dalam pelukannya.Theo kelihatan gugup, dia takut salah menggendong Wilson."Dia tidak menangis," kata Theo sambil tersenyum. Theo jelas terlihat bahagia."Wilson masih kecil, dia belum bisa mengenali orang," jawab Bibi Wina sambil tersenyum.Ucapan Bib
last updateLast Updated : 2023-11-02
Read more

Bab 820

Raut wajah Theo tampak canggung bercampur gugur. "Barusan Wilson nangis, jadi aku memberikannya susu, tapi dia malah memuntahkannya. Apakah caraku salah?"Anisa beranjak ke samping Theo dan memeriksa keadaan Wilson. Anisa melihat sedikit cairan susu di sudut bibir Wilson."Tidak apa-apa, bayi memang sering memuntahkan susu," jawab Anisa."Tapi tadi siang dia tidak memuntahkan susu yang kamu berikan." Theo masih merasa ada yang salah dengan caranya.Wilson memuntahkan hampir separuh botol susu yang diberikan Theo. Muntahan Wilson menyebabkan kemeja Theo kotor, makanya dia bertelanjang dada."Saat menyiapkan susu, usahakan tidak ada ada udara yang masuk ke dalam botol. Setelah minum susu, bayi harus digendong secara tegak agar tidak mual dan muntah. Meskipun sudah berhati-hati, kadang-kadang anak bayi masih tetap muntah. Kamu tidak salah, anak seumuran Wilson memang sering muntah."Theo lega setelah mendengar penjelasan Anisa. "Apakah sekarang dia lapar? Kalau lapar, aku akan menyiapkan
last updateLast Updated : 2023-11-02
Read more
PREV
1
...
8081828384
...
89
DMCA.com Protection Status