Share

Bab 814

Author: Cahaya Suci
last update Last Updated: 2023-11-01 18:00:00
Theo hanya mendengus kecil, entah karena kesal atau kesakitan.

Tiba-tiba, terdengar suara gemerisik di depan pintu. Mike menggendong Wilona, sedangkan Bibi Wina menggendong Wilson. Mereka berempat berdiri di depan pintu untuk mengecek keadaan Theo.

Theo heran melihat mereka, kenapa mereka tidak masuk dan malah berdiri di depan? Meskipun Theo malu karena kepalanya terbentur, dia sama sekali tidak marah.

Setelah selesai membalut kepala Theo, Anisa mengemas kota obat dan berkata, "Habis sarapan, kita ke rumah sakit."

"Aku bisa pergi sendiri," jawab Theo.

"Kamu tahu jalan ke rumah sakit?" Anisa membantah dengan sinis. "Aku kenal salah satu orang yang bekerja di rumah sakit, dia akan membantumu."

Theo memang kaya, tapi ini bukan Negara Legia. Theo tidak mengenal banyak orang di negara ini.

Sesaat Theo keluar dari kamar, semua mata sontak tertuju kepadanya.

"Ayah, kepalamu terbentur?" tanya Wilona.

"Bukannya aku sudah cerita?" Mike melirik Wilona dengan sinis. "Kamar ayahmu kekecilan."

Wilon
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 815

    Anisa tidak senang mendengar jawaban Theo."Theo, apakah semua pria selalu menilai sesuatu dengan cara yang sama? Kenapa Sania memaksa bercerai? Kamu sendiri tahu alasannya. Kalau Sania tidak mencintai Vanzoe, dia tidak akan repot-repot memikirkan hubungan Vanzoe dengan kedua orang tuanya.""Anisa, kalau Vanzoe memutuskan untuk mempertahankan pernikahannya, berarti dia sudah siap dengan segala konsekuensinya. Dia pasti sudah mempertimbangkan semua untung dan ruginya. Terlepas apakah Vanzoe mengganti nomor baru atau memiliki pacar baru, semua itu adalah haknya," jawab Theo.....Theo dan Anisa malah bertengkar gara-gara masalah Vanzoe dan Sania. Namun pertengkaran mereka kali ini tergolong pertengkaran kecil.Setelah menenangkan diri, Anisa memikirkan semua kata-kata Theo. Penjelasan Theo memang masuk akal."Kenapa semua orang selalu menilai hanya dari sudut pandang sendiri dan melakukan apa yang mereka pikir baik untuk orang lain. Padahal yang mereka anggap baik belum tentu benar," Ani

    Last Updated : 2023-11-01
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 816

    "Theo." Anisa melihat wajahnya yang murung dan berkata, "Tahun yang baru, baru dimulai, tidak perlu bertengkar hanya karena masalah kecil."Setelah mendengar nasihat Anisa, emosi Theo pun mereda.Namun Evan malah berkata, "Setiap hari perayaan, aku selalu memberikan hadiah untuk Anisa. Aku memberikan bermacam-macam hadiah, kecuali cincin. Bukankah selama ini kamu selalu acuh tak acuh kepada Anisa, kenapa sekarang berlagak peduli? Memangnya apa hakmu marah?"Di dalam benak Anisa, Evan adalah pria yang lembut dan sopan. Sejujurnya Anisa agak kaget mendengar jawaban Evan yang memprovokasi kemarahan Theo.Namun Anisa tidak mungkin memarahi Evan karena masalah ini. Evan sengaja berbicara seperti itu untuk membela Anisa."Apa hebatnya selalu memberikan hadiah?" Theo mengangkat alisnya yang tajam dan berkata dengan sinis, "Kalian pacaran? Kalau tidak, tutup mulutmu."Jawaban Theo sontak membuat Evan terdiam, tapi juga membuat Anisa marah."Theo ....""Kamu bisa nyetir atau tidak? Kalau tidak,

    Last Updated : 2023-11-01
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 817

    Theo tidak menjawab, dia mencengkram pergelangan tangan Anisa, lalu menariknya masuk ke dalam pusat perbelanjaan.Seketika Anisa langsung mengerti maksud Theo."Theo, kamu tidak perlu membelikanku hadiah! Sekarang aku hanya ingin pulang!" Anisa berusaha mengempaskan tangan Theo, tapi Theo mencengkram tangannya dengan erat."Kenapa kamu tidak menolak hadiah yang Evan berikan?" Theo bertanya dengan dingin, "Kenapa kamu menerima hadiahnya dan menolak hadiah pemberianku?"Anisa mengira kalau dirinya salah dengar. Apa yang merasuki Theo hingga melontarkan pertanyaan sekonyol ini?Begitu melihat Theo yang menarik Anisa, Evan membuka pintu mobil dan melompat keluar"Ngapain kamu ikut?" Theo menatap Evan dengan sinis. "Artis papan atas, kamu tidak takut ada wartawan yang memotretmu? Jangan menyusahkan aku dan Anisa."Kata-kata Theo membuat Evan tak berdaya. Dengan terpaksa, Evan pun kembali ke dalam mobil.Evan tidak takut difoto oleh wartawan, tetapi dia tahu bahwa Anisa tidak suka menjadi pe

    Last Updated : 2023-11-02
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 818

    Ketika Theo dan Anisa kembali, Evan melihat mereka tampak lebih dekat dan santai.Theo dan Anisa mirip seperti sepasang kekasih yang sedang berjalan-jalan.Padahal, Theo dan Anisa memasuki pusat perbelanjaan dalam kondisi bertengkar, mereka bahkan saling tarik-menarik di tempat parkir.Satu hal yang pasti, Theo dan Anisa berbaikan secepat ini mungkin karena hadiah yang diberikan Theo. Jika Theo memberikan hadiah bisa meredakan konflik, Theo dan Anisa tidak mungkin sering bertengkar.Sepertinya Theo sudah belajar untuk mengalah pada Anisa.Sesampainya di rumah, Anisa masuk ke kamar dan menyimpan semua hadiah yang diberikan. Begitu masuk ke kamar, Anisa melihat Bibi Wina telah memindahkan semua barang Theo ke kamar utama."Kamu lapar, 'kan? Makanlah dulu," kata Theo."Em, aku mau mengemas barang-barangku dulu. Kamu tidur di kamar ini, biar aku yang tidur di kamar pelayan.""Tidak perlu, aku akan tetap menempati kamar itu." Mana mungkin Theo membiarkan Anisa tidur di kamar sesempit itu? "

    Last Updated : 2023-11-02
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 819

    "Baiklah, tapi jangan paksa dia," Anisa berpesan."Oke."Sama seperti dugaan Anisa, Sania menolak datang. Namun bukan karena keberadaan Theo, melainkan kedatangan Evan.Sania sangat mengidolakan Evan, hanya saja tadi malam Sania minum terlalu banyak dan menangis terlalu lama. Wajah dan matanya membengkak, dia tidak mau bertemu siapa pun dalam keadaan seperti ini.Setelah makan malam, Anisa mengantar Evan ke gerbang halaman. Begitu masuk ke ruang tamu, Anisa melihat Theo menggendong Wilson. Ini adalah pertama kalinya Anisa melihat Theo menggendong anak-anak.Anisa bisa melihat Theo yang agak gugup dan kaku, terutama otot-otot tangannya yang tegang.Theo memiliki postur tubuh yang tinggi dan kekar sehingga Wilson terlihat sangat mungil di dalam pelukannya.Theo kelihatan gugup, dia takut salah menggendong Wilson."Dia tidak menangis," kata Theo sambil tersenyum. Theo jelas terlihat bahagia."Wilson masih kecil, dia belum bisa mengenali orang," jawab Bibi Wina sambil tersenyum.Ucapan Bib

    Last Updated : 2023-11-02
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 820

    Raut wajah Theo tampak canggung bercampur gugur. "Barusan Wilson nangis, jadi aku memberikannya susu, tapi dia malah memuntahkannya. Apakah caraku salah?"Anisa beranjak ke samping Theo dan memeriksa keadaan Wilson. Anisa melihat sedikit cairan susu di sudut bibir Wilson."Tidak apa-apa, bayi memang sering memuntahkan susu," jawab Anisa."Tapi tadi siang dia tidak memuntahkan susu yang kamu berikan." Theo masih merasa ada yang salah dengan caranya.Wilson memuntahkan hampir separuh botol susu yang diberikan Theo. Muntahan Wilson menyebabkan kemeja Theo kotor, makanya dia bertelanjang dada."Saat menyiapkan susu, usahakan tidak ada ada udara yang masuk ke dalam botol. Setelah minum susu, bayi harus digendong secara tegak agar tidak mual dan muntah. Meskipun sudah berhati-hati, kadang-kadang anak bayi masih tetap muntah. Kamu tidak salah, anak seumuran Wilson memang sering muntah."Theo lega setelah mendengar penjelasan Anisa. "Apakah sekarang dia lapar? Kalau lapar, aku akan menyiapkan

    Last Updated : 2023-11-02
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 821

    Meskipun Anisa sudah terlelap, Theo tetap berbicara."Kamu cukup memperhatikan Wilson, tidak perlu turun tangan menggendongnya." Pertanyaan Theo membangunkan Anisa yang hampir terlelap. "Bagaimana kondisimu?"Kelahiran prematur dan operasi caesar menyebabkan kesehatan Anisa menurun. Kenapa tiba-tiba Theo mengkhawatirkan kesehatan Anisa? Ditambah, kenapa Theo tiba-tiba membahas hal ini di tengah malam?Anisa curiga dan menjawab dengan ketus, "Tiga bulan setelah melahirkan tidak boleh berhubungan badan.""Apa yang kamu pikirkan? Aku hanya tanya keadaanmu, aku tidak meminta macam-macam.""Aku baik-baik saja." Anisa menepis semua kecurigaannya.Sesaat mendengar jawaban Anisa, Theo bangkit dari tempat tidur dan kembali membuka lampu kamar."Kamu ngapain?" Cahaya silau membuat Anisa mengernyitkan mata. "Kamu tidur siang kelamaan, ya? Kalau kamu tidak ngantuk ...."Theo duduk, lalu membuka selimut dan menyeka pakaian Anisa. Theo ingin melihat luka di perut Anisa."Theo, kenapa kamu selalu ber

    Last Updated : 2023-11-03
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 822

    Napas Theo terdengar berat, sepertinya dia sedang memikirkan pertanyaan Anisa."Beberapa hari lagi." Kalau Anisa tidak tanya, Theo sama sekali tidak memikirkan kepulangannya."Hmm, kalau kamu bosan, coba ajak Mike jalan-jalan. Dia pasti belum tidur," Anisa memberikan saran."Menurutmu kami cocok berteman?" Theo bertanya balik. "Bukannya kamu ngantuk? Apakah aku mengganggu kamu?"Anisa menarik napas panjang. "Aku memang ngantuk, tapi mengingat kamu ada di sampingku ....""Kalau begitu aku pergi." Theo tidak ingin mengganggu istirahat Anisa."Kamu mau pergi ke mana? Aku tidak bisa tidur bukan karena kamu, tapi karena masalah di antara kita belum selesai. Hanya saja aku bingung, aku tidak tahu apa masalahnya," Anisa bergumam."Anisa, kalau kamu terus memikirkan hal-hal negatif, kamu tidak akan bisa tidur." Theo menepuk pundak Anisa. "Balik badan.""Mau ngapain?" Anisa tidak tahu apa yang ingin dilakukan Theo."Kosongkan pikiranmu dan tidur." Theo menepuk-nepuk pundak Anisa sambil memijatn

    Last Updated : 2023-11-03

Latest chapter

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 884

    Sebelum mengirimkan foto-foto Wilona, Theo menuliskan beberapa kalimat di atasnya.[ Anisa, berikan aku 1 kesempatan lagi. ][ Satu kesempatan terakhir. ]Anisa menutup ponsel, lalu memejamkan matanya. Suara tangisan Sania terus bergema di dalam kepala Anisa.Karena emosi sesaat, Sania menceraikan Vanzoe, lalu meninggalkan Negara Legia dan bahkan memaki Vanzoe. Namun saat Vanzoe mau menikah lagi, Sania malah sedih dan menangis setiap hari.Siapa yang tidak menginginkan hidup tenang dan damai? Cinta adalah hal yang bisa membuat seseorang menjadi damai sekaligus gila.....Setelah meninggalkan Vila Starbay, Theo membuka ponselnya untuk mengecek pesan Anisa.Ternyata Anisa tidak membalas .... Meskipun tidak membalas, Theo yakin Anisa membaca pesannya.Theo tidak akan memaksa Anisa, dia sadar Anisa tidak akan memaafkannya dengan mudah. Theo hanya bisa bersabar dan berusaha.....Keesokan hari, Sania datang ke Vila Starbay dengan membawa banyak hadiah."Rasanya kembali seperti dulu," kata B

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 883

    "Nggak masalah! Kakakmu ganteng dan pintar, pasti banyak gadis yang mengejarnya. Kalaupun nggak dapat wanita, masih ada pria," jawab Mike.Wilona langsung menutup mulutnya."Membosankan!" William meletakkan alat makannya dan pergi meninggalkan ruang makan.Setelah William pergi, Anisa juga merasa kenyang dan ingin beristirahat. Sesampainya di kamar, dia membereskan koper, lalu berbaring dan hendak tidur.Ketika Anisa hendak memadamkan lampu kamar, dia menerima belasan pesan dari Theo.Anisa tertegun, lalu membuka pesan yang dikirimkan. Ternyata Theo mengirimkan semua foto-foto Wilona saat bermain di taman hiburan.Anisa menyimpan beberapa foto yang cantik dan bergegas menutup pesan dari Theo.Anisa belum siap menghadapi Theo. Perpisahan kemarin membuatnya sangat terpukul, dia tidak bisa melupakannya begitu saja.Akhirnya Anisa menelepon Sania dan mengajaknya mengobrol. "Sania, aku sudah pulang.""Kamu sudah pulang?" Sania terdengar kaget."Em. Aku memutuskan pulang secara tiba-tiba, ja

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 882

    Semua orang kaget melihat mobil Rolls-Royce milik Theo.Theo tahu bahwa Anisa masih marah dan tidak ingin menemuinya. Bukankah Theo memiliki ego yang tinggi, kenapa dia rela membuang semua harga dirinya dan datang dengan konsekuensi dimarahi Anisa?Sesaat Theo membuka pintu mobil, dia melihat Eden yang berlari keluar."Pak, sebaiknya Anda jangan masuk." Eden berbicara dengan canggung, "Anisa tidak mau menemui Anda. Aku juga ikut diusir."Sebenarnya kondisi di dalam tidak separah yang Eden ceritakan. Anisa tidak akan mempermasalahkan kejadian hari ini asalkan Eden mengusir Theo pergi.Jadi, Eden sengaja melebih-lebihkan agar Theo tidak memaksa masuk ke rumah Anisa."Dia tidak memarahi Wilona, 'kan?" tanya Theo."Tidak. Wilona masih kecil, Anisa tidak mungkin menyalahkannya. Pak, tenang saja, yang penting Anisa sudah pulang. Masih ada hari esok." Eden berusaha menghibur Theo. Theo mengerutkan alis. "Ucapanmu seolah aku ingin melakukan sesuatu terhadap Anisa.""Bukan begitu maksudku ....

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 881

    "Kamu tahu sendiri karakter Pak Theo, dia takut sama Anisa," jawab Eden sambil menggaruk kepala.....Hari yang menyenangkan pun berakhir dalam sekejap mata. Setelah puas bermain, Theo mengajak Wilona, Mike, dan Eden makan malam bersama. Awalnya Mike tidak mau menolak karena Wilona pasti kelelahan dan kelaparan, tetapi tiba-tiba Anisa menelepon Mike.Sesaat mengeluarkan ponsel, Mike terkejut melihat nama Anisa yang tertera di layar. "Anisa telepon! Sst, kalian diam dulu.""Halo, Anisa?" Mike menjawab panggilannya. "Kamu mau melakukan panggilan video? Kami lagi di luar. Aku akan meneleponmu kembali begitu sampai di rumah.""Sekarang aku ada di rumah," kata Anisa dengan nada yang tenang, tapi mencekam. "Bawa Wilona pulang sekarang juga!"Mike tertegun mendengar ucapan Anisa. Sebelum Mike sempat menjawab, Anisa telah menutup teleponnya."Gawat!" Wajah Mike tampak memerah, jantungnya berdegup sangat kencang. "Anisa sudah pulang, dia ada di rumah. Anisa memerintahkanku untuk segera membawa

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 880

    Sesampainya di wahana kedua, antrian panjang terlihat di depan pintu.Wilona berjalan ke barisan VIP dan ikut mengantri.Bagaimana mungkin Theo tega membiarkan putrinya mengantri? Meskipun cuaca hari ini cerah dan berangin, mengantri sepanjang itu pasti melelahkan.Theo sendiri paling benci mengantri!Theo berjalan ke depan, lalu menarik lengan Wilona dengan penuh kasih berkata, "Sayang, Ayah akan membawamu masuk."Wilona mengerutkan alis. "Maksudnya memotong antrian?"Tanpa pikir panjang, Theo langsung mengangguk.Mike langsung menggosok kedua tangannya, dia sudah mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.Di saat bersamaan, Eden berjalan ke samping Theo untuk menceritakan insiden yang terjadi 1 jam lalu."Aku paling benci menyerobot antrian! Baru saja, seorang Tante jahat menyerobit antrian dan diusir. Masa aku memarahi orang lain, tapi aku sendiri juga menyerobot antrian?" Meskipun Wilona tidak suka mengantri, hati nurani melarangnya untuk melakukan tindakan yan gsalah.Setel

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 879

    Penanggung jawab taman berpikir sebentar, lalu menganggukkan kepala. Eden terlihat sangat serius, penanggung jawab taman tidak mau kehilangan pekerjaan ini.Akhirnya wanita arogan itu pun diusir.Sebelum pergi, wanita itu meneriaki Wilona, "Bocah tengil, tunggu pembalasanku!"Wilona menjulurkan lidahnya dan mengolok-olok wanita itu."Wilona, wanita itu nggak akan datang lagi. Kamu jangan marah, ya!" Eden menghibur sambil tersenyum."Aku nggak marah. Yang malu dia, bukan aku." Wilona menarik Mike tempat semula dan lanjut mengantri."Kak, kamu hebat banget." Gadis kecil yang berdiri di depan Wilona mengacungkan jempolnya.Wilona membalasnya dengan senyuman abngga.Setelah wanita itu pergi, peannggung jawab taman menelepon Theo. "Pak, putri Anda sedang mengunjungi Dunia Fantasi."Penanggung jawab taman memanfaatkan status Wilona untuk menyanjung Theo, ini adalah kesempatan yang bagus untuk menarik simpati."Putriku?" tanya Theo."Benar! Pak Eden yang bilang, tidak mungkin salah. Hmm, apak

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 878

    Wilona menarik tangan Mike dan mengajaknya ke depan.Petugas yang melayani di depan terlihat ketakutan menghadapi wanita tersebut. Eden takut terjadi keributan, dia pun mengeluarkan ponsel dan menelepon penanggung jawab taman hiburan."Tante!" Wilona berteriak sambil menatap wanita itu. "Menyerobot antrian itu salah. Kamu sudah salah, tapi masih berani memarahi orang lain. Gurumu nggak mengajari kamu sopan santun, ya?"Mike tertegun melihat sikap Wilona. Tampaknya Wilona sudah semakin dewasa, dia bukan lagi anak berusia 3 tahun yang cengeng.Teriakan Wilona sontak membuat orang-orang di sekitar tercengang selama beberapa deitk.Wanita tersebut memelototi Wilona dan memarahinya, "Bocah tengil! Beraninya berteriak di hadapanku. Memangnya siapa kamu?"Wilona menjawab dengan tenang dan lantang, "Kamu buta, ya? Aku anak kecil! Dasar bodoh!"Para pengunjung tertawa mendengar ucapan Wilona.Wanita ini pun murka, dia mengangkat tangan dan hendak memukul Wilona.Melihat wanita yang hendak memuk

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 877

    "Wilona, ayahmu nggak tahu kamu pergi ke taman huburan ini. Aku tidak akan memberi tahu ayahmu. Kita pergi dulu, kalau nggak seru, kita pindah tempat. Bagaimana?" tanya Eden.Wilona berpikir sebentar, lalu mengangguk sambil tersenyum."Jangan beri tahu ibumu, ya! Kalau ibumu tahu, dia pasti tidak akan mengizinkan kamu ke sana." Eden mengingatkan. "Taman ini sangat cantik dan seru. Aku pernah membawa keponakanku ke sana, dia sangat suka."Pikiran Wilona hanya dipenuhi bermain. Dia langsung mengangguk saat mendengar semua ucapan Eden.Tak terasa, akhir pekan pun tiba.Suasana di Dunia Fantasi sangat ramai.Ketika Eden membawa keponakannya datang, cuaca gerimis dan banyak wahana yang ditutup."Untung William nggak ikut." Mike menghela napas, dia tahu William tidak akan menyukai tempat seperti ini.Kalau William datang, dia mungkin tidak akan masuk dan langsung pulang ke rumah. William paling tidak menyukai tempat yang ramai.Eden meminta maaf. "Aduh, antriannya panjang banget. Sebentar, a

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 876

    Ketika Eden menyiapkan makan malam, dia memberikan isyarat mata kepada Mike.Mike langsung mengangguk, lalu berkata kepada William dan Wilona, "Anak-anak, akhir pekan aku akan membawa kalian jalan-jalan.""Oke, oke! Paman, kita mau jalan ke mana?" tanya Wilona dengan antusias."Hari ini baru hari selasa," jawab William."Makanya kita buat rencana dulu. William, kamu ada waktu, 'kan" tanya Mike."Tidak ada." Tahun ajaran baru telah dimulai, William harus mengerjakan banyak tugas."Kamu masih SD, memang sebanyak apa tugasmu? Kalau kamu sudah SMP, jangan-jangan kamu bahkan nggak ada waktu untuk pulang." Mike tampak cemberut. "Waktu SD aku nggak sesibuk kamu, tapi aku pintar dan sukses.""Kelak aku akan lebih sukses daripada kamu," William berakta dengan serius.Dulu Mike mungkin akan membantah William, tetapi sekarang Mike tidak memiliki kepercayaan diri.Eden tertawa terbahak-bahak sambil mengacungkan jempol."Aku akan meminta ibumu untuk memindahkan sekolahmu," kata Mike dengan kesal."

DMCA.com Protection Status