Semua Bab Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Bab 801 - Bab 810

884 Bab

Bab 801

"Wilona, apa harapanmu untuk tahun ini?" tanya wartawan."Aku ingin hadiah yang paling cantik. Selain itu, aku mau keluargaku sehat dan nggak ada yang sakit," jawab Wilona."Wilona, kamu pintar banget. Hmm, setiap hari selalu kelihatan senang. Kamu tidak pernah ada masalah, ya?" Wartawan memperlakukan Wilona seperti bintang besar."Aku juga punya masalah, tapi aku nggak bisa cerita ke kalian." Wilona menghela napas."Kalau begitu, apakah akhir-akhir ini ada hal yang membuatmu senang? Apakah boleh dibagikan kepada teman-teman sekalian?""Dulu hubungan aku dengan Ayah kurang bagus, tapi akhir-akhir ini kami makin akrab. Aku senang punya Ayah."Mata Theo berkaca-kaca saat mendengar jawaban Wilona. Dia tidak menyangka bahwa Wilona akan membahas dirinya di sesi wawancara. Bagi Wilona, Theo adalah salah satu orang yang paling berharga."Apakah ayahmu adalah artis? Apakah malam ini dia datang menemanimu?"Wilona menggelengkan kepala. "Bukan artis. Dia juga nggak tahu aku lagi syuting. Hmm, ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-29
Baca selengkapnya

Bab 802

Anisa mengira kalau dirinya salah dengar. Untuk apa Mike menanyakan pertanyaan mengenai Theo?"Mike, kenapa tiba-tiba kamu menanyakan ini? Apakah Theo melakukan sesuatu yang berbahaya?" tanya Anisa.Mike menggelengkan kepala. "Aku nggak akrab dengan dia, makanya aku tanya kamu.""Kalau nggak akrab, untuk apa kamu menanyakan kondisi kejiwaannya? Kamu senang seandainya ada yang mempertanyakan kejiwaanmu?" Meskipun Anisa bertengkar dengan Theo, Anisa tidak terima jika ada yang merendahkan Theo.Mike sudah berjanji kepada Theo untuk menjaga rahasianya. "Theo dan Thea adalah kembar. Aku penasaran, apakah mereka mengidap penyakit yang sama?""Walaupun kembar, mereka adalah dua orang yang berbeda. Golongan darah mereka pun tidak sama," Anisa menjelaskan.Sebenarnya Mike hanya penasaran bagaimana Theo bisa disembuhkan? Dokter tersebut tidak hanya mengobati Theo, tapi juga menyembuhkannya tanpa meninggalkan efek samping.Dengan melihat kesuksesan Theo, berarti dia memiliki kecerdasan yang luar
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-29
Baca selengkapnya

Bab 803

Tadi Theo menelepon Mike, tapi Mike tidak menjawab panggilannya.Karena mencemaskan keadaan anak-anak, akhirnya Theo mengirimkan pesan kepada Anisa.Anisa membalas.[ Sudah. ]Setelah mengirimkan pesan tersebut, Anisa meletakkan ponselnya dan melepaskan pakaian Wilson yang hendak dimandikan.Anisa ingin berpura-pura tidak memedulikan Theo, tapi setelah melepaskan pakaian Wilson, Anisa tidak sabar mengambil ponselnya untuk melihat apakah Theo telah membalas pesannya.Alhasil Theo tidak membalas pesan Anisa.Dengan sedikit kecewa, Anisa meletakkan ponselnya dan menggendong Wilson masuk ke dalam kamar mandi.Sekitar 1 jam kemudian, Bibi Wina datang untuk menggantikan Anisa mengasuh Wilson. Setelah menyerahkan Wilson kepada Bibi Wina, Anisa kembali membuka aplikasi pesan yang ada di ponsel. Ketika membaca riwayat pesan yang pernah dikirim Theo, perasaan Anisa terasa berkecamuk. Anisa merasa bahwa dirinya memang egois dan gegabah.Kematian Thea merupakan sebuah pukulan yang berat bagi Theo
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-29
Baca selengkapnya

Bab 804

Begitu panggilan tersambung, Theo langsung menjawab telepon dari Anisa."Wilona?" Terdengar suara Theo yang serak."Ini aku," jawab Anisa dengan canggung. "Kenapa mengirimkan aku uang?""Itu angpau untuk anak-anak," jawab Theo."Memang kamu tidak bisa memberikannya secara langsung? Kenapa harus mengirimkannya ke rekeningku?" Anisa menjawab dengan ketus."Kamu tidak melihat pesan suara yang Wilona kirimkan? Dia menggunakan ponselmu untuk mengirimkan pesan kepadaku," Theo menjelaskan.Anisa tersentak mendengarnya, rasanya dia ingin memutar ulang waktu dan menghilang saja.Anisa hanya melihat pesan transaksi, dia tidak mengecek percakapan di atasnya.Anisa membuka pengeras suara sambil mengecek riwayat pesan yang dikirimkan Wilona. Ternyata benar, Wilona mengirimkan pesan kepada Theo.Anisa menarik napas panjang, wajahnya tampak memerah karena malu."Bu." Wilona membuka pintu kamar dan berlari masuk. Begitu melihat Anisa yang memegang ponselnya, Wilona langsung menutup mulutnya."Ayahmu."
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-29
Baca selengkapnya

Bab 805

"Hmm, repot banget ke taman. Jauh dan dingin." Wilona mengurungkan niatnya. "Aku lihat kembang api di tempat Ayah saja.""Em." Anisa mengarahkan layar ponsel ke hadapan Wilona.Setelah Anisa pergi, cahaya di mata Theo pun ikut sirna....."Mike, tolong telepon Sania." Anisa beranjak ke kamar Mike."Sudah, kok." Mike menjawab dengan bangga, seolah dia dapat membaca isi pikiran Anisa, "Aku suruh William yang telepon. Katanya nanti dia datang.""Ada-ada saja kelakuanmu," kata Anisa."Hahaha. Sania marah sama kamu, tapi dia nggak mungkin marah dengan anak-anak." Mike berbicara sambil memperhatikan penampilan Anisa, "Kok kalian semua memakai baju merah, sedangkan aku tidak? Kalian tidak menganggapku keluarga, ya?""Bukannya kamu tidak suka warna merah?" Anisa membalas sindiran Mike. "Justru karena menganggapmu keluarga, makanya aku mengingat semua yang kamu suka dan tidak suka."Anisa menang, Mike tidak bisa membantah ucapannya.Selang beberapa jam, Sania datang seorang diri."Di mana Tante
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-30
Baca selengkapnya

Bab 806

Negara Hamok.Mike dan Sania menikmati beberapa botol bir sambil meluapkan emosi.Sania menceritakan kepedihannya. Jelas-jelas dia dan Vanzoe sudah tidak bisa kembali bersama, tetapi sampai sekarang Sania masih belum bisa melupakannya.Setelah mendengar cerita Sania, Mike menyeka rambutnya dan menunjukkan luka yang ada di kepala. "Dulu pernah hampir meninggal. Saat aku sedang sakit keras, pacarku mencampakkan aku. Kayaknya kisahku lebih menyedihkan daripada kamu. Bagaimanapun kamu bukan dicampakkan, tapi mencampakkan.""Hmm, kedengarannya kisahmu memang lebih menyedihkan. Aku tidak dicampakkan, aku juga tidak pernah menderita penyakit yang hampir merenggut nyawaku." Sania mengajak Mike bersulang. "Lalu bagaimana kamu bisa sembuh dan bangkit kembali?"Mike meneguk birnya dan berkata, "Aku bisa bilang aku nggak takut mati, tapi sebenarnya aku lumayan takut, hehe. Anisa yang menyelamatkanku, dia yang membuatku kembali bersemangat untuk melanjutkan hidup. Meskipun dicampakkan, setidaknya a
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-30
Baca selengkapnya

Bab 807

Anisa tertegun mendengar pertanyaan Theo. Jelas-jelas Theo mabuk, tapi mana ada orang mabuk yang mengakui dirinya mabuk?"Kamu meneleponku hanya untuk menanyakan ini?" Anisa mengerutkan alis."Bukan." Meskipun agak pusing, Theo tidak kehilangan kesadarannya. "Di mana Wilson? Apakah aku boleh melihatnya?"Anisa tidak menyangka Theo akan mengajukan permintaan semacam ini."Kamu sudah bersedia melihat anakmu?" Anisa mengejek Theo. "Bukannya kemarin kamu menyalahkan dia?"Bagaimana mungkin Theo melupakan Wilson? Saat Wilson sakit, Theo mempertaruhkan semuanya untuk menyelamatkan anak ini."Kenapa tiba-tiba kamu mau melihat anakmu? Kamu sudah bisa menerimanya?" Anisa ingin tahu apa yang membuat Theo berubah pikiran."Aku tidak bisa menghidupkan Thea." Tatapan Theo tampak dingin dan menyeramkan. "Tapi daripada menyalahkan Wilson, aku adalah orang yang paling patut disalahkan.""Apa gunanya menyalahkan kamu? Bukan kamu yang memaksa Thea untuk mendonorkan darahnya." Anisa membantah ucapan Theo
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-30
Baca selengkapnya

Bab 808

Theo takut bertemu dengan anak-anaknya. Theo takut tenggelam di tengah kebahagiaan dan tidak bisa menghapus fakta gelap yang ada di depan matanya.Theo tidak ingin aibnya memengaruhi reputasi dan kebahagiaan anak-anaknya.Anisa tidak tahu apa yang sedang dipikirkan Theo, tatapannya tampak gelisah. Anisa sengaja mengundang Theo untuk mengakhiri pertengkaran ini. Anisa mengira kalau Theo akan langsung menerima ajakannya, tetapi dia malah diam saja ....Jika Theo belum siap, dia boleh menolak undangan Anisa. Namun kenapa Theo malah diam saja? Apa yang sedang dia pikirkan?"Kalau kamu tidak ada waktu, aku juga tidak memaksa." Anisa tidak tahan melihat Theo yang diam saja. "Kata Wilona kamu sendirian dan kesepian, jadi aku ....""Kamu berharap aku ke sana?" Theo memotong ucapan Anisa.Anisa pasti sedih kalau Theo menolak undangannya. Theo tidak ingin melihat Anisa kecewa.Pertanyaan Theo sontak membuat wajah Anisa memerah. Bukankah Anisa sudah mengundangnya, apakah Theo masih meminta Anisa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-30
Baca selengkapnya

Bab 809

Anisa yang mengundang Theo ke sini. Jadi, Theo pasti akan menginap di sini. Dengan begitu, anak-anak juga bisa berinteraksi dengan ayahnya.Begitu Anisa tiba di ruang tamu, Bibi Wina menggendong Wilson yang berada di dalam pelukan Anisa."Bu, tadi Ibu bicara sama siapa?" tanya Wilona."Ayahmu." Anisa menggandeng tangan Wilona sambil berkata, "Dia mau ke sini."Semua orang terkejut mendengar ucapan Anisa."Anisa, Theo mau datang?" Mike bertanya sambil berteriak."Iya, sudah di pesawat.""Oh, bagaimana dengan Eden? Apakah Eden ikut?" Mike memedulikan Eden, bukan Theo."Theo tidak bilang apa-apa. Coba kamu tanyakan sendiri ke Eden," jawab Anisa.Mike terlihat agak kecewa. "Sudahlah, dia harus pulang menemani orang tuanya.""Emm, maklumi dia. Kamu tahu sendiri betapa sibuknya dia. Mumpung ada libur, dia harus menggunakan waktu ini untuk bertemu orang tuanya." Anisa menghibur Mike.Mike mengangguk, lalu menoleh ke arah Sania. "Dia nggak mau berhenti minum padahal sudah kularang. Bagaimana k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-31
Baca selengkapnya

Bab 810

"Memangnya kenapa dengan kedatangan Theo?" Anisa tidak memahami maksud pertanyaan Mike."Anisa, kamar di rumah ini terbatas! Kamar yang tersisa cuma 1 kamar kecil. Sania bisa tidur di sana, tapi apakah Theo mau tidur di kamar sekecil itu? Coba kamu pikirkan." Mike menggelengkan kepala."Kalau dia merasa tersiksa tinggal di sini, aku akan menyuruhnya tidur di hotel," jawab Anisa.Mike hanya mengangkat kedua alisnya sambil tersenyum sinis."Ngapain lihat-lihat?" Anisa merasa agak bersalah. "Sudahlah, lihat nanti saja. Siapa tahu dia sudah memesan hotel.""Dia bakal berapa lama di sini?" tanya Mike."Aku juga tidak tahu, Theo tidak bilang apa-apa. Paling hanya beberapa hari, tidak mungkin selamanya.""Aku cuma tanya, kenapa jawabanmu sinis banget?" Mike mengamati ekspresi Anisa. "Kenapa tiba-tiba Theo mau datang? Kamu yang menyuruhnya ke sini?"Wajah Anisa sontak memerah, dia tampak tersipu malu."Kalau kamu tanya lagi, aku akan memindahkan barang-barangmu ke kamar yang paling kecil!" Ani
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-31
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7980818283
...
89
DMCA.com Protection Status