Share

Bab 804

Penulis: Cahaya Suci
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-29 18:00:00
Begitu panggilan tersambung, Theo langsung menjawab telepon dari Anisa.

"Wilona?" Terdengar suara Theo yang serak.

"Ini aku," jawab Anisa dengan canggung. "Kenapa mengirimkan aku uang?"

"Itu angpau untuk anak-anak," jawab Theo.

"Memang kamu tidak bisa memberikannya secara langsung? Kenapa harus mengirimkannya ke rekeningku?" Anisa menjawab dengan ketus.

"Kamu tidak melihat pesan suara yang Wilona kirimkan? Dia menggunakan ponselmu untuk mengirimkan pesan kepadaku," Theo menjelaskan.

Anisa tersentak mendengarnya, rasanya dia ingin memutar ulang waktu dan menghilang saja.

Anisa hanya melihat pesan transaksi, dia tidak mengecek percakapan di atasnya.

Anisa membuka pengeras suara sambil mengecek riwayat pesan yang dikirimkan Wilona. Ternyata benar, Wilona mengirimkan pesan kepada Theo.

Anisa menarik napas panjang, wajahnya tampak memerah karena malu.

"Bu." Wilona membuka pintu kamar dan berlari masuk. Begitu melihat Anisa yang memegang ponselnya, Wilona langsung menutup mulutnya.

"Ayahmu."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 805

    "Hmm, repot banget ke taman. Jauh dan dingin." Wilona mengurungkan niatnya. "Aku lihat kembang api di tempat Ayah saja.""Em." Anisa mengarahkan layar ponsel ke hadapan Wilona.Setelah Anisa pergi, cahaya di mata Theo pun ikut sirna....."Mike, tolong telepon Sania." Anisa beranjak ke kamar Mike."Sudah, kok." Mike menjawab dengan bangga, seolah dia dapat membaca isi pikiran Anisa, "Aku suruh William yang telepon. Katanya nanti dia datang.""Ada-ada saja kelakuanmu," kata Anisa."Hahaha. Sania marah sama kamu, tapi dia nggak mungkin marah dengan anak-anak." Mike berbicara sambil memperhatikan penampilan Anisa, "Kok kalian semua memakai baju merah, sedangkan aku tidak? Kalian tidak menganggapku keluarga, ya?""Bukannya kamu tidak suka warna merah?" Anisa membalas sindiran Mike. "Justru karena menganggapmu keluarga, makanya aku mengingat semua yang kamu suka dan tidak suka."Anisa menang, Mike tidak bisa membantah ucapannya.Selang beberapa jam, Sania datang seorang diri."Di mana Tante

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 806

    Negara Hamok.Mike dan Sania menikmati beberapa botol bir sambil meluapkan emosi.Sania menceritakan kepedihannya. Jelas-jelas dia dan Vanzoe sudah tidak bisa kembali bersama, tetapi sampai sekarang Sania masih belum bisa melupakannya.Setelah mendengar cerita Sania, Mike menyeka rambutnya dan menunjukkan luka yang ada di kepala. "Dulu pernah hampir meninggal. Saat aku sedang sakit keras, pacarku mencampakkan aku. Kayaknya kisahku lebih menyedihkan daripada kamu. Bagaimanapun kamu bukan dicampakkan, tapi mencampakkan.""Hmm, kedengarannya kisahmu memang lebih menyedihkan. Aku tidak dicampakkan, aku juga tidak pernah menderita penyakit yang hampir merenggut nyawaku." Sania mengajak Mike bersulang. "Lalu bagaimana kamu bisa sembuh dan bangkit kembali?"Mike meneguk birnya dan berkata, "Aku bisa bilang aku nggak takut mati, tapi sebenarnya aku lumayan takut, hehe. Anisa yang menyelamatkanku, dia yang membuatku kembali bersemangat untuk melanjutkan hidup. Meskipun dicampakkan, setidaknya a

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 807

    Anisa tertegun mendengar pertanyaan Theo. Jelas-jelas Theo mabuk, tapi mana ada orang mabuk yang mengakui dirinya mabuk?"Kamu meneleponku hanya untuk menanyakan ini?" Anisa mengerutkan alis."Bukan." Meskipun agak pusing, Theo tidak kehilangan kesadarannya. "Di mana Wilson? Apakah aku boleh melihatnya?"Anisa tidak menyangka Theo akan mengajukan permintaan semacam ini."Kamu sudah bersedia melihat anakmu?" Anisa mengejek Theo. "Bukannya kemarin kamu menyalahkan dia?"Bagaimana mungkin Theo melupakan Wilson? Saat Wilson sakit, Theo mempertaruhkan semuanya untuk menyelamatkan anak ini."Kenapa tiba-tiba kamu mau melihat anakmu? Kamu sudah bisa menerimanya?" Anisa ingin tahu apa yang membuat Theo berubah pikiran."Aku tidak bisa menghidupkan Thea." Tatapan Theo tampak dingin dan menyeramkan. "Tapi daripada menyalahkan Wilson, aku adalah orang yang paling patut disalahkan.""Apa gunanya menyalahkan kamu? Bukan kamu yang memaksa Thea untuk mendonorkan darahnya." Anisa membantah ucapan Theo

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 808

    Theo takut bertemu dengan anak-anaknya. Theo takut tenggelam di tengah kebahagiaan dan tidak bisa menghapus fakta gelap yang ada di depan matanya.Theo tidak ingin aibnya memengaruhi reputasi dan kebahagiaan anak-anaknya.Anisa tidak tahu apa yang sedang dipikirkan Theo, tatapannya tampak gelisah. Anisa sengaja mengundang Theo untuk mengakhiri pertengkaran ini. Anisa mengira kalau Theo akan langsung menerima ajakannya, tetapi dia malah diam saja ....Jika Theo belum siap, dia boleh menolak undangan Anisa. Namun kenapa Theo malah diam saja? Apa yang sedang dia pikirkan?"Kalau kamu tidak ada waktu, aku juga tidak memaksa." Anisa tidak tahan melihat Theo yang diam saja. "Kata Wilona kamu sendirian dan kesepian, jadi aku ....""Kamu berharap aku ke sana?" Theo memotong ucapan Anisa.Anisa pasti sedih kalau Theo menolak undangannya. Theo tidak ingin melihat Anisa kecewa.Pertanyaan Theo sontak membuat wajah Anisa memerah. Bukankah Anisa sudah mengundangnya, apakah Theo masih meminta Anisa

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 809

    Anisa yang mengundang Theo ke sini. Jadi, Theo pasti akan menginap di sini. Dengan begitu, anak-anak juga bisa berinteraksi dengan ayahnya.Begitu Anisa tiba di ruang tamu, Bibi Wina menggendong Wilson yang berada di dalam pelukan Anisa."Bu, tadi Ibu bicara sama siapa?" tanya Wilona."Ayahmu." Anisa menggandeng tangan Wilona sambil berkata, "Dia mau ke sini."Semua orang terkejut mendengar ucapan Anisa."Anisa, Theo mau datang?" Mike bertanya sambil berteriak."Iya, sudah di pesawat.""Oh, bagaimana dengan Eden? Apakah Eden ikut?" Mike memedulikan Eden, bukan Theo."Theo tidak bilang apa-apa. Coba kamu tanyakan sendiri ke Eden," jawab Anisa.Mike terlihat agak kecewa. "Sudahlah, dia harus pulang menemani orang tuanya.""Emm, maklumi dia. Kamu tahu sendiri betapa sibuknya dia. Mumpung ada libur, dia harus menggunakan waktu ini untuk bertemu orang tuanya." Anisa menghibur Mike.Mike mengangguk, lalu menoleh ke arah Sania. "Dia nggak mau berhenti minum padahal sudah kularang. Bagaimana k

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-31
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 810

    "Memangnya kenapa dengan kedatangan Theo?" Anisa tidak memahami maksud pertanyaan Mike."Anisa, kamar di rumah ini terbatas! Kamar yang tersisa cuma 1 kamar kecil. Sania bisa tidur di sana, tapi apakah Theo mau tidur di kamar sekecil itu? Coba kamu pikirkan." Mike menggelengkan kepala."Kalau dia merasa tersiksa tinggal di sini, aku akan menyuruhnya tidur di hotel," jawab Anisa.Mike hanya mengangkat kedua alisnya sambil tersenyum sinis."Ngapain lihat-lihat?" Anisa merasa agak bersalah. "Sudahlah, lihat nanti saja. Siapa tahu dia sudah memesan hotel.""Dia bakal berapa lama di sini?" tanya Mike."Aku juga tidak tahu, Theo tidak bilang apa-apa. Paling hanya beberapa hari, tidak mungkin selamanya.""Aku cuma tanya, kenapa jawabanmu sinis banget?" Mike mengamati ekspresi Anisa. "Kenapa tiba-tiba Theo mau datang? Kamu yang menyuruhnya ke sini?"Wajah Anisa sontak memerah, dia tampak tersipu malu."Kalau kamu tanya lagi, aku akan memindahkan barang-barangmu ke kamar yang paling kecil!" Ani

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-31
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 811

    Theo mendarat pukul 00.15 tengah malam.Mike datang menjemput Theo bukan atas perintah Anisa, tetapi atas permintaan Eden. Eden menelepon Mike dan memaksanya untuk menjemput Theo.Ketika Mike bertanya Theo tinggal di mana, Eden menyuruh Mike untuk mengantar Theo ke rumahnya Anisa.Sesampainya Theo dan Mike di rumah, semua orang sudah tidur, terkecuali Anisa yang masih menunggu di ruang tamu."Orangnya sudah kujemput dengan selamat. Sudah, 'kan? Nggak ada urusan apa-apa lagi? Aku ngantuk," kata Mike sambil menguap.Anisa tidak menghiraukan Mike, sedangkan Theo hanya fokus menatap Anisa. Selama ada Anisa, Theo tidak bisa mengalihkan pandangannya kepada orang lain.Mike merasa seperti obat nyamuk. Karena diacuhkan, dia pun bergumam dengan canggung, "Aku tidur, ya?"Anisa dan Theo tetap tidak menghiraukannya.Akhirnya Mike kembali ke kamar dan menelepon Eden untuk mengomel.Di ruang tamu.Melihat Theo yang membawa kopernya sendiri, Anisa pun bertanya, "Kamu tidak bawa pengawal?""Tidak." T

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-31
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 812

    Terdapat banyak perlengkapan anak-anak di kamar Anisa.Jika Anisa memang berniat membiarkan Theo tidur bersama, seharusnya Anisa membereskan kamar ini sebelum Theo datang.Anisa berpikir sebentar dan memutuskan untuk jujur. "Rumahku memang tidak terlalu besar. Aku mempekerjakan beberapa pelayan baru untuk mengurus rumah. Selain pelayan, aku juga menambah jumlah pengawal. Kamar di rumah tidak cukup ....""Kalau tidak ada kamar, aku tidur di hotel saja." Theo tidak mau mempersulit Anisa."Hmm, sebenarnya masih ada 1 kamar, tapi ...," kata Anisa dengan suara rendah.Sekarang sudah larut malam, Anisa tidak tega membiarkan Theo pergi mencari hotel sendirian. Ditambah, Theo juga tidak membawa pengawal. Bagaimana kalau terjadi sesuatu kepada Theo?Theo tidak memahami maksud Anisa. Kalau masih tersisa kamar, kenapa Anisa mengizinkan Theo untuk menempati kamar utama?"Kamu tidur di sini, aku tidur di kamar yang tersisa." Anisa tidak ingin Theo salah paham. "Kamar yang tersisa agak kecil, kayakn

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-31

Bab terbaru

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 884

    Sebelum mengirimkan foto-foto Wilona, Theo menuliskan beberapa kalimat di atasnya.[ Anisa, berikan aku 1 kesempatan lagi. ][ Satu kesempatan terakhir. ]Anisa menutup ponsel, lalu memejamkan matanya. Suara tangisan Sania terus bergema di dalam kepala Anisa.Karena emosi sesaat, Sania menceraikan Vanzoe, lalu meninggalkan Negara Legia dan bahkan memaki Vanzoe. Namun saat Vanzoe mau menikah lagi, Sania malah sedih dan menangis setiap hari.Siapa yang tidak menginginkan hidup tenang dan damai? Cinta adalah hal yang bisa membuat seseorang menjadi damai sekaligus gila.....Setelah meninggalkan Vila Starbay, Theo membuka ponselnya untuk mengecek pesan Anisa.Ternyata Anisa tidak membalas .... Meskipun tidak membalas, Theo yakin Anisa membaca pesannya.Theo tidak akan memaksa Anisa, dia sadar Anisa tidak akan memaafkannya dengan mudah. Theo hanya bisa bersabar dan berusaha.....Keesokan hari, Sania datang ke Vila Starbay dengan membawa banyak hadiah."Rasanya kembali seperti dulu," kata B

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 883

    "Nggak masalah! Kakakmu ganteng dan pintar, pasti banyak gadis yang mengejarnya. Kalaupun nggak dapat wanita, masih ada pria," jawab Mike.Wilona langsung menutup mulutnya."Membosankan!" William meletakkan alat makannya dan pergi meninggalkan ruang makan.Setelah William pergi, Anisa juga merasa kenyang dan ingin beristirahat. Sesampainya di kamar, dia membereskan koper, lalu berbaring dan hendak tidur.Ketika Anisa hendak memadamkan lampu kamar, dia menerima belasan pesan dari Theo.Anisa tertegun, lalu membuka pesan yang dikirimkan. Ternyata Theo mengirimkan semua foto-foto Wilona saat bermain di taman hiburan.Anisa menyimpan beberapa foto yang cantik dan bergegas menutup pesan dari Theo.Anisa belum siap menghadapi Theo. Perpisahan kemarin membuatnya sangat terpukul, dia tidak bisa melupakannya begitu saja.Akhirnya Anisa menelepon Sania dan mengajaknya mengobrol. "Sania, aku sudah pulang.""Kamu sudah pulang?" Sania terdengar kaget."Em. Aku memutuskan pulang secara tiba-tiba, ja

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 882

    Semua orang kaget melihat mobil Rolls-Royce milik Theo.Theo tahu bahwa Anisa masih marah dan tidak ingin menemuinya. Bukankah Theo memiliki ego yang tinggi, kenapa dia rela membuang semua harga dirinya dan datang dengan konsekuensi dimarahi Anisa?Sesaat Theo membuka pintu mobil, dia melihat Eden yang berlari keluar."Pak, sebaiknya Anda jangan masuk." Eden berbicara dengan canggung, "Anisa tidak mau menemui Anda. Aku juga ikut diusir."Sebenarnya kondisi di dalam tidak separah yang Eden ceritakan. Anisa tidak akan mempermasalahkan kejadian hari ini asalkan Eden mengusir Theo pergi.Jadi, Eden sengaja melebih-lebihkan agar Theo tidak memaksa masuk ke rumah Anisa."Dia tidak memarahi Wilona, 'kan?" tanya Theo."Tidak. Wilona masih kecil, Anisa tidak mungkin menyalahkannya. Pak, tenang saja, yang penting Anisa sudah pulang. Masih ada hari esok." Eden berusaha menghibur Theo. Theo mengerutkan alis. "Ucapanmu seolah aku ingin melakukan sesuatu terhadap Anisa.""Bukan begitu maksudku ....

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 881

    "Kamu tahu sendiri karakter Pak Theo, dia takut sama Anisa," jawab Eden sambil menggaruk kepala.....Hari yang menyenangkan pun berakhir dalam sekejap mata. Setelah puas bermain, Theo mengajak Wilona, Mike, dan Eden makan malam bersama. Awalnya Mike tidak mau menolak karena Wilona pasti kelelahan dan kelaparan, tetapi tiba-tiba Anisa menelepon Mike.Sesaat mengeluarkan ponsel, Mike terkejut melihat nama Anisa yang tertera di layar. "Anisa telepon! Sst, kalian diam dulu.""Halo, Anisa?" Mike menjawab panggilannya. "Kamu mau melakukan panggilan video? Kami lagi di luar. Aku akan meneleponmu kembali begitu sampai di rumah.""Sekarang aku ada di rumah," kata Anisa dengan nada yang tenang, tapi mencekam. "Bawa Wilona pulang sekarang juga!"Mike tertegun mendengar ucapan Anisa. Sebelum Mike sempat menjawab, Anisa telah menutup teleponnya."Gawat!" Wajah Mike tampak memerah, jantungnya berdegup sangat kencang. "Anisa sudah pulang, dia ada di rumah. Anisa memerintahkanku untuk segera membawa

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 880

    Sesampainya di wahana kedua, antrian panjang terlihat di depan pintu.Wilona berjalan ke barisan VIP dan ikut mengantri.Bagaimana mungkin Theo tega membiarkan putrinya mengantri? Meskipun cuaca hari ini cerah dan berangin, mengantri sepanjang itu pasti melelahkan.Theo sendiri paling benci mengantri!Theo berjalan ke depan, lalu menarik lengan Wilona dengan penuh kasih berkata, "Sayang, Ayah akan membawamu masuk."Wilona mengerutkan alis. "Maksudnya memotong antrian?"Tanpa pikir panjang, Theo langsung mengangguk.Mike langsung menggosok kedua tangannya, dia sudah mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.Di saat bersamaan, Eden berjalan ke samping Theo untuk menceritakan insiden yang terjadi 1 jam lalu."Aku paling benci menyerobot antrian! Baru saja, seorang Tante jahat menyerobit antrian dan diusir. Masa aku memarahi orang lain, tapi aku sendiri juga menyerobot antrian?" Meskipun Wilona tidak suka mengantri, hati nurani melarangnya untuk melakukan tindakan yan gsalah.Setel

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 879

    Penanggung jawab taman berpikir sebentar, lalu menganggukkan kepala. Eden terlihat sangat serius, penanggung jawab taman tidak mau kehilangan pekerjaan ini.Akhirnya wanita arogan itu pun diusir.Sebelum pergi, wanita itu meneriaki Wilona, "Bocah tengil, tunggu pembalasanku!"Wilona menjulurkan lidahnya dan mengolok-olok wanita itu."Wilona, wanita itu nggak akan datang lagi. Kamu jangan marah, ya!" Eden menghibur sambil tersenyum."Aku nggak marah. Yang malu dia, bukan aku." Wilona menarik Mike tempat semula dan lanjut mengantri."Kak, kamu hebat banget." Gadis kecil yang berdiri di depan Wilona mengacungkan jempolnya.Wilona membalasnya dengan senyuman abngga.Setelah wanita itu pergi, peannggung jawab taman menelepon Theo. "Pak, putri Anda sedang mengunjungi Dunia Fantasi."Penanggung jawab taman memanfaatkan status Wilona untuk menyanjung Theo, ini adalah kesempatan yang bagus untuk menarik simpati."Putriku?" tanya Theo."Benar! Pak Eden yang bilang, tidak mungkin salah. Hmm, apak

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 878

    Wilona menarik tangan Mike dan mengajaknya ke depan.Petugas yang melayani di depan terlihat ketakutan menghadapi wanita tersebut. Eden takut terjadi keributan, dia pun mengeluarkan ponsel dan menelepon penanggung jawab taman hiburan."Tante!" Wilona berteriak sambil menatap wanita itu. "Menyerobot antrian itu salah. Kamu sudah salah, tapi masih berani memarahi orang lain. Gurumu nggak mengajari kamu sopan santun, ya?"Mike tertegun melihat sikap Wilona. Tampaknya Wilona sudah semakin dewasa, dia bukan lagi anak berusia 3 tahun yang cengeng.Teriakan Wilona sontak membuat orang-orang di sekitar tercengang selama beberapa deitk.Wanita tersebut memelototi Wilona dan memarahinya, "Bocah tengil! Beraninya berteriak di hadapanku. Memangnya siapa kamu?"Wilona menjawab dengan tenang dan lantang, "Kamu buta, ya? Aku anak kecil! Dasar bodoh!"Para pengunjung tertawa mendengar ucapan Wilona.Wanita ini pun murka, dia mengangkat tangan dan hendak memukul Wilona.Melihat wanita yang hendak memuk

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 877

    "Wilona, ayahmu nggak tahu kamu pergi ke taman huburan ini. Aku tidak akan memberi tahu ayahmu. Kita pergi dulu, kalau nggak seru, kita pindah tempat. Bagaimana?" tanya Eden.Wilona berpikir sebentar, lalu mengangguk sambil tersenyum."Jangan beri tahu ibumu, ya! Kalau ibumu tahu, dia pasti tidak akan mengizinkan kamu ke sana." Eden mengingatkan. "Taman ini sangat cantik dan seru. Aku pernah membawa keponakanku ke sana, dia sangat suka."Pikiran Wilona hanya dipenuhi bermain. Dia langsung mengangguk saat mendengar semua ucapan Eden.Tak terasa, akhir pekan pun tiba.Suasana di Dunia Fantasi sangat ramai.Ketika Eden membawa keponakannya datang, cuaca gerimis dan banyak wahana yang ditutup."Untung William nggak ikut." Mike menghela napas, dia tahu William tidak akan menyukai tempat seperti ini.Kalau William datang, dia mungkin tidak akan masuk dan langsung pulang ke rumah. William paling tidak menyukai tempat yang ramai.Eden meminta maaf. "Aduh, antriannya panjang banget. Sebentar, a

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 876

    Ketika Eden menyiapkan makan malam, dia memberikan isyarat mata kepada Mike.Mike langsung mengangguk, lalu berkata kepada William dan Wilona, "Anak-anak, akhir pekan aku akan membawa kalian jalan-jalan.""Oke, oke! Paman, kita mau jalan ke mana?" tanya Wilona dengan antusias."Hari ini baru hari selasa," jawab William."Makanya kita buat rencana dulu. William, kamu ada waktu, 'kan" tanya Mike."Tidak ada." Tahun ajaran baru telah dimulai, William harus mengerjakan banyak tugas."Kamu masih SD, memang sebanyak apa tugasmu? Kalau kamu sudah SMP, jangan-jangan kamu bahkan nggak ada waktu untuk pulang." Mike tampak cemberut. "Waktu SD aku nggak sesibuk kamu, tapi aku pintar dan sukses.""Kelak aku akan lebih sukses daripada kamu," William berakta dengan serius.Dulu Mike mungkin akan membantah William, tetapi sekarang Mike tidak memiliki kepercayaan diri.Eden tertawa terbahak-bahak sambil mengacungkan jempol."Aku akan meminta ibumu untuk memindahkan sekolahmu," kata Mike dengan kesal."

DMCA.com Protection Status