Home / Romansa / Bangkitnya Suamiku yang Perkasa / Chapter 681 - Chapter 690

All Chapters of Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Chapter 681 - Chapter 690

884 Chapters

Bab 681

Theo sudah menduganya, Anisa tidak mungkin setenang ini.Anisa sudah memiliki 2 orang anak, kenapa dia masih mau merebut anak ketiga dari Theo? Kenapa Anisa tidak mau memberikan anak ketiga ini kepada Theo?Tega ...."Kamu tidak mau?" Anisa tidak ingin memberikan Theo terlalu banyak waktu untuk berpikir. "Theo, kalau kamu tidak mau, silakan pergi sekarang juga! Jangan muncul di hadapanku sebelum anak ini lahir."Ucapan Anisa terasa bagaikan pisau yang menikam dada Theo.Sebelum Anisa mengutarakan keinginannya, sebenarnya Theo ingin mengatakan, "Aku akan memberikan apa pun yang kamu inginkan.""Apakah kamu berpikir anak ini akan menderita kalau tinggal bersamaku?" Kedua mata Theo tampak memerah."Aku hanya ingin anakku tinggal di sisiku. Selama masih hidup, manusia pasti akan mengalami berbagai macam penderitaan. Aku tidak takut penderitaan, yang kutakutkan adalah kekurangan kasih sayang," Anisa tetap menjawab dengan tenang."Apa maksudmu? Dari mana kamu tahu kalau aku tidak menyayangi
last updateLast Updated : 2023-09-29
Read more

Bab 682

Theo melirik Anisa dengan sinis, "Aku bisa membereskan masalah biologisku sendiri.""Lalu kenapa kamu tidak mau pulang ke rumahmu sendiri?" Anisa lega setelah mendengar jawaban Theo."Tidak mau." Theo beranjak ke tempat tidur dan duduk di samping Anisa. "Aku belajar banyak dari masalah kali ini."Seandainya Theo menghafal bentuk setiap bagian tubuh Anisa, dia tidak akan terpengaruh oleh desakan orang lain.Anisa tidak dapat menebak isi pikiran Theo, dia hanya menjawab dengan tenang, "Semua sudah berlalu.”"Aku tetap akan belajar dari masalah ini." Theo menundukkan kepalanya. "Aku belum cukup mengenal kamu."Anisa heran mendengar jawaban Theo. Ketika Anisa hendak membalikkan badan, Theo malah menahannya sambil berkata, "Jangan bergerak, nanti bayinya juga ikut berputar-putar."Anisa mengerutkan alis, dia makin tidak memahami maksud Theo."Aku mau melihat perutmu," pinta Theo.Melihat ekspresi Theo yang serius, Anisa pun tidak tega menolak permintaannya.Anisa berbaring, lalu membuka pon
last updateLast Updated : 2023-09-29
Read more

Bab 683

"Lalu apa maksudmu?" tanya Theo."Sepertinya kamu datang untuk bertengkar denganku, ya?" Anisa mengangkat kakinya dan menendang Theo. "Geser, jangan dekat-dekat! Sempit!""Aku sudah di ujung tempat tidur, sedikit lagi jatuh." Theo protes.Anisa bangkit, lalu mengulurkan tangannya untuk memeriksa seberapa besar tempat yang dikuasai Theo. Ketika Anisa mengulurkan tangan, Theo langsung memeluknya. "Anisa, aku akan memberikan semua yang kamu mau. Apa lagi yang kamu inginkan? Katakan saja ....""Aku tidak mau apa-apa lagi." Anisa dapat merasakan kehangatan tubuh Theo.Anisa berusaha memberontak dan melepaskan pelukannya, tetapi Anisa tidak berdaya karena Theo mendekapnya dengan sangat erat."Aku mau tidur sambil memelukmu." Theo melepaskan tubuh Anisa secara perlahan-lahan dan berkata, "Anisa, aku tidak mengharapkan apa-apa, aku hanya ingin kamu dan anak ini sehat.""Oh ya?" Wajah Anisa terasa panas, jantungnya pun berdegup kencang. "Kamu jadi tidak tahu malu saat lampu dipadamkan, ya?""Pl
last updateLast Updated : 2023-09-29
Read more

Bab 684

Dada Clara terasa sesak, hatinya seperti dihancurkan sampai berkeping-keping.Walaupun nama baik Anisa sudah dibersihkan, bagaimana mungkin Theo dan Anisa berbaikan dalam waktu satu malam?Apakah Theo yang pergi menemui Anisa? Sebenarnya, Theo memedulikan Anisa atau anak yang dikandung Anisa?Clara tidak dapat memahami pikiran Theo.Setelah semua pengorbanan dan usaha yang dilakukan Clara, pada akhirnya Anisa dan Theo malah kembali bersama. Hal ini membuat Clara merasa seperti orang bodoh.Clara sudah menguburkan harapannya untuk bisa bersanding dengan Theo. Namun jika Clara tidak bisa mendapatkan Theo, tidak ada wanita lain yang boleh memiliki Theo.Clara mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Malia. "Malia, kamu sudah mendapatkan orang yang bisa kita pekerjakan?""Kamu mau bergerak sekarang? Kamu sudah membuat rencana baru?" tanya Malia."Kamu hanya perlu mencari orangnya, tidak perlu memedulikan yang lain. Aku sudah tidak bisa bersabar," jawab Clara."Oh, aku akan menghubungi orangn
last updateLast Updated : 2023-09-29
Read more

Bab 685

"Belum. Kamu sudah menemukan nama yang bagus?" tanya Theo.Anisa menjawab dengan gugup, "Wilson Kintara.""Kamu serius?" Theo mengangkat kepalanya dan menatap Anisa dengan tajam."William dan Wilona menggunakan nama belakang Kintara. Kalau nama belakang adiknya berbeda, mereka pasti bingung." Wajah Anisa tampak memerah. "Tapi kalau kamu keberatan, aku tidak akan memaksa.""Kalau kamu takut William dan Wilona bingung, aku tidak keberatan mereka menggunakan nama belakangku. Kamu ubah saja nama mereka," jawab Theo seperti sedang bercanda.Setelah memesan hidangannya, Theo mengembalikan buku menu kepada pelayan."Kalau kamu tidak setuju, aku tidak akan memaksa. Bagaimana kalau dikasih nama Wilson Pratama? Bagaimana menurutmu?" Anisa mengalah, dia sudah cukup puas bisa mendapatkan hak asuh anak."Aku tidak keberatan." Theo mengangkat kedua alisnya. "Silakan menggunakan nama belakangmu.""Kamu serius? Kamu tidak bercanda?" Anisa memperhatikan ekspresi Theo dengan serius.Theo sama sekali tid
last updateLast Updated : 2023-09-30
Read more

Bab 686

Di Vila Starbay.Kamar utama.Anisa sedang membereskan perlengkapan bayi yang baru dibelinya.Melihat Anisa yang begitu sibuk, Sania yang duduk di sampingnya pun berkata, "Anisa, kamu benaran mau mengurus anakmu sendiri? Pasti capek."Anisa melipat baju sambil menjawab, "Em, untung dulu ada ibuku yang membantu.""Sekarang Tante sudah nggak ada, kamu juga nggak tenang membiarkan pelayan mengurusi anakmu sepenuhnya. Oh iya, Theo serius mau tinggal di sini?" tanya Sania dengan penasaran."Dia yang bilang mau pindah ke sini." Anisa menaruh semua pakaiannya ke dalam lemari. "Lihat nanti saja.""Kalau begitu, kalian nggak ada bedanya dengan suami istri." Sania menggoda Anisa. "Wah, aku nggak menyangka dia mau pindah ke sini."Anisa baru ingat, Theo sudah beberapa hari tidak mencarinya."Anisa, kamu hebat banget bisa memperjuangkan hak asuh ketiga anakmu. Mereka bahkan menggunakan nama belakangmu." Sania menghela napas panjang. "Kalau aku punya anak, Vanzoe pasti memaksa untuk menggunakan nam
last updateLast Updated : 2023-09-30
Read more

Bab 687

Leo melihat jelas wajah Pamela yang memerah, lalu mengelupas.Leo ketakutan sampai melangkah mundur. "Pamela, jangan takut. Aku ... aku akan segera memanggil ambulans."Begitu melihat kondisi Pamela, semua tamu langsung berlari meninggalkan restoran. Para pelayan restoran pun kaget melihat kondisi wajah Pamela.Pamela menangis tersedu-sedu. Melihat semua orang yang ketakutan melihat wajahnya, Pamela melepaskan tangannya dan mengambil ponselnya untuk berkaca.Darah, kulit yang mengelupas, daging yang menggumpal ...."Ah ...." Pamela berteriak histeris.....Sesampainya di restoran, Anisa menerima panggilan dari Leo.Anisa yang sedang menyantap hidangannya. Begitu melihat nama Leo yang terpampang di layar ponsel, Anisa langsung menjawab teleponnya."Anisa, mengerikan banget! Sampai sekarang aku masih merinding. Nanti malam aku pasti bakalan mimpi buruk." Suara Leo terdengar gemetaran. "Kalau tadi orang yang duduk bersamaku adalah kamu, aku tidak sanggup membayangkannya ...."Anisa mengge
last updateLast Updated : 2023-09-30
Read more

Bab 688

Anisa mengerutkan alis saat melihat nama yang tertera di layar ponsel."Anisa." Suara Theo terdengar di ujung telepon."Ada apa?" tanya Anisa."Kamu baik-baik saja?" Theo senang mendengar suara Anisa. "Anisa, kamu tidak apa-apa?""Aku baik-baik saja. Kenapa? Kamu berharap aku celaka?" jawab Anisa dengan ketus."Ada yang melihatmu di restoran. Katanya terjadi sesuatu kepadamu." Theo kembali bersikap tenang. "Syukurlah kamu baik-baik saja.""Oh, ada yang menyamar menjadi diriku lagi? Jangan-jangan wanita yang dimaksud adalah ... Pamela?" Anisa sengaja berbicara seperti ini.Theo sama sekali tidak tertarik dengan pembahasan ini. "Aku tidak peduli, yang penting bukan kamu yang terluka.""Oh ....""Kamu di mana?" Theo lanjut bertanya."Lagi makan sama Sania," jawab Anisa."Bawa pengawal?" tanya Theo."Bawa." Anisa melirik ke arah pengawal yang berdiri tak jauh dari sana."Setelah makan, kamu harus langsung pulang," perintah Theo."Aku mau pergi potong rambut, aku sudah membuat janji." Anisa
last updateLast Updated : 2023-09-30
Read more

Bab 689

Theo mendengarkan ucapan Clara sambil melirik ke arah Anisa.Anisa sedang menjelaskan model rambut yang diinginkannya kepada penata rambut."Aku sarankan sebaiknya kamu lapor polisi, biar polisi yang turun tangan." Theo bangkit berdiri, lalu beranjak keluar agar Anisa tidak mendengar pembicaraan mereka. "Kalaupun Anisa yang mencelakai adikmu, memangnya kenapa? Kalau aku jadi Anisa, aku tidak akan hanya merusak wajahnya, aku akan memberikan pelajaran yang jauh lebih menyakitkan."Clara tercengang mendengar jawaban Theo. Dia tidak menyangka bahwa Theo akan bersikap seperti ini."Hanya karena aku belum menemukan bukti, bukan berarti aku tidak tahu siapa yang merencanakan semua ini." Suara Theo terdengar sangat ketus. "Clara, setelah aku mendapatkan bukti, aku tidak akan berbelas kasihan kepadamu."Jangankan wajah yang rusak, Theo juga tidak akan peduli meski nyawa Pamela melayang.Bagi Theo, kematian Pamela sama sekali tidak ada nilainya.Clara ketakutan dan langsung menutup panggilannya.
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more

Bab 690

Theo tidak ingin membuat Anisa kesal.Ketika datang membawakan sup ayam, pelayan tertegun melihat Theo dan Anisa yang sedang bertatapan. Pelayan bergegas meletakkan mangkuk tersebut dan kembali ke dapur."Kalau dia lelah, biarkan dia beristirahat selama yang dia mau, aku tidak keberatan." Theo menurunkan nada bicaranya agar tidak kedengaran William. "Tapi ini sudah satu bulan. Istirahat satu bulan masih belum cukup?""Nanti aku akan mengajak bicara." Anisa mengambil sup yang telah dihidangkan dan menyantapnya."Takutnya dia bukan lelah, tapi ada hal yang disembunyikan darimu." Theo merebut mangkuk yang dipegang Anisa. "Anakmu jauh lebih rumit daripada yang kamu pikirkan."Anisa ingin merebut kembali mangkuknya, tetapi Theo langsung menyuapi Anisa."Aku bisa sendiri." Anisa merebut sendok yang dipegang Theo. "Aku sempat menelepon gurunya. Katanya William beradaptasi dengan baik. Dia juga memiliki banyak teman saat ikut tur musim panas.""Justru itu masalahnya. Kalau dia tidak ada masala
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more
PREV
1
...
6768697071
...
89
DMCA.com Protection Status