Home / Romansa / Bangkitnya Suamiku yang Perkasa / Chapter 661 - Chapter 670

All Chapters of Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Chapter 661 - Chapter 670

884 Chapters

Bab 661

Sania malas berbasa-basi, dia mengacuhkan Eden dan langsung beranjak ke ruangan Theo."Vanzoe, tampaknya istrimu mau membuat onar lagi," Eden menyindir Vanzoe.Vanzoe menghela napas tak berdaya. "Aku sudah melarangnya datang, tapi dia tetap memaksa. Dia ingin membuktikan wanita yang ada di dalam video itu bukanlah Anisa. Wajah di dalam video itu terlalu mirip dengan Anisa, aku sulit memercayai kesaksian Sania.""Kamu tahu sendiri, Anisa dan Sania sudah bersahabat sejak lama. Wajar saja dia memihak Anisa. Mike juga sama, dia menuduh wanita yang ada di dalam video itu adalah Pamela. Katanya Pamela meniru suara Anisa, terus perutnya yang hamil diedit dan diberi efek khusus. Saking seriusnya ucapan dia, aku sampai hampir percaya." Eden menggelengkan kepala."Dia pikir ini sinetron?" Vanzoe menyeringai sinis.Eden mendorong bingkai kacamatanya. "Sebenarnya analisa Mike tidak salah, hanya saja kemungkinannya kecil. Mereka adalah orang-orang yang dekat dengan Anisa, mereka pasti lebih sulit m
last updateLast Updated : 2023-09-24
Read more

Bab 662

Tidak disangka, Anisa menjawab telepon Theo dengan cepat."Besok aku pulang." Suara Anisa terdengar tenang. "Kita bicarakan setelah bertemu."Semua amarah, emosi, dan kekesalan Theo sontak mereda. Seketika, Theo pun teringat dengan ucapan Sabai yang mengatakan bahwa Anisa sangat pintar mengendalikan Theo.Akhirnya Theo memahami maksud ucapan Sabai. Theo baru sadar, ternyata dia memang selalu tunduk kepada Anisa.Hanya dengan mendengar suara Anisa, Theo bersedia memercayainya meski tidak ada yang bisa membuktikan kalau Anisa tidak bersalah."Anisa ...." Suara Theo terdengar gemetaran.Walaupun hanya mendengar suaranya, Anisa bisa merasakan betapa sakitnya hati Theo. Theo pasti telah melihat rekaman itu dan mencurigai Anisa. Kalau tidak, Theo tidak akan sesedih ini."Theo, aku tahu kamu sulit memercayai aku." Anisa tidak tahan dengan situasi yang canggung ini. "Saat melihat rekaman itu, aku bahkan sampai meragukan diri sendiri."Theo mendengarkan Anisa dengan tenang. Suasana hati yang be
last updateLast Updated : 2023-09-24
Read more

Bab 663

William tidak berani menceritakan masalah ini kepada Anisa. Dia takut dimarahi Anisa."Aku mau beristirahat beberapa hari dulu, aku agak lelah." William menatap Anisa dengan serius.Anisa kasihan melihat William yang terlihat tertekan. "William, kalau kamu merasa tertekan dan capek belajar, segera beri tahu Ibu. Sekolah memang penting, tapi kesehatan adalah hal yang paling utama."William mengangguk.Di Negara Legia.Pukul 8 malam, Sabai berkunjung ke rumah Theo. Sabai menawarkan segelas anggur merah, tetapi Theo menolaknya."Aku tidak mau minum lagi." Tadi Theo sudah meneguk 2 botol bir, dia merasa agak mabuk.Apalagi besok Theo mau menemui Anisa. Kalau minum terlalu banyak, takutnya akan memengaruhi suasana hati Theo saat bertemu Anisa."Baiklah, aku minum sendiri saja." Sabai meneguk anggur merah yang ditawarkan kepada Theo."Kamu juga jangan minum terlalu banyak." Theo menatap Sabai. "Aku tahu, kamu melakukan semua ini demi kebaikanku, tapi ....""Tapi apa? Kamu tidak berani berbua
last updateLast Updated : 2023-09-24
Read more

Bab 664

"Sabai, ini adalah urusanku dan Theo." Anisa memperingati Sabai.Sabai malah berbalik menyindir Anisa. "Demi kamu, Sania datang menemui kami sambil berteriak-teriak seperti orang gila. Harusnya waktu itu aku juga memperingatkan dia, ini adalah masalahmu dan Theo. Dia tidak pantas ikut campur."Jawaban Sabai sontak membuat Anisa tertegun dan mematung di tempat. Hari ini Anisa datang untuk menceritakan semua yang terjadi di Hotel Kaseno. Meskipun Theo tidak akan memercayainya, setidaknya Anisa telah menceritakan semuanya kepada Theo. Dengan begitu Anisa tidak akan menyesal maupun merasa bersalah.Namun sekarang Anisa merasa sangat konyol, dia melupakan Sania. Sania selalu melindungi Anisa, dia pasti telah menceritakan semuanya kepada Theo.Melihat reaksi Theo dan Sabai, mereka pasti tidak memercayai cerita Sania. Kalau begitu, tidak ada gunanya lagi Anisa menjelaskan semuanya."Baiklah, terserah kalian. Anggap saja aku tidak pernah kemari." Ketika Anisa membalikkan badan dan hendak pergi
last updateLast Updated : 2023-09-24
Read more

Bab 665

Jelas-jelas Anisa adalah korban, tetapi kenapa semua tanggung jawab malah dilemparkan kepadanya?Anisa menelepon Sania."Anisa, kamu sudah pulang?" Suara Sania terdengar lesu. "Kalau aku jadi kamu, aku akan menetap di Negara Hamok saja. Bukannya takut, tapi orang-orang di sini terlalu memuakkan.""Menghindar nggak akan menyelesaikan masalah. Aku sudah bertemu dengan Theo dan Sabai. Sania, aku dengar kamu menemui mereka demi membela aku. Terima kasih telah memercayai aku.""Untuk apa berterima kasih? Seharusnya aku yang meminta maaf, kamu jadi seperti ini gara-gara aku. Kalau aku menjaga ponselku dengan baik, kamu nggak akan dibohongi sama pencurinya," jawab Sania."Kalaupun mereka nggak mencuri ponselmu, mereka pasti akan menggunakan cara lain untuk menjebak aku." Anisa menatap ke luar jendela. "Sebentar lagi musim dingin. Kamu mau jalan-jalan?"Anisa ingin membelikan pakaian untuk William dan Wilona. Sekarang anak-anak sudah besar, pakaian mereka mulai tidak muat.Anisa dan Sania bert
last updateLast Updated : 2023-09-25
Read more

Bab 666

Di Hotel Kaseno.Sania mengenakan rambut palsu berwarna emas dan riasan wajah yang menor.Sesaat memasuki lobi hotel, penampilannya langsung menarik perhatian resepsionis yang sedang bertugas."Aku mau menemui manajermu." Sania tersenyum kepada resepsionis.Melihat dandanan Sania yang begitu mencolok, resepsionis menyangka kalau Sania adalah orang penting. Oleh sebab itu resepsionis tidak berani membuat Sania menunggu terlalu lama dan bergegas memanggil manajer hotel.Beberapa menit kemudian, manajer hotel datang menemui Sania. "Nona, maaf, kamu mencari aku?""Jangan bicara di sini." Sania merangkul pundak manajer hotel. "Cari tempat lain saja. Ada sesuatu yang ingin kutanyakan."Begitu mendengar permintaan Sania, manajer langsung mengajak ke ruangannya.Sesaat memasuki ruangan manajer, Sania langsung duduk di sofa dan berkata, "Aku mau melihat foto dan nama karyawan-karyawan pria yang bekerja di sini.""Nona, apa yang ingin kamu lakukan?" Manajer hotel bingung mendengar permintaan Ani
last updateLast Updated : 2023-09-25
Read more

Bab 667

Fandi berpikir, 'Untuk apa Anisa mencari aku?'Fandi merasakan firasat yang buruk saat melihat ekspresi Anisa yang dingin."Fandi." Anisa meletakkan segepok uang tunai dan sebotol obat ke hadapannya. "Kalau kamu menjawab aku dengan baik, aku akan memberikan semua uang ini kepadamu. Tapi kalau kamu menolak bekerja sama, aku akan membungkam mulutmu dengan obat ini."Fandi ketakutan sampai memucat. "I-ini ... obat apa?""Racun. Setelah meminumnya, nyawamu akan melayang. Masalahnya dokter tidak akan bisa menyelidiki jenis racun ini. Paling kamu divonis bunuh diri dan tidak akan ada yang curiga," jawab Anisa dengan datar.Fandi langsung berlutut dan meminta maaf kepada Anisa. "Anisa, aku akan menjawab semua pertanyaanmu. Tapi aku hanyalah seorang pelayan, yang aku tahu tidak banyak.""Siapa yang menyuruhmu untuk menuntunku ke kamar? Siapa yang memindahkanku dari kamar 609? Kamu sudah melihat video yang beredar, 'kan?" tanya Anisa tanpa berbasa-basi."Aku hanyalah seorang pelayan biasa. Aku
last updateLast Updated : 2023-09-25
Read more

Bab 668

Departemen Humas.Kedatangan Anisa membuat semua orang terkejut. Seketika, suasana pun terasa mencekam.Meskipun tidak ada yang mengetahui tujuan kedatangan Anisa, para karyawan ketakutan melihat ekspresi wajah Anisa yang dingin. Sepertinya Anisa bukan datang dengan tujuan yang baik.Setelah menatap semua karyawan yang ada di ruangan, Anisa bertanya, "Pamela belum datang?""Biasanya dia datang pas-pasan, tidak pernah lebih awal," jawab salah satu karyawan. "Harusnya sebentar lagi sampai."Benar saja, tak berapa Pamela datang dengan mengenakan pakaian serta tas bermerek.Pamela agak kebingungan saat melihat ruangan Departemen Humas yang begitu ramai. Sesaat memasuki pintu departemen, Pamela pun terkejut saat melihat Anisa.Seketika Pamela pun ketakutan. Clara belum datang, tidak akan ada yang membantunya. Anisa pasti datang untuk membuat perhitungan dengan Pamela ....Pamela adalah wanita yang lemah, dia sama sekali bukan tandingan Anisa."Bu Anisa, Pamela sudah datang!" teriak salah se
last updateLast Updated : 2023-09-25
Read more

Bab 669

Pamela takut, dia tidak berani menjawab Anisa. Anisa sudah gila."Kamu terlalu meremehkan aku." Anisa menjambak rambut Pamela sambil berkata, "Aku tidak pernah bergantung kepada pria. Meskipun langit runtuh, aku akan melahirkan anakku dengan selamat."....Ketika Eden tiba di lantai 7, wajah Pamela sudah membengkak.Begitu melihat kedatangan Eden, Pamela langsung berteriak histeris. "Pak Eden, tolong aku! Anisa sudah gila, dia memukul aku. Dia mau membunuh aku, huhuhu."Eden bergegas mendorong pengawalnya Anisa dan menarik Pamela."Anisa, apa yang kamu lakukan? Ini kantor, bukan pasar," kata Eden sambil memapah Pamela.Anisa menjawab dengan dingin, "Aku sedang memberikannya pelajaran. Terserah aku mau memukul di mana. Kalau kamu nggak senang, laporkan saja sama atasanmu."Eden terdiam mendengar jawaban Anisa. Apa gunanya mencari Theo? Ujung-ujungnya Theo juga tidak berani menegur Anisa."Pak Eden, cepat hubungi Kak Clara. Kalau Kak Clara tahu aku ditindas, dia pasti akan membela aku."
last updateLast Updated : 2023-09-26
Read more

Bab 670

Anisa beranjak keluar dari lift, dia malas meladeni Clara dan Theo.Tujuan kedatangan Anisa adalah untuk memberikan pelajaran kepada Pamela. Setelah memukul Pamela, suasana hati Anisa terasa jauh lebih baik.Ketika Anisa melewati Theo, Theo mengulurkan tangannya dan menarik lengan Anisa."Mau ngapain?" Anisa menatap Theo dengan dingin.Clara ingin mendekati Theo, tetapi Eden menahannya. "Clara, sebaiknya kamu menjenguk adikmu, hidungnya bengkok.""Dia di mana?" Clara menggertakkan gigi."Aku menyuruh satpam untuk mengantarnya ke rumah sakit. Sepertinya dia sangat frustasi, takutnya dia bunuh diri," jawab Eden.Sesaat mendengar ucapan Eden, Clara pun bergegas ke rumah sakit.Theo menarik Anisa ke parkiran kantor. Ketika Clara pergi, dia menatap Anisa dengan tajam. "Kenapa tiba-tiba dia datang memukul Pamela? Jangan-jangan dia sudah tahu?"Anisa menatap tangannya yang masih kemerahan. Anisa tidak mengontrol emosinya saat memukul Pamela. Hingga sekarang, telapak tangannya masih mati rasa.
last updateLast Updated : 2023-09-26
Read more
PREV
1
...
6566676869
...
89
DMCA.com Protection Status