Share

Bab 667

Penulis: Cahaya Suci
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-25 18:00:00
Fandi berpikir, 'Untuk apa Anisa mencari aku?'

Fandi merasakan firasat yang buruk saat melihat ekspresi Anisa yang dingin.

"Fandi." Anisa meletakkan segepok uang tunai dan sebotol obat ke hadapannya. "Kalau kamu menjawab aku dengan baik, aku akan memberikan semua uang ini kepadamu. Tapi kalau kamu menolak bekerja sama, aku akan membungkam mulutmu dengan obat ini."

Fandi ketakutan sampai memucat. "I-ini ... obat apa?"

"Racun. Setelah meminumnya, nyawamu akan melayang. Masalahnya dokter tidak akan bisa menyelidiki jenis racun ini. Paling kamu divonis bunuh diri dan tidak akan ada yang curiga," jawab Anisa dengan datar.

Fandi langsung berlutut dan meminta maaf kepada Anisa. "Anisa, aku akan menjawab semua pertanyaanmu. Tapi aku hanyalah seorang pelayan, yang aku tahu tidak banyak."

"Siapa yang menyuruhmu untuk menuntunku ke kamar? Siapa yang memindahkanku dari kamar 609? Kamu sudah melihat video yang beredar, 'kan?" tanya Anisa tanpa berbasa-basi.

"Aku hanyalah seorang pelayan biasa. Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 668

    Departemen Humas.Kedatangan Anisa membuat semua orang terkejut. Seketika, suasana pun terasa mencekam.Meskipun tidak ada yang mengetahui tujuan kedatangan Anisa, para karyawan ketakutan melihat ekspresi wajah Anisa yang dingin. Sepertinya Anisa bukan datang dengan tujuan yang baik.Setelah menatap semua karyawan yang ada di ruangan, Anisa bertanya, "Pamela belum datang?""Biasanya dia datang pas-pasan, tidak pernah lebih awal," jawab salah satu karyawan. "Harusnya sebentar lagi sampai."Benar saja, tak berapa Pamela datang dengan mengenakan pakaian serta tas bermerek.Pamela agak kebingungan saat melihat ruangan Departemen Humas yang begitu ramai. Sesaat memasuki pintu departemen, Pamela pun terkejut saat melihat Anisa.Seketika Pamela pun ketakutan. Clara belum datang, tidak akan ada yang membantunya. Anisa pasti datang untuk membuat perhitungan dengan Pamela ....Pamela adalah wanita yang lemah, dia sama sekali bukan tandingan Anisa."Bu Anisa, Pamela sudah datang!" teriak salah se

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-25
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 669

    Pamela takut, dia tidak berani menjawab Anisa. Anisa sudah gila."Kamu terlalu meremehkan aku." Anisa menjambak rambut Pamela sambil berkata, "Aku tidak pernah bergantung kepada pria. Meskipun langit runtuh, aku akan melahirkan anakku dengan selamat."....Ketika Eden tiba di lantai 7, wajah Pamela sudah membengkak.Begitu melihat kedatangan Eden, Pamela langsung berteriak histeris. "Pak Eden, tolong aku! Anisa sudah gila, dia memukul aku. Dia mau membunuh aku, huhuhu."Eden bergegas mendorong pengawalnya Anisa dan menarik Pamela."Anisa, apa yang kamu lakukan? Ini kantor, bukan pasar," kata Eden sambil memapah Pamela.Anisa menjawab dengan dingin, "Aku sedang memberikannya pelajaran. Terserah aku mau memukul di mana. Kalau kamu nggak senang, laporkan saja sama atasanmu."Eden terdiam mendengar jawaban Anisa. Apa gunanya mencari Theo? Ujung-ujungnya Theo juga tidak berani menegur Anisa."Pak Eden, cepat hubungi Kak Clara. Kalau Kak Clara tahu aku ditindas, dia pasti akan membela aku."

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 670

    Anisa beranjak keluar dari lift, dia malas meladeni Clara dan Theo.Tujuan kedatangan Anisa adalah untuk memberikan pelajaran kepada Pamela. Setelah memukul Pamela, suasana hati Anisa terasa jauh lebih baik.Ketika Anisa melewati Theo, Theo mengulurkan tangannya dan menarik lengan Anisa."Mau ngapain?" Anisa menatap Theo dengan dingin.Clara ingin mendekati Theo, tetapi Eden menahannya. "Clara, sebaiknya kamu menjenguk adikmu, hidungnya bengkok.""Dia di mana?" Clara menggertakkan gigi."Aku menyuruh satpam untuk mengantarnya ke rumah sakit. Sepertinya dia sangat frustasi, takutnya dia bunuh diri," jawab Eden.Sesaat mendengar ucapan Eden, Clara pun bergegas ke rumah sakit.Theo menarik Anisa ke parkiran kantor. Ketika Clara pergi, dia menatap Anisa dengan tajam. "Kenapa tiba-tiba dia datang memukul Pamela? Jangan-jangan dia sudah tahu?"Anisa menatap tangannya yang masih kemerahan. Anisa tidak mengontrol emosinya saat memukul Pamela. Hingga sekarang, telapak tangannya masih mati rasa.

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 671

    Sepertinya kesalahpahaman Anisa terhadap Theo tidak akan pernah bisa diluruskan."Anisa, hari ini sangat dingin. Pulang dan istirahatlah." Setelah berbicara, Theo membalikkan badan dan pergi meninggalkan Anisa yang mematung di tempat.Anisa tidak menyangka Theo bersikap setenang itu. Theo bahkan tidak membantah ...."Bu, ayo, kita pulang. Hari ini agak dingin, jangan sampai masuk angin." Pengawal berjalan ke samping Anisa.Anisa tidak merasa dingin. Sekarang, hatinya terasa sangat panas.....Begitu melihat kedatangan Theo, Eden langsung mengikutinya masuk ke dalam ruangan dan menceritakan semua yang terjadi pagi ini."Aku sudah menginterogasi beberapa karyawan di Departemen Humas. Mereka mendengar Anisa memarahi Pamela. Katanya Pamela menyamar jadi Anisa, Pamela juga yang mencongkel kedua mata Nara." Eden agak ketakutan saat menceritakan masalah ini.Pamela kelihatan seperti wanita yang baik, mulutnya manis, dan selalu bersikap lembut. Eden tidak menyangka Pamela tega melakukan tindak

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 672

    Di rumah sakit.Pamela tidak bisa menahan air matanya saat bertemu Clara."Kak, Anisa keterlaluan. Dia berani memukulku tanpa bukti, dia sama sekali tidak menghargai aku." Wajah Pamela diperban, dia kelihatan menyedihkan."Anisa berani bersikap kurang ajar karena dia sedang mengandung anaknya Theo," Clara menjawab dengan dingin."Dia lebih galak daripada yang kamu ceritakan. Lihat, hidungku sampai miring. Bagaimana sikap Theo? Meskipun dia tidak membantu aku, setidaknya dia harus menegur Anisa." Pamela menangis tersedu-sedu."Hem." Clara menyeringai sinis. "Katanya tidak suka anak kecil, nyatanya dia sangat menyayangi anak yang dikandung Anisa. Tidak peduli apa pun yang Anisa lakukan, Theo tidak akan berani memarahinya.""Berarti aku menerima tamparan ini dengan lapang dada?" Pamela memelototi Clara, dia tidak terima diperlakukan seperti ini."Aku tidak akan tinggal diam! Walaupun dia memukul kamu, ini adalah peringatan untukku." Clara teringat dengan ucapan Anisa tadi.Di saat bersama

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 673

    Hari ini Anisa ingin pergi menemui seseorang.Tadi malam Anisa tidak bisa tidur karena memikirkan masalah ini. Clara dan Pamela bekerja sama untuk menyerang Anisa. Jika Anisa tidak membalas, mereka akan mengira kalau Anisa gampang ditindas. Takutnya, ke depan Anisa akan mengalami lebih banyak kerugian.Sekarang Anisa berada di posisi yang tidak menguntungkan. Meskipun Anisa belum bisa membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah, dia bisa membalas Clara dan Pamela dengan cara lain.Anisa pergi ke sebuah restoran yang ada di dekat kantor Leo. Benar, Anisa mengajak Leo untuk bertemu.Anisa pernah sangat mencintai Leo. Dulu Anisa melihat Leo sebagai seorang pria yang sempurna. Di matanya, Leo bagaikan pangeran berkuda putih yang tampan dan gagah.Namun semua gambaran tentang Leo dengan dikotori dengan perselingkuhan. Bagi Anisa, sekarang Leo tak lebih dari seorang manusia rendahan.Di balik wajahnya yang tampan, sifat penakut, pengecut, egois, dan serakah telah menguasai seluruh jiwa Leo.Tak

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-27
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 674

    "Aku datang untuk memberikanmu uang. Asalkan kamu membantu dan mematuhi perintahku, aku akan memberikanmu bayaran yang besar. Kamu yang buka harga," kata Anisa sambil tersenyum.Leo tidak menyangka Anisa akan meminta bantuan kepadanya. "Uang hanyalah masalah kecil. Sebenarnya aku tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Pamela. Saat itu aku mengira Pamela adalah kamu, makanya aku menyapa dia di bar ...."Walaupun Leo tidak menjawab secara eksplisit, cara bicaranya menyiratkan bahwa dia akan membantu Anisa."Berapa penghasilan tahunanmu?" Anisa bertanya dengan santai."Beberapa miliar. Aku tahu penghasilanku tidak sebanding dengan penghasilan pamanku. Uang yang aku dapatkan setahun mungkin setera dengan uang yang pamanku dapatkan perhari," Leo menjawab dengan canggung."Leo, aku bersedia memberikanmu 20 miliar. Kalau kamu setuju dengan harganya, baru kita lanjutkan pembicaraan ini," jawab Anisa."Meskipun kamu tidak memberikanku uang, aku tetap bersedia membantumu." Leo mendorong bingkai

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-27
  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 675

    "Biar Paman Evan yang jawab." Wilona adalah anak yang cerdas. "Aku nggak berhak menjawab."Jawaban Wilona langsung memicu sorak sorai di dalam studio."Tentu saja, ibunya Wilona sangat cantik," Evan menjawab sambil tersipu malu. "Aku pernah mengatakan, ibunya Wilona adalah malaikatku."Para netizen kembali membanjiri kolom komentar.[ Malaikat? Anisa? Anisa adalah ibunya Wilona? ][ Astaga, Anisa tidak pantas menjadi seorang ibu! Dia tidak pantas menjadi ibunya Wilona. ][ Setiap mendengar nama Anisa, aku langsung teringat video itu. Muak! ][ Aku penasaran, kenapa Evan masih menganggap Anisa malaikatnya? ]Pembawa acara agak terkejut dan panik, dia tidak menyangka kalau tiba-tiba Evan akan membahas Anisa."Evan, wanita beruntung mana yang menjadi malaikatmu?" tanya pembawa acara.Evan menggelengkan kepala, lalu menjawab dengan tegas. "Hanya ada 1 wanita yang kuanggap malaikat. Wanita itu adalah ibunya Wilona."Meskipun tidak menyebutkan nama Anisa, semua orang tahu yang Evan maksud ad

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-27

Bab terbaru

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 884

    Sebelum mengirimkan foto-foto Wilona, Theo menuliskan beberapa kalimat di atasnya.[ Anisa, berikan aku 1 kesempatan lagi. ][ Satu kesempatan terakhir. ]Anisa menutup ponsel, lalu memejamkan matanya. Suara tangisan Sania terus bergema di dalam kepala Anisa.Karena emosi sesaat, Sania menceraikan Vanzoe, lalu meninggalkan Negara Legia dan bahkan memaki Vanzoe. Namun saat Vanzoe mau menikah lagi, Sania malah sedih dan menangis setiap hari.Siapa yang tidak menginginkan hidup tenang dan damai? Cinta adalah hal yang bisa membuat seseorang menjadi damai sekaligus gila.....Setelah meninggalkan Vila Starbay, Theo membuka ponselnya untuk mengecek pesan Anisa.Ternyata Anisa tidak membalas .... Meskipun tidak membalas, Theo yakin Anisa membaca pesannya.Theo tidak akan memaksa Anisa, dia sadar Anisa tidak akan memaafkannya dengan mudah. Theo hanya bisa bersabar dan berusaha.....Keesokan hari, Sania datang ke Vila Starbay dengan membawa banyak hadiah."Rasanya kembali seperti dulu," kata B

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 883

    "Nggak masalah! Kakakmu ganteng dan pintar, pasti banyak gadis yang mengejarnya. Kalaupun nggak dapat wanita, masih ada pria," jawab Mike.Wilona langsung menutup mulutnya."Membosankan!" William meletakkan alat makannya dan pergi meninggalkan ruang makan.Setelah William pergi, Anisa juga merasa kenyang dan ingin beristirahat. Sesampainya di kamar, dia membereskan koper, lalu berbaring dan hendak tidur.Ketika Anisa hendak memadamkan lampu kamar, dia menerima belasan pesan dari Theo.Anisa tertegun, lalu membuka pesan yang dikirimkan. Ternyata Theo mengirimkan semua foto-foto Wilona saat bermain di taman hiburan.Anisa menyimpan beberapa foto yang cantik dan bergegas menutup pesan dari Theo.Anisa belum siap menghadapi Theo. Perpisahan kemarin membuatnya sangat terpukul, dia tidak bisa melupakannya begitu saja.Akhirnya Anisa menelepon Sania dan mengajaknya mengobrol. "Sania, aku sudah pulang.""Kamu sudah pulang?" Sania terdengar kaget."Em. Aku memutuskan pulang secara tiba-tiba, ja

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 882

    Semua orang kaget melihat mobil Rolls-Royce milik Theo.Theo tahu bahwa Anisa masih marah dan tidak ingin menemuinya. Bukankah Theo memiliki ego yang tinggi, kenapa dia rela membuang semua harga dirinya dan datang dengan konsekuensi dimarahi Anisa?Sesaat Theo membuka pintu mobil, dia melihat Eden yang berlari keluar."Pak, sebaiknya Anda jangan masuk." Eden berbicara dengan canggung, "Anisa tidak mau menemui Anda. Aku juga ikut diusir."Sebenarnya kondisi di dalam tidak separah yang Eden ceritakan. Anisa tidak akan mempermasalahkan kejadian hari ini asalkan Eden mengusir Theo pergi.Jadi, Eden sengaja melebih-lebihkan agar Theo tidak memaksa masuk ke rumah Anisa."Dia tidak memarahi Wilona, 'kan?" tanya Theo."Tidak. Wilona masih kecil, Anisa tidak mungkin menyalahkannya. Pak, tenang saja, yang penting Anisa sudah pulang. Masih ada hari esok." Eden berusaha menghibur Theo. Theo mengerutkan alis. "Ucapanmu seolah aku ingin melakukan sesuatu terhadap Anisa.""Bukan begitu maksudku ....

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 881

    "Kamu tahu sendiri karakter Pak Theo, dia takut sama Anisa," jawab Eden sambil menggaruk kepala.....Hari yang menyenangkan pun berakhir dalam sekejap mata. Setelah puas bermain, Theo mengajak Wilona, Mike, dan Eden makan malam bersama. Awalnya Mike tidak mau menolak karena Wilona pasti kelelahan dan kelaparan, tetapi tiba-tiba Anisa menelepon Mike.Sesaat mengeluarkan ponsel, Mike terkejut melihat nama Anisa yang tertera di layar. "Anisa telepon! Sst, kalian diam dulu.""Halo, Anisa?" Mike menjawab panggilannya. "Kamu mau melakukan panggilan video? Kami lagi di luar. Aku akan meneleponmu kembali begitu sampai di rumah.""Sekarang aku ada di rumah," kata Anisa dengan nada yang tenang, tapi mencekam. "Bawa Wilona pulang sekarang juga!"Mike tertegun mendengar ucapan Anisa. Sebelum Mike sempat menjawab, Anisa telah menutup teleponnya."Gawat!" Wajah Mike tampak memerah, jantungnya berdegup sangat kencang. "Anisa sudah pulang, dia ada di rumah. Anisa memerintahkanku untuk segera membawa

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 880

    Sesampainya di wahana kedua, antrian panjang terlihat di depan pintu.Wilona berjalan ke barisan VIP dan ikut mengantri.Bagaimana mungkin Theo tega membiarkan putrinya mengantri? Meskipun cuaca hari ini cerah dan berangin, mengantri sepanjang itu pasti melelahkan.Theo sendiri paling benci mengantri!Theo berjalan ke depan, lalu menarik lengan Wilona dengan penuh kasih berkata, "Sayang, Ayah akan membawamu masuk."Wilona mengerutkan alis. "Maksudnya memotong antrian?"Tanpa pikir panjang, Theo langsung mengangguk.Mike langsung menggosok kedua tangannya, dia sudah mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.Di saat bersamaan, Eden berjalan ke samping Theo untuk menceritakan insiden yang terjadi 1 jam lalu."Aku paling benci menyerobot antrian! Baru saja, seorang Tante jahat menyerobit antrian dan diusir. Masa aku memarahi orang lain, tapi aku sendiri juga menyerobot antrian?" Meskipun Wilona tidak suka mengantri, hati nurani melarangnya untuk melakukan tindakan yan gsalah.Setel

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 879

    Penanggung jawab taman berpikir sebentar, lalu menganggukkan kepala. Eden terlihat sangat serius, penanggung jawab taman tidak mau kehilangan pekerjaan ini.Akhirnya wanita arogan itu pun diusir.Sebelum pergi, wanita itu meneriaki Wilona, "Bocah tengil, tunggu pembalasanku!"Wilona menjulurkan lidahnya dan mengolok-olok wanita itu."Wilona, wanita itu nggak akan datang lagi. Kamu jangan marah, ya!" Eden menghibur sambil tersenyum."Aku nggak marah. Yang malu dia, bukan aku." Wilona menarik Mike tempat semula dan lanjut mengantri."Kak, kamu hebat banget." Gadis kecil yang berdiri di depan Wilona mengacungkan jempolnya.Wilona membalasnya dengan senyuman abngga.Setelah wanita itu pergi, peannggung jawab taman menelepon Theo. "Pak, putri Anda sedang mengunjungi Dunia Fantasi."Penanggung jawab taman memanfaatkan status Wilona untuk menyanjung Theo, ini adalah kesempatan yang bagus untuk menarik simpati."Putriku?" tanya Theo."Benar! Pak Eden yang bilang, tidak mungkin salah. Hmm, apak

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 878

    Wilona menarik tangan Mike dan mengajaknya ke depan.Petugas yang melayani di depan terlihat ketakutan menghadapi wanita tersebut. Eden takut terjadi keributan, dia pun mengeluarkan ponsel dan menelepon penanggung jawab taman hiburan."Tante!" Wilona berteriak sambil menatap wanita itu. "Menyerobot antrian itu salah. Kamu sudah salah, tapi masih berani memarahi orang lain. Gurumu nggak mengajari kamu sopan santun, ya?"Mike tertegun melihat sikap Wilona. Tampaknya Wilona sudah semakin dewasa, dia bukan lagi anak berusia 3 tahun yang cengeng.Teriakan Wilona sontak membuat orang-orang di sekitar tercengang selama beberapa deitk.Wanita tersebut memelototi Wilona dan memarahinya, "Bocah tengil! Beraninya berteriak di hadapanku. Memangnya siapa kamu?"Wilona menjawab dengan tenang dan lantang, "Kamu buta, ya? Aku anak kecil! Dasar bodoh!"Para pengunjung tertawa mendengar ucapan Wilona.Wanita ini pun murka, dia mengangkat tangan dan hendak memukul Wilona.Melihat wanita yang hendak memuk

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 877

    "Wilona, ayahmu nggak tahu kamu pergi ke taman huburan ini. Aku tidak akan memberi tahu ayahmu. Kita pergi dulu, kalau nggak seru, kita pindah tempat. Bagaimana?" tanya Eden.Wilona berpikir sebentar, lalu mengangguk sambil tersenyum."Jangan beri tahu ibumu, ya! Kalau ibumu tahu, dia pasti tidak akan mengizinkan kamu ke sana." Eden mengingatkan. "Taman ini sangat cantik dan seru. Aku pernah membawa keponakanku ke sana, dia sangat suka."Pikiran Wilona hanya dipenuhi bermain. Dia langsung mengangguk saat mendengar semua ucapan Eden.Tak terasa, akhir pekan pun tiba.Suasana di Dunia Fantasi sangat ramai.Ketika Eden membawa keponakannya datang, cuaca gerimis dan banyak wahana yang ditutup."Untung William nggak ikut." Mike menghela napas, dia tahu William tidak akan menyukai tempat seperti ini.Kalau William datang, dia mungkin tidak akan masuk dan langsung pulang ke rumah. William paling tidak menyukai tempat yang ramai.Eden meminta maaf. "Aduh, antriannya panjang banget. Sebentar, a

  • Bangkitnya Suamiku yang Perkasa   Bab 876

    Ketika Eden menyiapkan makan malam, dia memberikan isyarat mata kepada Mike.Mike langsung mengangguk, lalu berkata kepada William dan Wilona, "Anak-anak, akhir pekan aku akan membawa kalian jalan-jalan.""Oke, oke! Paman, kita mau jalan ke mana?" tanya Wilona dengan antusias."Hari ini baru hari selasa," jawab William."Makanya kita buat rencana dulu. William, kamu ada waktu, 'kan" tanya Mike."Tidak ada." Tahun ajaran baru telah dimulai, William harus mengerjakan banyak tugas."Kamu masih SD, memang sebanyak apa tugasmu? Kalau kamu sudah SMP, jangan-jangan kamu bahkan nggak ada waktu untuk pulang." Mike tampak cemberut. "Waktu SD aku nggak sesibuk kamu, tapi aku pintar dan sukses.""Kelak aku akan lebih sukses daripada kamu," William berakta dengan serius.Dulu Mike mungkin akan membantah William, tetapi sekarang Mike tidak memiliki kepercayaan diri.Eden tertawa terbahak-bahak sambil mengacungkan jempol."Aku akan meminta ibumu untuk memindahkan sekolahmu," kata Mike dengan kesal."

DMCA.com Protection Status