Home / Romansa / Bangkitnya Suamiku yang Perkasa / Chapter 641 - Chapter 650

All Chapters of Bangkitnya Suamiku yang Perkasa: Chapter 641 - Chapter 650

884 Chapters

Bab 641

Di ujung telepon, Pak Tio berbicara sambil terisak-isak.Anisa belum dapat berpikir jernih karena hal ini terjadi secara mendadak. Seseorang mencuri sistem teknologi inti perusahaan. Yang lebih menyebalkan, sampai sekarang Kintara Group belum berhasil menemukan pencurinya.Pelaku bertindak selagi Anisa dan Mike berada di Negara Hamok. Sistem teknologi disimpan di dalam sebuah chip dengan kata sandi yang berlapis-lapis.Meskipun telah dicuri, pelaku belum tentu bisa membobol kata sandi itu. Hanya saja Anisa tidak boleh meremehkan lawan, bisa saja pelaku dapat meretas kata sandi itu dengan cepat.Selain kematian Nara, Anisa tidak pernah membayangkan kalau suatu saat nanti akan ada yang mencuri sistem teknologi inti perusahaan.Pukul 7 pagi.William keluar dari kamar, rumah terasa sangat sunyi.Ketika masuk ke dalam kamar Anisa, William hanya menemukan kasur Anisa yang berantakan, tetapi tidak ada seorang pun di dalamnya."Ibu!" teriak WilliamTheo yang berada di ruang tamu pun terkejut m
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more

Bab 642

Sekretaris bergegas memeriksa keadaan Anisa, sedangkan Pak Tio langsung memanggil ambulans.Setelah Anisa dibawah ke rumah sakit, informasi ini menyebar dengan sangat cepat."Sepertinya Kintara Group bakalan hancur. Perusahaan sedang menghadapi masalah besar, sedangkan Anisa malah dibawa ke rumah sakit. Tragis banget.""Yang paling menyedihkan adalah anak yang dikandungnya. Aku dengar dia mengandung anaknya Theo.""Serius? Bagaimana dengan kedua anak kembarnya? Tidak mungkin anaknya Theo juga, 'kan? Kalau memang anaknya Theo, dia pasti akan menuntut hak asuh.""Kehidupan Anisa sangat berantakan. Harus kuakui, kali ini Kintara Group benar-benar berada dalam masalah besar. Setelah teknologi inti dicuri, apakah dia masih bisa menjual drone dengan harga semahal ini? Ke depannya, Kintara Group tidak akan bisa lagi menguasai pasar drone.""Bagi konsumen, ini adalah berita yang bagus.""Tapi bagi Anisa, fakta ini pasti memberikannya pukulan yang sangat besar. Tidak heran dia sampai tumbang."
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more

Bab 643

Tak berapa lama, dokter datang untuk memberikan surat keterangan rawat inap serta lembar tagihan. "Anisa, semua prosedur rawat inap sudah selesai. Ini surat keterangan dan lembar tagihannya.""Anisa, ada apa dengan kandunganmu? Kenapa harus rawat inap? Kamu dirawat di rumah sakit mana? Aku akan segera ke sana." Eden panik saat mendengar ucapan dokter yang berada di ujung telepon.Anisa tidak berusaha menutup-nutupi, dia menjelaskan semuanya kepada Eden.Setelah Anisa menutup telepon, sekretarisnya datang dan berkata, "Bu, biar aku yang mengurus administrasi pembayaran.""Terima kasih. Oh iya, kamu langsung kembali ke kantor saja," kata Anisa."Tapi tidak ada yang menemani Ibu di rumah sakit. Aku di sini saja," jawab sekretaris."Tidak perlu, di kantor masih banyak pekerjaan. Pak Tio pasti khawatir, beri tahu dia bahwa aku baik-baik saja. Setelah menemukan cara untuk mengatasi masalah ini, aku akan segera menghubunginya." Anisa mengangguk kecil.Dua puluh menit kemudian, Eden tiba di ru
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more

Bab 644

"Pak ... Pak Theo? Presdir Tera Group? Untuk apa dia ada di sini? Pak Tio, katamu Pak Mike yang mengumpulkan kita. Di mana Pak Mike? Kamu membohongi kamu?" tanya salah seorang karyawan.Pak Tio juga merasa tidak berdaya. "Kalian tahu sendiri hubungan Pak Theo dan Bu Anisa. Sekarang Bu Anisa sedang dirawat di rumah sakit, makanya Pak Theo datang untuk mewakilinya.""Oh, Pak Theo datang membantu? Baguslah! Tapi kenapa dia harus menyita ponsel kita? Aneh banget."Pak Tio menjawab, "Ponselku juga disita. Pak Theo pasti memiliki alasan kenapa dia menyita ponsel kita."Semua mata tertuju kepada Theo yang menduduki kursi utama. Theo memancarkan aura yang mengintimidasi, orang yang tidak bersalah pun langsung merasa ketakutan."Salah satu di antara kalian pasti tahu bagaimana chip itu bisa hilang," kata Theo sambil menatap semua wajah yang ada di dalam ruangan. "Aku akan memberikan kalian waktu 1 menit. Kalau tidak ada yang mengaku, aku akan menggunakan caraku sendiri untuk menemukan pengkhian
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more

Bab 645

Theo menatap mereka sambil menyeringai dingin.Hari ini Theo akan menangkap pelakunya!Keesokan hari.Sesaat bangun tidur, Anisa melihat Mike yang duduk di sampingnya."Anisa, kamu sudah bangun?" Mike mengambil semangkuk bubur dan menyuapi Anisa. "Ayo, makan dulu."Anisa masih belum sepenuhnya sadar, dia merasa agak linglung."Bagaimana kondisimu?" Mike menatap wajah Anisa yang lesu. "Kenapa kamu pulang sendirian? Kenapa nggak memberi tahu aku? Bagaimana kalau terjadi sesuatu kepada kamu?""Kamu mabuk dan tidak sadarkan diri. Bagaimana caranya memberi tahu kamu?" tanya Anisa."Harusnya aku nggak mengajak Theo minum." Mike menghela napas panjang. "Tapi kali ini kita harus berterima kasih kepada Theo. Dia sudah menemukan pengkhianatnya."Bulu mata Anisa tampak bergetar. "Siapa? Siapa yang mengkhianati kita?""Departemen Teknis." Mike menundukkan kepala. Mike adalah orang yang memimpin Departemen Teknis.Anisa mengerutkan alis. "Aku tanya siapa, bukan dari departemen mana.""Semua karyawa
last updateLast Updated : 2023-09-20
Read more

Bab 646

Awalnya Anisa mengira kalau dirinya sedang bermimpi.Sesampainya Anisa di belakang Theo, tiba-tiba Theo membalikkan badan dan menatap kedua mata Anisa. Anisa tersadar sesaat menatap kedua mata Theo, ternyata semua ini bukan mimpi."Kenapa kamu turun dari tempat tidur?" Theo bergegas memapah Anisa. "Aku membangunkan kamu?"Anisa menggelengkan kepala. "Kepalaku agak pusing gara-gara tidur terlalu lama.""Mau aku temani jalan-jalan?" Theo sudah menanyakan keadaan Anisa kepada dokter. Kandungannya baik-baik saja, tetapi kondisi mental Anisa sedang tidak sehat. Dia terlalu banyak pikiran dan stress.Sekarang Anisa harus banyak beristirahat, tidur yang cukup, dan mendapatkan asupan makanan yang bergizi. Emosi yang buruk bisa memengaruhi kesehatan janin yang sedang dikandung.Setelah Anisa mengangguk, Theo mengajaknya berjalan-jalan ke luar."Anisa, masalah ini hanyalah masalah kecil. Hidup tidak mungkin selalu lancar, yang namanya masalah pasti selalu ada. Asalkan kamu berusaha, pasti ada ja
last updateLast Updated : 2023-09-20
Read more

Bab 647

Insiden yang terjadi di Kintara Group pun menjadi berita utama."Teknologi Inti Kintara Group Telah Dicuri! Bagaimanakah Nasib Mereka?"Para netizen memberikan beberapa komentar.[ Kintara Group baru 2 tahun didirikan. Sudah mau bangkrut? Jangan-jangan fengsui perusahaan Kintara Group kurang bagus. ][ Apakah tidak ada yang merasa produk Kintara Group terlalu mahal? Walaupun kualitasnya bagus, mereka memonopoli penjualan drone kelas atas. Aku paling benci pasar yang dimonopoli. ][ Hehe, sepertinya harga produk mereka bakalan turun. ][ Ayahku bekerja di Kintara Group. Selain gaji yang akomodasi yang bagus, para petinggi Kintara Group adalah orang-orang yang baik hati. Impianku adalah bekerja di sana .... ]Anisa menutup semua pemberitaan, lalu membaca pesan yang dikirimkan Mike.[ Malia yang mencuri chipnya. ]Sama seperti dugaan Anisa, dia sama sekali tidak terkejut. Hanya saja, Anisa merasa Malia terlalu buru-buru.Pada sore hari, Malia mengadakan konferensi pers di sebuah hotel.Ma
last updateLast Updated : 2023-09-20
Read more

Bab 648

Seketika, wajah Anisa langsung memerah."Tolong jangan mencampuri urusan pribadi Bu Anisa," Pak Tio mengingatkan."Kami hanya ingin tahu apakah 'kesepakatan yang saling menguntungkan' ini ada kaitannya dengan Beliau? Rencana ini terlalu keren.""Maksudmu ... Bu Anisa tidak memiliki kemampuan untuk memikirkan rencana semacam itu?" tanya Pak Tio."Bukan, bukan itu maksudku. Satu minggu yang lalu, salah satu temanku melihat Pak Theo memasuki Kintara Group. Apa yang Pak Theo lakukan di perusahaan Anda?"Wajah Anisa makin memerah saat mendengar wartawan yang menyebutkan nama Theo secara eksplisit.Ada begitu banyak orang yang menghadiri konferensi ini. Semua mata sontak menatap ke arah Anisa seolah sedang menantikan jawabannya."Ini adalah rencana yang diusulkan dari para petinggi. Aku tidak ada komentar apa-apa tentang Beliau yang kamu tanyakan," Anisa menjawab dengan datar.Akhirnya wartawan mengganti topik pertanyaan. "Bu Anisa, Maldy Group baru saja berhasil melakukan terobosan. Mereka
last updateLast Updated : 2023-09-20
Read more

Bab 649

"Hah? Merestui hubungan kami? Kami nggak memiliki hubungan apa-apa." Wajah Anisa sontak memerah."Tadi kamu bilang mau mentraktirnya makan, kamu juga berencana membelikannya hadiah. Anisa, kamu jelas masih mencintai dia." Sania menghela napas panjang. "Anisa, percayalah padaku. Aku hebat menilai orang. Pamela memang kelihatan wanita baik-baik, tapi sebenarnya jauh lebih licik daripada Nara.""Tapi aku nggak kenal dia, kami tidak ada masalah," jawab Anisa."Bukan tidak ada masalah, tapi belum ada masalah. Lihat saja, dia akan menjadi musuh terbesarmu. Dia dan Clara bekerja sama untuk melawan kamu. Di luar sana ada banyak wanita yang menginginkan Theo. Anisa, jangan menyepelekan dia.""Tidak hanya memecat Pamela, Theo juga harus memecat Clara." Sania menawarkan bantuan kepada Anisa. "Kalau kamu nggak berani, biar aku saja yang bicara dengan Theo.""Sania, aku nggak berhak berbuat seperti itu. Kami belum resmi menjalin hubungan," jawab Anisa."Ya sudahlah, kamu pikirkan baik-baik saja uca
last updateLast Updated : 2023-09-21
Read more

Bab 650

Sabai menghentikan langkahnya. Dia mengepalkan kedua tangan, wajahnya terlihat sangat muram dan kesal.Ketika Sabai hendak menerobos masuk ke dalam ruangan, Clara menarik lengannya dan berkata, "Sabai! Jangan!""Kenapa jangan? Aku mau melabraknya, aku mau menelepon Theo! Theo harus membongkar kedok wanita ini." Sabai menggertakkan giginya."Membongkar kedoknya? Lalu? Mengaborsi anak di kandungannya? Theo menginginkan anaknya. Setelah anak itu lahir, baru suruh Theo membuat perhitungan." Sabai terpaksa meredakan amarahnya setelah mendengar ucapan Clara. Benar, Anisa sedang mengandung anaknya Theo.Seandainya Anisa sedang tidak mengandung, Sabai tidak akan segan-segan untuk membuat perhitungan dengannya.Ucapan Anisa tadi sangat kejam. Jika Theo mendengar ucapan tersebut, mungkin dia akan menghabisi Anisa.Demi anaknya Theo, Sabai terpaksa menutup mata. Sabai tidak akan memberi tahu Theo, tetapi Sabai tidak bisa bersikap seolah tidak mendengarnya.Jika Theo sampai tahu Anisa berbicara s
last updateLast Updated : 2023-09-21
Read more
PREV
1
...
6364656667
...
89
DMCA.com Protection Status