Anisa menggenggam erat kopinya.Anisa tidak tertarik mendengar cerita kehidupan Theo."Adikmu dipenjara, dia tidak mungkin membunuh orang." Anisa menatap Malia dengan serius. "Kamu yang melakukannya, 'kan?"Senyuman di wajah Malia langsung membeku. "Anisa, jangan asal menuduh orang! Membunuh orang ada tindakan kriminal yang ditentang keras. Kamu sendiri yang mengingatkan aku."Setelah bicara, Malia mengangkat sudut bibirnya dan tersenyum licik. Senyuman Malia seolah menyiratkan, "Aku tidak bodoh. Kalaupun aku pelakunya, aku nggak mungkin mengaku."Kopi di dalam cangkir Anisa tampak bergetar. Kemudian Anisa meletakkan cangkirnya dan bertanya kepada Malia, "Kamu tahu kenapa aku mengajakmu bertemu?"Malia tersenyum dingin dan menjawab, "Anisa, ibumu sudah meninggal, tidak ada gunanya mengancam aku. Aku tidak melakukan apa-apa. Kamu mau membunuhku?"Anisa berusaha menelan semua pil pahit yang dirasakan, lalu bangkit berdiri dan berkata, "Selama kamu tidak mengaku, berarti bukan kamu pelaku
Terakhir Diperbarui : 2023-07-06 Baca selengkapnya